Bab 15. Maksa

"Nggak mau atau batal!"

Arsenio, Nadilla juga Fathir menatap tidak percaya kepada sosok gadis bercadar yang biasa selalu bertutur kata lembut itu kini berucap dengan nada sedikit lantang, bahkan sorot mata di balik cadar nya menyiratkan ketidak sukaan atas usulan mereka bertiga.

"Kami sudah minta izin ke Abi juga Umi, dan mereka nggak keberatan Dek"

Fathir memberikan pembelaan yang di angguki setuju oleh Nadilla, sementara Arsenio tampak santai bermain HP nya.

Pria itu lebih memilih diam tidak mau ikut campur perihal masalah yang kemungkinan merembet ke masalah keluarga, karena gadis bernama Nimas yang seorang Ning itu adalah adik sepersusuan Fathir, karena saat kecil Nimas sempat menjadi anak asuh Bunda Fathir yang merupakan kerabat dari pihak Ayah nya, saat kedua orang Nimas mendapat undangan dari Duta Besar Arab Saudi untuk berangkat Haji saat Nimas berusia setahun.

"Lagi pula bukan nya Kamu dan Abian juga sudah saling mengenal sejak kecil, jadi buat Akang nggak ada masalah kalau Kamu dan Abian kerja dalam satu proyek. Lagi pula bukan nya Abian sudah melamar Kamu?"

Nimas berdecak kesal karena kembali di ingatkan akan lamaran Abian beberapa hari lalu.

"Lamaran nya udah Aku tolak. Males banget nerima lamaran orang yang doyan keluar masuk hotel bareng wanita!"

Arsenio mengalihkan pandangan nya dari layar HP kepada Nimas untuk sejenak lalu menurunkan kembali pandangan nya kembali ke layar HP nya guna membalas pesan dari orang yang tengah di bahas oleh Nimas dan Fathir.

"Jangan asal fitnah, Dek!" Ujar Fathir

Perdebatan mereka terhenti saat pintu ruangan. di ketuk dan Nadilla menyuruh masuk orang yang mengetuk pintu tersebut.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka menampakkan Syakilla yang membawa nampan berisikan minuman juga camilan yang di minta Arsenio lewat chat tadi.

Arsenio yang tengah duduk di sofa menepuk tempat kosong di sisi kanan nya saat Syakilla akan beranjak keluar dari ruangan setelah meletakkan nampan di atas meja.

Penolakan Syakilla dengan gelengan kepala, di balas tatapan tajam Arsenio seraya memberikan kode mengangkat dagu sebagai tanda kalau penolakan Syakilla tidak di gubris nya.

Dengan terpaksa Syakilla akhir nya mendudukan tubuh nya di samping Arsenio sambil berbisik "Maksa!"

Arsenio mengulum senyuman nya lalu mengusak kepala Syakilla yang berbalut hijab dengan lembut.

"Dosa Kamu kalau nolak!"

Syakilla memutar malas kedua bola mata nya mendengar ucapan pria yang berada di samping nya.

Perdebatan Fathir dan Nimas pun kembali berlanjut, dimana Nimas menolak kalau harus satu scene pemotretan dengan Abian.

Namun Fathir tetap kekeh agar Abian menjadi model sarimbit dengan Nimas, karena mereka sudah saling mengenal sejak kecil.

"Kok Akang maksa?" Protes Nimas semakin kesal, karena keinginan nya untuk tidak satu scene dengan Abian di tentang Fathir.

"Akang sama Teteh tuh nggak ngerasain di damprat di muka umum sama kekasih nya Abian!"

Akhir nya apa yang menjadi rahasia Nimas dan Syakilla itu pun terucap sendiri oleh Nimas, bahkan gadis bercadar itu sudah mengeluarkan suara parau menahan tangisan.

"Aku juga beberapa kali liat Abian masuk kedalam hotel sama wanita. Apa jadinya kalau Aku satu scene sama orang yang kelakuan nya nggak layak di contoh kaya gitu?"

"Sama saja proyek Akang ini malah bakal jadi fitnah keji buat Aku di kemudian hari, karena satu scene dengan laki-laki yang tidak bisa menjaga diri nya sendiri!"

Syakilla beranjak dari duduk nya dan pindah duduk ke samping Nimas guna memeluk erat tubuh Nimas yang mulai bergetar menahan tangisan.

