keluarga Wijaya yang terkejut

Sementara Tristan sedang di area bermain menemui adiknya, karena sang ayah masih berkeliling rumah sakit bersama semua dokter, dan saat dia mau menggendong adiknya ponselnya berbunyi.

" Iya profesor, ada yang bisa saya bantu. " Ucap Tristan

" Maaf tuan muda, anda dimana sekarang tuan muda. " Ucap profesor Harmen

" Saya sedang menjemput adik saya di area bermain profesor, ada apa ya profesor. " Ucap Tristan

" Ini tuan muda, tuan Rahmat Wijaya yang anda selamatkan tadi ingin bertemu, apakah tuan muda ada waktu. " Ucap profesor

" Tidak perlu sungkan profesor, sudah menjadi kewajiban kita sebagai ahli medis untuk menolong pasien, jadi tidak perlu sungkan, saya menerima niat baiknya, namun saya harus segera pergi profesor." Ucap Tristan

Profesor pun menyalakan pengeras suara, dan semua keluarga Wijaya mendengar nya, bahkan setelah menolong dia masih sangat baik. Membuat semua keluarga Wijaya menjadi malu, telah meragukan kemampuan Tristan tadi.

" Halo tuan muda, ini saya Rahmat Wijaya, saya sangat berterima kasih kepada anda tuan muda, tapi mohon jangan tolak niat baik saya, saya mengundang anda untuk makan malam di kediaman keluarga Wijaya nanti malam. " Ucap Rahmat

" Terima kasih tuan , tapi saya malam ini tidak bisa , karena saya ada kepentingan yang harus saya lakukan, lain waktu saja tuan. Saya berjanji lain waktu akan mengunjungi kediaman keluarga Wijaya, nanti kirimkan saja alamat nya kepada saya tuan. " Ucap Tristan menolak dengan sopan

" Baik tuan muda, kalau boleh tahu anda tinggal dimana tuan muda. " Ucap Rahmat

" Saya tinggal di mansion Mediterania tuan Wijaya, apakah anda mau berkunjung ke kediaman Saya. " Ucap Tristan

Dan boom, bagai tersambar petir, mereka sangat terkejut bahkan keluarga Wijaya tidak mampu membeli mansion tersebut, mereka hanya tinggal di mansion yang lebih kecil dari pada mansion Mediterania.

Apalagi profesor dan dokter yang ada disana, pantas saja bisa membeli rumah sakit ini, dia tinggal di tempat yang sangat mewah itu, bahkan istana presiden kalah besar dan mewah dari pada mansion milik Tristan.

" Ba...baik tuan muda, nanti saya akan berkunjung jika ada waktu tuan muda. Sekali lagi terima kasih tuan muda, dan maafkan cucu saya yang sudah meragukan anda tadi. " Ucap Rahmat

" Tidak apa-apa tuan Wijaya, bagaimana pun saya masih muda dan mungkin nona tadi tidak percaya sama saya, jadi itu adalah wajar. Tidak perlu sungkan, saya juga tidak apa-apa tuan. Baik tuan saya tunggu di kediaman saya, kapan pun anda mau berkunjung. " Ucap Tristan

Setelah itu panggilan berakhir, dan Rahmat juga kelaurga nya segera mengurus semua administrasi, dan mereka segera berjalan untuk pulang. Sedangkan Tristan menggendong adiknya, dan membawanya jalan-jalan sebentar, setelah membelikan es krim dan coklat.

Tristan mengembalikan cinta kepada ibunya, dan dia akan menjemput Felly, karena sudah waktunya pulang. Saat berjalan mau keluar dia bertemu profesor Harmen dan keluarga Wijaya.

" Tuan muda. " Ucap profesor

" Profesor apakah ini penyelamat saya. " Ucap Rahmat

" Benar tuan Wijaya, inilah tuan muda Tristan, beliau yang punya rumah sakit ini. Dan juga yang telah menyelamatkan anda tadi tuan. " Ucap profesor

" Ah begitu rupanya, ternyata memang masih sangat muda dan tampan. " Ucap Rahmat

" Tuan muda, saya Rahmat Wijaya, Terima kasih sudah menyelamatkan saya tuan muda. " Ucap Rahmat mengulurkan tangan

Tristan pun menerima uluran tangan Rahmat, dan dia mencium punggung tangan Rahmat, membuat mereka semua tercengang.

