Bab 17 Misi pertama Raiyan sukses

Rapat dadakan yang diadakan dua hari lalu membuat Raiyan tersenyum senang, meskipun Ardini sempat memakai alasan Eliza berselingkuh dengan Aizel, Raiyan menyangkalnya dengan mengatakan Eliza pergi bersama Aizel itu pun atas permintaan Raiyan sendiri.

Tak ada yang membela Ardini di ruangan itu, semua mata hanya menyudutkannya,begitu pula dengan Oma yang selama ini selalu membanggakannya lebih dari Raiyan yang merupakan cucu kandungnya sendiri.

Raiyan senang melihat wajah panik dan frustasi Ardini, untungnya Raiyan sudah memiliki saham di PT Rings walau hanya sepuluh persen,jadi ia bisa menyaksikan semua kekacauan yang sangat menguntungkan ini.

Sejak video itu tersebar penjualan menurun drastis, bahkan beberapa produk yang sudah di pasarkan terpaksa di bagikan secara gratis demi menarik minat masyarakat, awalnya mereka memang menerima yang gratis itu, tapi mereka juga tetap memboikot apapun produk yang berlabel PT Rings.

Seminggu berlalu Oma dan Papa Surya merasa khawatir, mereka harus bertindak cepat,mungkin dengan cara menurunkan jabatan Ardini sementara, hal itu sudah di runding kan oleh mereka berdua saja, tanpa campur tangan mama Rania karena mereka yakin mama pasti akan membela anaknya.

Masalahnya sekarang mereka hanya memiliki satu kandidat calon pemimpin, yaitu Raiyan.

Hanya karena Raiyan adalah anak dari menantu yang ia benci, Oma lantas memilih Ardini sebagai pemimpin tanpa mempertimbangkan posisi Raiyan yang merupakan pewaris sah nya. padahal Ardini hanya anak mama Rania dan suami pertamanya, tak ada hubungan darah apapun dengan keluarga Wiradana.

Mengangkat Aizel menjadi pemimpin juga bukan hal yang bagus karena Aizel hanya lah menantu dalam keluarga Wiradana.

"Kita tak punya pilihan lain, Ardini harus disingkirkan demi kelangsungan perusahaan Ma, Kita harus selesai kan ini dengan cepat, Aku yakin pemilik saham yang lain akan setuju dengan pilihan ini." ujar papa Surya pada Oma Alia.

"Raiyan hanya memiliki saham sepuluh persen, lagipula dia tak pernah terlibat dengan perusahaan, jadi mana mungkin dia bisa menggantikan Ardini, Sur." Oma membetulkan kacamatanya sambil memijat pelipisnya.

"Kalau Kita tetap mempertahankan Ardini, produk-produk kita akan tetap di boikot dan itu berimbas pada pemasukan perusahaan Ma, Rings tanpa konsumen itu sangat tak mungkin, Kita memerlukan masyarakat sebagai pelaku konsumen, Mama juga harus ingat, kita memiliki banyak saingan meskipun perusahaan mereka belum terlalu besar, tapi bisa saja masyarakat beralih ke produk-produk mereka karena Kita tetap mempertahankan Ardini." jelas Surya panjang lebar pada mamanya.

semua yang dikatakan Surya memang benar, meskipun Rings adalah perusahaan besar, nyatanya juga banyak perusahaan kecil lainnya yang juga menjual produk kebersihan rumah tangga, apalgi sekarang dunia perskincare-an bagai jamur di musim hujan, banyak merk skincare yang bisa menggantikan skincare dari perusahaan Rings.

"Lalu saham Ardini?" tanya Oma lagi

"Ma, yang Ardini miliki itu adalah saham Mama dan saham Surya, Ardini hanya memiliki lima belas persen, tiga puluh lima persen milik Kita-"

"Sekarang Ardini hanya memiliki lima persen karena sepuluh persen sudah di berikannya pada Raiyan." potong Oma cepat

"Oh ya? Nah itu dia! Berarti tak salah kalau kita mengangkat Raiyan, Raiyan tidak bodoh Ma, dia hanya tak memiliki kesempatan untuk terjun ke perusahaan, bahkan dia mampu mendirikan bengkel yang sekarang cabangnya sudah di mana-mana." Oma tampak berpikir panjang lalu menyetujui usul anaknya itu.

Sesuai rencana, mereka berkumpul di ruang keluarga, Oma menyampaikan niatnya dengan sangat hati-hati.

"Ardini, selama ini Oma selalu membanggakan mu pada semua orang, tapi kesalahan yang Kau buat benar-benar sudah merugikan perusahaan, Kau tahu bukan?" Ardini mengangguk lemah, kali ini hanya ada keluarga inti,para menantu seperti Aizel dan Eliza tak di ikut sertakan dalam musyawarah penting ini.

"Dengan berat hati, posisimu terpaksa Kami ganti dengan Raiyan!" ujar Oma lagi sukses membuat Ardini dan mama Rania membulatkan bola matanya

"Tidak bisa begitu Ma! Ardini adalah pemimpin di perusahaan, mana mungkin posisinya di gantikan oleh Raiyan!" tukas Rania tanpa rasa malu karena Ardini hanyalah anaknya dengan mantan suaminya, bukan anak kandung Surya Wiradana.

