PMM! : BAB 13

DIBALIK KESUSAHAN MENABUNG

Pagi yang begitu cerah, tidak ada hujan yang turun atupun terik matahari yang begitu panas. Semalam si Rubah memberikan sebuah pesan singkat pada Hari bahwasanya besok pagi pria itu akan menjemputnya. Merepotkan!

Kini, di sebuah meja makan sederhana yang hanya berisikan tiga orang saja di temani bincang-bincang ringan yang selalu mereka lakukan di saat makan.

“Hari!” panggil sang bibi membuat wanita pemilik nama tadi menatapnya bersamaan dengan makanan yang baru masuk ke mulutnya.

“Setelah sarapan, Viona akan pergi kerja dan aku akan ke rumah panti!”

“Bibi sering sekali ke rumah panti! Apa ada aroma fall in love?! Hah, hah?!!!” senyuman jail Hari terpampang jelas. Tuk!

“Aduh.” Pekik Hari mengusap keningnya akibat ketukan sendok dari Raya.

“Jangan ngasal.”

“O, iya! Apa kau jadi ke rumah Noah?” akhirnya sang kakak membuka suara mengenai si pria itu.

“Hm! Setelah ini.”

“Syukurlah.” Balas lega Viona. Hari menatapnya heran sedikit memonyongkan bibirnya.

“Kenapa?”

“Debkolektor akan datang! Kita masih tidak ada uang untuk membayarnya. Kalau kau tidak jadi pergi bersama Noah, pergilah kemana pun dulu, kita tidak tahu apa yang mereka lakukan jika sampai melihat kita.” Jelas bibi Raya. Hari terdiam mendengarnya, ia merasa bodoh dan lemah karena tidak bisa membantu.

Mereka melanjutkan sarapannya. Sementara di kediaman Noah, seperti yang di pinta si pirang semalam kini keluarganya berada di rumah termasuk dua remaja anak angkat Norman dan Amora. Mereka sudah terlalu pintar jadi tak ada salahnya mengambil cuti sehari, tidak, mungkin 1 Minggu?

Kakek Liam buru-buru melahap sarapannya hingga tak tersisa, tak peduli meski berulang kali pak tua itu tersedak hingga terbatuk-batuk yang penting pernikahan cucunya prioritas utama.

“Kakek pelan-pelan!” ujar Suzan.

“Tidak bisa, kita harus cepat menyiapkan semuanya!” padahal baru akan menemui calon istrinya sang cucu saja sudah heboh!

“Seperti kata pepatah! Habiskan Lah masa tua mu dengan kenangan indah!  Jika Ayah sampai tersedak dan EKkk! Maka... Lewatlah sudah tanpa melihat cucumu menikah!” sambil fokus ke makanan Norman mengatakannya dengan perlahan dan jelas, tanpa sadar sudah membuat tatapan ibu, istri dan anaknya tajam menatapnya.

Namun Liam yang mendengarnya ikut tersadar, ada benarnya juga penjelasan konyol si mesum itu!  Jika dia sampai mati, maka mimpinya melihat sang cucu menikah akan kandas.

“Aku selesai.” Kakek Liam meletakkan alat makannya sambil tersenyum tipis.

Tak berselang lama yang lain juga baru selesai. Dan jika kalian tanya dimana si Rubah? Maka jawabannya adalah pergi menyusul si aneh.

Perjalanan masih lumayan, Noah berkali-kali menguap karena rasa kantuknya tak tertolong. “Haishh! Susah rasanya memiliki keluarga seperti mereka.” Gerutu Noah sedikit kesal saat mengingat kejadian pagi tadi.

Flashback on

03:30 AM

• NOAH POV

Semalam tubuhku terasa begitu lelah, pulang dari kantor hampir memasuki tengah malam, lalu tidur di atas ranjang empuk. Di saat tidurku nyenyak bermimpi begitu indah, sampai semuanya berantakan karena gedoran keras di pintu kamarku.

“Ck.” Decak ku mencoba meraih ponsel dan melihat jam yang masih begitu pagi, sangat pagi. Aku memutuskan tidur lagi tak peduli akan seseorang ataupun makhluk gaib yang masih berdiri di depan kamar. Sampai— Tok, tok, tok!.... Satu kali aku hiraukan, dua kali sudah membuat alisku berkerut kesal hingga ke tiga kali aku mulai emosi akan ketukan paksa yang tak ada habisnya.

