Bab 20. Mau Ya Sya ... Yang

"Jadian apa lamaran, nih?"

Ucapan Mpok Ijah membuat wajah Syakilla meah merona, tapi masih belum semerah warna cabai yang tengah Arsenio poteki batang tangkai nya.

Bunda Ida mengulum senyuman melihat Syakilla yang salah tingkah, apalagi putra kesayangan nya itu terus saja mengarahkan pandangan nya kearah Syakilla yang sedang menyiapkan bumbu untuk membuat sambal kentang pengantin.

Untuk saja Emak Aminah masih berada di dalam kamar nya sehingga berkurangnya satu orang yang akan ikut menggoda Syakilla, karena baru kali ini Syakilla di jodoh jodohkan dengan laki-laki namun Syakilla salah tingkah.

Padahal biasanya gadis itu akan marah atau langsung mengelak kalau ada yang menggoda nya dengan menyangkut pautkan nya dengan laki-laki termasuk Faisal.

Kini, lihat lah selain wajah nya yang merona, Syakilla pun terlihat kikuk saat berada di dekat Arsenio.

Untung saja Mpok Ijah sudah menyelesaikan mengiris kentang dan sudah mencucinya sehingga Syakilla bisa beranjak ke dapur untuk mulai menggoreng irisan kentang.

"Sudah jangan di goda lagi, nanti malah jadi telat masak nya!" Bunda Ida mencubit pelan lengan Arsenio karena sejak tadi anak semata wayang nya itu selalu saja mengekori gerak langkah Syakilla dengan sorot mata nya.

Hanya cengiran juga tawa kecil sebagai balasan ucapan Bunda nya saja yang Arsenio berikan, selanjutnya pria berusia dua puluh lima delapan tahun itu masih saja terus mengawasi setiap gerak Syakilla yang sedang menggoreng kentang di dapur.

"Bun lihat" Arsenio memberikan kode kepada sang Bunda dengan menggunakan dagu agar Bunda Ida melihat kearah Syakilla yang di mata Arsenio itu terlihat semakin cantik.

Bunda Ida mengarahkan pandangan kearah Syakilla yang dengan cekatan mengolah masakan di dapur.

"Aura nya makin cantik kalau lagi berhadapan sama kompor dan perabotan nya Bun"

Bunda Ida memutar malas bola mata nya karena ucapan gombal sang putra yang baru pertama kali ini di dengar nya.

"Ada ada aja Kamu Nang. Wong muka penuh peluh sama kucel belum skin care ana kaya gitu Kamu bilang cantik!"

Bunda Ida sengaja menjelekkan Syakilla guna melihat reaksi sang putra yang justru tersenyum kecil sambil melihat Syakilla karena ucapan Bunda nya.

"Ternyata benar kata Almarhum Ayah"

Bunda Ida menatap lekat wajah sang putra yang memang merupakan kopian Almarhum suami nya yang sudah berpulang ke Illahi sejak sepuluh tahun yang lalu itu.

"Waktu Nio kecil saat menemani Ayah melihat Bunda masak di dapur, Ayah pernah berkata. "Nio, wanita cantik hanya akan terlihat kalau dia sedang berpeluh mengolah masakan untuk kita makan, di mana akan ada sorot mata penuh kasih sayang dan juga rasa cinta untuk kita yang akan memakan masakan yang sedang di olah nya". Itu kaya Ayah, Bun"

Arsenio melihat kepada Bunda nya dan tersenyum kecil lalu kembali mengalihkan pandangan kearah Syakilla yang tengah memblender bumbu untuk membuat kentang pengantin, sementara Mpok Ijah tengah membantu Syakilla memasak jengkol semur.

"Dan ucapan Almarhum Ayah benar ada nya. Sya sangat cantik saat sedang memasak" Wajah Arsenio tiba-tiba saja merona, Bunda Ida yang melihat hal itu pun tersenyum kecil.

"Kalau begitu, lamarkan Syakilla untuk menjadi menantu Bunda!" Bunda Ida menepuki pelan bahu kiri Arsenio.

"Pasti Bunda" Arsenio menjawab ucapan Bunda Ida lengkap dengan anggukan dan kembali menatap kearah Syakilla yang tengah mengusap peluh di kening nya dengan menggunakan lengan hijab manset yang tengah di kenakan nya.

Jam sudah menunjukkan angka sembilan pagi ketika Syakilla sudah mulai menyelesaikan masakan pesanan Bunda Ida. Acara masak sempat terjeda karena Syakilla harus sholat shubuh terlebih dahulu, dan Mpok Ijah menyiapkan sarapan dulu untuk suami juga anak nya di rumah nya.

