Alexander Dominic Wilson

Seorang pria tampan berbadan tegap nan atletis sedang melangkah ke keluar dari pintu kedatangan internasional. Setiap derap langkahnya seakan menarik perhatian semua orang di sana apalagi sedang berpakaian Pilot lengkap. Dia adalah Alexander Dominic Wilson, atau sering dipanggil Pilot Xander atau Kapten Xander.

Dia tidak sendiri, di sampingnya juga ada seorang wanita cantik lengkap berseragam pramugari. Bernama Olivia Grace atau kerap di sapa Olivia.

Tentu pemandangan itu semakin menghipnotis banyak orang. Mereka seperti pasangan yang sempurna dari segi fisik. Tampan dan cantik. Kedekatan keduanya tidak asing lagi bagi teman-teman seprofesi. Tetapi banyak juga yang tidak suka karena merasa kalah bersaing.

"Menang benar kabar itu kalau sekarang mereka berpacaran?" tanya seorang pramugari kepada teman pramugari lainnya, namun dengan tatap julid ke depan. Mereka juga sedang berjalan menuju pintu keluar.

"Mana saya tahu. Tanya saja sendiri " jawab pramugari lain karena merasa kesal juga melihat kedekatan Xander dan Olivia.

Dalam hati pramugari pertama tadi mendumel kesal. Dia kesal lantaran Xander seolah lupa malam panas yang mereka lewati beberapa malam lalu di sebuah hotel.

Bukan, menjadi asing lagi, Xander seorang pria playboy. Dia sering menghabiskan malam panas dengan wanita untuk melepas hasrat. Hanya hubungan simbolis mutualisme. Tidak ada paksaan. Termasuk pramugari tadi yang secara suka rela membuang diri ke ranjang xander.

Padahal pria itu sudah menegaskan hubungan mereka hanya sebatas malam itu saja. Ke depannya tidak usah diingat lagi.

Walau terdengar agak kasar tetapi, bukan dia yang meminta, para wanita yang datang menawarkan diri untuk merasakan betapa nikmat berada di bawa kukungan pria tiga puluh dua tahun tersebut.

Hidup di negara dengan menganut budaya bebas menjadikan hubungan seks tanpa status pernikahan adalah hal yang legal.

"Kamu ada rencana malam ini?" Olivia terlihat mulai membuka obrolan begitu sampai di tempat penjemputan

"Tidak ada" jawab Xander datar dan berbohong. Sebenarnya dia sudah ada janji dengan para sahabatnya untuk berkumpul di Club langganan mereka. Maklum karena jam terbang yang cukup padat apa lagi ada rute internasional, Xander jarang sekali kumpul dengan teman-temannya.

"Kalau dinner bareng saya gimana?" Olivia tidak kehabisan akal semakin Xander datar semakin dia tertantang.

"Saya lelah. Sepertinya malam ini, istirahat saja" Xander langsung memasuki mobil jemputan untuk segera ke apartemen miliknya.

"Baiklah. Kalau begitu sampai jumpa"

Tanpa menjawab, Xander langsung pergi.

Olivia sedikit kecewa tapi dia tidak boleh menunjukkan itu. Dia harus bersikap menjadi wanita yang anggun agar terkesan berbeda dari rekan lainnya. Dia sudah banyak mendengar tentang pramugari yang melakukan hubungan ranjang semalam dengan Xander, walau kesal, dia ingin mendekati pria tampan ini dengan cara yang berbeda.

'Lihat saja nanti. Saya pasti akan menjadi satu-satunya wanita yang berada di ranjang mu xander' batinya percaya diri.

Tiba di Apartemen, Xander langsung membersihkan diri. lalu segera melempar diri ke kasur. Jujur dia sangat lelah dan butuh beristirahat agar sebentar malam bisa lebih segar saat bertemu dengan para sahabatnya.

Tetapi sebelum itu dia mengirim pesan kepada mama nya yang mungkin sedang menunggu di rumah.

'*Mom, saya sudah sampai. Malam ini tidur di apartemen. Esok baru saya ke rumah*'

Sementara itu, Mom Emily yang memang sedang menunggu putranya langsung mengomel kesal setelah membaca pesan yang di kirim Xander.

"Ck, benar-benar anak ini. Kebiasaan banget. Mentang-mentang sudah besar bukannya pulang ke rumah malah ke apartemen "

Padahal dia sudah menyediakan hidangan spesial untuk Xander.

"Ada apa honey?" Tanya dad Viktor yang ternyata mendengar dumelan istrinya.

