11. Cemburu session 2

"Antarkan kopi ke ruang kerjaku" titah Marcel selesai makan malam

"Iya, Tuan. Kopi pahit?"

"hmm"

Marcel berjalan menaiki anak tangga dengan gayanya yang sering kali membuat Namira terpesona dengan ketampanan suami dadakannya itu.

"Ka Wulan, nanti temani Ilyas bobo dulu ya. Mama mau ke ruang kerja Tuan Marcel"

"Kenapa mama masih manggil tuan Marcel, mama nyuruh kami manggil papa"

"Wulan, mama gak bisa"

"Hufft, aku engga ngerti pikiran orang dewasa" Cicitnya

Mira memutar bola matanya, Wulan memang anak yang kritis dan lebih dewasa dari anak seusianya.

Namira masuk ke ruang kerja Marcel dengan membawa kopi dan cookies yang tadi pagi dia buat.

"Permisi tuan"

"Masuk"

Mira meletakkan kopi dan sepiring cookies di meja kerja Marcel.

"Duduk, ada yang ingin aku bicarakan"

Namira duduk di kursi depan meja kerja Marcel. Lama dia menunggu Marcel membuka pembicaraan tapi tidak juga ada pergerakan dari lelaki yang duduk di depannya. Matanya fokus pada layar laptop dan sesekali mengetik sesuatu di ponselnya. Namira hanya diam mengamati gerakan Marcel.

"Tuan, apa yang akan dibicarakan"

"Apa, memangnya aku bilang begitu, mmh"

Namira mengernyit, "bukannya tadi tuan bilang seperti itu"

"Temani aku kerja"

Mira menghela napasnya dengan berat, dan menghembuskannya perlahan agar tidak di dengar Marcel.

"Pulang dari sekolah kamu pergi kemana?"

Namira mengangkat pandangannya menatap Marcel, diam sejenak mempertimbangkan apa yang akan diceritakan pada Marcel.

"A-aku, ehh..maksudku, tadi siang Wulan ada masalah dengan temannya. Salah paham saja"

"Salah paham? Anak sekecil itu bisa saling salah paham dengan temannya?" Marcel tetap menatap layar laptop.

"Romeo mendorong Wulan hingga tempat bekalnya jatuh, lalu Wulan membela diri" Mira enggan meneruskan ceritanya, karena Marcel seperti tidak memperhatikannya.

"trus"

"Anda bekerja saja dulu, aku seperti berbicara dengan angin"

Marcel mengangkat matanya, memandang wajah Namira, dengan separuh wajahnya tertutup layar laptop di depannya.

"Aku mendengarkan, bicaralah"

Namira kembali mendesah kesal, dia paling kesal jika lawan bicaranya fokus pada pekerjaan.

"Sudah selesai ceritanya, hanya begitu saja dan sudah selesai setelah bukti dari CCTV membuktikan kalau Romeo yang lebih dulu mendorong Wulan"

"Anak siapa itu Romeo, perlukah aku beri peringatan tegas pada orangtuanya?" Marcel mulai menatap Namira.

"Tidak, tidak perlu. Bram orang baik kok, dia mengajak anak-anak makan di restoran pizza. Mereka bisa cooking class juga di resto itu. Itu pengalaman pertama dan paling berkesan buat anak-anakku"

Marcel mulai memberi perhatian pada cerita Namira, tatapan matanya beralih ke wajah istri sirinya.

"hmm, trus"

"Wulan dan Ilyas baru pertama kali makan pizza, jadi mereka sangat excited. Mereka juga memberiku hadiah berupa pizza buatannya mereka. Begitu juga Romeo" Marcel semakin tertarik, dari semua pertemuan dengan Namira. Obrolan ini adalah pertama kalinya Namira bisa bicara lepas dan bercerita banyak.

"Lalu" Walaupun Marcel tertarik dengan cerita Namira, tanggapannya sangat datar.

