Bab 17

***

Laura berjalan sendirian menuju kantin, karena Grace dan Anggun sudah lebih dulu kesana, sementara dia tadi ijin untuk pergi ke toilet terlebih dulu.

"Grace..." Sapa Laura kepadanya.

"Hem..." Gumam Grace dengan fokus kearah mie ayam yang ada di mangkuk nya.

"Kenapa nomer ponsel Kak Delard tidak aktip-aktip? padahal aku sudah sangat merindukannya, dan ingin mendengar suaranya." Ungkapnya.

"Ingin mendengar suaranya?" Tanya Grace, meyakinkan jika pendengarannya baik-baik saja. "Memangnya Kak Delard pernah mengangkat telepon darimu?" Grace tampak seperti sedang menyepelekannya.

"Apa kau lupa, jika waktu itu aku pernah menyuruhnya untuk menjemputmu dirumah ku." Desis Laura yang tak suka ketika disepelekan teman-temannya.

"Tapi setelah itu, Delard sudah tidak pernah mau mengangkat telepon darimu lagi!" Celoteh Anggun.

"Bukan tidak mau, mungkin Kak Delard memang lagi sibuk makanya dia tidak bisa mengangkat telepon dariku." Cercahnya.

"Sudahlah, mending kau terima saja kenyataannya jika Kak Delard itu sama sekali tidak pernah menyukaimu." Sindir Anggun. "Saran ku lebih baik kau cari tahu apa saja yang disukai Kak Delard, sebelum kau berniat untuk mendekatinya." Ujar Anggun.

Laura tertegun sejenak. "Saran mu boleh juga!" Serunya, dia pun menoleh kearah Grace. "Grace, Kakak mu itu suka perempuan yang seperti apa?" Tanyanya antusias seraya menyanggakan tangan di-dagunya.

"Seperti___"

"Siapa?" Laura tidak sabaran.

"Seperti pacarnya." Jawab Grace.

"Grace, aku serius!" Rengeknya.

"Aku juga serius! Kak Delard itu tipe laki-laki yang tidak mau ribet, dia menyukai perempuan yang mandiri dan dewasa, bukan gadis kekanak-kanakan sepertimu." Ledeknya.

"Sialan! teman macam apa kau ini?!" Sinis Laura seraya merebut mie ayam punya Grace, dan langsung menyantapnya.

Grace berdecak kesal saat makanannya disambar Laura. "Aishh, kenapa makanan ku kau embat juga?!"

"Minta." Ungkapnya tanpa rasa bersalah. Laura orangnya memang tidak sabaran, jika dia pesan dulu kepada Ibu kantin perutnya akan keburu keroncongan.

"Nanti pulang sekolah, tolong antar aku ke tempat studi tour kemarin ya?"

"Mau apa?" Pekik Laura mengernyitkan keningnya.

"Jujur, aku masih penasaran dengan bangunan tua yang terletak ditengah-tengah pohon Pinus." Ujarnya, seraya terus mengaduk-aduk minumannya.

"Apa kau ingin kembali kesana?" Daniel tiba-tiba muncul dan langsung duduk disamping Grace. "Jika kau mau, aku bisa mengantarmu." Lanjutnya.

"Apa kau serius ingin mengantarku?" Grace tampak antusias.

"Ya, tentu saja!" Daniel melemparkan senyuman beracun nya untuk menaklukkan hati wanita.

Laura tampak membelalakkan matanya melihat perlakuan manis yang dilakukan Daniel kepada Grace, bukan karena dia cemburu, tapi karena dia sadar jika Daniel bukanlah sosok laki-laki yang baik untuk Grace, dia bahkan menyesal karena pernah mencintai laki-laki brengsek seperti Daniel, yang mendekati wanita hanya karena naf*su saja.

"Kalau begitu kita berangkat kesana minggu depan." Ujar Grace menoleh kepada Anggun dan Daniel secara bergantian.

"Boleh!" Seru Anggun.

"Kenapa gak sekalian kita camping saja disana, bagaimana menurut kalian?" Kini Giliran Daniel menatap Grace dan Anggun secara bergantian.

"Apa kau tidak waras!" Sungut Laura penuh emosi. "Bisa-bisanya kau mengajak Grace dan Anggun untuk camping ditempat seperti itu! aku tahu, itu pasti hanya akal-akalan mu saja agar kau bisa berbuat macam-macam kepada Grace, iya kan?" Sinisnya.

"Kau itu ngomong apa? jangan asal kalau bicara!" Cetus Daniel, menatap sinis kepada Laura.

"Aku tidak asal dalam berbicara, karena aku tahu betul kau itu orang seperti apa!" Ucap Laura penuh penekanan.