" Apa yang anda lakukan tuan muda." Ucap Rahmat terkejut

" Ini adalah bentuk menghormati orang tua tuan Wijaya, saya selalu di ajarkan oleh orang tua saya, untuk menghormati orang yang lebih tua apapun keadaannya, dan saya juga di ajarkan untuk tidak semena-mena sama orang lain, entah apapun statusnya, karena di dunia ini kita sama, sama-sama manusia dan sama-sama hidup dunia, hanya status yang membedakan. " Ucap Tristan sopan

" Astaga, anda benar-benar pemuda yang bijaksana dan patut menjadi contoh generasi muda yang lain. " Ucap Rahmat

" Tuan muda, mohon maafkan sikap saya tadi yang kurang sopan kepada anda. " Ucap Amanda menunduk malu

" Tidak apa-apa nona, saya juga tidak mengambil hati, wajar jika saya di ragukan karena umur saya. Dan saya juga tidak mempermasalahkan nya, jika tidak ada yang lain saya mohon pamit tuan Rahmat dan semuanya. Saya masih ada yang harus di kerjakan soalnya. " Ucap Tristan

" Baik silahkan tuan muda, dan hati-hati dijalan. " Ucap Rahmat

Setelah itu Tristan kembali berjabat tangan dan mencium punggung tangan yang lebih tua darinya, setelah selesai dia berjalan menuju mobilnya, di bawah tatapan semua orang. Keluarga Wijaya kembali terkejut setelah melihat mobil milik Tristan.

" Astaga, itu adalah Buggati la voitur noire, mobil sport yang harganya lebih dari 300 miliar. " Ucap terkejut adik Amanda

" Apa. ? " Teriak terkejut semua keluarga Wijaya

" Iya kek, mobil itu harganya memang segitu, bahkan di kota ini tidak ada yang memiliki nya, mungkin hanya tuan muda Tristan yang punya. " Ucap Andi adiknya Amanda

" Bahkan dia juga tinggal di mansion Mediterania. Mansion yang lebih dari 20 triliun. " Ucap paman Amanda

" Mungkin kekayaan nya lebih dari 4 keluarga besar. " Ucap yang lain

" Mulai sekarang kalian harus bersikap baik kepada tuan muda Tristan. Kita akan mengunjungi nya nanti , dan bawakan hadiah yang mahal untuk nya. Jika bisa kakek akan minta tuan muda Tristan untuk mau bersama Amanda. " Ucap Rahmat

" Maaf tuan , apakah bisa memberi Jalan untuk kami. " Ucap selandes

" Tuan Selan, tuan muda baru saja pergi. " Ucap profesor Harmen

" Siapa dia profesor. " Ucap Rahmat

" Maaf tuan besar Wijaya, beliau adalah orang tua tuan muda Tristan. Beliau tuan Selandes Danu jaya, dan ini istrinya nyonya Serina Danu jaya, dan ini adiknya nona Cintami Danu jaya. " Ucap profesor Harmen

" Maafkan kami tuan Selan, perkenalkan saya Rahmat Wijaya, kepala keluarga Wijaya. " Ucap Rahmat

" Salam kenal tuan Wijaya. Maaf apakah anak saya berbuat kesalahan sehingga menyinggung keluarga Wijaya. " Ucap Selandes sopan

" Tidak tuan, justru berkat anak anda saya selamat dari penyakit saya, dan saya terlihat lebih muda 10 tahun. " Ucap Rahmat

" Oh begitu ya taun Wijaya, kalau begitu kami permisi dulu tuan, karena urusan kami sudah selesai disini. " Ucap selandes

" Baik , silahkan tuan Danu jaya, ijinkan saya untuk berkunjung ke kediaman anda kapan hari. " Ucap Rahmat

" Silahkan tuan , rumah kami selalu terbuka untuk siapa pun. " Ucap selandes

" Baik, terima kasih tuan, dan selamat jalan semoga selamat sampai tujuan. " Ucap Rahmat

Setelah itu selandes pun pergi bersama Serina dan cinta, sopir pun membuka pintu untuknya, dan mereka segera meninggalkan rumah sakit, untuk kembali ke mansion.

