Bab 3 Pacar Baru Eliza

Sudah dua bulan Raiyan mendekati Eliza. berbagai cara juga sudah ia lakukan untuk membuat Eliza jatuh cinta mulai dari mengajak jalan, mengirimkan makan siang, mengucapkan selamat tidur, bahkan mengajak Eliza ke salon untuk sekedar membersihkan rambut dan wajah.

Raiyan tak setengah-setengah dalam usaha nya kali ini karena Eliza bukan wanita yang mudah di taklukkan. Eliza tidak seperti wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Jika selama ini Raiyan mengenal banyak wanita yang menyukai ketampanan bahkan kekayaannya, Eliza kerap kali menolak tawaran Raiyan untuk menghabiskan uangnya bahkan untuk perawatan. Tapi karena usaha gigih Raiyan yang memaksa, Eliza selalu tak bisa menolaknya.

Raiyan memang tinggal di rumahnya sendiri dan tidak tinggal di rumah utama. Raiyan yang memiliki beberapa cabang bengkel sudah bisa dikatakan kaya raya. Rumah besarnya memiliki kolam renang dan garasi yang penuh dengan berbagai koleksi mobil pribadinya.

Semua itu bukan hal yang mudah untuk di dapatkan karena Raiyan memulai semua itu dari modal yang ia pinjam dengan Omanya.

Raiyan dan Ardini adalah saudara tiri, sang nenek lebih percaya pada Ardini karena gadis itu punya karakter yang ambisius. Selain itu, Raiyan merupakan cucu dari istri pertama anaknya. Menantunya itu -ibu Raiyan- adalah menantu yang tidak mendapatkan restu darinya. Berbeda dengan ibu Ardini yang merupakan istri kedua yang lebih neneknya sukai.

Oleh sebab itu Raiyan tak kebagian apapun dari perusahaan keluarganya. Padahal dulu ibu Raiyan lah pemilik asli PT Rings, nenek tidak memberikan restu karena besannya merupakan saingan bisnis suaminya. Begitu usaha suaminya bangkrut, nenek Raiyan menyusun rencana agar bisa menguasai harta menantunya. Setelah berhasil dia membuang menantunya begitu saja dan menikahkan ibu Ardini dengan anaknya, Surya.

"Aku ingin mengajakmu ke mall untuk membeli sesuatu. Boleh kan?"sambung Raiyan lagi.

Mereka pergi ke sebuah mall yang ada di pusat kota. Raiyan menarik Eliza masuk ke sebuah outlet pakaian branded,ia menarik beberapa helai baju dan meminta Eliza mencobanya.

"Untuk apa kau menyuruhku mencoba semua ini Raiyan?" keluh Eliza dari ruang ganti sedangkan Raiyan menunggu di muka pintu.

"Aku tahu Kau nyaman dengan pakaian mu, tapi Kau juga harus mencoba sesuatu yang baru Eliza. Kau hanya perlu mencobanya. Sekarang mau ganti sendiri,atau Aku aku yang gantikan?" ancam Raiyan membuat Eliza langsung bungkam.

Awalnya Raiyan akan memilih dress cokelat dengan leher rendah, tapi Eliza menolak karena itu bukan style nya. Akhirnya Raiyan memilih berbagai kemeja wanita setengah lengan dan jins,itu cocok untuk Eliza yang memiliki tinggi 165 cm. Lagi pula kemeja terlihat lebih baik dari baju kaos yang biasa Eliza kenakan sehari-hari.

Raiyan mengajak Eliza ke sebuah salon yang cukup terkenal, dua Minggu yang lalu ia mengajak Eliza ke dokter kecantikan untuk menyembuhkan jerawat. Wajah Eliza yang biasanya kusam dan berjerawat sekarang terlihat semakin mulus dan cerah,itu karena Raiyan berkonsultasi dengan ahlinya untuk memilih jenis skincare yang berkualitas, sesuai juga dengan isi dompet yang harus ia keluarkan.