Melihat Daniel yang tampak begitu kesal kepada Laura, Grace pun mulai angkat bicara. "Sudah Laura, kau tidak perlu berprasangka jelek seperti itu! lagi pula Daniel itu orangnya baik kok, dia itu tidak pernah berbuat macam-macam."

"Sudahlah Grace, kau tidak usah cari penyakit! mending kau urungkan kembali niatmu untuk kembali ke daerah itu." Laura mengingatkan, pasalnya feeling nya tidak enak tentang bangunan tua itu, apa lagi Grace berniat untuk pergi kesana bersama Daniel.

"Dasar payah! kau kurangin dikit lah penyakit penakut mu itu, Ganggu tahu gak!" Desis Anggun.

"Terserah jika kalian memang tetap ngotot untuk pergi kesana! tapi sorry ya, aku tidak bisa ikut." Ucap Laura.

"Nah teman yang seperti ini nih, yang harus kita lempar jauh-jauh!" Desis Anggun. "Gak solid!" Lanjutnya seraya me-meletkan lidahnya keatas.

Gleekk.

Melihat Anggun menjulurkan lidahnya, membuat Daniel menelan saliva nya susah payah. "Anggun ternyata boleh juga! sayang sekali dia sahabatnya Grace, coba kalau bukan! bisa lah buat camilan." Batinnya.

"Bukannya tidak solid! aku hanya tidak mau membahayakan diri dengan pergi ketempat itu, apa lagi perginya bareng buaya." Sinis Laura seraya menoleh kearah Daniel.

"Brengsek si Laura! berani sekali dia menjelek-jelekkan aku seperti ini didepan Grace, lihat saja apa yang akan aku lakukan untuk membungkam mulut lemes mu itu." Geramnya dalam hati.

Sepulangnya dari sekolah, Grace langsung menghempaskan tubuhnya ditempat tidur, saat merasa bau tak sedap tercium dari tubuhnya dia pun bangkit untuk membersihkan diri. Namun saat dia masuk bathroom ternyata keran airnya tidak menyala padahal saat ini dia sangat ingin berendam didalam bathtub.

Grace menghampiri Jack dan memintanya untuk memperbaiki keran air dikamar mandinya, karena kebetulan Jack itu orang yang serba bisa, tak heran jika gaji bulanannya tiga kali lipat lebih besar dari pada pengawal mansion Chan Ryder yang lain.

Sementara menunggu Jack memperbaikinya, Grace pun memutuskan untuk mandi diruang bathroom kamar Delard. Kurang lebih sekitar dua puluh menit lamanya Grace beranjak dari bathtub lalu keluar bathroom dengan mengenakan bathrobe serta handuk putih yang menutupi rambut kepalanya yang basah. Setelah mandi dia tak langsung keluar dari kamar Delard, melainkan memutuskan untuk beristirahat sejenak dikamarnya, niatnya hanya ingin tiduran saja dikamar itu tapi nyatanya Grace malah ketiduran.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka, perlahan seseorang masuk lalu mengamati Grace yang tampak tertidur lelap diatas tempat tidur. Pria manapun pasti tidak akan sanggup menahan godaan yang ada dihadapannya saat ini, karena Grace tidur telentang dengan mengenakan bathrobe jauh diatas lutut sehingga memperlihatkan kemolekan tubuhnya, serta bagian atas dadanya yang tampak sedikit terbuka membuat laki-laki manapun pasti akan bernaf*su ingin menyentuhnya.

Delard meletakkan kopernya didekat sofa, dia pun mendekati Grace, seketika amarahnya terhadap Angela tiba-tiba sirna saat dia menatap wajah Grace yang tidur pulas sehingga nampak kepolosan dari wajahnya yang cantik itu.

Delard tersenyum menyeringai, perlahan dia mengangkat tangannya lalu mengusap lembut rambut panjang Grace yang sedikit menutupi wajahnya sehingga menggangu pemandangan Delard, lalu diselipkannya di-daun telinga Grace, tanpa sadar Delard mendekatkan wajahnya kewajah Grace lalu menciumnya.

Grace yang merasakan ada sesuatu yang aneh, dia pun membuka kedua bola matanya dan betapa terkejutnya saat mendapati Delard sedang menciumnya dengan penuh penghayatan, dia tak segera berontak karena ingin memastikan jika dia tidaklah sedang bermimpi.

"Tidak! sepertinya aku tidak sedang bermimpi, ini nyata!" Batinnya, saat sadar jika itu bukanlah mimpi dengan cepat Grace mendorong tubuh Delard lalu beranjak dari tempat tidur.

Terpopuler

Comments

lynn.

lynn.

aku tarik balik dah

2025-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!