PMM! : BAB 17

RENCANA KELUARGA

Pesta pernikahan berjalan dengan lancar, hanya sekejap mata saja waktu berjalan dengan begitu cepat. Kini di kota Jakarta, langit berwarna gelap.

Sebelum pulang, ada baiknya dulu mereka mengambil gambar bersama.

Noah dan Hari berada di tengah-tengah dimana saat ini anak-anak dari rumah panti juga ada di sana mengelilingi Noah dan Hari.

Bahkan di antara mereka ada yang memanjat tubuh Noah dan hal itu malah membuat para orang dewasa tertawa melihat tingkah nakal dan menggemaskan anak-anak itu.

“Aku pikir kakak Hari menikah dengan kakek itu!” bisik Obito di telinga Pain, namun bisikan itu terdengar keras sampai terdengar oleh yang lainnya.

“Kakak Hari itu masih muda! Dia lebih pantas menikah dengan paman Rubah itu!” balas Pain jelas. Hari terkekeh kecil mendengar panggilan Rubah yang sama seperti panggilannya untuk si Noah yang saat ini tersenyum remang.

“Hohoho!!! Bisa jadi tulangku akan patah semua karena amukan nenek!” balas Liam dengan candaan.

Semua tamu terhormat juga selesai mengucapkan selamat kepada sepasang pengantin baru itu. Tepat di di depan gedung sudah tersedia satu mobil sedan warna putih dengan hiasan bunga di kap mobil berupa bunga mawar merah serta putih.

Noah baru saja masuk ke dalam mobil, di susul oleh Hari yang sangat sesak dan kesusahan sekali ketika dia berusaha masuk ke dalam mobil dengan masih mengenakan gaun pengantin.

Ketika wanita itu masuk, seluruh gaun Hari memenuhi kursi belakang mobil sampai mengenai Noah yang berusaha duduk bergeser sehingga lengan kanannya terhampit dinding mobil.

“Hei. Hati-hati, kau membuatku sesak!” kesal Noah berusaha menyingkirkan helaian gaun Hari dari wajahnya.

Jbret! Pintu sudah tertutup, napas Hari terengah-engah, kini dia bersandar lega saat akhirnya bisa duduk meski gaun menyebalkan itu masih melekat di tubuh moleknya.

“Kenapa kau tidak melepaskannya dulu?” cerca Noah membuat Hari menoleh ke arah pria yang saat ini masih menahan setengah helai gaun Hari.

“Kakek menyuruhku untuk tetap memakainya sampai di rumah.” Jelas Hari sedikit mayun.

Jujur saja, Hari juga sangat tidak suka memakai gaun seribet ini, tapi demi kakek Liam dia memilih menurut saja. Mendengar penjelasan itu, Noah mendesah kesal dan lelah jika sudah bersangkutan dengan nama kakeknya.

Dari belakang, beberapa mobil milik keluarga Noah juga mengikuti, tentu saja mereka pulang di rumah yang sama, kecuali Viona, Raya dan Salleh beserta anak-anaknya yang pulang ke arah lain.

Sela di perjalanan, Hari tertidur dan Noah masih berjaga, sesekali ia melirik ke arah cincin pernikahan yang melekatkan di jari manisnya dengan tatapan sendu. Pria itu menoleh ke arah Hari yang baru saja tertidur.

“Hei!” panggil Noah.

“Hm... Ada apa?” balas Hari lirih seperti orang-orang kantuk pada umumnya.

Mata Hari terpejam, tapi telinganya masih dapat mendengar bisa di bilang ia tidak sepenuhnya tidur.

“Itu tadi ciuman pertamamu ya?”

“Iya! Dan aku sangat tidak beruntung harus di cium oleh Rubah!” senyuman kecil terukir di bibir pink Hari.

“Haissh! Aku tidak ingin bertengkar.” Noah berpaling ke jendela dengan tatapan malas. Entahlah? Mungkin saat ini Noah memikirkan perasaan Sakura saat tahu berita pernikahannya dengan wanita lain.

...***...

Sampai di Mansion Harrison. Noah dan Hari segera menuju ke kamar, kedatangan mereka tentu di sambut oleh para pelayan di sana.

