Sidney, 13 : 06 . Selepas Shalat zhuhur, Annisa pergi ketoko roti biasa tempat tongkrongan nya bersama ke 3 sahabatnya, yang memang tak jauh dari apartemennya.
Seharian berberes kamar, karna selepas pulang dari kampung halamannya akhirnya Nisa memutuskan untuk keluar belanja bulanan. Tapi sebelum ke market, Nisa singgah dahulu membeli roti untuk mengganjal perutnya.
Tapi tanpa disengaja, Annisa bertemu dengan dokter Richo dan sahabat kecilnya, yang bernama Betrand. Dan juga duduk besebelah dengan seorang wanita super cantik sexi seperti model iklan panas. Mereka duduk ber 3 yang tak jauh dari Annisa, saat Nisa memesan Cake kesukaannya.
" Roti coklat sama brownisnya . Dibungkus ya?". Pinta Annisa pada seorang kasir cafe dengan menggunakan bahasa inggrisnya.
Berlagak santai, Annisa berpura - pura cuek dan pura pura tidak melihat keberadaan dokter Richo dan 2 temannya itu. Hanya sesekali Annisa melirik kearah mereka untuk mencari tahu apa yang mereka lakukan. Tapi, tanpa sengaja mata mereka pun akhirnya bertemu, saling bertatapan, yang membuat Annisa menjadi gugup.
" Ishh males banget.." Gerutu Nisa tengah menunggu pesannya .
" Cepat pergi dari sini ajalah" Gumamnya lagi.
" Ini pesanannya". Ucap sang kasir cafe.
" Yah terima kasih". Balas Nisa dengan senyum manisnya.
" Alhamdulillah, siap juga" Syukur nya dalam hati.
Annisa pun mempercepat langkah nya menuju keluar cafe untuk menghindari pertemuan mereka.
" Dokter Annisaa!!". Panggil Richo, membuat Annisa terkejut, dan spontan dia berhenti dan menoleh ke arah mereka bertiga.
Sedangkan Richo hanya menggerakkan tangannnya, memberi kode untuk menyuruhnya datang kemeja mereka.
" Apa kabar dokter Annisa..Wahh..Makin hari makin cantik ya??" Sapa dokter Betrand dengan wajah playboynya . Dan disambut dengan wajah masam wanita yang duduk bersama mereka.
" Terima kasih dok, atas pujiannya". Nisa membalas dengan senyum paksa.
" Ada yang bisa saya bantu dokter Richo?". Tanya Nisa pada Richo dengan sedikit kesal.
" Hmm... Kemaren kamu mau ngomong sesuatu sama aku. Apa yang ingin kamu sampai kan?" . Tanya Richo dengan tatapan tajam memberikan kode.
" Kemaren? . Kemaren sa.. ya tidak ada menghubungi dokter Richo?" Balas Nisa pura pura bodoh.
Membuat tatapan mata Richo semakin tajam. seketika Nisa juga melirik Betrand dengan wajah senyum, tahu akan tingkah temannya itu.
" Richo..Dia siapa??" Tanya wanita itu dengan memandang sinis ke arah Annisa.
" Dia dokter Annisa. Wanita anggun, yang bekerja dirumah sakit Richo. Dan juga dulu dia pernah menjadi Asst nya Richo" Jelas Betrand membumbui wanita itu.
"Bukannya kemaren malam kamu chat mau ajak aku jumpa. Gimana sih kamu, semakin lama cuti semakin pikun." Jawab Richo dengan nada kesal.
Annisa pun makin tak bisa menolak lagi, dia hanya diam dan seakan terbata ingin memberi alasan. Tapi tak sempat menjawab, Richo langsung mengambil kunci mobil yang dipegang oleh annisa.
" Kemari kunci mobil kamu..Kita bicara ditempat lain aja." Richo langsung berjalan menarik bag isi roti Nisa yang dibelinya tadi. Dengan otomatis tubuh Annisa terikut dengan langkah jenjang Richo.
Richo pergi begitu saja, tanpa pamit pada ke dua temannya itu. Seketika membuat wanita itu bertambah kesal, sedangkan Betrand hanya Say Hallo pada kepergian Annisa dan Richo.
" Dok. Mau kemana" Tanya Nisa sembari mengikuti langkah cepat Richo.
Saat berada di parkiran mobil mereka. Tanpa menjawab, Richo menekan kunci alarm mobil untuk mengetahui dimana letak posisi mobil Annisa.
"Ish..ini orang, ngapain sih. Belum juga masuk kerja. udah buat kesal..Ishh tampol juga ni dari belakang" Guman Annisa kesal.
Hingga akhirnya Richo masuk kemobil Annisa dengan wajah dinginnya. Tapi syukur aja masih tetap tampan.