"Kenapa Raiyan tak bisa menggantikan posisi Ardini? Apa alasannya? Lalu kalau bukan Raiyan, siapa yang berhak memimpin perusahaan itu?!" jawab Surya tak kalah sengit pada istrinya itu.

"Kenapa Ardini harus di ganti? Lagipula video itu hanya akan tranding saat ini saja, tidak mungkin selamanya mereka akan membicarakan video itu Pa, Papa harus ingat selama ini Ardini yang selalu ada untuk membantu memimpin perusahaan, lalu kenapa tiba-tiba di ganti hanya karena peristiwa kecil." Raiyan mengeraskan rahang saat peristiwa pembunuhan itu hanya di sebut sebagai peristiwa kecil oleh ibu tirinya.

"Mau sampai kapan Kita menunggu, ha? Sampai perusahaan benar-benar bangkrut? Jangan remehkan kekuatan netizen, sekali mereka bersatu, dalam sekejap penjualan menurun, apa Kau masih tak paham?!" tanya Papa tegas.

Ardini yang di sidang tapi mamanya yang kebakaran jenggot tetap ngotot mempertahankan posisi anaknya.

"Sebenarnya Aku sangat tak suka mengucapkan hal ini, Aku tak suka membedakan antara Anakku dan Anak yang Kau bawa, tapi Kau juga harus sadar Rania, Raiyan adalah putra tunggal Wiradana yang memiliki darah Wiradana, dari awal seharusnya Dia lah yang memimpin, mamaku terlalu baik memberikan posisi itu pada Ardini bahkan sampai mengabaikan cucu kandungnya sendiri, suka tak suka keputusan ini harus Kalian terima!" Ardini menatap tajam pada Raiyan yang memasang wajah datar.

"Mulai sekarang Kau harus banyak belajar tentang perusahaan, Raiy, pulihkan kembali keadaan kalau Kau masih ingin lanjut memimpin, tapi bila Kau hanya ingin main-main, Aku akan menggantikan posisimu dengan pemilik saham lain." dalam hati Raiyan bersorak gembira, inilah saat yang ditunggu nya selama ini.

Surat-surat yang diperlukan untuk pengalihan saham dari Ardini ke Raiyan sudah mereka persiapkan, hanya tinggal di tandatangani, besok pemegang saham akan kembali mengadakan rapat untuk saling menerima keputusan ini, Ardini berlalu ke kamarnya dengan dada bergemuruh, di ikuti oleh mamanya yang tak setuju dengan keputusan sepihak ini.

Demi memperkuat posisi Raiyan, saham Oma dan Papa di alihkan menjadi atas nama Raiyan, sekarang Raiyan resmi memiliki saham empat puluh lima persen, lima persennya lagi tetap milik Ardini dan lima puluh persennya lagi milik lima pemegang saham lainnya.

