A sweet girl with green eyes

Mirabella begitu antusias karena mendapat kabar bahwa yang menjadi pilot saat penerbangan mereka esok menuju Berlin, yaitu orang yang sangat dia kenal.

Otaknya sudah mulai memikirkan sesuatu dan hanya dia sendiri yang tahu.

"Kenapa senyum-senyum begitu?" tanya Clarissa merasa aneh.

"Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir tidak sabar sampai di rumah" Jawabnya berbohong.

Clarissa yang memang tidak suka kepo langsung percaya begitu saja. Dia kembali ke kamar dan segera beristirahat.

Dia masih mengumpulkan keberanian untuk perjalanan esok. Dalam hati dia berdoa, semoga semua baik-baik saja.

Pagi ini, di kediaman orang tua Xander, kedatangan Jonathan. Kebetulan sekali, Xander sudah bersiap berangkat ke bandara.

"Ada apa?" tanya xander begitu duduk

"Penerbangan terakhir kamu nanti dari kota O dan kembali ke sini?"

Xander mengangguk "Memangnya kenapa?"

"Mirabella ikut pesawat kamu. Dia akan kembali ke sini hari ini bersama satu temannya. Tetapi, dia memiliki permintaan yang aneh" jelas Jonathan mengingat permintaan adiknya semalam

"Permintaan apa, bicara yang jelas Jonathan " Xander jadi kesal

"Temannya takut ketinggian dan baru pertama kali naik pesawat. Dia minta supaya nanti kamu memperkenankan gadis itu ke kokpit untuk melihat pemandangan yang jauh lebih luas. Mirabella ingin gadis itu lebih berani" sambung Jonathan menjelaskan

"Apakah dia tinggal di pedalaman, sampai naik pesawat saja takut?" Heran xander

"Tidak tahu, Tapi Mirabella mengatakan gadis itu memiliki trauma. Dan kau harus menuruti keinginan ini. Kalau tidak, dia mengancam tidak akan kembali selamanya dan memilih tinggal di sana" Jonathan mendesah kasar.

"Ck, benar-benar ya bocah itu. Awas saja nanti kalau ketemu. Aku jitak kepalanya " Xander merasa gemas apalagi mengingat keputusan Mirabella dulu memilih kuliah di kota pelosok hanya karena di Berlin semua temannya bermuka dua alias tidak ada yang tulus berteman.

"Gimana?" Jonathan bertanya

"Itu urusan gampang. Aku berangkat sekarang "

Xander segera berangkat ke bandara sementara Jonathan juga melanjutkan perjalanan ke perusahaan.

Di Kota O

Clarissa telah bersiap-siap. Semua pakaian dan barang sudah dia satukan ke dalam koper. Sementara, untuk beberapa benda yang tidak penting, dia bagikan saja pada Junior di asrama tersebut. Meski perjalanan ke bandara masih dua jam lagi, perasaan Clarissa tetap saja gugup. Tetapi untuk menghilangkan kegugupan tersebut, dia menghubungi keluarga di panti sekaligus untuk pamitan.

Dua jam berlalu, Clarissa dan Mirabella kini dalam perjalanan menuju bandara.

"Kamu terlihat sangat senang Mirabella?"

"Tentu saja darling. Sebentar lagi, Saya ketemu keluarga"

Di sini walaupun Clarissa dan Mirabella dekat, panggilan mereka tetap formal ya, ini karena Mirabella mengikuti keinginan Clarissa yang selalu formal pada siapapun. Sebenarnya dia berharap Clarissa tidak formal lagi padanya

"Apakah mereka baik?"

"Tentu saja. Kamu pasti akan suka ketemu mereka"

"Aku hanya sedikit gugup. Kamu Tidak akan meninggalkan aku saat di kota nanti kan?" tanya Clarissa cemas.

Tapi tunggu, apa tadi katanya, Aku, kamu? Hati Mirabella langsung menghangat. Matanya sampai berkaca-kaca.

"Kenapa menangis. Apakah aku salah bicara?" Clarissa merasa khawatir namun sahabatnya menggeleng pelan

"Tidak. Apakah kamu tidak menyadari cara kamu memanggil sudah berubah. Aku benar-benar merasa seperti sahabat yang bahagia "

Clarissa tersenyum simpul. "Maaf Mira. Selama ini aku memang sedikit formal karena merasa ada yang kamu tutupi, misalnya tentang keluarga. Aku merasa meskipun kita berteman, kamu tetap ingin menjaga jarak. Tetapi semenjak kamu mengajak ku pergi ke ibu kota dan ingin mempertemukan aku dengan keluarga kamu, aku mulai paham, mungkin selama ini aku yang terlalu kaku berteman" Jelasnya membuat Mirabella menyadari sesuatu dan tersenyum.