“Dimana kamarku?” tanya Hari yang saat ini berjalan sambil memegangi gaun bawahnya agar muda untuk melangkah. Dan Noah! Pria itu tidak pengertian, bahkan dia berjalan dengan langkah cepat sehingga Hari juga harus cepat mengikutinya.

“Tentu saja di kamarku! Kau ingin semuanya segera terbongkar ya.” ketus Noah.

“Aku hanya bertanya, kenapa kau kesal? Kau tidak bisa bicara baik ya.” Balik kesal Hari.

Hffuuu! Mereka sangat tidak cocok. Tak berselang lama, kakek Liam beserta yang lainnya baru saja sampai, sementara Noah dan Hari sudah berada di dalam kamar milik Noah.

Kamar Noah sangat berbeda dengan kamarnya yang kecil, dapat di lihat Noah pria yang suka kebersihan di lihat dari setiap ruangan miliknya. Ranjang king size berbalut kain abu-abu, di samping ranjang ada sebuah nakas kecil lalu meja rias setelah itu sebuah sofa single besar berwarna putih tulang.

Noah melepaskan jas putihnya, meletakkannya di sofa panjang tanpa sandaran yang ada di bawah ranjang menghadap ke arah televisi besar. Setelah itu, Noah juga melepaskan dasi dan dua kancing kemejanya.

Sadar akan sesosok yang terus menatapnya, pria itu menoleh ke arah Hari. “Mau ku bantu?” tawar Noah menyeringai nakal.

“Tidak, terima kasih! Aku akan meminta bantuan pelayan atau orang-orang di rumah kecuali, kau!” tolak Hari tegas. Wanita itu kembali meraih bawah gaunnya sampai terangkat memperlihatkan dua kakinya.

“Ya sudah! Cobalah kalau begitu!” ucapan Noah seolah sebuah jawaban.

Pria itu mendudukkan dirinya di sofa single menghela nafas panjang. Hari meliriknya sinis lalu berjalan keluar pintu.

“Semoga berhasil!” teriak Noah memberikan semangat juga dengan senyum manisnya lalu kembali bersandar memejamkan kedua matanya.

Dari arah luar, Hari masih menggerutu sampai dia mulai tersenyum lebar saat melihat adanya Eza dan Naura hendak menuruni anak tangga.

“Iya, kita akan makan sampai malam! Ibu sudah memberikan izin main game!” seru Naura dan Eza berbisik pelan.

“Hey kalian!” panggil Hari berlari kecil mendekati kedua remaja tadi yang kini terkejut serta panik akan kehadiran Hari di sana.

“Ada apa kak?!” tanya Naura tersenyum peluh, begitupun Eza.

Hari tersenyum lebar menatap dua bocah itu. “Bisa membantu membuka resleting gaunku?!” dugaan Naura dan Eza benar, Hari akan meminta tolong soal gaunnya.

“Hehehe! Maaf kak, kami harus-- harus--- ” Naura sangat gugup sambil tersenyum lengannya berusaha menyenggol Eza di sana.

“Harus pergi. Ini sudah malam, dan, dan kami harus tidur... Jika tidak ibu akan menjitak kepala kami hehehe!” sambung Eza tertawa remang sambil menggaruk belakang kepalanya.

Tanpa banyak tanya lagi, kedua bocah itu langsung berpamitan dan berlari menuju kamar mereka kembali. “SELAMAT MALAM KAKAK HARI!!!” pamit keduanya.

Hari menatap dua bocah tadi dengan curiga dan heran. “Perasaan aku mendengar mereka hendak bermain.” Gumam wanita bersurai gelap itu kebingungan.

Tak mau berlama-lama berpikir, kini Hari turun dari lantai dua ke lantai satu melihat banyaknya pelayan yang sibuk di sana ada juga yang berlalu lalang sampai mereka semua sadar akan kehadiran Hari.

Hari tersenyum tipis saat seluruh pelayan menatapnya berharap salah satu dari mereka bersedia membantunya, namun nihil, tiba-tiba saja mereka semua berlarian hingga menabrak satu sama lain. Ada yang aneh?

“Kau belum melepas gaunnya! Kau sangat betah memakainya ya!” Amora dan Norman hendak menuju tangga.

“Justru itu, bisakah Bibi membantu ku--- ”

Bug! “Apa perutmu masih sakit?” potong Amora pura-pura panik ke arah sang suami yang baru saja mendapat sikutan keras darinya. Norman memegang perutnya yang baru saja terkena hantaman.