Syakilla menyuruh Mpok Ijah membawa beberapa lauk hasil masakan ya untuk sarapan Mpok Ijah, tak lupa gadis cantik itu juga memberikan beberapa macam kue yang di bawa oleh Bunda Ida dan Arsenio saat datang tadi.

Sebuah gelas belimbing berisikan kopi sudah hanya tinggal ampas nya saja yang masih menemani Arsenio memeriksa pekerjaan nya di ruang tamu rumah Emak Aminah.

Pria dewasa berwajah khas Indonesia itu tampak tengah sibuk melihat beberapa sketsa pakaian yang akan segera di jahit oleh bagian konveksi milik keluarga nya itu.

Bunda Ida saat ini tengah beristirahat di dalam kamar Syakilla, sementara Syakilla yang sudah membersihkan diri itu mulai merapikan kentang yang akan di bawa ke masjid sebelum azan sholat jumat.

Selesai merapikan Syakilla melihat kearah Arsenio yang tengah merenggangkan kedua lengan nya keatas kepala nya.

Tatapan kedua nya saling mengunci untuk sesaat sebelum akhir nya Syakilla mengalihkan pandangan nya kearah lain karena merasakan wajah nya memanas ketika Arsenio melemparkan senyuman manis yang hanya dibalas nya dengan senyuman kikuk.

Syakilla yang tengah berpura-pura mengalihkan rasa jedag jedug di dalam dada nya karena senyum manis Arsenio itu terkejut ketika tiba-tiba saja terdengar dehaman milik Arsenio di belakang nya.

"Ehm"

Syakilla berjinjit kecil karena terkejut. Arsenio masih berdiri beberapa kaki di belakang tubuh Syakilla yang berdiri tegak tak bergerak karena deg deg an.

Tawa kecil Arsenio terdengar, dengan santai Pria itu mengambil sebuah kue bolu melewati sisi kanan tubuh Syakilla dengan hanya menggunakan tangan kanan nya, karena Syakilla berdiri di depan meja yang berisikan masakan juga beberapa macam kue.

Syakilla menutup kedua bola mata nya, debaran jantung nya semakin menggila seiring indera penciuman nya yang tengah menikmati aroma khas Arsenio yang menguar ketika pria yang berdiri di belakang Syakilla itu mengulurkan tangan kanan nya mengambil sebuah bolu melewati tubuh nya sementara Arsenio tetap berdiri beberapa langkah di belakang nya.

"Bunda meminta Aku untuk melamar Kamu, Sya"

Bisik Arsenio lembut, Syakilla maju beberapa langkah untuk menghindari tubuh Arsenio kalau Dia langsung membalikkan tubuh nya.

"Maksud Kak Nio?"

Arsenio tersenyum kecil. Senyuman kecil yang sering kali Syakilla lihat ketika mereka sedang live bersama itu sering kali membuat Syakilla salah tingkah karena senyuman itu tampak tulus dengan sorot mata yang teduh dan selalu saja membuat Syakilla berdebar.

Arsenio menarik nafas pelan,

"Bismillah _"

Pria itu bergumam pelan.

"Aku bukan lah pria yang pandai merangkai kata,"

 Arsenio menjeda ucapan, sebelum melanjutkan kembali ucapan nya.

"Aku hanyalah seorang pria yang mengikuti kata hati yang berisikan harapan juga keinginan untuk menghabiskan hari selama sisi hidup yang Aku atau Kita jalani hingga ajal memisahkan dan sangat berharap agar keinginan juga harapan Aku akan tetap sama di akhirat nanti,"

Syakilla yang tengah meresapi maksud ucapan nya Arsenio itu menatap penuh kebingungan.

Kedua bola mata gadis itu membulat dengan sempurna, ketika berhasil mengetahui maksud ucapan Arsenio.

"Syakilla Humairah Binti Almarhum Hamdan, mau ya jadi istri juga Ibu bagi anak-anak Arsenio Bramantyo Bin Almarhum Bramantyo?"

Bukan sebuah cincin bertahtakan berlian yang Arsenio sodorkan kepada Syakilla, tapi sebuah potongan kue yang Arsenio berikan di hadapan Syakilla yang mengarah tepat di depan mulut Syakilla, membuat Syakilla mengerjapkan kedua bola mata nya cepat.

"Mau ya Sya...Yang!"

Terpopuler

Comments

ayli

ayli

ya Allah pahalal tau ini tu nggak nyata tapi tetep aja ngga bisa nahan baper

2025-02-06

1

Galaklagak

Galaklagak

lanjutkan thor

2025-02-07

1

Noor hidayati

Noor hidayati

lanjuuuuuuut............