" Enak nya punya wajah ganteng atau cantik. Mau marah, tidur, bangun tidur. Tetap z ganteng. Kayak ni orang. Tapi,,, penasaran juga kalau disaat pub . Ganteng juga gak ya heheh". Datang pikiran jahil Nisa memikirkan yang tak seharusnya dia fikirkan.
Lalu tiba - tiba, Khayal nisa pun buyar saat richo memanggil nama nya.
" Ngapain disitu. Ayo masukk" Ajak richo siap untuk melaju.
" Ha..! Mau kemana dok? inikan mobil saya. Terus mereka gimana?" Tanya Nisa linglung dan masuk kedalam mobilnya.
Richo hanya diam, menyetir mobil, lalu melaju meninggalkan area parkir cafe itu.
" Kenapa hari ini tidak ke RS" Tanya Richo mencoba membuyarkan keheningan diantara mereka.
" Karna masih ada masa cuti 2 hari lagi dok." Jawab Nisa lembut.
" Rencana setelah beli roti kamu mau kemana lagi". Tanya Richo lagi.
" Mau belanja bahan pokok dok di supermarket X".
Yaitu market yang pemiliknya orang muslim dengan menjual berbagai produk berlebel halal. Selama 8 tahun ini, karyawan dimarket itu sudah saling mengenal dengan Annisa.
Tanpa bersuara Richo trus melaju menuju arah market yang dikatakan Nisa , hingga tak berapa lama sampai lah mereka ditempat itu.
"Yuk turun. Disinikan tempatnya". Sambil memarkirkan mobil mereka.
" Ya Allah .. Ni orang apa sih mau nya? ini kan mobil saya, koq dia yang ngatur ya?" Gumam Nisa sambil senyum manis terpaksa tapi masih terlihat hormat pada atasannya.
Annisa berjalan memasuki market tersebut sambil mengambil keranjang dorong, dan terus berjalan mengelilingi. Mencari barang barang yang sangat dia butuhkan, setelah hampir sebulan lamanya dia tinggalkan, lalu meletakkan satu persatu bahan pokok nya.
" Dokter Richo gak pulang?,, Saya sepertinya bakalan lama belanjanya?" Tanya Nisa tak enak hati.
" Ya udah kamu lanjutkan saja" Balas Richo dingin sembari berjalan mengikuti langkah Annisa.
Annisa pun semakin tak enak hati karna ditemani Richo berbelanja untuk yang pertama kalinya. Yang memang mereka juga tidak terlalu akrab.
Richo mengikuti setiap langkah Nisa kemana dia pergi menyusuri lorong lorong market itu. Nisa semakin tak fokus pada ingatannya untuk apa-apa saja yang harus dia belanjakan. Lalu dia pun mempercepat langkahnya, dan mengambil asal barang dan memasuki beberapa mi instan dan mi cup kedalam keranjangnya agar lebih cepat selesai.
" Kamu mau menumpuk mi instan ditubuh mu. Kenapa banyak sekali beli begituan?" Komen Richo memperhatikan tingkah laku yang aneh.
" Ini untuk jaga-jaga aja dok. Kalau lagi malas masak, Baru makan mi instan."Balas Nisa malu.
"Jadi kamu pernah makan dikantin RS?" Tanya richo lebih lembut, sambil membantu mendorong keranjang milik Nisa.
"Sampe sekarang belum pernah sih dok, saya bawa bekal sendiri." Jawabnya bingung karna tingkah Richo.
" Kenapa gitu?. Apa kamu sempat masak dirumah?". Tanya Richo lagi, di Saat mereka berada ditempat sayur mayur, lalu masukkan beberapa sayuran pokok.
" Ya sempat sih, saya kan se orang muslim, menjaga kehalalan makanan untuk saya sendiri, jadi saya usahakan masak sendiri. Kalau lembur malam, palingan makan mi instan, susu dan roti"
"Oh gitu" Balasnya sambil berjalan mencari daging dan ikan untuk stok dikulkas.
Terima kasih teman teman, maaf ya masih banyak Typo.
Jangan lupa like, koment, rate dan Vote nya ya..
Sehat selalu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Uswatun Khasanah
pikiran kmn2 si nisa bayangiin rickho pup muka ganteng berubah GA 🤣🤣🤣🤣🤣😜
pemaksa bgt li Si riko kaya y lg pedekatean nih
2020-12-31
0
Radin Zakiyah Musbich
crazy up thor....
ijin promo ya 🙏🙏🙏
jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍔🍔🍔
kisah cinta beda agama 🥰
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🙏☺️
2020-10-20
1
LUCAS ®™ 🔏
like, semangat thor
2020-10-19
1