" Tok..tok tok..., Non..non Lia ini ada kiriman paket buat non "
Lianti tersentak, entah sudah berapa lama dia melamun sampai tidak menyadari ketukan pintu dari luar kamar dan panggilan dari asisten rumah tangganya itu.
" Iya, tunggu sebentar mbak "
Kemudian bangkit dan berjalan untuk membuka pintu
" Makasih mbak.."
Ucap Lianti lalu menutup kembali pintu kamarnya, setelah menerima kotak berwarna coklat yang lumayan besar.
Dengan rasa penasaran dibukanya, dibacanya nama pengirim yang tertulis dengan jelas disana " IRVAN ADMAJA "
Begitu kotak terbuka, mata Lianti seketika berkaca kaca melihat isi didalamnya. Bulir bulir air mengalir dari mata indahnya tanpa terbendung lagi.
" Ternyata dia masih menyimpan semua barang barang ini " gumam lianti dalam hati.
Fikirannya kembali melayang ke masa lalu menembus lorong waktu kembali pada awal perkenalannya dengan irvan, cowok keren yang selalu bersikap dingin dan cuek. Anak pejabat sekaligus pewaris tunggal perusahan Admaja grup yang diidolakan banyak cewek di kota itu.
****************
**Plash Back On
Hari** ini adalah hari pertama masuk sekolah bagi siswa siswi baru SMA 75, Lianti berlari memasuki gerbang sekolah dengan penuh semangat sambil sesekali memperhatikan layar phonselnya.
Tiba tiba " Brakkk " lianti terjatuh, ia tak sengaja menabrak tubuh kekar yang kini berdiri didepannya.
" Maaf ngak sengaja " ucap Lianti sambil membereskan isi tasnya yg berserakan di lantai. Karena tak mendapat respon seketika Lianti mendongakkan kepalanya menatap wajah pemilik tubuh kekar itu, begitu dingin tanpa ekspresi seakan akan tidak mendengar kata maafnya.
" Hay tunggu, bantu aku berdiri " ucap lianti setengah teriak, namun cowok itu cuma menoleh sebentar lalu kembali melangkah tanpa mempedulikan suara teriakan yang terdengar kesal.
Liantipun segera bangkit dan mengibas ngibaskan tangan membersihkan roknya yang sedikit kotor sebelum kembali berjalan menuju kelas.
*****************
Pandangan Lianti berputar mengitari ruangan, melihat satu persatu penghuni baru seperti dirinya di kelas itu.
Matanya berhenti pada wajah tampan yang duduk sendiri dibangku paling belakang sambil bermain phonsel.
" Selamat pagi anak anak, persiapkan buku pelajaran kalian dan buka halaman dua " kata bu Arma, lalu membuka buku dan beberapa saat mulai menjelaskan beberapa contoh soal.
" Hey kamu, iya kamu yang sejak tadi melamun saja " ucap bu Arma dengan tegas.
" Eh saya ya? iya maaf bu " jawab Lianti gugup
" Kamu mengerti dengan bahasan yang ibu jelaskan tadi? sejak tadi ibu perhatikan kamu melamun " Bu Arma terlihat kesal karena merasa tidak dihargai
" InsyaAllah ngerti bu " Lianti tersenyum
" Baik, kalau begitu naik kemari dan kerjakan soal berikutnya " ucap bu Arma dengan nada meremehkan
Lianti segera maju ke arah whitebord dan mulai menulis, setelah sebelumnya menerima spidol dari bu Arma.
Hanya butuh bebera menit untuk menyelesaikan soal itu, kemudian Lianti meletakkan spidol lalu berbalik dan berjalan ke arah bangkunya kembali.
Terlihat bu Arma begitu tertegun melihat hasil kerja Lianti.
" Lianti, coba bawah buku kamu itu ke mari " ucap bu Arma penasaran
" Iya bu " Lianti kembali kedepan membawah buku miliknya
Bu Arma mengernyitkan dahi melihat isi buku catatan Lianti, semua soal soal sudah dikerjakan dengan baik dan benar. Kemudian berkata ke arah lianti, " ini kamu yang kerjakan semua? "
" Iya bu, maaf.." ucap Lianti menunduk
" kalau begitu, mulai hari ini dan seterusnya kamu cukup duduk diam dibangku paling belakang setiap ibu mengajar di kelas ini " ucap bu Arma kagum, " Dan satu lagi, buku kamu ini jangan di pinjamkan ke teman temanmu " tambahnya lagi.
" ### Baik bu " kata Lianti sambil berdiri untuk bergegas menuju bangku belakang.
Deg deg..jantungnya mulai bergedup kencang saat mata teduhnya bersitatap dengan mata elang milik cowok cakep tapi dingin yang tadi pagi ditabraknya.
" Maaf soal yang tadi " ucapnya
Lianti akhirnya cuma bisa menggigit bibirnya karena sang cowok tidak merespon sama sekali.
Hingga **beberapa minggu berjalan Lianti pun duduk sebangku dengan Irvan, tak henti hentinya ia mencoba mendekati dan membantu cowok dingin itu tuk bisa mengerti penjelasan soal yang di bahas bu Arma
-----‐---------------------
ASSALAMUALAIKUM, MAAF AUTHOR BARU SEMPAT MELANJUTKAN KISAH " LIANTI "
BERHUBUNG AUTHOR LAGI BERDUKA KARENA AYAHANDA TERCINTA BERPULANG KE SISI SANG PENCIPTA...
SEKALI LAGI MAAF 🙏🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Peluk Thor, doa terbaik untuk ayahanda yaa
2022-06-01
0
Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ
Jawaban empuk bagi guru 😂
2022-06-01
0