Rapat telah berakhir, namun sayangnya pekerjaan dari pegawai pegawai Exito Express kini semakin banyak.
Mereka harus menghentikan produksi Crystal water yang sudah di mulai itu, dan mulai menyiapkan Produksi Jamu yang max usulkan di rapat tersebut.
Seperti nya kini para Manager Manager dan pegawai pegawai setiap divisi harus lembur, terutama di bagian Management produksi.
.
.
.
" Apa? Jamu? minuman apa itu? "
" Entahlah.. tapi pak Max tiba tiba merasa bahwa produk Crystal water tidak akan laku di pasaran. dia juga mengatakan produk Crystal water tidak sehat. "
" tapi benar juga loh kata pak Max. "
" mau benar atau tidak, tatap saja kita lembur sekarang! "
" sudahlah jangan mengeluh, yang penting kita di gaji. "
Begitu lah percakapan percakapan yang terjadi pada divisi divisi yang sekiranya akan lembur hari ini.
Bukan hanya karyawan, Max sendiri pun sebagai pimpinan ikut lembur untuk mempersiapkan produk tersebut.
Seperti saat ini, Jam sudah menunjukan pukul 1 siang waktu setempat.
Bukannya makan siang, max saat ini masih tetap fokus bergutit dengan laptop yang ada di depan nya.
Pria itu begitu fokus pada pekerjaannya sehingga dia tidak menyadari kini Andini sudah berada di sampingnya.
" Max.. " Panggil Andini lembut yang seketika menyadarkan pria itu dari pekerjaannya.
Melihat Andini yang sudah berada di samping nya, Max dengan lembut membawa wanita itu untuk duduk di pangkuannya.
" Kenapa? lapar? " Tanya max yang di jawab gelengan oleh gadis itu.
meski Andini berada di pangkuan nya, max masih tetap fokus dengan komputer di depannya. tangan max dengan lincah mengetik di keyboard tersebut.
" Sudah jam satu, kau makan dulu ya.. " Ujar Andini dengan berusaha Bersuara sekecil mungkin. gadis itu tak mau menganggu konsentrasi max.
" nanti saja, kau lapar Mm? " tanya Max kembali, yang kali ini di jawab anggukan oleh gadis itu.
tanpa berlama lama tangan max pun meraih interkom yang ada di sampingnya.
" Bawakan aku makanan. " perintah max yang kemudian menutup interkom itu tanpa Mau mendengar balasan dari orang yang ia perintahkan.
Max pun kembali fokus dengan pekerjaan nya, sementara Andini yang berada di pangkuan pria itu hanya bisa pasrah. dia tak bisa kemana mana karena sudah di kukung oleh max.
Bahkan untuk bergerak saja, dia tak bisa. yang bisa gadis itu lakukan hanya bersandar di dada bidang Max.
Seperti nya Andini menyesal menghampiri max, seharusnya dia duduk saja dengan anteng di sofa. setidaknya dia masih bisa nonton TV atau makan cemilan.
kalau posisi seperti ini apa yang bisa dia cemil? Leher max? memangnya dia vampir apa!
Tok! tok! tok!
" Masuk! " Ujar max dengan suara datar.
Mata Office Boy tersebut membelalak kala dirinya melihat Andini dan max dalam posisi yang cukup intim.
Ini adalah pertama kali dalam sejarahnya bekerja selama ini, dia melihat hal seperti ini. dia pikir cuma ada di novel dan film film, namun rupanya hari ini dia melihat sendiri dengan mata kepalanya sendiri.
" Kau patung? kenapa berdiri di sana? " Max menyadarkan pria itu dari keterkejutannya.
"maaf tuan.. " ujar OB itu meminta maaf, dia kemudian berjalan ke sofa dan menaruh makanan itu di meja kecil yang ada di sofa.
" ada yang anda butuhkan lagi tuan? " tanya OB itu sembari mencuri curi pandang ke arah Andini yang sedang menunduk di pangkuan max.
Diam diam OB itu cukup Terpesona, rupanya istri bos nya itu cantik dan imut juga. sangat berbanding terbalik dengan bosnya yang menyeramkan.
" kau bosan melihat dunia ini? jika ia, aku bisa membantu mu untuk melihat Tuhan. " ujar max dengan datar namun seketika membuat Tubuh sang OB merinding.
" Ma-maaf tuan.. maaf atas kelancangan saya.. " OB itu menunduk beberapa kali, tubuhnya gemetaran saat mendengar ancaman max tadi.
" pergilah, aku ampuni kau kali ini. " Sahut max datar.
OB itu seketika seperti mendapatkan angin segar dari barat, dia beberapa kali menunduk dan meminta maaf sebelum akhirnya berjalan menuju pintu keluar.