Terpopuler

Comments

Wayan Sucani

Wayan Sucani

Gebrakan yg mantap

2025-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Belum Move on
2 Bab 2 Takdir yang Mempertemukan Kita.
3 Bab 3 Pacar Baru Eliza
4 Bab 4 Pernikahan Aizel
5 Bab 5 Dijebak Raiyan
6 Bab 6 Kembali ke Rumah Utama
7 Bab 7 Sarapan pertama bersama keluarga Raiyan
8 Bab 8 Kursus Merias Wajah
9 Bab 9 Sisi lain Eliza
10 Bab 10 Tenggelam
11 Bab 11 Kesepakatan Lagi.
12 Bab 12 kesepakatan Raiyan dan Aizel
13 Bab 13 Semobil dengan Mantan
14 Bab 14 Rumah Belajar Renang
15 Bab 15 Hampir mati
16 Bab 16 Video Ardini tersebar
17 Bab 17 Misi pertama Raiyan sukses
18 Bab 18 Klepon untuk Raiyan
19 19 first kiss
20 Bab 20 Restoran Bintang Lima dan Hoodie Kebesaran Eliza
21 Bab 21 Pemilik hati Eliza
22 Bab 22 Jus Jebakan
23 Bab 23 Raiyan tidur di Sofa?
24 Bab 24 Apalagi yang Kau lakukan sekarang?
25 Bab 25 Tawaran menjadi Bintang Iklan
26 Bab 26 Bolehkah Aku Meminjam Ponselmu?
27 Bab 27 Kau Masih Mencintainya?
28 Bab 28 Pil atau Vitamin?
29 Bab 29 Motel Bobox semalam
30 Bab 30 Gelenyar Aneh
31 Bab 31 Mengulangnya di Meja Makan
32 Bab 32 Aku Mencintaimu, Eliza
33 Bab 33 Sebaiknya Kita hanya Berteman
34 Bab 34 Eliza cemburu?
35 Bab 35 Dia Sopirku
36 Bab 36 Raiyan dan Nia?
37 Bab 37 Selamat Jalan, Raiyan
38 Bab 38 Aku sudah Menikah
39 Bab 39 Taksi Konvensional
40 Bab 40 Hantu Raiyan
41 Bab 41 Hatchim
42 Bab 42 Ardini Hamil
43 Bab 43 Raiyan cemburu
44 Bab 44 Stempel Khusus
45 Bab 45 Ardini dan morning sicknessnya
46 Bab 46 Sup Ayam Eliza
47 Bab 47 Kau Bahagia?
48 Bab 48 Kejutan Kembang Api untuk Eliza
49 Bab 49 Candle Light Dinner
50 Bab 50 Tamu Bulanan Eliza
51 Bab 51 Eliza dan bawang merah
52 Bab 52 Tidak Hamil, hanya Mual.
53 Bab 53 Bulu Babi
54 Bab 54 Kekecewaan Eliza
55 Bab 55 Dua Garis Milik Siapa?
56 Bab 56 Petugas Pengendali Hama
57 Bab 57 Misi ke tiga Sukses
58 Bab 58 Detik-detik Kemenangan Raiyan
59 Bab 59 Mereka?
60 Bab 60 Mulai dari Nol Ya
61 Bab 61 Undangan Makan Malam
62 Bab 62 Belanja Perlengkapan Bayi.
63 Bab 63 Menyiapkan kamar bayi
64 Bab 64 Maternity shoot
65 Bab 65 part 2
66 Bab 66 Menjenguk Teman Raiyan.
67 Bab 67 Mama
68 Bab 68 Perawat baru
69 Bab 69 Rumah Baru
70 Bab 70 Persalinan Eliza
71 Bab 71 Raffazza dan Raffasya
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Belum Move on
2
Bab 2 Takdir yang Mempertemukan Kita.
3
Bab 3 Pacar Baru Eliza
4
Bab 4 Pernikahan Aizel
5
Bab 5 Dijebak Raiyan
6
Bab 6 Kembali ke Rumah Utama
7
Bab 7 Sarapan pertama bersama keluarga Raiyan
8
Bab 8 Kursus Merias Wajah
9
Bab 9 Sisi lain Eliza
10
Bab 10 Tenggelam
11
Bab 11 Kesepakatan Lagi.
12
Bab 12 kesepakatan Raiyan dan Aizel
13
Bab 13 Semobil dengan Mantan
14
Bab 14 Rumah Belajar Renang
15
Bab 15 Hampir mati
16
Bab 16 Video Ardini tersebar
17
Bab 17 Misi pertama Raiyan sukses
18
Bab 18 Klepon untuk Raiyan
19
19 first kiss
20
Bab 20 Restoran Bintang Lima dan Hoodie Kebesaran Eliza
21
Bab 21 Pemilik hati Eliza
22
Bab 22 Jus Jebakan
23
Bab 23 Raiyan tidur di Sofa?
24
Bab 24 Apalagi yang Kau lakukan sekarang?
25
Bab 25 Tawaran menjadi Bintang Iklan
26
Bab 26 Bolehkah Aku Meminjam Ponselmu?
27
Bab 27 Kau Masih Mencintainya?
28
Bab 28 Pil atau Vitamin?
29
Bab 29 Motel Bobox semalam
30
Bab 30 Gelenyar Aneh
31
Bab 31 Mengulangnya di Meja Makan
32
Bab 32 Aku Mencintaimu, Eliza
33
Bab 33 Sebaiknya Kita hanya Berteman
34
Bab 34 Eliza cemburu?
35
Bab 35 Dia Sopirku
36
Bab 36 Raiyan dan Nia?
37
Bab 37 Selamat Jalan, Raiyan
38
Bab 38 Aku sudah Menikah
39
Bab 39 Taksi Konvensional
40
Bab 40 Hantu Raiyan
41
Bab 41 Hatchim
42
Bab 42 Ardini Hamil
43
Bab 43 Raiyan cemburu
44
Bab 44 Stempel Khusus
45
Bab 45 Ardini dan morning sicknessnya
46
Bab 46 Sup Ayam Eliza
47
Bab 47 Kau Bahagia?
48
Bab 48 Kejutan Kembang Api untuk Eliza
49
Bab 49 Candle Light Dinner
50
Bab 50 Tamu Bulanan Eliza
51
Bab 51 Eliza dan bawang merah
52
Bab 52 Tidak Hamil, hanya Mual.
53
Bab 53 Bulu Babi
54
Bab 54 Kekecewaan Eliza
55
Bab 55 Dua Garis Milik Siapa?
56
Bab 56 Petugas Pengendali Hama
57
Bab 57 Misi ke tiga Sukses
58
Bab 58 Detik-detik Kemenangan Raiyan
59
Bab 59 Mereka?
60
Bab 60 Mulai dari Nol Ya
61
Bab 61 Undangan Makan Malam
62
Bab 62 Belanja Perlengkapan Bayi.
63
Bab 63 Menyiapkan kamar bayi
64
Bab 64 Maternity shoot
65
Bab 65 part 2
66
Bab 66 Menjenguk Teman Raiyan.
67
Bab 67 Mama
68
Bab 68 Perawat baru
69
Bab 69 Rumah Baru
70
Bab 70 Persalinan Eliza
71
Bab 71 Raffazza dan Raffasya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!