"Romeo tumbuh tanpa seorang ibu, jadi dia kurang perhatian. Oiya bisakah Sabtu Minggu kami pulang ke rumah kami. Romeo mau main dengan anak-anak di sana"

"Apa papa anak itu ikut?" Marcel memangku dagunya pada jari telunjuk"

"Kurasa tidak, tadi dia pamit mau ke Kalimantan"

"Pamit ya?" nada bicara Marcel mulai datar menahan kesal

"Iya dia pamit setelah memberikanku hadiah sepatu balet bekas istrinya pakai. Aku bahagia sekali disaat menginginkan sesuatu yang tidak bisa aku beli, ada orang yang memberikan. Tidak masalah meskipun bekas. Aku berterima kasih sekali"

Marcel melihat mata dan wajah Namira berbinar saat menceritakan kebaikan Bram, telapak tangannya yang sedari tadi terbuka, kini dia kepalkan hingga buku-buku jemarinya mengeras.

"Kenapa tidak kau beli saja dengan uangku, Nami"

"Ahh tidak, harganya terlalu mahal. Sampai pelayan melarang aku menyentuhnya haha, mereka saja bisa membaca isi dompetku mana mungkin aku membelinya" Namira tertunduk sambil tersenyum mengingat kebaikan Bram tadi.

Tatapan Marcel tajam memperhatikan setiap gerak Namira. Tapi Namira masih sibuk memilin jemarinya dengan wajah tertunduk dan menyunggingkan senyuman.

Tentu saja hal itu membuat Marcel semakin terbakar cemburu

"Pelayan di tenant apa yang melarang mu menyentuh barang mahal itu" geramnya

"Peralatan balet, tapi memang produk yang mereka pajang sangat berkualitas. Aku saja yang bodoh berani masuk ke toko itu hahaha" Namira tertawa sumbang lalu l mengangkat wajahnya dan menatap Marcel

Betapa terkejutnya dia melihat wajah Marcel sudah memerah menahan amarah dan menatapnya dengan tajam.

"Apa aku salah bicara, Tuan" dengan wajah timid dan bergetar Mira menanyakan.

"Besok kita akan ke toko itu lagi, Ber-sa-ma-ku! Tidak boleh dengan yang lain, mengerti!!"

"I-iya mengerti Tuan"

Marcel kembali fokus pada laptopnya, sesekali Mira mendengar desahan kasarnya keluar dari mulutnya. Tapi dia tidak berani menanyakannya.

Lama Namira terdiam, ehm lebih tepatnya didiamkan oleh Marcel tanpa diajak bicara lagi. Hingga Namira memberanikan diri bertanya, "Tuan apa sudah selesai?" Marcel masih terdiam.

"Tuan Marcel"

"Hmm"

"Apa aku bisa meninggalkan ruangan ini, anak-anak masih menungguku untuk ditemani tidur"

"Kamu ngapain nungguin aku di sini" bentak Marcel

Mata Mira terbeliak, kalau saja ada karet gelang di situ, rasanya ingin dia jepretkan karet gelang itu ke wajah Marcel. "Menyebalkan sekali!!" geram Mira dalam hati.

Setelah Namira keluar dari ruang kerjanya, Marcel menutup laptopnya. Sebenarnya dia tidak mengerjakan apapun dengan laptopnya, dia hanya membaca email yang dikirim Deo. Dia hanya ingin ngobrol dengan Namira tapi dia bingung bagaimana memulainya. Dia tidak bisa berbincang lama dengan wanita selain Cindra.

Selama ini wanita simpanannya hanya dijadikan penghangat ranjangnya saja, setelah selesai terpuaskan, dia tinggalkan wanita itu di apartemen.

Marcel masih ingin berlama-lama dengan Namira di ruang kerjanya, meskipun hatinya terbakar cemburu saat Namira membicarakan kebaikan Bram dengan semangat. Tapi dia juga tidak tega membiarkan anak-anak menunggu mamanya untuk tidur.

Marcel meninggalkan ruang kerja dan melangkah ke kamarnya, dia langsung menuju walk in closet. Menatap dus sepatu balet itu dengan kesal, dus sepatu yang tidak berdosa pun jadi sasaran kemarahannya. Dus sepatu itu dia injak-injak dan di tendang dengan kesal.