Episodes
1 pengenalan karakter
2 mendapatkan sistem
3 kembali kerumah
4 hari libur
5 melihat mansion
6 pergi ke mall
7 kembali ke mansion
8 Felly yang malu
9 jodoh sejak bayi
10 mengantarkan Felly pulang
11 ranah kultivasi
12 awal kehidupan baru
13 mengunjungi showroom
14 kembali ke mansion
15 mengunjungi rumah sakit
16 menyelamatkan sesama
17 keluarga Wijaya yang terkejut
18 mengantarkan Felly pulang
19 bertemu teman lama
20 mengantarkan Siska pulang
21 kesekolah
22 amarah
23 keterkejutan semua orang
24 pergi ke showroom bersama Felly
25 menunjukan bakat
26 Felly membeli kado untuk Tristan
27 memulai latihan
28 kembali membuat kagum
29 pengganggu
30 cinta marah
31 tubuh baru
32 menang dalam pertandingan
33 jalan bersama
34 membahagiakan cinta
35 pergi ke pantai
36 bersama Felly
37 setelah penyatuan
38 pulang
39 pertandingan kedua
40 membuat malu mereka
41 pengawal keluarga Gunarto
42 masalah selesei
43 kantor polisi
44 meninggalkan kantor polisi
45 semuanya senang
46 bertemu teman ibu
47 rencana keluarga wijaya
48 mengantarkan cinta kesekolah
49 menolong orang di jalan
50 melawan para preman
51 mendukung kekasih
52 kegaduhan keluarga Gunarto
53 makan siang bersama
54 pergi ke perusahaan
55 menunjukan kekuatan
56 mengerjakan misi sistem.
57 terkejut nya orang tua
58 menonton bersama pacar
59 keluarga Wijaya berkunjung
60 menjalankan misi sistem
61 menemui keluarga wijaya
62 berkeliling mansion dengan Amanda
63 menaklukan Amanda
64 mereka terkejut
65 keluarga Wijaya yang bahagia
66 mendapatkan kemampuan teleportasi
67 persiapan pertandingan
68 melaju ke final
69 makan siang dua akademi
70 mereka bertiga
71 kebingungan Tristan
72 pergi ke mall
73 pulang
74 menyuapi cinta makan
75 hadiah pertemanan
76 kumpul bersama teman putra
77 membuat mereka terkejut
78 keluarga jakarsa mulai runtuh
79 mencari amanda
80 Amanda mabuk berat
81 menenangkan Amanda
82 Amanda yang keras kepala
83 kembali kemansion
84 persiapan pertandingan final
85 final
86 Amanda membuat malu
87 makan siang setelah pertandingan
88 mengunjungi mansion
89 pengakuan Tristan
90 bersama adik kesayangan
91 berangkat ke stadion
92 diskusi paa orang tua
93 malam kemenangan
94 menemui Amanda di apartemen
95 bersama Amanda
96 kebahagiaan Amanda
97 pulang ke mansion
98 kedatangan mobil baru
99 mengantarkan cinta sekolah
100 menemui pengawal baru
101 mengunjungi perusahaan
102 Siska dan Felly mendapatkan masalah di pantai
103 dominasi Tristan
104 keluarga Jiang yang bingung
Episodes

Updated 104 Episodes

1
pengenalan karakter
2
mendapatkan sistem
3
kembali kerumah
4
hari libur
5
melihat mansion
6
pergi ke mall
7
kembali ke mansion
8
Felly yang malu
9
jodoh sejak bayi
10
mengantarkan Felly pulang
11
ranah kultivasi
12
awal kehidupan baru
13
mengunjungi showroom
14
kembali ke mansion
15
mengunjungi rumah sakit
16
menyelamatkan sesama
17
keluarga Wijaya yang terkejut
18
mengantarkan Felly pulang
19
bertemu teman lama
20
mengantarkan Siska pulang
21
kesekolah
22
amarah
23
keterkejutan semua orang
24
pergi ke showroom bersama Felly
25
menunjukan bakat
26
Felly membeli kado untuk Tristan
27
memulai latihan
28
kembali membuat kagum
29
pengganggu
30
cinta marah
31
tubuh baru
32
menang dalam pertandingan
33
jalan bersama
34
membahagiakan cinta
35
pergi ke pantai
36
bersama Felly
37
setelah penyatuan
38
pulang
39
pertandingan kedua
40
membuat malu mereka
41
pengawal keluarga Gunarto
42
masalah selesei
43
kantor polisi
44
meninggalkan kantor polisi
45
semuanya senang
46
bertemu teman ibu
47
rencana keluarga wijaya
48
mengantarkan cinta kesekolah
49
menolong orang di jalan
50
melawan para preman
51
mendukung kekasih
52
kegaduhan keluarga Gunarto
53
makan siang bersama
54
pergi ke perusahaan
55
menunjukan kekuatan
56
mengerjakan misi sistem.
57
terkejut nya orang tua
58
menonton bersama pacar
59
keluarga Wijaya berkunjung
60
menjalankan misi sistem
61
menemui keluarga wijaya
62
berkeliling mansion dengan Amanda
63
menaklukan Amanda
64
mereka terkejut
65
keluarga Wijaya yang bahagia
66
mendapatkan kemampuan teleportasi
67
persiapan pertandingan
68
melaju ke final
69
makan siang dua akademi
70
mereka bertiga
71
kebingungan Tristan
72
pergi ke mall
73
pulang
74
menyuapi cinta makan
75
hadiah pertemanan
76
kumpul bersama teman putra
77
membuat mereka terkejut
78
keluarga jakarsa mulai runtuh
79
mencari amanda
80
Amanda mabuk berat
81
menenangkan Amanda
82
Amanda yang keras kepala
83
kembali kemansion
84
persiapan pertandingan final
85
final
86
Amanda membuat malu
87
makan siang setelah pertandingan
88
mengunjungi mansion
89
pengakuan Tristan
90
bersama adik kesayangan
91
berangkat ke stadion
92
diskusi paa orang tua
93
malam kemenangan
94
menemui Amanda di apartemen
95
bersama Amanda
96
kebahagiaan Amanda
97
pulang ke mansion
98
kedatangan mobil baru
99
mengantarkan cinta sekolah
100
menemui pengawal baru
101
mengunjungi perusahaan
102
Siska dan Felly mendapatkan masalah di pantai
103
dominasi Tristan
104
keluarga Jiang yang bingung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!