"Anak kamu itu, makin besar, makin menjauh. Suruh nikah saja. Biar kita punya cucu dan tidak sepi di rumah. Punya satu anak kerjaannya bikin sakit kepala" lanjutnya mendumel sambil memijit kepala yang mulai pening.

Viktor terkekeh, Istrinya memang selalu cerewet kalau soal putra mereka.

"Kamu jangan marah-marah. Nanti darah tinggi kamu kumat. Lagian kamu tahu kan, Xander paling tidak suka kalau kamu membahas pernikahan. Mungkin dia tidak ke sini karena tidak mau dengar kamu menjodohkan dia lagi"

Memang benar. Satu lagi, saking kesalnya Emily dengan kebiasaan Xander yang playboy membuat dia mengambil keputusan untuk menjodohkan putranya dengan anak rekan arisan sosialitanya. Tetapi Xander selalu saja punya alasan menolak.

Emily pun jadi makin kesal mendengar perkataan suaminya yang seolah membela putra mereka.

"Kamu juga, sama saja keras kepalanya dengan Xander. Hahh, sudahlah lebih baik pergi ke salon saja, dari pada makin keriput mikirin sifat kamu dan dia. Bapak dan anak kok kelakuan bikin darah tinggi"

Emily langsung beranjak meninggalkan rumah menuju salon langganan dengan hati yang masih kesal.

Sementara di belakang sana, Viktor sudah terbahak-bahak melihat tingkah sang istri yang selalu gemas di matanya.

Tidak masalah baginya, kalau sang istri pergi ke salon tiap hari. Toh perusahaan penerbangan yang dia rintis belasan tahun terakhir terus berkembang pesat di Berlin, Jerman. Dan kini, menjadi salah satu perusahaan penerbangan terbaik di sana.

Di Kota kecil lainnya. Mirabella baru saja kembali dari luar dan menemui Clarissa yang sedang merapikan baju.

"Kamu sudah menyerahkan surat pengunduran diri?" tanyanya begitu duduk di tepi kasur

"Iya, tadi sempat di kasih bonus sama bos. Karena kata bos saya satu-satunya karyawan yang bertahan lama di sana" jawab Clarissa mulai bercerita. Dia ingat, tadi si bos bahkan sempat menahan dia untuk tidak resign. Rasanya rugi juga kehilangan karyawan serajin Clarissa.

"Syukurlah. Oh yeah. Saya sudah beli tiket pesawat untuk keberangkatan kita lusa siang"

Perkataan Mirabella sontak membuat Clarissa melotot dan kaku. Terpancar rasa takut dari matanya.

"Hei, kamu kenapa?" Tanya Mirabella merasa aneh dengan reaksi sang sahabat.

"Mira, apakah kita harus naik pesawat, tidak bisa kereta atau bus saja?" Bukannya menjawab dia malah bertanya dengan nada bergetar

"Hehehe.."Mirabella tertawa mendengar pertanyaan Clarissa.

"Darling, kalau kita naik kereta, kapan sampainya. Apalagi bus. Bisa berhari-hari di jalan. Kamu tahu kan dimana kita berada saat ini, sementara Ibu kota negara sangat jauh" lanjutnya menjelaskan tapi dengan mimik yang lucu.

Clarissa menunduk tetapi tangannya saling meremas tidak tenang.

"Hei, darling kamu kenapa?" Mirabella seketika menyadari kepanikan Clarissa.

"Aku takut naik pesawat. Kata suster Maria, orang tua ku meninggal karena kecelakaan pesawat " Ucapnya jujur dan kini berlinang air mata.

Seketika Mirabella terenyuh dan memeluk sahabatnya itu.

"Aku paham kecemasan kamu. Tetapi, percayalah perjalanan kita akan aman"

Mirabella berusaha menenangkan Clarissa yang menangis mengingat orang tuanya.

Setelah tenang, barulah mereka saling melepas pelukan.

"Gimana, mau coba dulu? Biar kamu tahu darling naik pesawat sangat seru dan menyenangkan " Mirabella nampak antusias membuat Clarissa tidak kuasa menolak. Gadis di depannya sudah banyak membantu, jadi mungkin tidak ada salahnya menerima ajakan tersebut.

"Baiklah. Tapi nanti kamu jangan jauh-jauh ya?"

"Siap darling" Mirabella mencubit gemas pipi chubby Clarissa. Dia merasa lucu saja saat melihat ekspresi gadis itu takut-takut seperti anak kecil.