"Tolong buat rambut ikal nya menjadi lebih baik. Ah! Pokoknya aku ingin dia terlihat cantik dan mahal dengan pakaiannya yang sederhana ini." Ujar Raiyan mendorong Eliza pelan pada seorang bencis yang dibalas dengan mengangkat kedua jempolnya.

Selagi menunggu, Raiyan menelepon seseorang. Ia sengaja meminta Ardini datang bersama Aizel dengan tujuan untuk untuk memanasi Aizel.

Tak sampai setengah jam Aridni berhasil memaksa Aizel untuk menemaninya ke salon. Raiyan menaikkan Koran sampai menutupi wajahnya, ia akan berpura-pura tak mengenali Ardini. Beruntungnya lagi karena Aizel sendiri tak tahu kalau Ardini memilik saudara tiri. Ardini mengajak Aizel mengantarnya sampai ke depan cermin.

"Sayang, kapan Kita akan fitting baju pengantin?" tanya Ardini tiba-tiba. Tentu pembahasan fitting baju ini menarik perhatian Eliza yang duduk tak jauh dari mereka. Hanya di pisahkan oleh seorang pelanggan antara mereka.

"Bukankah Aku sudah mengatakannya berulang kali? Aku tidak akan menikahi mu sebelum dia menikah, atau minimal Aku akan menunggunya punya pengganti ku. " bisik Aizel memegang pundak Ardini,sebenarnya hubungan Aizel dengan Ardini tidak seperti yang Eliza ketahui.

'Sial! Apa Aku harus jadi perawan tua jika wanita itu tidak menikah?' umpat Ardini dalam hati.

"Bukankah itu Eliza? " ujar Ardini dengan nada bertanya, Aizel secara otomatis menoleh ke sebelah. Eliza yang menyadari dirinya sedang dibicarakan berpura-pura tak mendengar,ia mengucapkan terimakasih kepada mas bencis yang sudah merubah penampilannya. Cepat-cepat ia menuju Raiyan agar kedua sejoli itu tak perlu menegurnya.

"Eliza! " teriak Ardini berhasil menghentikan langkahnya.

"Kau datang sendirian ke sini? Kau tahu kan ini bukan tempat sembarangan? Apa uangmu cukup? " cerca Ardini dengan nada meremehkan, sedangkan Aizel terpukau melihat penampilan Eliza yang berubah seratus delapan puluh derajat. Eliza yang biasanya memakai kaos dan rambut di sanggul sembarangan bagai orang berbeda setelah memakai kemeja dengan bawahan jins,apalagi rambut ikal mayangnya di gerai.

"Aku..datang dengan pacarku."

Deg! Eliza berdebar telah salah bicara, tapi ia juga lelah karena setiap bertemu dengan Aizel ia masih saja berstatus jomblo.

Eliza menunjuk ke arah Raiyan yang menutup wajahnya dengan koran. Kepalang tanggung, sudah basah lebih baik mandi sekalian, pikir Eliza.

"Kau sudah punya pacar?" tanya Aizel dengan nada menyelidik, Ardini membiarkan Aizel menginterogasi Eliza agar ia mendengar sendiri pengakuan Eliza. Sejujurnya Ardini juga tak menyangka Eliza dan Raiyan sudah berpacaran, mengingat setiap kali ia menanyakan kemajuan pendekatannya dengan Eliza, lelaki itu selalu menjawab bahwa Eliza sepertinya sulit untuk membuka hatinya.

"Barangkali calon suamiku ini ingin berkenalan dengan pacarmu, Eliza." ucap Ardini membuka celah bagi Raiyan untuk mengambil perannya, ia menurunkan koran dan tersenyum takjub melihat Eliza yang sudah lebih cantik.

"wow! Sudah Aku duga Kau akan menjadi wanita cantik di tanganku Eliza." puji Raiyan tulus dan Eliza hanya tersenyum kikuk.

"Sayang...kenalkan ini Aizel, mantan tunanganku dan itu Ardini, tunangannya yang baru." Eliza menggamit lengan Raiyan yang tengah menautkan kedua alisnya.

"Berpura-pura lah jadi pacarku sebentar saja." bisik Eliza sangat pelan di telinga Raiyan dan di sambut dengan anggukan darinya.