“Ck, haisshh! Apa yang mereka inginkan?” kesal ku mulai berjalan menuju pintu. Dan benar saja, saat pintu terbuka aku melihat kakek ku, nenek, paman dan bibi di sana.

Aku menatap kesal ke arah mereka dengan wajah sayup menggaruk kasar belakang kepala ku.

“APA, APA? Kenapa kalian tidak bisa membiarkan ku istirahat sejenak. WHYYYYY?” sambil memperagakan gerakan tangan dan ekspresi lelah.

“Kau harus bersiap, pakai parfum yang wangi dan lembut! Gunakan pakaian yang rapi, seorang wanita suka saat sang pria datang tepat waktu!” mungkin seperti itulah ceramah ke-empat orang-orang tua itu pada ku. Hanya masalah sepele mereka memutuskan untuk begadang dan memaksaku bangun.

“Hahh!! Ini masih terlalu pagi, semua orang masih tidur. Tolong lepaskan aku, biarkan aku tidur aku mohon!” sambil menyatukan kedua telapak tanganku tepat di wajahku yang tertunduk lelah bercampur kesal.

Namun namanya adalah Harrison, mereka masih bersih kukuh memaksaku segera bersiap seperti orang gila.

Flashback off

• AUTHOR POV

Lamunan Noah membuat tangannya terkepal geram sampai tak sadar dia sudah sampai di depan rumah Hari. Jalanan di sana tak terlalu ramai, wanita itu sudah mengirim alamatnya lengkap.

“Takdirku sangat buruk harus bertemu orang-orang seperti Kakek, di tambah wanita ini. Ck!” Tinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn!!!!

Suara klakson mobil nyaring terdengar keras, Noah tak peduli akan tetangga di sekitar sana. Sedangkan di dalam rumah, Hari sudah bersiap, Viona dan bibinya juga sudah pergi keluar 3 menit yang lalu.

Setelah mendengar bunyi klakson yang begitu nyaring sampai membuat Hari menggosok telinganya karena gatal mendengar suara bising itu.

“Hihhhh!! Rubah aneh, tidak sabaran.” Kesal Hari berjalan ke arah pintu sampai langkahnya berhenti saat ia melihat ke jendela ada tiga orang pria bertubuh besar dan macho baru saja melangkah ke arah rumahnya, dan kini mereka berhenti di depan pintu.

“What the f***!” Hari menggigit giginya hingga bergesekan.

Tinnnn! Tin, tin, tin, tinnnnnnnnnnn!!! Di sisi lain klakson Noah masih berbunyi bertabrakan dengan suara ketukan pintu.

“Aku harus apa? Oh, ya Tuhan tolong aku.” Sedihnya. Sesaat akhirnya Hari memilih keluar lewat jendela dapur, sedikit susah.

“Ck! Dimana dia?” Noah menoleh dan seketika melihat tiga pria baru saja berdiri di sana. Alis mulai berkerut menatap tak suka dan ada yang aneh, apalagi panggilan dan gedoran paksa pria perkasa itu.

Tiba-tiba pandangan Noah teralihkan oleh sesosok wanita yang tengah melambaikan tangan berkali-kali dari arah sedikit jauh dari mobilnya berada.

“Hiss! Apa yang dia lakukan?” dengus kesal Noah mulai bergerak bersama mobil merahnya.

Saat melihat mobil si pirang sudah dekat, Hari buru-buru masuk. “Ayo cepat jalan, cepat jalan!” pinta wanita berkulit putih bak susu, memukul pelan lengan Noah.

Dengan sedikit kekesalan pria itu menurutinya, barulah Hari mulai bersandar lega dengan senyuman lebar.

“Kau ini kenapa? Dan, siapa orang-orang tadi?”

“Mereka Debkolektor!” masih bersandar santai.

“Oh, aku pikir— mereka kekasihmu! Datang bersamaan di saat kau terpergok hahaha!” seketika Hari menoleh ke pria yang baru saja tertawa singkat kini tersenyum lebar.

