PMM! : BAB 10

TAHAP PERTAMA BERITA PERNIKAHAN

Tok, tok, tok! Suara ketukan pintu di rumah Hari. Tak lama, bibi Raya membukanya dan menyapa senang sekaligus bingung melihat kedatangan Viona di jam kerjanya.

“Cepat sekali?” tanya wanita tua dengan rambut tergelung rapi. Viona mulai melangkah masuk, tersenyum tipis.

“Hari meminta ku pulang, katanya ada hal penting.” Jelas Viona.

“Oh, begitu! Tapi aku baru saja ingin pergi ke rumah panti. Salleh kewalahan dengan bocah-bocah nakal itu!” keduanya terkekeh kecil. Viona menyarankan agar mereka pergi bersama dan menemui Hari di rumah panti saja.

Ting! Satu pesan masuk di ponsel Hari. Wanita itu membacanya saksama lalu membalasnya dan kembali meletakkan ponsel pintar itu ke dalam tas.

“Kita pergi ke rumah panti.” Ujar Hari kepada Noah yang masih menyetir.

“Haissh!! Kau bilang ke rumah, sekarang ke panti, ini sudah ada di pertengahan jalan.” Kesal Noah masih fokus ke depan.

“Aku tidak tahu, kakak dan bibi ku baru saja pergi ke sana!” senyuman lebar dan malu-malu di akhir kalimat membuat si rubah kesal hingga menggertakkan giginya.

Dengan emosinya pria itu melajukan kecepatan mobilnya, hingga membuat Hari sedikit tegang dan ketakutan akan kegilaan pria di sampingnya saat ini.

Menyetir ugal-ugalan? Yang benar saja!

Beberapa jam kemudian. Sebuah mobil sport putih keluaran terbaru dari Jepang baru saja terparkir di depan sebuah rumah panti asuhan, menarik perhatian anak-anak kecil yang asik bermain kini semuanya berlari menatap ke arah pagar.

“Wahhh! Mobilnya keren!” seru anak-anak di sana.

Tak lama Hari dan Noah keluar dari mobil.

Hari membuka pagar tersebut, tersenyum lebar merentangkan kedua tangannya. “Hal— lo anak-anak!” sapa Hari begitu ramah seperti biasanya, berharap anak-anak nakal itu mau memeluknya, namun— mereka berlari girang melewati Hari begitu saja dan menghampiri seorang pria tampan di belakangnya.

Senyuman hilang, ia menoleh ke belakang dan melihat anak-anak tadi masih berdiri mengerumuni Noah.

“Wah! Paman sungguh tampan!” seru anak bernama Pain yang kini merangkul kaki Noah sambil mendongak. -'Pa-paman?!' pikir pria itu saat anak kecil memanggilnya seperti orang tua.

“Mainan itu juga keren dan tampan!" lanjut Obito menunjuk ke arah mobil Noah.

Pria itu tersenyum tipis sedikit malu, ini pengalaman pertamanya berdekatan dengan banyak anak. Dia selalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak pernah berbaur apalagi dengan anak-anak.

“Kalian mau? Aku bisa memberikan mainan mobil seperti itu kepada kalian!” Noah terlihat begitu ramah, tidak ada wajah sombong ataupun menyebalkan dari pria itu.

Dari arah lain, Hari merasa iri, anak-anak nakal itu selalu menjailinya, tapi tidak kepada orang asing. Apalagi kepada Noah.

“Dasar anak-anak durhaka.” Ketus Hari pelan sambil cemberut.

“Siapa dia?” tanya Viona yang tiba-tiba berada di belakang Hari. Tak cuma Viona saja, bibi Raya dan Salleh juga ada di sana.

“Anak-anak! Ayo, kembali bermain.” Titah lembut Salleh.

“Sampai jumpa Paman!!” pamit anak-anak tadi sambil melambai riang gembira.

“Nanti kita bicara lagi yaa!! Dah!!” sambung mereka lalu berlarian pergi.