Braakkk!!! Dus sepatu menghantam dinding.

"Suara apa itu" Namira yang baru masuk ke dalam kamar terkejut mendengar suara benda di lempar.

Namira langsung ke sumber suara, "Tuan, sedang apa di sini"

"Apa lagi selain ganti baju, kamu pikir aku main bola?" jawabnya ketus

"Maaf Tuan, tadi aku dengar ada suara benda jatuh"

"Aku tidak dengar apa-apa. Atau itu alasan kamu mau melihatku ganti baju, mmh?"

"A-aku..Tidak!" Namira langsung berlari menjauhi walk closet.

Marcel menyunggingkan senyum dan memunguti sepatu balet yang berantakan karena dusnya sudah penyok tak berbentuk.

"Sepatu bekas apanya, bandrolnya saja belum dilepaskan lelaki itu ..dasar wanita bodoh!"

Marcel melenggang ke tempat tidur, dia lihat Namira masih sholat isya. Dia merebahkan tubuhnya di kasur sambil memainkan gawainya dia menunggu Namira selesai sholat.

Setelah bermenit-menit Marcel menunggu Namira, akhirnya wanita itu mendekati sisi tempat tidur untuk mengambil bantal.

"Tidur di sampingku Namira"

"Tidak tuan saya di sofa saja"

"Kenapa kamu membangkang pada suami? Tidur di sampingku"

"A-aku tidak biasa, ehh..tidurku seperti gangsing bisa berputar 180⁰, Tuan"

"Jangan sampai aku mengulangi ucapanku dengan nada keras"

Namira akhirnya menurut, dengan perasaan takut, dia naik ke kasur dan merebahkan tubuhnya di samping Marcel.

Tak ada yang berani memunggungi atau memiringkan tubuh untuk tidur berhadapan.

Keduanya hanya memandang langit-langit kamarnya.

