Bab 16 malam panjang

      Adnan yang saat itu sedang emosi meninggalkan clarisa seorang diri dengan keadaan menangis, adnan melajukan mobilnya menuju bar ternama dikota itu, adnan yang pusing dengan kelangsungan hubungannya dan permintaan clarisa yang sangat tidak masuk akal baginya memilih untuk menyalurkan emosinya itu dengan meminum minuman haram

      dia minum begitu banyak sampai temannya yang merupakan owner bar tersebut dibuat binggung, tidak biasanya adnan seperti itu.

    "lo kenapa bro?" ucap jhosua bingung melihat temannya itu yang sudah menghabiskan banyak botol minuman haram itu.

    "gue pusing, tambah lagi!" ucapnya menyuruh bartender untuk menambah minumanya lagi,

    "lo kenapa sih nan?" jho merebut minuman yang akan diminum adnan.

   "diem lo, ngak usah ikut campur!" ucap adnan dengan suara meninggi kepada jho, hingga semua pengunjung bar melihat kearah mereka. Jho yang tidak ingin ada keributan dan adnan semakin mabuk kemudian mengantarnya keluar menuju mobilnya adnan meronta ronta tapi jho tidak menyerah untuk membawa adnan keluar dari tempat haram itu.

"lo mabuk nan!, ayo gue anter pulang!" sesampainya diluar adnan menyentak tangan jho dengan kasar

    "gue bisa pulang sendiri"

   "tapi lo mabuk berat!" ucap jho khuwatir terhadap temanya itu.

    "gue ngak mabuk, gue cuma pusing" adnan kemudian masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan jho begitu saja, jho yang khawatir pada adnan lalu mengikuti mobil adnan sampai rumah, setelah melihat mobil adnan terparkir rapi dirumah, kemudian jho melajukan mobilnya untuk kembali ke barnya.

     malam itu adnan pulang dengan mengendarai mobil sedikit ugal ugalan karena emosinya. Dia marah kepada dirinya sendiri karena kurang tegas terhadap hubungannya dengan clarisa, dia kecewa karena sudah membuat clarisa menangis.

    Sesampainya dirumah adnan memarkirkan mobilnya sembarangan dan masuk kedalam rumah dengan badan yang sempoyongan, saat akan menaiki tangga dia terjatuh karena kepalanya yang sangat pusing.

    mungkin karena efek terlalu banyak minum,

    Kemudian adnan bangun dan memegangi kepalanya yang pusing, dengan langkah tertatih dia menuju kamar tamu tanpa mengetahui ada seorang gadis didalamnya. adnan membuka pintu kamar dengan kasar, mutia yang mendengar pintu kamarnya dibuka dengan kasar kaget lalu turun dari ranjang dengan panik takut ada maling.

     Dan benar dia melihat siluet tubuh seseorang di kegelapan didepan pintu, apa itu maling pikirnya.

  Mutia memang mematikan lampu utama kamarnya dan menyalakan lampu tidur.

   mutia kemudian mencari saklar lampu untuk dinyalakan. Setelah lampu menyala mutia kaget ternyata yang memasuki kamarnya adalah tuan rumah ini, adnan guru galak di sekolahnya dulu.

    Adnan melihat mutia dengan senyuman smirk dan berjalan berlahan kehadapan mutia, mutia panik karena adnan terlihat sangat menyeramkan adnan mulai berlahan mendekati mutia mutia yang ketakutan berjalan mundur hingga menabrak meja yang berada di samping ranjang.

   "kenapa sayang, katanya kamu mau hamil anak ku?" racauan tak jelas yang keluar dari bibir adnan, mutia menyadari jika adnan saat ini sedang mabuk.

"sadar pak, saya mutia"

ucap mutia mencoba menyadarkan adnan. Adnan tidak menggubris ucapan mutia dia terus maju menuju kearah mutia, mutia yang melihat adnan semakin mendekat kemudian menuju kearah pintu untuk keluar tapi sayang, adnan menyadari itu dan lari kearah pintu untuk mengunci pintunya dan mendorong tubuh mutia menuju ranjang dan mengungkung tubuh kecil mutia, mutia terus meronta tapi gagal karena badanya yang kecil dan kuatnya kungkungan adnan.