"Ahh, ya, aku memang menyembunyikan tentang keluarga ku. Tapi jangan khawatir, ini bukan sesuatu yang berbahaya. Percayalah mereka sangat hangat "

Clarissa mengangguk dan tersenyum tulus. Sejam kemudian mereka sampai di bandara. Mirabella membantu proses check in dan pemasukan bagasi. Clarissa hanya melihat namun sambil belajar karena dia belum paham prosedurnya.

"Ayo, sekarang kita ke ruang tunggu. Satu jam lagi, pesawat kita berangkat "

Clarissa mengangguk dan mengikuti langkah Mirabella. Di sana mereka mengobrol banyak. Hingga tidak terasa panggilan untuk nomor penerbangan keduanya terdengar. Clarissa mendadak gugup tetapi Mirabella menenangkannya.

"Calm down darling. Ini akan seru"

Clarissa mengikuti langkah sahabatnya menuju pesawat. Setibanya di dalam, Mirabella langsung menunjuk kursi Clarissa yang padahal paling depan di sisi jendela. Kursi kelas bisnis pula. Wow. Makin penasaran dia dengan gadis di sebelahnya.

"Tampung semua, rasa penasaran kamu darling. Di Berlin semua akan terjawab"

Clarissa hanya bisa tersenyum lembut. Lima belas menit berselang semua penumpang sudah di dalam pesawat. Pramugari mulai memperagakan penggunaan alat-alat keselamatan. Clarissa serius menyimak. Hingga, lampu tanda kenakan sabuk pengaman menyala karena sebentar lagi pesawat lepas landas.

Suara pilot terdengar dan memperkenalkan diri. Clarissa tidak fokus mendengar karena di gugup. Pesawat melaju pelan menuju landasan pacu dan terbang melayang di udara. Rasanya, dia hampir putus napas. Mukanya tegang membuat Mirabella tertawa lucu.

"Gimana, seru bukan?" Clarissa mengangguk kaku.

Mirabella melepas sabuk pengaman dan beranjak. Clarissa langsung menariknya kembali. "Kamu mau kemana. Jangan pergi" Ucapnya takut-takut

"Hei, tenanglah aku hanya ingin berbicara dengan pramugari itu"

Clarissa menatap wanita yang ditunjuk sahabatnya. Dia pun melepas cekatan tadi.

Mirabella melangkah mendekati pramugari tersebut lalu membisikkan sesuatu.

Pramugari itu nampak tidak senang dan menatap curiga padanya.

"Kalau kamu tidak melakukan apa yang saya katakan. Jangan kaget esok, karirmu berakhir " lanjutnya berbisik sangat serius.

Walau kesal pramugari itu menurut. Takut juga dia kalau semisal perkataan gadis tadi benar. Dia mengumpati Mirabella dalam hati. 'Dasar gadis sialan '

Dia mengetuk pelan pintu kokpit. Setelah mendapat izin masuk, dia memperbaiki rambut dan meraba wajahnya supaya tidak ada yang jelek.

"Permisi Pilot Xander. Ada seorang gadis bernama Mirabella ingin bertemu dengan anda" beri tahunya dengan nada dibuat selembut mungkin. Karena, mimpi apa dia semalam, Hari ini, pesawat ini diterbangkan oleh pilot tampan yang diagung-agungkan satu negara.

Xander yang mendengar itu hanya mengangguk kaku.

"Izinkan dia ke sini. Bersama temannya juga" Jawabnya datar.

"Tapi"

Pramugari itu ingin membantah, namun copilot langsung menimpali dengan tegas.

"Lalukan saja!" Karena tadi Xander sempat menceritakan sedikit hal yang disampaikan Jonathan pagi tadi. Mau bagaimana pun di tetap perlu memberi tahu rekannya.

Mau tidak mau wanita tadi menurut dan memanggil Mirabella dengan wajah kesal.

"Ayo, kita ke depan" ajak Mirabella membuka sabuk pengaman Clarissa

Tentu saja gadis itu kaget.

"Mau kemana? Aku takut" tanya Clarissa waspada

"Tenanglah. Aku akan menunjukkan sesuatu yang indah seperti yang kamu lihat di jendela tadi"

Clarissa berdiri kaku. Melihat itu, dalam hati pramugari tadi mencibir Clarissa sebagai gadis kampungan. Clarissa berjalan dibelakang punggung Mirabella. dia seperti bersembunyi.

Begitu sampai di kokpit, Mirabella langsung antusias

"Hallo sepupu ku yang tampan!"

Xander yang mendengar suara familiar itu, langsung menoleh dan menjitak kening Mirabella. Dia benar-benar merealisasikan perkataannya pagi tadi.