“K-kau yang membuatku sa-sakit!” sebisa mungkin Norman mengatakannya tapi tidak begitu jelas, sementara Amora tersenyum peluh menatap Hari.

“Maaf, dia sakit perut! Aku harus mengobatinya!” dengan segera wanita tua yang masih terlihat cantik itu menuntun suaminya ke kamar mereka.

Hari mulai tertunduk lesu, memang ada yang tidak beres di sini. Tapi Hari tidak akan menyerah, ia mulai melihat sekeliling mungkin ada orang di sana dan benar, nenek Suzan sedang duduk di dekat perapian.

-'dia adalah nenek yang baik, tidak mungkin mengabaikan ku hihihi!!' pikir Hari positif thinking.

“Nenek!" sangat lembut Hari memanggilnya. Segera nenek Suzan mendongak, melihat adanya Hari berdiri tepat di depannya dengan mengenakan gaun pernikahan.

“Belum di lepas?”

Hari menggeleng, “Belum.” Jawabnya. Hendak membuka mulutnya tiba-tiba.

“Maaf Hari, Nenek tidak bisa karena tangan Nenek masih keram!”

Sedikit sedih mendengarnya, padahal dia orang terakhir yang bisa Hari mintai tolong. “Apa perlu Hari pijat?”

“Tidak perlu! Lebih baik kau ke kamar, Noah bisa membantumu.” Titah lembut Suzan. Dalam hati Hari begitu lesu mendengarnya.

“I-iya Nek!” wanita malang itu mulai berjalan pergi menuju kamar Noah kembali, perasaan hampa dan pasrah. Melihat kepergian Hari, seketika nenek Suzan sedikit lega.

“Sudah aman, keluarlah!” pinta nenek Suzan. Tak lama kakek Liam keluar dari persembunyian dengan tongkatnya, di susul oleh para pelayan yang kembali keluar beraktivitas lagi dan Amora, Norman serta kedua anaknya yang baru saja turun dengan tawa kecil mereka.

...🛫📍🛬...

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

hari hari dimana" yg buka sleting gaun kan pasti pasangannya kenapa dia malah keluar kamar nyari orng lain bt bantuin dia....mana gk ada yg mw bantuin lg....kasian hari

