BAB 11

Violet mengalaminya lagi. Pada akhir Juli, ketika semua orang dengan cemas menunggu hasil audisi, Violet sekali lagi terjebak dalam pusaran rumor.

Rumor tentang departemen akting menyebar dengan cepat.

Violet masuk ke ruang kelas sambil memegang buku itu, dan mendengar beberapa gadis berkata: "Jika dipikir-pikir, perannya pasti milik Violet, kita hanya membuatkan panggung untuknya."

"Huh dia seolah polos, dia mengenakan pakaian biasa Dia tampak seperti murid yang baik, tetapi dia akhirnya berhubungan dengan pria kaya untuk mendapatkan posisi. "

"Saya merasa ada yang tidak beres hari itu. Pemuda yang berdiri di depan pintu berkata dia akan memberikan sumber dayanya, dan Tuan Nathan dari Qibio Entertaiment bahkan mengajaknya mengikuti audisi. Sepertinya seseorang ingin......"

Suara mereka keras, dan mereka tidak berhenti bahkan setelah Violet masuk.

Mata Berta memerah karena marah.

Kebanyakan dari mereka menyaksikan mereka.

Violet, gadis berkepribadian lembut, sepertinya mampu melawan mereka

Jika itu Fanny, mereka pasti tidak berani

mengatakan ini, Fanny pelit dan akan membalas.

Di kehidupan terakhirnya, Violet dipaksa kejalan buntu karena rumor yang mengatakan bahwa dia tidak tahu malu dan merangkak ke tempat tidur Nathan. Siapa yang peduli jika dia menjadi korban? Rumor jahat ini muncul dalam hidupnya dalam bentuk lain.

Tubuh Violet sedikit gemetar, dia mengertakkan gigi, menghampiri gadis-gadis itu, dan membanting tumpukan buku di tangannya.

Dengan keras, diskusi mereka tiba-tiba berakhir.

Violet berkata dengan nada dingin: "Apakah kamu merasa senang memfitnahku seperti ini?"

Salah satu gadis bernama Rara. Dia terkejut dengan tindakan Violet yang melempar buku itu. Memikirkan karakter Violet yang tidak peduli, dia segera menjadi bingung sesaat dan berubah menjadi galak dan berkata: "Apa yang kami katakan adalah kebenaran."

Saat ini, kelas masih tersisa lima menit, dan hampir semua siswa ada di sini, duduk diam di kursinya masing-masing, menonton pertunjukan yang luar biasa ini.

Violet berbicara dengan jelas: "Rara, kamu keluar dari Rolls-Royce akhir pekan lalu. Pria itu berusia enam puluhan. Dia bukan ayahmu, kan?" Rara menjadi malu, dan dia memang keluar dari mobil saat itu

Ketika dia melihat Violet bekerja paruh waktu di toko teh susu, Violet tidak pernah menjelek-jelekkan orang di belakang mereka, jadi dia tidak takut dan merasa lega. Siapa tahu dia akan mengatakannya di kelas!

Teman-teman sekelasnya menghela nafas.

"Kamu berbohong, kamu memfitnahku!" ucap

Rara

Violet terdiam sejenak. Dia tahu betapa hal semacam ini akan mempengaruhi reputasi seorang gadis, meskipun itu adalah kebenaran. Dia berhenti dan berkata, "Ya, saya memfitnah Anda. Karena Anda tahu betapa tidak nyamannya difitnah, tolong jangan memfitnah saya lagi di masa depan."

Rara sudah panik, tapi dia tidak menyangka Violet akan membiarkannya pergi. Dia melihat wajah yang membuat para gadis diam-diam mengatakan hal-hal buruk dan cemburu ke arah teman sekelasnya dan dia merasa sangat rumit untuk sesaat.

Violet membungkuk dan mengambil bukunya dari meja mereka, dan Rara menjawab dengan suara rendah: "Oke."

Violet kembali ke tempat duduknya, dan Berta ingin memberinya tepuk tangan: "Violet, kamu sangat hebat sekarang"

Violet tidak menjawabnya untuk waktu yang lama, dan Berta menjabat tangannya, yang sangat dingin.

Kemudian dia mendengar Violet menarik napas panjang dan berbisik padanya: "Aku sangat gugup tadi."