" Jika kau melakukan nya lagi, aku akan mencongkel mata mu dari tempatnya. " Ancam max yang membuat Kaki OB itu kembali gemetaran.
" Baik tuan.. saya mengerti.. maaf kan saya.. " ujar Pria tersebut sebelum akhirnya pergi dari ruangan keramat itu.
Seperti nya hari ini dia telah belajar banyak tentang hidup. dan mungkin sejak hari ini dia akan menjaga pandangannya terhadap perempuan.
Sementara di ruangan itu, Andini menatap max dengan protes.
" kenapa kau mengatakan itu pada karyawan mu? dia kan gak ngelakuin apa apa.. kenapa kau menakutinya? " Ucap Andini protes.
" Gak ngelakuin apa apa? dia tadi memandang mu dengan tatapan mesum! " ucap Max dengan wajah penuh amarah.
" aku gak ngeliat dia seperti itu kok. " bantah Andini.
" itu karena kau terlalu baik! sudahlah, ayo makan dulu. " ucap Max yang kemudian mengendong Andini menuju sofa.
Andini pun mengerucut kan bibirnya ketika penjelasan nya di sanggah oleh Max. pria itu kenapa semakin arogan saja!
" Kau mau di cium? "
" Siapa! aku cuma diam aja kok! "
" Lalu bibir mu kenapa maju maju begitu? kalau memang mau di cium, ya bilang saja.. tidak usah malu.. "
" siapa juga yang mau di cium! "
" kau tidak mau di cium oleh ku? "
" Gak! "
" Oke. "
CUP! CUP! CUP! CUP! CUP!
" Max! hentikan! makan siang dulu! "
" aku sedang menikmati makan siang ku.. "
" Ahhh~~ Max~ bukan yang ini! "
" aku suka nya yang ini.. "
.
.
.
Ruangan CEO
10.00 waktu setempat
.
Akibat dari terlalu asik "makan siang" kini max jadi harus tetap bekerja meski jam sudah menunjukan waktu tengah malam.
karyawan nya yang lembur pun bahkan sudah pulang jam 9 lalu, namun sebagai atasan max masih bekerja di kursinya saat ini.
Namun meski begitu, max sendiri tidak menyesal, dia sangat suka "makan siang" dengan Andini.
Sementara Andini sendiri sudah tepar di sofa, tadi max sebelum melanjutkan pekerjaannya sempat "makan malam" lagi dengan dirinya.
alhasil, dia harus berbaring lemah tak sadarkan diri di sofa tersebut. sementara sang pelaku hanya bisa terkekeh senang memandangi Andini yang tertidur akibat ulahnya.
TOK! TOK! TOK!
Sebuah ketukan pintu menyadarkan pria itu dari lamunannya, rupanya masih ada orang jam segini di kantor tersebut.
" masuk lah.. " perintah max dengan suara datar.
Bunyi High heels menggema di ruang kerja max, terlihat seorang wanita cantik bak model dengan kaki jenjangnya dan rok di pendek sedang memeluk sebuah dokumen.
" Selamat malam tuan.. Anda masih lembur rupanya, saya kira anda sudah pulang jam segini.. " ujar wanita itu dengan suara lembut sedikit mendayu dayu.
Wanita itu begitu fokus pada max sehingga tak menyadari jika ada andini yang berbaring di sofa.
" Ada apa? " tanya max masih fokus pada laptop nya tanpa memperdulikan kehadiran wanita itu.
" eummm saya ingin memberikan dokumen dokumen ini.. silahkan di tanda tangani. " ujar wanita itu dengan sedikit menunduk sehingga belahan dadanya terlihat.
" taruh di sana, kau boleh pulang sekarang. " ujar max dengan pandangan fokus pada layar komputer, saking fokusnya, max bahkan tak sadar jika sedari tadi wanita itu berusaha menggoda nya.
" Eumm tuan,, malam malam begini.. apakah anda masih tetap bekerja? Kenapa tidak di lanjutkan besok saja.. " Wanita tersebut mulai berani untuk berjalan mendekati max, bahkan tanpa ragu dia menyentuh bahu pria itu.
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
...Bersambung...
Ada terong guys,, kira kira gimana ya reaksi Max?
Jual ikan Pagi pagi
eh! di samperin Pengamen
Sebelum kalian Pergi
Jangan lupa Like Dan Komen.
terima kasih sudah mampir❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
jumirah slavina
Andini.. wwoooiii... bangunnn...
ada ulat bulu yg menempeli laki'mu..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2025-02-16
3
jumirah slavina
ubur-ubur ikan lele...
up lagi lee...
🤭🤣🤣
2025-02-16
3