Noah mulai berjalan mendekati Hari, tersenyum tipis menyapa ketiga orang yang merupakan keluarga wanita aneh itu.

“Senang bertemu dengan kalian! Nama saya Noah, kekasih Hari.” Langsung to the poin membuat Hari gugup hingga menelan kasar salivanya.

“KEKASIH???!" ucap bersamaan Viona dan Raya sungguh terkejut. Sejak kapan? Mereka tahu betul, Hari terlalu fokus mencari uang sampai melupakan dirinya sendiri. Apalagi memikirkan soal pacar?

.

.

.

Kini mereka semua duduk di sofa ruang tamu. Hari masih menunduk tidak berani melihat ke arah kakak dan bibinya.

“Kami akan menikah!” lagi, Noah yang membuka suara. Itu sudah cukup membuat keluarga Hari syok, namun tidak untuk Mami Salleh yang hanya tersenyum tipis.

“Apa kalian sudah memikirkannya? Ma-maksud ku, sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?” tanya detail Viona.

Gawat! Noah dan Hari belum merencanakan soal itu semua.

Peluh membanjiri kening Noah, pria itu emosi saat melirik ke arah Hari yang hanya diam tidak membantunya.

“Tiga Bulan.” Jawab Noah asal.

Bibi Raya memegang pundak Viona, mengangguk kecil dengan senyuman tipis.

“Hari!” wanita itu mendongak saat di panggil. Hingga kontak matanya bertemu dengan milik kakaknya.

“Aku ingin bicara berdua dengan mu.” Hari mengangguk, beranjak dan mengikuti langkah kakaknya menuju dapur. Melihat itu membuat Noah terheran.

”Tenang saja!” Ucap Salleh kepada Noah sehingga Noah tersenyum tipis menatap pria itu.

“Sepertinya, wajahmu tidak asing?" pikir Salleh berusaha mencairkan suasana. Noah masih tersenyum kecil sedikit menggaruk pipinya.

“Iya! Saya dari Harrison Corp, cucu pertama di keluarga Harrison!" jelas Noah yang aslinya tak ingin mengucapkan marga dari ibunya. Kau tahu, jujur saja dia sangat membenci marga ibunya meski dia menyayangi keluarganya.

“Ahh! Benarkah? Hari sangat beruntung sekali!” seru Raya turut senang saat tahu keponakannya akan menikahi pria tampan dan kaya. Siapa yang tidak suka, hayo?

Sementara di dapur. Hari masih diam, menunduk penuh penyesalan.

“Aku minta maaf! Dia juga membutuhkan seorang istri supaya bisa pergi ke sana juga. Aku tidak menjual tubuhku untuk mendapatkan uang— ”

“Tapi kau menjual hidup mu? Apa kau akan menerima semua resikonya, jika sesuatu akan menimpa kalian?” tegas Viona. Wanita bersurai cokelat itu meraih kedua pundak adiknya.

“Hari! Kakak hanya takut, jika semuanya terbongkar yang lebih merasakan sakit dan hinaan adalah kau. Kakak tahu, pria itu dari keluarga terpandang,”

“Betapa menyakitkan nya orang-orang sekarang lebih suka memandang perbedaan dan batasan orang kaya dan orang miskin. Kau tahu itu.” Lanjut Viona.

“Aku sudah siap, menerima hinaan itu! Setelah aku menemukan makam ibu, aku akan berpisah dengannya! Aku berjanji!” Hari meraih tangan kakaknya sambil menatap serius.

Tak lama kedua wanita itu berjalan ke arah ruang tamu dan kembali duduk seperti semula. Noah dapat melihat kesedihan di mata Hari.

“Bisakah aku meminta satu hal padamu, sebelum kalian menikah?” seketika semuanya menatap ke arah Viona yang terlihat sangat serius.

“Tolong jangan menyakiti hati Hari! Dia mungkin menyebalkan, tapi hatinya sangat rapuh! Aku tidak yakin seperti apa hubungan kalian nantinya, tapi— aku akan merestui kalian!” dengan ikhlas Viona merelakan adik semata wayang nya.