...💃🩰💃🩰...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Abu Yub

Abu Yub

wow..hadiah rupanya

2025-04-03

0

Mega Labaru

Mega Labaru

semakin menarik

2025-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. TOKOH
2 2. Sei Bello (Kamu Cantik)
3 3. Posessif
4 Mendadak Nikah
5 Pindah Rumah
6 6. Terikat
7 7. Léonie (Singa kecil)
8 8. Minara (Pencuri Hati)
9 9. Sahabat Kecil, Romeo.
10 10. Marcel Cemburu
11 11. Cemburu session 2
12 12. Kamu maju, Aku mundur
13 13. Sehari penuh kasih darimu
14 14. She's The Perfect Match
15 15. Ma Moitiè (Separuhku)
16 16. Makan Siang
17 17. Hukuman
18 18. Menjadi Imamku
19 19. Disisimu, setiap hari rasanya menyenangkan.
20 20. Angsa Sekarat
21 21. Rekan Bisnis?
22 22. Dalam pengawasan Kalila
23 Dansa Waltz dan Kalila yang posessif
24 24. Cemburu Yang Terbaca
25 25. Pisah
26 26. Cinta lama be..
27 27. Bahagiaku Gak Muluk-muluk
28 28. Berhasil lolos, tapi tidak dengan Rindunya
29 29. Kedatangan Papa Romeo
30 30. Pertemuan tak sengaja
31 31. The first day Of Work
32 32. Penghuni No. 5
33 Pindahan lagi..
34 Mengabulkan Keinginan Romeo
35 Sesuatu yang Janggal
36 Aroma ini..
37 Ciee..ketemu!!
38 Memulai dari awal..
39 Taruhan
40 40. It's My Passion
41 Srikandi Van Java
42 Teatro La Fenice
43 No Pain, No Gain!
44 Love In Venice
45 Penculikan
46 Jeratan Nafsu..
47 Pernikahan
48 Dating at the office
49 Fakta yang terkuak
50 Menawarkan madu ...
51 Selalu bergairah..
52 Pengen nempel terus..
53 Love language
54 Rencana Jahat
55 Mine
56 Target Pembunuhan
57 Kepergian Amanda ...
58 LDR itu berat, Amour ...
59 Teror
60 Kalung itu, pertanda ...
61 Keadaan yang tidak berpihak.
62 Kelicikan Mesya
63 Kehilangan
64 Kematian-Pernikahan
65 Pesta Dansa 1
66 Pesta Dansa 2
67 Pertemuan Panas
68 His Jealousy
69 Dia berubah?!
70 Berpisah
71 Rindu Ketenangan ...
72 Yang tersisa, Penyesalan ...
73 Ultah Romeo 1
74 Ultah Romeo 2 dan IFEX 2025
75 Getaran yang masih sama
76 Kamulah gairahku ...
77 Hapus jejak wanita lain, ditubuhku!
78 Test DNA
79 Dua lelaki yang selalu berseteru
80 Apa hanya kamu yang boleh cemburu?
81 Cinta itu, memahami
82 Melawan keegoisan
83 Pelukan tanpa kata
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. TOKOH
2
2. Sei Bello (Kamu Cantik)
3
3. Posessif
4
Mendadak Nikah
5
Pindah Rumah
6
6. Terikat
7
7. Léonie (Singa kecil)
8
8. Minara (Pencuri Hati)
9
9. Sahabat Kecil, Romeo.
10
10. Marcel Cemburu
11
11. Cemburu session 2
12
12. Kamu maju, Aku mundur
13
13. Sehari penuh kasih darimu
14
14. She's The Perfect Match
15
15. Ma Moitiè (Separuhku)
16
16. Makan Siang
17
17. Hukuman
18
18. Menjadi Imamku
19
19. Disisimu, setiap hari rasanya menyenangkan.
20
20. Angsa Sekarat
21
21. Rekan Bisnis?
22
22. Dalam pengawasan Kalila
23
Dansa Waltz dan Kalila yang posessif
24
24. Cemburu Yang Terbaca
25
25. Pisah
26
26. Cinta lama be..
27
27. Bahagiaku Gak Muluk-muluk
28
28. Berhasil lolos, tapi tidak dengan Rindunya
29
29. Kedatangan Papa Romeo
30
30. Pertemuan tak sengaja
31
31. The first day Of Work
32
32. Penghuni No. 5
33
Pindahan lagi..
34
Mengabulkan Keinginan Romeo
35
Sesuatu yang Janggal
36
Aroma ini..
37
Ciee..ketemu!!
38
Memulai dari awal..
39
Taruhan
40
40. It's My Passion
41
Srikandi Van Java
42
Teatro La Fenice
43
No Pain, No Gain!
44
Love In Venice
45
Penculikan
46
Jeratan Nafsu..
47
Pernikahan
48
Dating at the office
49
Fakta yang terkuak
50
Menawarkan madu ...
51
Selalu bergairah..
52
Pengen nempel terus..
53
Love language
54
Rencana Jahat
55
Mine
56
Target Pembunuhan
57
Kepergian Amanda ...
58
LDR itu berat, Amour ...
59
Teror
60
Kalung itu, pertanda ...
61
Keadaan yang tidak berpihak.
62
Kelicikan Mesya
63
Kehilangan
64
Kematian-Pernikahan
65
Pesta Dansa 1
66
Pesta Dansa 2
67
Pertemuan Panas
68
His Jealousy
69
Dia berubah?!
70
Berpisah
71
Rindu Ketenangan ...
72
Yang tersisa, Penyesalan ...
73
Ultah Romeo 1
74
Ultah Romeo 2 dan IFEX 2025
75
Getaran yang masih sama
76
Kamulah gairahku ...
77
Hapus jejak wanita lain, ditubuhku!
78
Test DNA
79
Dua lelaki yang selalu berseteru
80
Apa hanya kamu yang boleh cemburu?
81
Cinta itu, memahami
82
Melawan keegoisan
83
Pelukan tanpa kata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!