"Kalian nggak pernah tau kelakuan Abian di luaran itu gimana. Setiap saat Dia selalu jalan bareng wanita yang berbeda, belum lagi masuk hotel berbeda bersama para wanita yang di bawa nya, apa pria semacam itu bisa menjadi ikon yang baik untuk proyek Kita?"

Nadilla dan Fathir yang tampak terkejut dengan ucapan Nimas itu saling melemparkan pandangan tak percaya, sementara Arsenio hanya bisa menarik nafas pelan sebelum menghembuskan nya pelan.

"Sori kalau Saya interupsi sebentar!" Ucap Arsenio setelah ruangan hening, dimana Nimas sudah mulai tenang karena Syakilla yang sudah berhasil menenangkan Nimas.

"Ning tau pekerjaan Abian itu apa?" Tanya Arsenio.

"Jangan panggil Saya Ning!"

Arsenio meringis kecil karena protesan Nimas yang menolak dipanggil Ning oleh Arsenio.

"Ok. Nimas, benar?" Nimas mengangguki ucapan Arsenio.

"Ok. Nimas tau pekerjaan lain Abian selain membantu mengurus sekolah bersama kedua orang tua nya?"

Nimas terdiam tak menyahuti ucapan Arsenio, karena memang sejak Abian masuk SMP, pria itu sudah mulai jarang berkunjung ke pesantren keluarga Nimas, sehingga Nimas dan Abian juga nyaris tidak pernah bertemu satu sama lain.

Bahkan saat Idul Fitri ketika Abian SMU hingga saat ini keluarga Abian berkunjung tanpa Abian, karena Abian ada kegiatan lain.

Nimas sendiri seringkali melihat Abian keluar masuk cafe juga hotel bersama beberapa wanita yang berbeda, ketika gadis bercadar itu tengah membuat vlog keseharian nya saat berkunjung kebeberapa tempat yang sedang hits. Namun begitu Nimas tidak pernah membahas kelakuan Abian tersebut kepada keluarga nya, karena tidak ingin menyebarkan aib Abian.

Sedangkan Syakilla sendiri memang pernah melihat Abian masuk kedalam hotel dengan wanita berbeda sebanyak tiga kali, bahkan salah satu wanita yang pernah masuk ke hotel bersama Abian pernah mendamprat Nimas, saat mereka tengah bersantai di cafe selepas kuliah.

Kembali ke Arsenio yang tengah bertanya kepada Nimas.

"Seperti nya Abian sudah buruk di pandangan Nimas, karena Nimas beberapa kali melihat Abian keluar masuk hotel juga cafe, betul begitu?" Nimas terdiam dan menundukkan kepala nya dalam-dalam.

"Bukan cuma Nimas aja yang lihat kalau Kak Abian keluar masuk hotel dan cafe dengan wanita yang berbeda, Mas. Aku juga lihat Kak Abian masuk ke hotel bareng wanita berbeda sebanyak tiga kali, Mas!"

Pembelaan Syakilla justru membuat Fathir dan Nadilla heran, karena panggilan Syakilla kepada Arsenio itu kini sudah berubah.

"Salah satu wanita yang di bawa masuk ke hotel sama Kak Abian, juga sempat mendamprat Nimas, Mas!"

Fathir dan Nadilla kembali saling melemparkan pandangan penuh tanya, karena lagi-lagi Syakilla memanggil Arsenio dengan panggilan Mas bukan Kak seperti biasa nya kalau Syakilla memanggil Arsenio saat gadi itu berucap membela Nimas.

"Bisa saja _"

Gubrak

"Kamu salah paham, Dek Nimas!"

Belum juga Arsenio menyelesaikan ucapan nya, sosok yang tengah panas dibahas mereka sudah langsung membuka paksa pintu ruangan meeting dengan kencang.