"mau kemana sayang, kita akan menghabiskan malam bersama, dan kamu akan hamil anak ku" adnan mengira kalau mutia itu clarisa.

mutia yang mendengar itu semakin ketakutan,reflek dia menampar adnan dengan tangannya saat adnan mulai mendekat untuk menc*umnya.

PLAK

   "sadar pak sadar, saya mutia" mutia teriak didepan adnan dan terus meronta untuk keluar dari

pelukan adnan,tapi mau sekencang apa mutia teriak dan sekuat apa dia berusaha keluar semua itu akan sia sia selain kuatnya adnan dengan tubuh atletisnya kamar ini juga kedap suara.

Adnan yang mendapat tamparan dari mutia menatap mutia dengan amarahnya yang menggelora, adnan mulai melepaskan bajunya satu persatu dan melepas paksa baju mutia.

"stop pak, jangan lakukan ini" mutia mulai terisak lemah

   "diam!" kemudian adnan menc*um mutia dengan sangat brin*as dan mendorongnya memulai aktifitasnya.

Srekkk

   "tolong lepaskan saya pak,, tidakkk,,argh sakitttt"

teriakan mutia disertai dengan tangisan pilunya, karena malam ini malam dimana dia kehilangan kehormatannya yang diambil paksa oleh gurunya yang sangat dia hormati.

 RAsa sakit yang tak tertahankan yang saat ini dirasakan mutia tidak sama sekali membuat adnan berhenti dia malah semakin mengencar tubuh mutia,  Dar*h segar mengalir dari sela sela kakinya menandakan bahwa mutia masih per*wan

"maafkan aku clarisa!" ucap adnan disela sela aktifitasnya menga*ahi mutia karena menyadari ada yang mengalir saat penyatuannya, Luruh sudah pertahanan mutia dia sudah tidak lagi meronta dan masih terus terisak, ternyata adnan mengira dia adalah kekasihnya.

adnan yang melihat mutia terisak tak peduli dengan semua itu dan terus melanjutkan aktifitasnya sampai mutia pingsan.

entah berapa kali dia melakukannya sampai dia tumbang disamping mutia dan memeluknya dengan keadaan yang sama sama po*os.

Bersambung

*

*

*

  hi reader

         segitu aja ya adegannya hehehe selebihnya

      kalian bayangin aja sendiri!

   Btw makasih banget ya yang udah mampir di karyaku, hari ini aku lagi rajin jadi part nya panjang.