Memikirkan ucapan Viona barusan sudah membuat Noah berpikir. Dia bahkan tidak yakin apakah dia bisa menjaga perasaannya sendiri?

“Aku akan usahakan.” Jawab Noah tersenyum.

...***...

Setelah berbincang bersama, kini Hari dan Noah memutuskan duduk di kursi depan, dimana anak-anak tadi masih bermain ruang gembira.

“Kau tinggal di sini?” hanya sekedar tanya, Noah masih menatap lurus begitu pun Hari.

“Dulu iya, hanya satu tahun! Lalu bibi Raya menjemput ku dan kakak.” Terlihat kepala Noah mengangguk pelan saat dirinya mulai mencerna penjelasan Hari.

“Lalu dimana ayahmu?” pria itu berbalik menoleh ke Hari.

“Ayahku sudah meninggal. Saat tahu kabar kematian ibuku, dia terkena serangan jantung lalu pergi.” Melihat wanita aneh yang selalu menyebalkan dan girang kini terlihat sendu rasanya aneh bagi Noah.

“Maafkan aku.”

“Aku juga akan minta maaf dari sekarang,” balas Hari sehingga mereka saling menatap.

“Maaf, jika kau punya seorang kekasih dan mungkin hubungan kalian akan renggang gara-gara pernikahan ini.” Hari kembali menatap lurus setelah berhasil membuat Noah kini melamun memikirkan soal itu.

Wanita itu menoleh, ucapannya barusan hanyalah tebakan semata. Tidak mungkin pria tampan seperti Noah tidak punya kekasih kan. Tapi hari berharap pria itu tidak punya kekasih.

...🛫📍🛬...

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

wah direstua sm viona....mudah"an lambat Laun mereka bs saling mencintai.....