"Dasar gadis nakal. Sudah puas berkelananya, hmm?"

Mirabella mengelus sakit jidatnya tapi tersenyum manja. Jangan ditanya ekspresi pramugari tadi dia begitu terkejut mengetahui, Mirabella adalah saudara Xander. Tentu dia harus bersikap semanis mungkin saat ini.

Sama halnya dengan Clarissa, dia kaget mendengar bahwa pilot di depan sana, adalah sepupu sahabatnya. Walau tidak melihat rupanya, tapi, suara pria itu seperti sangat menenangkan.

"Jangan menjitakku terus. Aku sudah besar brother "

"Sudah jangan cemberut, nanti tambah jelek. Mana temanmu itu?" lanjut Xander

Mata Mirabella melebar. dia hampir saja lupa. Dia pun menggeser posisinya dan menunjukkan Clarissa yang berada di belakang.

Gadis itu masih menunduk.

"Hei, darling. Angkat wajahmu. Lihat ke depan!"

Clarissa mengangguk samar lalu menaikkan tatapan ke depan. Tetapi, mata indahnya justru melihat wajah tampan seseorang yang juga terpaku melihat dirinya.

Deg

Deg

Deg

Jantung Xander berdegub sangat kencang, begitu mata indah nan sayu milik gadis yang di panggil darling oleh sepupunya. Bersiborok dengan mata cokelat miliknya.

a sweet girl with Green eyes. Wajahnya putih bersih, bibir alami semerah cherry, tatapan polos, rambut hitam legam sungguh menggetarkan hatinya. Sumpah demi apapun ini pertama kali dia merasakan hal seperti ini terhadap lawan jenis.

Dia terpaku beberapa saat. Sampai ucapan kagum kopilot menarik atensinya.

"Wow, cantik sekali. Aku seperti melihat seorang dewi" ucapnya kagum

"Yup, kamu benar. Tapi dilarang naksir" Sela Mirabella menyadari kekaguman dua pria di hadapan sana.

"Mendekatlah" ucap Xander lembut pada Clarissa. Sampai pramugari tadi kaget wajah xander melembut selembut suaranya tadi. Sangat langkah.

Mirabella mencibir "Kalau lihat gadis cantik saja begitu" Tapi Xander melotot seolah mengatakan diamlah bocah. Mirabella tentu saja mendengus.

Clarissa masih bingung.

"Siapa namamu?" lanjut Xander bertanya

"Clarissa " cicitnya pelan

"Clarissa, kemarilah. Saya tidak membuangmu keluar" ucap Xander sedikit bercanda menyadari ada ketakutan di mata gadis itu.

Clarissa menatap Mirabella penuh tanya. Sahabatnya mengangguk mengiyakan

Clarissa maju tiga langkah hingga, pemandangan yang tertutup bahu lebar kedua pilot tadi terpampang nyata. Jendela depan kokpit menunjukkan pemandangan yang jauh lebih luas, indah juga sedikit menegangkan saat pesawat menabrak awan.

Dia terpesona. Sampai bibirnya sedikit terbuka karena terpukau.

"Wow,, Amazing, beautiful " kata-kata penuh kekaguman lolos begitu saja dari bibirnya dan masih terdengar di telinga Xander. Ekor mata pria itu melihat jelas, Clarissa dengan polosnya mengucapkan apapun yang dia rasakan.

"Ya, luar biasa dan cantik" ucapnya menyetujui perkataan gadis itu

"sama seperti kamu, Cantik" namun kalimat ini hanya mampu dia ucapkan dalam hati.

"Gimana, darling? Keren bukan?" tanya Mirabella

"Ya Mira. Terima kasih sudah membawakan ku" ucap Clarissa tulus

Mirabella mengangguk "Berterima kasihlah pada mereka darling " dia menunjuk Xander dan rekannya si kopilot.

Clarissa menoleh dan tersenyum lembut

"Terima kasih " ucapnya tulus

Sumpah demi apapun, senyum Clarissa lagi-lagi menggetarkan perasaan Xander.

"Sial, Aku pasti sudah gila. Dia hanya gadis ingusan Xander. Bukan tipemu. Sadarlah" batinnya menyadarkan perasaan aneh barusan.