“Enak saja. Aku wanita yang masih suci, lembut dan utuh!” penuh keyakinan dan pujian saat Hari mengatakan dirinya sendiri. Noah yang melihatnya sejenak ikut merinding tidak setuju. Kini mobil merah itu memasuki jalan raya setelah keluar dari perumahan.

“Kau suka sekali berhutang sampai seorang Debkolektor mengejar mu.”

“Hey! Kami orang kalangan bawah selalu berhutang, anggap saja ingin memegang uang banyak! Lagian.... Yang berhutang bukan aku ataupun kakak ku.”

“Lalu siapa?!” sedikit aneh saat mendengarnya hingga seringaian kecil muncul di bibir merah kecoklatan milik Noah.

“Pamanku. Pria tua kurang ajar itu menggadaikan sertifikat rumah kami setelah mendengar kabar kematian kedua orang tuaku, lalu membawa kabur semua uangnya sementara hutang itu di berikan kepada ku dan kak Viona. Benar-benar menyebalkan!” dengan wajah kesalnya Hari marah-marah, sementara seringaian Noah hilang saat mendengar penjelasan itu.

“Itu sebabnya, aku kesulitan saat menabung.” Lanjut Hari tertunduk sendu.

Noah sekilas menatap wanita di sampingnya dan kembali lurus ke depan. Ada sedikit rasa kasihan di balik sikap pertengkarannya dengan wanita aneh itu.

Noah menelan salivanya, sedikit ragu jika harus bertanya satu hal. “Berapa hutangnya?” mendengar hal langkah tersebut sudah cukup membuat Hari terkejut.

“Tidak perlu tahu.” Balas wanita itu sedikit ketus.

“YA SUDAH!” balas Noah geram sendiri. Hari hanya tersenyum saat mendengar kesalnya si Rubah.

...🛫📍🛬...

Terpopuler

Comments

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

Ada saja kamu thor masa ada nama si Rubah ma si Aneh ya,aku yakin sewaktu kamu nulis cerita ini kamu tersenyum2,

2025-01-23

1

Tiara Bella

Tiara Bella

klu gk berdepat bukan tom and Jerry namanya wkwkwkkwk

2025-01-23

2

Kinara Widya

Kinara Widya

padahal mau d bayarin Lo...