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Jadi Diri Sendiri
2 Bab 2. Belum Dapat Hidayah
3 Bab 3. Hijrah Dadakan
4 Bab 4. Hijrah Bukan Caper Apalagi Gamon
5 Bab 5. Manusia Kampret
6 Bab 6. Ganti nama aja
7 Bab 07. Nggak Salah Pak?
8 Bab 08. Nggak Nyaman
9 Bab 09. Kondangan Mantan
10 Bab 10. Borokokok Semprul
11 Bab 11. Oo ... Kamu Ketauan
12 Bab 12. Bangun Jangan Mimpi
13 Bab 13. Bukan PDKT
14 Bab 14. Ogah
15 Bab 15. Maksa
16 Bab 16. Susah Amat
17 Bab 17. Kode Tipis Tipis
18 Bah 18. Mana Gue Tahu
19 Bab 19. Jadian Apa Lamaran?
20 Bab 20. Mau Ya Sya ... Yang
21 Bab 21. Sya Sya Meong
22 Bab 22. Fitnah
23 Bab 23. Petuah Emak Aminah
24 Bab 24. Kikuk
25 Bab 25. Petuah Emak Aminah 2
26 Bab 26. Pasangan Kepo
27 Bab 27. Trio Gonjang Ganjing
28 Bab 28. Lalat Ber rok
29 Bab 29. Syakilla VS Juwita VS Zahra 1
30 Bab 30. Syakilla VS Juwita VS Zahra 2
31 Bab 31. Perkara Faisal
32 Bab 32. Pamungkas Dan Lembayung
33 Bab 33. Kabar Menggemparkan
34 Bab 34. Talak Tilu
35 Bab 35. Bukan Jodoh Tikungan
36 Bab 36. Nasib Sama Babe Dan Anak
37 Bab 37. Mengulang Salah Yang Sama
38 Bab 38. Pikir Sendiri
39 Bab 39. Obsesi
40 Bab 40. Kabur
41 Bab 41. Cari Dan Temukan
42 Bab 42. Tuan Harold?
43 Bab 43. Eeh?
44 Bab 44. Absurd nya Mas Nio
45 Bab 45. Kebahagiaan Dan Ancaman Arsen
46 Bab 46. Si Kampret
47 Bab 47. Ayah?
48 Bab 48. Opa apa Engkong
49 Bab 49. Istighfar Aja Lah
50 Bab 50. Menantu?
51 Bab 51. Mesum Halal
52 Bab 52. Ngambek
53 Bab 53. Ngambek Lagi
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1. Jadi Diri Sendiri
2
Bab 2. Belum Dapat Hidayah
3
Bab 3. Hijrah Dadakan
4
Bab 4. Hijrah Bukan Caper Apalagi Gamon
5
Bab 5. Manusia Kampret
6
Bab 6. Ganti nama aja
7
Bab 07. Nggak Salah Pak?
8
Bab 08. Nggak Nyaman
9
Bab 09. Kondangan Mantan
10
Bab 10. Borokokok Semprul
11
Bab 11. Oo ... Kamu Ketauan
12
Bab 12. Bangun Jangan Mimpi
13
Bab 13. Bukan PDKT
14
Bab 14. Ogah
15
Bab 15. Maksa
16
Bab 16. Susah Amat
17
Bab 17. Kode Tipis Tipis
18
Bah 18. Mana Gue Tahu
19
Bab 19. Jadian Apa Lamaran?
20
Bab 20. Mau Ya Sya ... Yang
21
Bab 21. Sya Sya Meong
22
Bab 22. Fitnah
23
Bab 23. Petuah Emak Aminah
24
Bab 24. Kikuk
25
Bab 25. Petuah Emak Aminah 2
26
Bab 26. Pasangan Kepo
27
Bab 27. Trio Gonjang Ganjing
28
Bab 28. Lalat Ber rok
29
Bab 29. Syakilla VS Juwita VS Zahra 1
30
Bab 30. Syakilla VS Juwita VS Zahra 2
31
Bab 31. Perkara Faisal
32
Bab 32. Pamungkas Dan Lembayung
33
Bab 33. Kabar Menggemparkan
34
Bab 34. Talak Tilu
35
Bab 35. Bukan Jodoh Tikungan
36
Bab 36. Nasib Sama Babe Dan Anak
37
Bab 37. Mengulang Salah Yang Sama
38
Bab 38. Pikir Sendiri
39
Bab 39. Obsesi
40
Bab 40. Kabur
41
Bab 41. Cari Dan Temukan
42
Bab 42. Tuan Harold?
43
Bab 43. Eeh?
44
Bab 44. Absurd nya Mas Nio
45
Bab 45. Kebahagiaan Dan Ancaman Arsen
46
Bab 46. Si Kampret
47
Bab 47. Ayah?
48
Bab 48. Opa apa Engkong
49
Bab 49. Istighfar Aja Lah
50
Bab 50. Menantu?
51
Bab 51. Mesum Halal
52
Bab 52. Ngambek
53
Bab 53. Ngambek Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!