"Raiyan. senang berkenalan denganmu, dude. Terimakasih sudah melepaskan Eliza, Aku benar-benar beruntung memilikinya sekarang." ucapnya panjang lebar Sambil menyalami sepasang kekasih itu.

"Eliza, Kau benar-benar sudah punya kekasih?" ulang Aizel sekali lagi dan Eliza mangangguk mantap. tatapan nyalang Aizel membuat Ardini tak senang.

"Baiklah. Jangan lupa datang ke pesta pernikahanku nanti, dan aku pasti menantikan undangan kalian jika memang benar sudah saling mencintai." Aizel yang tak bisa menyembunyikan kecemburuannya pergi begitu saja. Ardini mengekorinya sambil tersenyum penuh kemenangan. Inilah yang Ardini tunggu-tunggu.

Terpopuler

Comments

Mưa buồn

Mưa buồn

Masukin ke list favorite aku deh, seru banget pokoknya.

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Belum Move on
2 Bab 2 Takdir yang Mempertemukan Kita.
3 Bab 3 Pacar Baru Eliza
4 Bab 4 Pernikahan Aizel
5 Bab 5 Dijebak Raiyan
6 Bab 6 Kembali ke Rumah Utama
7 Bab 7 Sarapan pertama bersama keluarga Raiyan
8 Bab 8 Kursus Merias Wajah
9 Bab 9 Sisi lain Eliza
10 Bab 10 Tenggelam
11 Bab 11 Kesepakatan Lagi.
12 Bab 12 kesepakatan Raiyan dan Aizel
13 Bab 13 Semobil dengan Mantan
14 Bab 14 Rumah Belajar Renang
15 Bab 15 Hampir mati
16 Bab 16 Video Ardini tersebar
17 Bab 17 Misi pertama Raiyan sukses
18 Bab 18 Klepon untuk Raiyan
19 19 first kiss
20 Bab 20 Restoran Bintang Lima dan Hoodie Kebesaran Eliza
21 Bab 21 Pemilik hati Eliza
22 Bab 22 Jus Jebakan
23 Bab 23 Raiyan tidur di Sofa?
24 Bab 24 Apalagi yang Kau lakukan sekarang?
25 Bab 25 Tawaran menjadi Bintang Iklan
26 Bab 26 Bolehkah Aku Meminjam Ponselmu?
27 Bab 27 Kau Masih Mencintainya?
28 Bab 28 Pil atau Vitamin?
29 Bab 29 Motel Bobox semalam
30 Bab 30 Gelenyar Aneh
31 Bab 31 Mengulangnya di Meja Makan
32 Bab 32 Aku Mencintaimu, Eliza
33 Bab 33 Sebaiknya Kita hanya Berteman
34 Bab 34 Eliza cemburu?
35 Bab 35 Dia Sopirku
36 Bab 36 Raiyan dan Nia?
37 Bab 37 Selamat Jalan, Raiyan
38 Bab 38 Aku sudah Menikah
39 Bab 39 Taksi Konvensional
40 Bab 40 Hantu Raiyan
41 Bab 41 Hatchim
42 Bab 42 Ardini Hamil
43 Bab 43 Raiyan cemburu
44 Bab 44 Stempel Khusus
45 Bab 45 Ardini dan morning sicknessnya
46 Bab 46 Sup Ayam Eliza
47 Bab 47 Kau Bahagia?
48 Bab 48 Kejutan Kembang Api untuk Eliza
49 Bab 49 Candle Light Dinner
50 Bab 50 Tamu Bulanan Eliza
51 Bab 51 Eliza dan bawang merah
52 Bab 52 Tidak Hamil, hanya Mual.
53 Bab 53 Bulu Babi
54 Bab 54 Kekecewaan Eliza
55 Bab 55 Dua Garis Milik Siapa?
56 Bab 56 Petugas Pengendali Hama
57 Bab 57 Misi ke tiga Sukses
58 Bab 58 Detik-detik Kemenangan Raiyan