2025-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 PMM! : BAB 01
2 PMM! : BAB 02
3 PMM! : BAB 03
4 PMM! : BAB 04
5 PMM! : BAB 05
6 PMM! : BAB 06
7 PMM! : BAB 07
8 PMM! : BAB 08
9 PMM! : BAB 09
10 PMM! : BAB 10
11 PMM! : BAB 11
12 PMM! : BAB 12
13 PMM! : BAB 13
14 PMM! : BAB 14
15 PMM! : BAB 15
16 PMM! : BAB 16
17 PMM! : BAB 17
18 PMM! — BAB 18
19 PMM! : BAB 19
20 PMM! : BAB 20
21 PMM! : BAB 21
22 PMM! : BAB 22
23 PMM! : BAB 23
24 PMM! : BAB 24
25 PMM! : BAB 25
26 PMM! : BAB 26
27 PMM! : BAB 27
28 PMM! : BAB 28
29 PMM! : BAB 29
30 PMM! : BAB 30
31 PMM! : BAB 31
32 PMM! : BAB 32
33 PMM! : BAB 33
34 PMM! : BAB 34
35 PMM! : BAB 35
36 PMM! : BAB 36
37 PMM! : BAB 37
38 PMM! : BAB 38
39 PMM! : BAB 39
40 PMM! : BAB 40
41 PMM! : BAB 41
42 PMM! : BAB 42
43 PMM! : BAB 43
44 PMM! : BAB 44
45 PMM! : BAB 45
46 PMM! : BAB 46
47 PMM! : BAB 47
48 PMM! : BAB 48
49 PMM! : BAB 49
50 PMM! : BAB 50
51 PMM! : BAB 51
52 PMM! : BAB 52
53 PMM! : BAB 53
54 PMM! : BAB 54
55 PMM : BAB 55
56 PMM! : BAB 56
57 PMM! : BAB 57
58 PMM! : BAB 58
59 PMM! : BAB 59
60 PMM! : BAB 60
61 PMM! BAB 61
62 PMM! : BAB 62
63 PMM! : BAB 63
64 PMM! : BAB 64
65 PMM! : BAB 65
66 PMM! : BAB 66
67 PMM! : BAB 67
68 PMM! : BAB 68
69 PMM! : BAB 69
70 PMM! : BAB 70
71 PMM! : BAB 71
72 PMM! : BAB 72
73 PMM! : BAB 73
74 PMM! : BAB 74
75 PMM! : BAB 75
76 PMM! : BAB 76
77 PMM! : BAB 77
78 PMM! : BAB 78
79 PMM! : BAB 79
80 PMM! : BAB 80
81 PMM! : BAB 81
82 PMM! : BAB 82
83 PMM! : BAB 83
84 PMM! : BAB 84
85 PMM! : BAB 85
86 PMM! : BAB 86
87 PMM! : BAB 87
88 PMM! : BAB 88
89 PMM! : BAB 89
90 PMM! : BAB 90
91 PMM! : BAB 91
92 PMM! : BAB 92
93 PMM! : BAB 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
PMM! : BAB 01
2
PMM! : BAB 02
3
PMM! : BAB 03
4
PMM! : BAB 04
5
PMM! : BAB 05
6
PMM! : BAB 06
7
PMM! : BAB 07
8
PMM! : BAB 08
9
PMM! : BAB 09
10
PMM! : BAB 10
11
PMM! : BAB 11
12
PMM! : BAB 12
13
PMM! : BAB 13
14
PMM! : BAB 14
15
PMM! : BAB 15
16
PMM! : BAB 16
17
PMM! : BAB 17
18
PMM! — BAB 18
19
PMM! : BAB 19
20
PMM! : BAB 20
21
PMM! : BAB 21
22
PMM! : BAB 22
23
PMM! : BAB 23
24
PMM! : BAB 24
25
PMM! : BAB 25
26
PMM! : BAB 26
27
PMM! : BAB 27
28
PMM! : BAB 28
29
PMM! : BAB 29
30
PMM! : BAB 30
31
PMM! : BAB 31
32
PMM! : BAB 32
33
PMM! : BAB 33
34
PMM! : BAB 34
35
PMM! : BAB 35
36
PMM! : BAB 36
37
PMM! : BAB 37
38
PMM! : BAB 38
39
PMM! : BAB 39
40
PMM! : BAB 40
41
PMM! : BAB 41
42
PMM! : BAB 42
43
PMM! : BAB 43
44
PMM! : BAB 44
45
PMM! : BAB 45
46
PMM! : BAB 46
47
PMM! : BAB 47
48
PMM! : BAB 48
49
PMM! : BAB 49
50
PMM! : BAB 50
51
PMM! : BAB 51
52
PMM! : BAB 52
53
PMM! : BAB 53
54
PMM! : BAB 54
55
PMM : BAB 55
56
PMM! : BAB 56
57
PMM! : BAB 57
58
PMM! : BAB 58
59
PMM! : BAB 59
60
PMM! : BAB 60
61
PMM! BAB 61
62
PMM! : BAB 62
63
PMM! : BAB 63
64
PMM! : BAB 64
65
PMM! : BAB 65
66
PMM! : BAB 66
67
PMM! : BAB 67
68
PMM! : BAB 68
69
PMM! : BAB 69
70
PMM! : BAB 70
71
PMM! : BAB 71
72
PMM! : BAB 72
73
PMM! : BAB 73
74
PMM! : BAB 74
75
PMM! : BAB 75
76
PMM! : BAB 76
77
PMM! : BAB 77
78
PMM! : BAB 78
79
PMM! : BAB 79
80
PMM! : BAB 80
81
PMM! : BAB 81
82
PMM! : BAB 82
83
PMM! : BAB 83
84
PMM! : BAB 84
85
PMM! : BAB 85
86
PMM! : BAB 86
87
PMM! : BAB 87
88
PMM! : BAB 88
89
PMM! : BAB 89
90
PMM! : BAB 90
91
PMM! : BAB 91
92
PMM! : BAB 92
93
PMM! : BAB 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!