Pukul 4 dini hari mutia terbangun dipelukan seseorang dengan selimut yang membungkus tubuhnya dan pria dewasa disampingnya yang tak lain ialah adnan.
Mutia mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukan adnan, usahanya itu membuahkan hasil dan mutia segera turun dari ranjang yang menjadi saksi dia kehilangan mahkotanya.
"aushhhh, sakit banget" keluh mutia tertahan agar tidak membangunkan pria bej*t yang sedang tertidur itu.
Mutia merasakan badannya terasa remuk apalagi di pangkal pahanya yang sangat perih, saat mengingat kejadian semalam mutia merasa marah dan kecewa kepada pria yang telah merengut kesuciannya, dia menangis mengumpulkan pakaiannya yang berserak bercampur dengan pakaian adnan. Setelah mengunakan pakaiannya Kemudian mutia pulang tanpa pamit kepada bu maya.
Sesampainya dirumah mutia langsung berendam didalam kamar mandi, menggosok gosok tubuhnya yang ada tanda kemerahan akibat ulah adnan.
Mutia menangis meratapi nasibnya kali ini, dia teringat dengan pesan orang tuanya untuk menjaga kehormatannya untuk suaminya kelak tapi semua itu sudah hilang dalam semalam oleh orang yang bahkan tidak disangka sangka mutia.
Hiks,,
Hiks,,
Hiks,,
"maafkan mutia pak,buk mutia sudah gagal menjaga yang ada dalam diri mutia, mutia sudah kotor sekarang, maafkan mutia" ucapnya terdengar pilu. Mutia merasa dirinya gadis yang kotor pasti tidak ada laki laki yang mau padanya setelah kejadian ini pikir mutia.
Setelah lama berada dikamar mandi, mutia memutuskan untuk keluar dan membuat sarapan untuk mengganjal perutnya yang lapar, mutia sengaja ijin tidak masuk kerja karena alasan sakit.
...----------------...
Dirumah adnan tepatnya dikamar tamu, adnan baru saja terbangun karena terkena terpaan cahaya matahari melalu celah jendela kamar.
Adnan menggeliat merenggangkan tubuhnya yang terasa pekal, dia mulai terbangun dari tidur nyenyak nya, baru kali ini adnan merasa tidurnya sangat nyenyak.
Saat akan terbangun selimut yang adnan gunakan menyingkap memperlihatkan tubuh polosnya. Adnan kaget dengan keadaannya saat ini lalu dia melihat sekeliling dan dia baru menyadari kalau dia berada dikamar tamu.
Adnan masih bingung kenapa dia terbangun dengan keadaan tanpa busan, adnan juga melihat pakaiannya yang berserakan dilantai dan yang membuatnya terkejut lagi ada bercak bekas dar*h yang mengering diatas ranjangnya.
"sial, apa yang terjadi padaku?" ucap adnan dengan memegangi kepalanya yang sedikit pusing.
Dia kemudian mengingat kalau kemarin dia mabuk, tapi siapa gadis yang dinodai nya batin adnan bertanya tanya. Memikirkan hal itu membuat kepalanya tambah pusing kemudian adnan pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Adnan juga menganti sprei dengan yang baru dan membuang sprei yang terkena bekas dar\*h dan sisa sisa percintaannya dengan seseorang. Adnan membuangnya ketempat sampah dan membakarnya.
Kemudian adnan kembali masuk kedalam untuk menemui mama dan putrinya.
bu maya turun dengan mengandeng tangan anin yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.
"selamat pagi papa" sapa anin pada sang papa dan mencium pipi papanya
"pagi cantiknya papa" jawab adnan dengan memeluk putrinya.
"pagi ma" sapanya pada bu maya.
"tumben kamu belum siap siap?" bu maya bingung kenapa adnan belum mengunakan stelan kerjanya biasanya jan segini adnan sudah rapi dengan kemejanya.
"aku lagi ngak enak badan ma" jawab adnan.
"papa sakit?" anin memegang kening adnan dan benar saja badan adnan sedikit hangat.
"badan papa panas!" ucap anin setelah memeriksa kening adnan.
"cuma sedikit sayang,papa cuma butuh istirahat" jawab adnan kepada anin.
"yaudah kamu istirahat aja, biar mama suruh bibi membuatkan wedang jahe supaya badan kamu mendingan" ucap bu maya menyuruh bi ijah membuatkan wedang jahe untuk adnan.
"oh iya bi, mutia tadi pulang jam berapa? Kok saya ngak tau" bu maya menanyakan mutia kepada bi ijah karena dia belum melihatnya sejak pagi tadi.
Deg
Adnan kaget mendengar ucapan mamanya,apakah gadis itu yang dia nodai semalam. Kalau memang benar kenapa gadis itu mau menyerahkan kehormatannya kepadanya pikir adnan menebak nebak.
"saya tidak tau nyonya, waktu saya bangun pintu depan sudah tidak terkunci, mungkin non mutia pulang sebelum subuh" jawab bi ijah karena dia juga belum melihat mutia, tapi karena pintu utama tidak terkunci jadinya dia berpikir jika mutia sudah pulang.
"aku harus menemui mutia!" ucap adnan lirih.
BERSAMBUNG
*
*
*
hi readers
hari ini aku up 2 bab semoga kalian suka.
Kalau suka jangan lupa dukung terus ya, supaya aku rajin nulis dan up setiap hari.
Happy reading all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Sukemi Nak Murtukiyo
kak up lgi donk,,,,gimana selanjut nya?????
2025-01-26
0