2025-01-23

2

lihat semua
Episodes
1 PMM! : BAB 01
2 PMM! : BAB 02
3 PMM! : BAB 03
4 PMM! : BAB 04
5 PMM! : BAB 05
6 PMM! : BAB 06
7 PMM! : BAB 07
8 PMM! : BAB 08
9 PMM! : BAB 09
10 PMM! : BAB 10
11 PMM! : BAB 11
12 PMM! : BAB 12
13 PMM! : BAB 13
14 PMM! : BAB 14
15 PMM! : BAB 15
16 PMM! : BAB 16
17 PMM! : BAB 17
18 PMM! — BAB 18
19 PMM! : BAB 19
20 PMM! : BAB 20
21 PMM! : BAB 21
22 PMM! : BAB 22
23 PMM! : BAB 23
24 PMM! : BAB 24
25 PMM! : BAB 25
26 PMM! : BAB 26
27 PMM! : BAB 27
28 PMM! : BAB 28
29 PMM! : BAB 29
30 PMM! : BAB 30
31 PMM! : BAB 31
32 PMM! : BAB 32
33 PMM! : BAB 33
34 PMM! : BAB 34
35 PMM! : BAB 35
36 PMM! : BAB 36
37 PMM! : BAB 37
38 PMM! : BAB 38
39 PMM! : BAB 39
40 PMM! : BAB 40
41 PMM! : BAB 41
42 PMM! : BAB 42
43 PMM! : BAB 43
44 PMM! : BAB 44
45 PMM! : BAB 45
46 PMM! : BAB 46
47 PMM! : BAB 47
48 PMM! : BAB 48
49 PMM! : BAB 49
50 PMM! : BAB 50
51 PMM! : BAB 51
52 PMM! : BAB 52
53 PMM! : BAB 53
54 PMM! : BAB 54
55 PMM : BAB 55
56 PMM! : BAB 56
57 PMM! : BAB 57
58 PMM! : BAB 58
59 PMM! : BAB 59
60 PMM! : BAB 60
61 PMM! BAB 61
62 PMM! : BAB 62
63 PMM! : BAB 63
64 PMM! : BAB 64
65 PMM! : BAB 65
66 PMM! : BAB 66
67 PMM! : BAB 67
68 PMM! : BAB 68
69 PMM! : BAB 69
70 PMM! : BAB 70
71 PMM! : BAB 71
72 PMM! : BAB 72
73 PMM! : BAB 73
74 PMM! : BAB 74
75 PMM! : BAB 75
76 PMM! : BAB 76
77 PMM! : BAB 77
78 PMM! : BAB 78
79 PMM! : BAB 79
80 PMM! : BAB 80
81 PMM! : BAB 81
82 PMM! : BAB 82
83 PMM! : BAB 83
84 PMM! : BAB 84
85 PMM! : BAB 85
86 PMM! : BAB 86
87 PMM! : BAB 87
88 PMM! : BAB 88
89 PMM! : BAB 89
90 PMM! : BAB 90
91 PMM! : BAB 91
92 PMM! : BAB 92
93 PMM! : BAB 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
PMM! : BAB 01
2
PMM! : BAB 02
3
PMM! : BAB 03
4
PMM! : BAB 04
5
PMM! : BAB 05
6
PMM! : BAB 06
7
PMM! : BAB 07
8
PMM! : BAB 08
9
PMM! : BAB 09
10
PMM! : BAB 10
11
PMM! : BAB 11
12
PMM! : BAB 12
13
PMM! : BAB 13
14
PMM! : BAB 14
15
PMM! : BAB 15
16
PMM! : BAB 16
17
PMM! : BAB 17
18
PMM! — BAB 18
19
PMM! : BAB 19
20
PMM! : BAB 20
21
PMM! : BAB 21
22
PMM! : BAB 22
23
PMM! : BAB 23
24
PMM! : BAB 24
25
PMM! : BAB 25
26
PMM! : BAB 26
27
PMM! : BAB 27
28
PMM! : BAB 28
29
PMM! : BAB 29
30
PMM! : BAB 30
31
PMM! : BAB 31
32
PMM! : BAB 32
33
PMM! : BAB 33
34
PMM! : BAB 34
35
PMM! : BAB 35
36
PMM! : BAB 36
37
PMM! : BAB 37
38
PMM! : BAB 38
39
PMM! : BAB 39
40
PMM! : BAB 40
41
PMM! : BAB 41
42
PMM! : BAB 42
43
PMM! : BAB 43
44
PMM! : BAB 44
45
PMM! : BAB 45
46
PMM! : BAB 46
47
PMM! : BAB 47
48
PMM! : BAB 48
49
PMM! : BAB 49
50
PMM! : BAB 50
51
PMM! : BAB 51
52
PMM! : BAB 52
53
PMM! : BAB 53
54
PMM! : BAB 54
55
PMM : BAB 55
56
PMM! : BAB 56
57
PMM! : BAB 57
58
PMM! : BAB 58
59
PMM! : BAB 59
60
PMM! : BAB 60
61
PMM! BAB 61
62
PMM! : BAB 62
63
PMM! : BAB 63
64
PMM! : BAB 64
65
PMM! : BAB 65
66
PMM! : BAB 66
67
PMM! : BAB 67
68
PMM! : BAB 68
69
PMM! : BAB 69
70
PMM! : BAB 70
71
PMM! : BAB 71
72
PMM! : BAB 72
73
PMM! : BAB 73
74
PMM! : BAB 74
75
PMM! : BAB 75
76
PMM! : BAB 76
77
PMM! : BAB 77
78
PMM! : BAB 78
79
PMM! : BAB 79
80
PMM! : BAB 80
81
PMM! : BAB 81
82
PMM! : BAB 82
83
PMM! : BAB 83
84
PMM! : BAB 84
85
PMM! : BAB 85
86
PMM! : BAB 86
87
PMM! : BAB 87
88
PMM! : BAB 88
89
PMM! : BAB 89
90
PMM! : BAB 90
91
PMM! : BAB 91
92
PMM! : BAB 92
93
PMM! : BAB 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!