Berta tidak bisa menahan diri dan tertawa. Hei, Violet mungkin tidak tahu kalau dia begitu manis.

Efek ledakan seperti itu ternyata sangat bagus.

Setidaknya tidak ada yang mau membicarakannya secara terbuka.

Pada akhir Juli, pemberitahuan dari Qibio Entertaiment diturunkan. Daftar orang yang lulus audisi adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh siapa pun - Berta, Fanny, dan Chika. Tidak ada Violet.

Jika pemilihan Fanny diharapkan, Berta dan Chika sangat membingungkan, kemampuan akting Berta tidak unggul, sedangkan Chika memiliki sedikit bakat dan tidak ada penampilan.

Belum lagi yang lain, Chika sendiri terkejut, lalu menjadi gembira. Dia memandang Violet yang dengan hati-hati membuat catatan di meja asrama, dan rasa bangga di matanya hampir meluap.

Tidak peduli betapa cantiknya dia, lalu kenapa, dia masih belum terpilih?

Seluruh departemen iri pada ketiga orang ini, dan rumor tentang Violet pun mereda.

Violet sangat senang, untunglah Berta terpilih.

Lagipula, Berta suka akting, dan sumber daya Qibio Entertaiment sangat bagus, meski hanya peran kecil, Berta bisa mendapatkan banyak manfaat.

Berta merasa pusing saat dia berjalan: "Kenapa aku terpilih? Bagaimana bisa aku? "

Kue itu benar-benar jatuh kedepannya.

****************

Violet menghitung waktu dan menyadari

bahwa ini masih awal sebelum kecelakaan Berta di kehidupan sebelumnya, jadi dia seharusnya aman sekarang.

Dia menanyakan banyak hal kepada Berta, dan mendorongnya untuk lebih percaya diri dan bekerja keras dalam penampilannya.

Kemudian Violet pergi ke kuil dekat Universitas Z.

Dia awalnya tidak percaya pada agama Buddha, tetapi jika dia terlahir kembali, apa lagi yang bisa dia percayai? Dia berdoa dengan sungguh-sungguh untuk dua jimat keberuntungan, satu diberikan kepada Berta, dan yang lainnya dikirim kembali ke kota L yang jauh.

Dia ingin memberikannya pada Rio.

Dalam satu minggu, Rio akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi.

Dan satu hal yang tidak bisa dia lepaskan adalah Rio gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi di kehidupan sebelumnya. Pemuda yang menduduki peringkat teratas, karena suatu alasan, mengikuti ujian tingkat kedua yang sangat biasa dan akhirnya mempelajari teknik.

Bibiku pernah sangat bangga dengan peringkat Rio di antara lima besar di kelasnya. Kegagalan Rio dalam ujian masuk perguruan tinggi adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh siapa pun.

Ketika Rio menerima kiriman ekspres, dia merasa terpesona saat melihat tulisan tangan pengirim yang halus di atasnya.

Ketika Vara keluar setelah mencuci rambutnya, dia melihatnya memegang bungkusan dengan bingung, tanpa membukanya.

Sepertinya dia sedang memegang gunung emas, atau bom

"Apa yang kamu beli? Tunjukkan padaku. "

Kemudian kakaknya seperti kucing yang ekornya diinjak, "Aku akan kembali ke kamar!" Rio berkata, Dia berlari ke kamar dengan ekspres di tangannya dan membanting pintu.

Vara tidak melihat apa-apa. Dia mengambil pengering rambut dan mengumpat dengan marah: " Rio, tolong jangan pelit padaku!" Bisakah kamu kehilangan hanya karena aku ingin sekali melihat?"

Rio menutup telinga dan membuka paket di tangannya. Ada jimat keberuntungan berwarna hijau tergeletak di dalamnya, dengan tulisan "Masa Depan Cerah" tertulis di atasnya.

"Percaya takhayul." Jimat hijau itu sangat jelek di matanya. Dia tampak jijik sambil memegang gadget itu seperti besi solder.

"Brengsek, lupakan saja, kalau aku tidak membawanya, dia akan menangis lagi," dia memasukkannya ke dalam saku celananya.

Bersambung. . . . . . .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***