Episodes
1 Dua Berita
2 Ayo Ke Kota
3 Alexander Dominic Wilson
4 Mencari Kesenangan
5 A sweet girl with green eyes
6 First Impression
7 Mirabella Orang Kaya!
8 Berterus Terang
9 Bertemu Lagi
10 Rasa Penasaran
11 Interview
12 Pesan Singkat
13 Kesal
14 Sakit Apa?
15 Rumah Sakit
16 Kesedihan Clarissa
17 Rencana Pindah
18 Dua Bulan Kemudian
19 Situasi Macam Apa Ini?
20 Makan Malam Bersama
21 Dihantar Xander
22 Perlakuan Istimewa?
23 Galau?
24 Menutup Mulut Karyawan Julid
25 Kita Akhiri Saja
26 Kencan?
27 Seperti Madu
28 Semakin Menyelami Rasa
29 Rindu?
30 Kekesalan Rania
31 Dua Hati Yang Merana
32 I Miss You
33 Spesial Untukmu
34 Calon Istri
35 Flu
36 Bubur Ayam
37 Calon Menantu
38 Mansion Anderson
39 Malam Mesra Menuju Pagi Yang Indah
40 Cemburu
41 Memeluk Rindu Dari Seberang
42 Hobby Baru Mommy Emily
43 Makan Malam Bersama Mommy Emily
44 Pulang
45 Kangen
46 Perasaan dan Kepercayaan Clarissa
47 Bertemu
48 Momen Bersama
49 Bersabar Lagi
50 Retaknya Rasa
51 Apa yang Terjadi?
52 Olivia Dengan Kemenangannya
53 Usaha Teman-teman Xander
54 I'm Sorry
55 Reruntuhan Jiwa
56 Penolakan Clarissa
57 Kabar Dari Olivia Membuat Kehebohan
58 Kacau
59 Konferensi Pers Dadakan
60 Tidak Seindah Hayalan
61 Keputusan
62 Perdebatan Xander dan Olivia
63 Menatap Dirimu Dari Jauh
64 Para Pria Patah Hati
65 Menatap Langit Yang Sama
66 Menatap Dalam Diam
67 Olivia Kabur
68 Hampir Saja
69 Pura-Pura?
70 Saran Yang Menjanjikan?
71 Misi Dimulai
72 Pengumuman
73 Di Penjara
74 Rutinitas
75 Pamitan
76 Di Sisi Lain Jerman
77 Mencoba Tidak Peduli
78 Namanya Rossa
79 Kamu Juga Dari Sini?
80 Rumah Masa Kecil Clarissa
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Dua Berita
2
Ayo Ke Kota
3
Alexander Dominic Wilson
4
Mencari Kesenangan
5
A sweet girl with green eyes
6
First Impression
7
Mirabella Orang Kaya!
8
Berterus Terang
9
Bertemu Lagi
10
Rasa Penasaran
11
Interview
12
Pesan Singkat
13
Kesal
14
Sakit Apa?
15
Rumah Sakit
16
Kesedihan Clarissa
17
Rencana Pindah
18
Dua Bulan Kemudian
19
Situasi Macam Apa Ini?
20
Makan Malam Bersama
21
Dihantar Xander
22
Perlakuan Istimewa?
23
Galau?
24
Menutup Mulut Karyawan Julid
25
Kita Akhiri Saja
26
Kencan?
27
Seperti Madu
28
Semakin Menyelami Rasa
29
Rindu?
30
Kekesalan Rania
31
Dua Hati Yang Merana
32
I Miss You
33
Spesial Untukmu
34
Calon Istri
35
Flu
36
Bubur Ayam
37
Calon Menantu
38
Mansion Anderson
39
Malam Mesra Menuju Pagi Yang Indah
40
Cemburu
41
Memeluk Rindu Dari Seberang
42
Hobby Baru Mommy Emily
43
Makan Malam Bersama Mommy Emily
44
Pulang
45
Kangen
46
Perasaan dan Kepercayaan Clarissa
47
Bertemu
48
Momen Bersama
49
Bersabar Lagi
50
Retaknya Rasa
51
Apa yang Terjadi?
52
Olivia Dengan Kemenangannya
53
Usaha Teman-teman Xander
54
I'm Sorry
55
Reruntuhan Jiwa
56
Penolakan Clarissa
57
Kabar Dari Olivia Membuat Kehebohan
58
Kacau
59
Konferensi Pers Dadakan
60
Tidak Seindah Hayalan
61
Keputusan
62
Perdebatan Xander dan Olivia
63
Menatap Dirimu Dari Jauh
64
Para Pria Patah Hati
65
Menatap Langit Yang Sama
66
Menatap Dalam Diam
67
Olivia Kabur
68
Hampir Saja
69
Pura-Pura?
70
Saran Yang Menjanjikan?
71
Misi Dimulai
72
Pengumuman
73
Di Penjara
74
Rutinitas
75
Pamitan
76
Di Sisi Lain Jerman
77
Mencoba Tidak Peduli
78
Namanya Rossa
79
Kamu Juga Dari Sini?
80
Rumah Masa Kecil Clarissa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!