2025-01-25

1

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

Keluarga ini termasuk aneh,ada aja alasan agar si Rubah ma si Aneh bersatu,

2025-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 PMM! : BAB 01
2 PMM! : BAB 02
3 PMM! : BAB 03
4 PMM! : BAB 04
5 PMM! : BAB 05
6 PMM! : BAB 06
7 PMM! : BAB 07
8 PMM! : BAB 08
9 PMM! : BAB 09
10 PMM! : BAB 10
11 PMM! : BAB 11
12 PMM! : BAB 12
13 PMM! : BAB 13
14 PMM! : BAB 14
15 PMM! : BAB 15
16 PMM! : BAB 16
17 PMM! : BAB 17
18 PMM! — BAB 18
19 PMM! : BAB 19
20 PMM! : BAB 20
21 PMM! : BAB 21
22 PMM! : BAB 22
23 PMM! : BAB 23
24 PMM! : BAB 24
25 PMM! : BAB 25
26 PMM! : BAB 26
27 PMM! : BAB 27
28 PMM! : BAB 28
29 PMM! : BAB 29
30 PMM! : BAB 30
31 PMM! : BAB 31
32 PMM! : BAB 32
33 PMM! : BAB 33
34 PMM! : BAB 34
35 PMM! : BAB 35
36 PMM! : BAB 36
37 PMM! : BAB 37
38 PMM! : BAB 38
39 PMM! : BAB 39
40 PMM! : BAB 40
41 PMM! : BAB 41
42 PMM! : BAB 42
43 PMM! : BAB 43
44 PMM! : BAB 44
45 PMM! : BAB 45
46 PMM! : BAB 46
47 PMM! : BAB 47
48 PMM! : BAB 48
49 PMM! : BAB 49
50 PMM! : BAB 50
51 PMM! : BAB 51
52 PMM! : BAB 52
53 PMM! : BAB 53
54 PMM! : BAB 54
55 PMM : BAB 55
56 PMM! : BAB 56
57 PMM! : BAB 57
58 PMM! : BAB 58
59 PMM! : BAB 59
60 PMM! : BAB 60
61 PMM! BAB 61
62 PMM! : BAB 62
63 PMM! : BAB 63
64 PMM! : BAB 64
65 PMM! : BAB 65
66 PMM! : BAB 66
67 PMM! : BAB 67
68 PMM! : BAB 68
69 PMM! : BAB 69
70 PMM! : BAB 70
71 PMM! : BAB 71
72 PMM! : BAB 72
73 PMM! : BAB 73
74 PMM! : BAB 74
75 PMM! : BAB 75
76 PMM! : BAB 76
77 PMM! : BAB 77
78 PMM! : BAB 78
79 PMM! : BAB 79
80 PMM! : BAB 80
81 PMM! : BAB 81
82 PMM! : BAB 82
83 PMM! : BAB 83
84 PMM! : BAB 84
85 PMM! : BAB 85
86 PMM! : BAB 86
87 PMM! : BAB 87
88 PMM! : BAB 88
89 PMM! : BAB 89
90 PMM! : BAB 90
91 PMM! : BAB 91
92 PMM! : BAB 92
93 PMM! : BAB 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
PMM! : BAB 01
2
PMM! : BAB 02
3
PMM! : BAB 03
4
PMM! : BAB 04
5
PMM! : BAB 05
6
PMM! : BAB 06
7
PMM! : BAB 07
8
PMM! : BAB 08
9
PMM! : BAB 09
10
PMM! : BAB 10
11
PMM! : BAB 11
12
PMM! : BAB 12
13
PMM! : BAB 13
14
PMM! : BAB 14
15
PMM! : BAB 15
16
PMM! : BAB 16
17
PMM! : BAB 17
18
PMM! — BAB 18
19
PMM! : BAB 19
20
PMM! : BAB 20
21
PMM! : BAB 21
22
PMM! : BAB 22
23
PMM! : BAB 23
24
PMM! : BAB 24
25
PMM! : BAB 25
26
PMM! : BAB 26
27
PMM! : BAB 27
28
PMM! : BAB 28
29
PMM! : BAB 29
30
PMM! : BAB 30
31
PMM! : BAB 31
32
PMM! : BAB 32
33
PMM! : BAB 33
34
PMM! : BAB 34
35
PMM! : BAB 35
36
PMM! : BAB 36
37
PMM! : BAB 37
38
PMM! : BAB 38
39
PMM! : BAB 39
40
PMM! : BAB 40
41
PMM! : BAB 41
42
PMM! : BAB 42
43
PMM! : BAB 43
44
PMM! : BAB 44
45
PMM! : BAB 45
46
PMM! : BAB 46
47
PMM! : BAB 47
48
PMM! : BAB 48
49
PMM! : BAB 49
50
PMM! : BAB 50
51
PMM! : BAB 51
52
PMM! : BAB 52
53
PMM! : BAB 53
54
PMM! : BAB 54
55
PMM : BAB 55
56
PMM! : BAB 56
57
PMM! : BAB 57
58
PMM! : BAB 58
59
PMM! : BAB 59
60
PMM! : BAB 60
61
PMM! BAB 61
62
PMM! : BAB 62
63
PMM! : BAB 63
64
PMM! : BAB 64
65
PMM! : BAB 65
66
PMM! : BAB 66
67
PMM! : BAB 67
68
PMM! : BAB 68
69
PMM! : BAB 69
70
PMM! : BAB 70
71
PMM! : BAB 71
72
PMM! : BAB 72
73
PMM! : BAB 73
74
PMM! : BAB 74
75
PMM! : BAB 75
76
PMM! : BAB 76
77
PMM! : BAB 77
78
PMM! : BAB 78
79
PMM! : BAB 79
80
PMM! : BAB 80
81
PMM! : BAB 81
82
PMM! : BAB 82
83
PMM! : BAB 83
84
PMM! : BAB 84
85
PMM! : BAB 85
86
PMM! : BAB 86
87
PMM! : BAB 87
88
PMM! : BAB 88
89
PMM! : BAB 89
90
PMM! : BAB 90
91
PMM! : BAB 91
92
PMM! : BAB 92
93
PMM! : BAB 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!