Halo readers... terus dukung saya ya. Like, komen dan vote yang banyak supaya saya makin semangat menulis kelanjutan cerita ini. terima kasih💕💕💕💕

Episodes
1 Dua Berita
2 Ayo Ke Kota
3 Alexander Dominic Wilson
4 Mencari Kesenangan
5 A sweet girl with green eyes
6 First Impression
7 Mirabella Orang Kaya!
8 Berterus Terang
9 Bertemu Lagi
10 Rasa Penasaran
11 Interview
12 Pesan Singkat
13 Kesal
14 Sakit Apa?
15 Rumah Sakit
16 Kesedihan Clarissa
17 Rencana Pindah
18 Dua Bulan Kemudian
19 Situasi Macam Apa Ini?
20 Makan Malam Bersama
21 Dihantar Xander
22 Perlakuan Istimewa?
23 Galau?
24 Menutup Mulut Karyawan Julid
25 Kita Akhiri Saja
26 Kencan?
27 Seperti Madu
28 Semakin Menyelami Rasa
29 Rindu?
30 Kekesalan Rania
31 Dua Hati Yang Merana
32 I Miss You
33 Spesial Untukmu
34 Calon Istri
35 Flu
36 Bubur Ayam
37 Calon Menantu
38 Mansion Anderson
39 Malam Mesra Menuju Pagi Yang Indah
40 Cemburu
41 Memeluk Rindu Dari Seberang
42 Hobby Baru Mommy Emily
43 Makan Malam Bersama Mommy Emily
44 Pulang
45 Kangen
46 Perasaan dan Kepercayaan Clarissa
47 Bertemu
48 Momen Bersama
49 Bersabar Lagi
50 Retaknya Rasa
51 Apa yang Terjadi?
52 Olivia Dengan Kemenangannya
53 Usaha Teman-teman Xander
54 I'm Sorry
55 Reruntuhan Jiwa
56 Penolakan Clarissa
57 Kabar Dari Olivia Membuat Kehebohan
58 Kacau
59 Konferensi Pers Dadakan
60 Tidak Seindah Hayalan
61 Keputusan
62 Perdebatan Xander dan Olivia
63 Menatap Dirimu Dari Jauh
64 Para Pria Patah Hati
65 Menatap Langit Yang Sama
66 Menatap Dalam Diam
67 Olivia Kabur
68 Hampir Saja
69 Pura-Pura?
70 Saran Yang Menjanjikan?
71 Misi Dimulai
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Dua Berita
2
Ayo Ke Kota
3
Alexander Dominic Wilson
4
Mencari Kesenangan
5
A sweet girl with green eyes
6
First Impression
7
Mirabella Orang Kaya!
8
Berterus Terang
9
Bertemu Lagi
10
Rasa Penasaran
11
Interview
12
Pesan Singkat
13
Kesal
14
Sakit Apa?
15
Rumah Sakit
16
Kesedihan Clarissa
17
Rencana Pindah
18
Dua Bulan Kemudian
19
Situasi Macam Apa Ini?
20
Makan Malam Bersama
21
Dihantar Xander
22
Perlakuan Istimewa?
23
Galau?
24
Menutup Mulut Karyawan Julid
25
Kita Akhiri Saja
26
Kencan?
27
Seperti Madu
28
Semakin Menyelami Rasa
29
Rindu?
30
Kekesalan Rania
31
Dua Hati Yang Merana
32
I Miss You
33
Spesial Untukmu
34
Calon Istri
35
Flu
36
Bubur Ayam
37
Calon Menantu
38
Mansion Anderson
39
Malam Mesra Menuju Pagi Yang Indah
40
Cemburu
41
Memeluk Rindu Dari Seberang
42
Hobby Baru Mommy Emily
43
Makan Malam Bersama Mommy Emily
44
Pulang
45
Kangen
46
Perasaan dan Kepercayaan Clarissa
47
Bertemu
48
Momen Bersama
49
Bersabar Lagi
50
Retaknya Rasa
51
Apa yang Terjadi?
52
Olivia Dengan Kemenangannya
53
Usaha Teman-teman Xander
54
I'm Sorry
55
Reruntuhan Jiwa
56
Penolakan Clarissa
57
Kabar Dari Olivia Membuat Kehebohan
58
Kacau
59
Konferensi Pers Dadakan
60
Tidak Seindah Hayalan
61
Keputusan
62
Perdebatan Xander dan Olivia
63
Menatap Dirimu Dari Jauh
64
Para Pria Patah Hati
65
Menatap Langit Yang Sama
66
Menatap Dalam Diam
67
Olivia Kabur
68
Hampir Saja
69
Pura-Pura?
70
Saran Yang Menjanjikan?
71
Misi Dimulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!