Bab 19

Wanita liar itu dibuat geram oleh Grace yang tiba-tiba muncul lalu mengaku-ngaku sebagai pacar Delard, sehingga dia dan teman-temannya pun berencana untuk memberikan pelajaran kepada Grace yang sudah berani mempermalukan mereka.

Ketika barista ingin memberikan sebuah minuman yang telah dipesan oleh Grace, salah satu ja-lang itu menghampirinya dan memasukan sebuah serbuk berwarna putih, tak lupa ja-lang itu memberikan lima lembar uang pecahan seratus ribu kepadanya sebagai uang tutup mulut.

"Tempat ini tidak cocok untukmu, sebaiknya kau cepat pergi dari sini." Bisik Delard ditelinga adik angkatnya.

"Aku hanya akan pergi jika kau juga pergi." Grace sengaja mengeraskan volumenya agar teman-teman Delard mendengarnya.

Arga menatap heran sahabat lamanya. "Delard, apa kau meminta pacarmu untuk meninggalkan tempat ini?" Tanyanya.

"Ya." Jawabnya singkat.

"Tapi kenapa?"

"Karena tidak sepatutnya dia ada disini." Delard menatap sinis kepada Grace. "Karena dia itu__"

Tak ingin identitasnya ketahuan jika dia hanyalah seorang pelajar, Grace menyela ucapan Kakak angkatnya. "Delard bibirmu terlihat kering, minumlah minumanku untuk melepas dahaga mu." Grace langsung meraih minuman yang baru diberikan bartender kepadanya dan memaksa Delard untuk menenggaknya.

Glek-glek...

Dengan sangat terpaksa minuman itu masuk ke kerongkongan Delard karena Grace memberikannya dengan secara paksa layaknya seseorang yang sedang men-cekoki.

Kini area dagu Delard basah karena ulah sang adik angkat. "Grace, ikut aku!" Delard menariknya dan membawanya ke toilet.

Slot.

Delard mengunci pintu toilet wanita agar tak seorangpun yang bisa masuk kesana.

"Kak Delard__" Grace menohok saat Delard mengunci pintunya dari dalam. "Apa yang kau lakukan, mengapa kau mengunci pintunya?"

"Apa kau sadar akan kesalahan mu?" Delard menatap adiknya dengan tatapan mematikan.

"Aku hanya ingin membantu mu, mengapa kau semarah itu padaku?" Grace menatap dalam-dalam wajah Kakaknya yang terlihat murka.

"Tapi apa yang sudah kau lakukan tadi, itu sangat mempermalukan aku dihadapan teman-teman ku!" Sentaknya. "Dan gara-gara__" Delard tidak melanjutkan ucapannya ketika dia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, dia tampak mengusap-usap tengkuknya berulang kali.

"Apa kau baik-baik saja?" Grace yang heran melihat sikapnya.

"Grace, aku__" Delard membasuh wajahnya dengan kasar. "Ah sial! sepertinya seseorang telah mencampurkan sesuatu kedalam minuman yang ku tenggak tadi." Batinnya. Juniornya pun tiba-tiba mengeras, terlihat sangat menonjol dan meminta untuk dilepas.

"Kak__" Grace memegangi punggung Kakaknya karena dia terlihat melamun. "Kakak baik-baik saja kan?" Tanyanya.

"Grace, cepat keluar dari sini." Pekiknya yang lagi-lagi mengusap tengkuknya berusaha menahan sesuatu yang menyerang tubuhnya.

Melihat itu tentu saja Grace tak mengindahkan keinginan dari sang Kakak. "Aku tidak mungkin meninggalkamu dalam keadaan seperti ini! sebenarnya apa yang terjadi pada Kakak?"

"Seseorang telah mencampurkan obat perang-sang kedalam minuman yang tadi kau berikan padaku." Jawabnya.

"Apa?!" Sontak Grace langsung terkejut saat mendengarnya. "Kalau begitu kita kerumah sakit sekarang." Ajaknya seraya melingkarkan tangannya di bahu Delard, berharap dia mau mengikutinya.

"Tidak Grace!" Delard melepaskan tangan adiknya. "Kau hanya akan mempermalukan aku jika membawaku kerumah sakit."

"Lalu aku harus bagaimana?" Kali ini Grace tampak kebingungan.

"Pergilah, aku akan mengatasinya sendiri." Pinta Delard, dia pun membelakangi Grace.