   happy reading all

Episodes
1 bab 1 perkenalan
2 bab 2. nabrak
3 Bab 3 Anindia putri praditama
4 bab 4 guru baru
5 bab 5. ternyata dia guru barunya
6 Bab 6 tom and Jerry
7 Bab 7 ajakan Rian
8 Bab 8 permintaan Anin
9 Bab 9 nonton
10 Bab 10 hukuman
11 Bab 11
12 Bab 12 menjadi guru les
13 Bab 13 kamu lagi?!
14 Bab 14 kamu ngapain dirumah saya?
15 Bab 15 nginep
16 Bab 16 malam panjang
17 Bab 17 apa mungkin
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20 ditraktir
21 Bab 21 berbicara empat mata
22 Bab 22 teman yang baik
23 Bab 23 lupa
24 Bab 24
25 Bab 25 menjemput papa yoga
26 Bab 26 kejutan mama maya
27 Bab 27 pertemuan mutia dengan pak yoga
28 Bab 28 flashback
29 Bab 29 keakraban mutia dengan keluarga adnan
30 Bab 30 diantar pulang
31 Bab 31 ngidam?
32 Bab 32 apa kamu hamil?
33 Bab 33 memastikan sesuatu
34 Bab 34 aborsi?
35 Bab 35 curhat
36 Bab 36 kemarahan pak yoga
37 Bab 37 keputusan yang tepat
38 Bab 38 Cek kandungan
39 Bab 39 resign
40 Bab 40 SAH!
41 BAB 41 Malam Pertama?
42 Bab 42 sarapan bersama
43 Bab 43 jalan jalan
44 Bab 44 maling?
45 Bab 45 oleh oleh
46 Bab 46 Protes Anin
47 Bab 47 protes anin ll
48 Bab 48 mengoda?
49 Bab 49 Bertemu vio
50 Bab 50 Fakta!
51 Bab 51 Di tolong Adnan
52 Bab 52 Hari pertama masuk kampus lagi
53 Bab 53 menuruti ngidam mutia
54 Bab 54 ciuman kedua
55 Bab 55 Ke mall
56 Bab 56 Merasa bersalah?
57 Bab 57 Bertemu orang tua Clarissa
58 Bab 58 Rencana pak tio dan bu sasa
59 Bab 59
60 Bab 60 Anin diculik?
61 Bab 61 Menuduh
62 Bab 62 Resah
63 Bab 63 Adnan merasa bersalah
64 Bab 64 Fakta yang menyakitkan(Rian)
65 Bab 65 Friska dan Sarah
66 Bab 66 Hukuman
67 Bab 67 Clarissa mabuk
68 Bab 68 Teka teki?
69 Bab 69 Andika Dwi Praditama
70 Bab 70 Awal mula
71 Bab 71 Demam
72 Bab 72 Merawat Adnan
73 Bab 73 Langsung sembuh?
74 Bab 74 Rencana Clarissa
75 Bab 75 Bertemu Clarissa
76 Bab 76 Diamnya Mutia
77 Bab 77 Memutuskan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
bab 1 perkenalan
2
bab 2. nabrak
3
Bab 3 Anindia putri praditama
4
bab 4 guru baru
5
bab 5. ternyata dia guru barunya
6
Bab 6 tom and Jerry
7
Bab 7 ajakan Rian
8
Bab 8 permintaan Anin
9
Bab 9 nonton
10
Bab 10 hukuman
11
Bab 11
12
Bab 12 menjadi guru les
13
Bab 13 kamu lagi?!
14
Bab 14 kamu ngapain dirumah saya?
15
Bab 15 nginep
16
Bab 16 malam panjang
17
Bab 17 apa mungkin
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20 ditraktir
21
Bab 21 berbicara empat mata
22
Bab 22 teman yang baik
23
Bab 23 lupa
24
Bab 24
25
Bab 25 menjemput papa yoga
26
Bab 26 kejutan mama maya
27
Bab 27 pertemuan mutia dengan pak yoga
28
Bab 28 flashback
29
Bab 29 keakraban mutia dengan keluarga adnan
30
Bab 30 diantar pulang
31
Bab 31 ngidam?
32
Bab 32 apa kamu hamil?
33
Bab 33 memastikan sesuatu
34
Bab 34 aborsi?
35
Bab 35 curhat
36
Bab 36 kemarahan pak yoga
37
Bab 37 keputusan yang tepat
38
Bab 38 Cek kandungan
39
Bab 39 resign
40
Bab 40 SAH!
41
BAB 41 Malam Pertama?
42
Bab 42 sarapan bersama
43
Bab 43 jalan jalan
44
Bab 44 maling?
45
Bab 45 oleh oleh
46
Bab 46 Protes Anin
47
Bab 47 protes anin ll
48
Bab 48 mengoda?
49
Bab 49 Bertemu vio
50
Bab 50 Fakta!
51
Bab 51 Di tolong Adnan
52
Bab 52 Hari pertama masuk kampus lagi
53
Bab 53 menuruti ngidam mutia
54
Bab 54 ciuman kedua
55
Bab 55 Ke mall
56
Bab 56 Merasa bersalah?
57
Bab 57 Bertemu orang tua Clarissa
58
Bab 58 Rencana pak tio dan bu sasa
59
Bab 59
60
Bab 60 Anin diculik?
61
Bab 61 Menuduh
62
Bab 62 Resah
63
Bab 63 Adnan merasa bersalah
64
Bab 64 Fakta yang menyakitkan(Rian)
65
Bab 65 Friska dan Sarah
66
Bab 66 Hukuman
67
Bab 67 Clarissa mabuk
68
Bab 68 Teka teki?
69
Bab 69 Andika Dwi Praditama
70
Bab 70 Awal mula
71
Bab 71 Demam
72
Bab 72 Merawat Adnan
73
Bab 73 Langsung sembuh?
74
Bab 74 Rencana Clarissa
75
Bab 75 Bertemu Clarissa
76
Bab 76 Diamnya Mutia
77
Bab 77 Memutuskan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!