59 Bab 59 Mereka?
60 Bab 60 Mulai dari Nol Ya
61 Bab 61 Undangan Makan Malam
62 Bab 62 Belanja Perlengkapan Bayi.
63 Bab 63 Menyiapkan kamar bayi
64 Bab 64 Maternity shoot
65 Bab 65 part 2
66 Bab 66 Menjenguk Teman Raiyan.
67 Bab 67 Mama
68 Bab 68 Perawat baru
69 Bab 69 Rumah Baru
70 Bab 70 Persalinan Eliza
71 Bab 71 Raffazza dan Raffasya
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Belum Move on
2
Bab 2 Takdir yang Mempertemukan Kita.
3
Bab 3 Pacar Baru Eliza
4
Bab 4 Pernikahan Aizel
5
Bab 5 Dijebak Raiyan
6
Bab 6 Kembali ke Rumah Utama
7
Bab 7 Sarapan pertama bersama keluarga Raiyan
8
Bab 8 Kursus Merias Wajah
9
Bab 9 Sisi lain Eliza
10
Bab 10 Tenggelam
11
Bab 11 Kesepakatan Lagi.
12
Bab 12 kesepakatan Raiyan dan Aizel
13
Bab 13 Semobil dengan Mantan
14
Bab 14 Rumah Belajar Renang
15
Bab 15 Hampir mati
16
Bab 16 Video Ardini tersebar
17
Bab 17 Misi pertama Raiyan sukses
18
Bab 18 Klepon untuk Raiyan
19
19 first kiss
20
Bab 20 Restoran Bintang Lima dan Hoodie Kebesaran Eliza
21
Bab 21 Pemilik hati Eliza
22
Bab 22 Jus Jebakan
23
Bab 23 Raiyan tidur di Sofa?
24
Bab 24 Apalagi yang Kau lakukan sekarang?
25
Bab 25 Tawaran menjadi Bintang Iklan
26
Bab 26 Bolehkah Aku Meminjam Ponselmu?
27
Bab 27 Kau Masih Mencintainya?
28
Bab 28 Pil atau Vitamin?
29
Bab 29 Motel Bobox semalam
30
Bab 30 Gelenyar Aneh
31
Bab 31 Mengulangnya di Meja Makan
32
Bab 32 Aku Mencintaimu, Eliza
33
Bab 33 Sebaiknya Kita hanya Berteman
34
Bab 34 Eliza cemburu?
35
Bab 35 Dia Sopirku
36
Bab 36 Raiyan dan Nia?
37
Bab 37 Selamat Jalan, Raiyan
38
Bab 38 Aku sudah Menikah
39
Bab 39 Taksi Konvensional
40
Bab 40 Hantu Raiyan
41
Bab 41 Hatchim
42
Bab 42 Ardini Hamil
43
Bab 43 Raiyan cemburu
44
Bab 44 Stempel Khusus
45
Bab 45 Ardini dan morning sicknessnya
46
Bab 46 Sup Ayam Eliza
47
Bab 47 Kau Bahagia?
48
Bab 48 Kejutan Kembang Api untuk Eliza
49
Bab 49 Candle Light Dinner
50
Bab 50 Tamu Bulanan Eliza
51
Bab 51 Eliza dan bawang merah
52
Bab 52 Tidak Hamil, hanya Mual.
53
Bab 53 Bulu Babi
54
Bab 54 Kekecewaan Eliza
55
Bab 55 Dua Garis Milik Siapa?
56
Bab 56 Petugas Pengendali Hama
57
Bab 57 Misi ke tiga Sukses
58
Bab 58 Detik-detik Kemenangan Raiyan
59
Bab 59 Mereka?
60
Bab 60 Mulai dari Nol Ya
61
Bab 61 Undangan Makan Malam
62
Bab 62 Belanja Perlengkapan Bayi.
63
Bab 63 Menyiapkan kamar bayi
64
Bab 64 Maternity shoot
65
Bab 65 part 2
66
Bab 66 Menjenguk Teman Raiyan.
67
Bab 67 Mama
68
Bab 68 Perawat baru
69
Bab 69 Rumah Baru
70
Bab 70 Persalinan Eliza
71
Bab 71 Raffazza dan Raffasya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!