Nimas mengalihkan pandangan nya dari sosok yang kini berdiri di hadapan nya itu

Episodes
1 Bab 1. Jadi Diri Sendiri
2 Bab 2. Belum Dapat Hidayah
3 Bab 3. Hijrah Dadakan
4 Bab 4. Hijrah Bukan Caper Apalagi Gamon
5 Bab 5. Manusia Kampret
6 Bab 6. Ganti nama aja
7 Bab 07. Nggak Salah Pak?
8 Bab 08. Nggak Nyaman
9 Bab 09. Kondangan Mantan
10 Bab 10. Borokokok Semprul
11 Bab 11. Oo ... Kamu Ketauan
12 Bab 12. Bangun Jangan Mimpi
13 Bab 13. Bukan PDKT
14 Bab 14. Ogah
15 Bab 15. Maksa
16 Bab 16. Susah Amat
17 Bab 17. Kode Tipis Tipis
18 Bah 18. Mana Gue Tahu
19 Bab 19. Jadian Apa Lamaran?
20 Bab 20. Mau Ya Sya ... Yang
21 Bab 21. Sya Sya Meong
22 Bab 22. Fitnah
23 Bab 23. Petuah Emak Aminah
24 Bab 24. Kikuk
25 Bab 25. Petuah Emak Aminah 2
26 Bab 26. Pasangan Kepo
27 Bab 27. Trio Gonjang Ganjing
28 Bab 28. Lalat Ber rok
29 Bab 29. Syakilla VS Juwita VS Zahra 1
30 Bab 30. Syakilla VS Juwita VS Zahra 2
31 Bab 31. Perkara Faisal
32 Bab 32. Pamungkas Dan Lembayung
33 Bab 33. Kabar Menggemparkan
34 Bab 34. Talak Tilu
35 Bab 35. Bukan Jodoh Tikungan
36 Bab 36. Nasib Sama Babe Dan Anak
37 Bab 37. Mengulang Salah Yang Sama
38 Bab 38. Pikir Sendiri
39 Bab 39. Obsesi
40 Bab 40. Kabur
41 Bab 41. Cari Dan Temukan
42 Bab 42. Tuan Harold?
43 Bab 43. Eeh?
44 Bab 44. Absurd nya Mas Nio
45 Bab 45. Kebahagiaan Dan Ancaman Arsen
46 Bab 46. Si Kampret
47 Bab 47. Ayah?
48 Bab 48. Opa apa Engkong
49 Bab 49. Istighfar Aja Lah
50 Bab 50. Menantu?
51 Bab 51. Mesum Halal
52 Bab 52. Ngambek
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Jadi Diri Sendiri
2
Bab 2. Belum Dapat Hidayah
3
Bab 3. Hijrah Dadakan
4
Bab 4. Hijrah Bukan Caper Apalagi Gamon
5
Bab 5. Manusia Kampret
6
Bab 6. Ganti nama aja
7
Bab 07. Nggak Salah Pak?
8
Bab 08. Nggak Nyaman
9
Bab 09. Kondangan Mantan
10
Bab 10. Borokokok Semprul
11
Bab 11. Oo ... Kamu Ketauan
12
Bab 12. Bangun Jangan Mimpi
13
Bab 13. Bukan PDKT
14
Bab 14. Ogah
15
Bab 15. Maksa
16
Bab 16. Susah Amat
17
Bab 17. Kode Tipis Tipis
18
Bah 18. Mana Gue Tahu
19
Bab 19. Jadian Apa Lamaran?
20
Bab 20. Mau Ya Sya ... Yang
21
Bab 21. Sya Sya Meong
22
Bab 22. Fitnah
23
Bab 23. Petuah Emak Aminah
24
Bab 24. Kikuk
25
Bab 25. Petuah Emak Aminah 2
26
Bab 26. Pasangan Kepo
27
Bab 27. Trio Gonjang Ganjing
28
Bab 28. Lalat Ber rok
29
Bab 29. Syakilla VS Juwita VS Zahra 1
30
Bab 30. Syakilla VS Juwita VS Zahra 2
31
Bab 31. Perkara Faisal
32
Bab 32. Pamungkas Dan Lembayung
33
Bab 33. Kabar Menggemparkan
34
Bab 34. Talak Tilu
35
Bab 35. Bukan Jodoh Tikungan
36
Bab 36. Nasib Sama Babe Dan Anak
37
Bab 37. Mengulang Salah Yang Sama
38
Bab 38. Pikir Sendiri
39
Bab 39. Obsesi
40
Bab 40. Kabur
41
Bab 41. Cari Dan Temukan
42
Bab 42. Tuan Harold?
43
Bab 43. Eeh?
44
Bab 44. Absurd nya Mas Nio
45
Bab 45. Kebahagiaan Dan Ancaman Arsen
46
Bab 46. Si Kampret
47
Bab 47. Ayah?
48
Bab 48. Opa apa Engkong
49
Bab 49. Istighfar Aja Lah
50
Bab 50. Menantu?
51
Bab 51. Mesum Halal
52
Bab 52. Ngambek

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!