"Tapi__"

"Aku bilang pergi!" Sentaknya seraya berbalik badan, kembali menatap adiknya. Namun obat itu sepertinya sudah mulai menjalar di sekujur tubuh Delard, hingga saat Grace ingin membuka slot pintu tiba-tiba dia ditarik olehnya, tanpa aba-aba Delard langsung menyambar ranum bibirnya.

"Emph..." Grace berusaha menolak ciuman yang dilakukan oleh Delard, namun apa daya tenaga sang Kakak jelas jauh lebih kuat darinya.

Delard mencium dan menjelajahi seluruh tubuh Grace dengan buasnya, tangannya pun nakal meremas salah satu buah sintal milik adiknya yang masih ori alias belum pernah disentuh oleh laki-laki manapun, dan ukurannya pun tidak terlalu besar.

Sementara tangan yang satunya lagi Delard gunakan untuk menyangga punggung adiknya yang hampir terjatuh akibat kebuasannya yang terus menyusuri bibir, telinga, serta leher Grace, bahkan sesekali Delard tampak menjilatinya.

"Ah..." Antara sakit dan nikmat saat Delard meremas-remas payu-dara nya sehingga menimbulkan sensasi luar biasa yang selama ini belum pernah dirasakannya.

Namun saat tangan Delard menyelusup masuk kedalam rok mini yang dikenakan Grace, Grace mencengkramnya seraya menggelengkan kepala dengan tatapan nanar seperti sedang memohon agar Delard tidak melampaui batas.

_

Sementara ditempat yang sama namun diruangan yang berbeda, beberapa wanita tampak tertawa ria karena telah mengerjai Delard dan Grace.

"Kita lihat saja, laki-laki itu (Delard) pasti kewalahan melayani has*rat perempuan yang tadi mengaku sebagai pacarnya."

"Gila, parah! Aku tidak menyangka jika kau akan melakukan ini kepada wanita itu (Grace)."

"Wanita itu harus diberi pelajaran karena telah berani mengganggu kita, seandainya tadi dia tidak datang mungkin kita sudah berhasil menggoda pria tampan (Delard) itu."

"Tapi sepertinya dia itu bukan perempuan macam kita! Bagaimana kalau ternyata dia itu wanita yang masih polos?"

"Ck, apa perduli ku!" Desisnya.

"Tapi kenapa kau menaruh obat P di minuman gadis itu? kenapa tidak di minuman pria nya saja?" Tanya temannya yang lain.

"Apa kau tidak lihat pandangan pria itu tadi?" Tanyanya. "Dia (Delard) menatap kita semua dengan sinis dan tatapan yang begitu sangat merendahkan! aku pun ingin membuat wanitanya itu seolah-olah sama seperti kita."

_

Setelah puas menciumi wajah, bibir, serta leher Grace, Delard turun kebawah melahap pu-ting payu-dara Grace dan bermain-main dengan lidahnya.

"Ah, Kak Delard..." Grace semakin tak kuasa dengan setiap sentuhan yang diberikan oleh sang Kakak, rasanya ingin sekali dia berteriak dan mengatakan stop, namun hati dan pikirannya ternyata bertentangan karena pada kenyataannya dia mulai menikmatinya, walaupun tanpa membalas ciuman Delard, karena dia memang tidak bisa melakukannya.

Junior Delard semakin mengeras, meminta segera dimasukkan kedalam sangkarnya.

Tak jauh berbeda dengan Delard, Grace yang tadi sempat berontak pun perlahan luluh dan tanpa sadar melingkarkan tangannya di tengkuk Delard saat dia sedang menghisap pu-ting payu-dara nya, kini area inti Grace pun sudah mulai basah.

Delard melepas ciumannya, dia menatap penuh perasaan wajah Grace yang sudah tampak tidak berdaya akibat ulahnya. Melihat pakaian yang dikenakan Grace berantakan akibat ulahnya, Delard merapikan kembali pakaiannya.

"Aku minta maaf, karena aku tidak bisa mengendalikan diri."

"Aku ingin pulang." Jawab Grace menundukkan pandangan tak berani menatap wajah sang Kakak.

"Kalau kau mau, kau boleh memukul atau pun menamparku! aku siap menerimanya." Lirih Delard yang merasa sangat bersalah karena telah melecehkan adik angkatnya.

Grace memejamkan mata lalu meneteskan air matanya. "Sudah aku katakan, jika aku ingin pulang." Jawabnya.

"Baik, kita pulang sekarang." Delard menuntun Grace keluar dari tempat hiburan malam.

Terpopuler

Comments

Bella syaf

Bella syaf

ga sampe begitu ya, bukannya kalo obat itu langsung harus dituntasin?

2025-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!