Bab 16

Keinginan untuk mengenalkan sang kekasih kini sirna, yang ada hanya rasa kecewa atas penghianatan yang telah dilakukan Angela, padahal Delard sudah sangat serius menjalani hubungan dengannya dan berniat untuk memperkenalkannya kepada keluarga besar Chan Ryder. Menjalin hubungan kurang lebih selama tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, dimana keduanya harus bisa mengontrol ego diri masing-masing.

Delard mengguyur kepalanya dibawah air yang mengalir dari shower untuk menenangkan hati dan pikirannya yang sedang kacau! apa yang akan dia katakan kepada Daddy dan Mommy nya? karena yang mereka tahu kalau kepergian Delard ke LV untuk menjemput Angela dan akan dia perkenalkan kepada orangtuanya.

"Arghh..." Untuk meluapkan kekesalannya Delard tampak beberapa kali memukul dinding bathroom sehingga membuat tangannya memar dan tampak kebiru-biruan, seketika dia teringat akan semua kenangan indah saat bersama Angela, dia tidak pernah menyangka jika gadis pujaannya sampai hati, tega menghianati nya di hari anniversary mereka yang ke tiga tahun dua bulan.

Kring...

Kring...

Kring...

Berulang kali ponsel Delard berdering, namun saat melihat siapa yang menelepon, Delard pun mengabaikannya! dia sudah tak sudi untuk berkomunikasi lagi dengan Angela, karena sudah cukup penghianatan yang dilakukan nya. Delard melepas SIM card nya dan langsung mematahkannya tanpa berpikir panjang, lalu dibuangnya kedalam tong sampah.

Ketika bergelayut dengan amarahnya tiba-tiba dia teringat kepada Grace. "Grace." Gumamnya. "Aku lupa, jika aku sudah berjanji akan menjawab pertanyaannya waktu itu." Dia menoleh kearah ponselnya. "Ah sial! aku harus segera membeli SIM card baru, untuk menghubungi anggota keluarga ku." Delard mengantongi dompet kedalam saku celananya, saat berjalan beberapa langkah kearah pintu tiba-tiba dia merenung. "Tapi untuk apa juga aku bertahan disini?" Delard kembali memutar balik badannya lalu kembali mengemasi semua barang-barangnya untuk kembali ke Indonesia.

*

Grace sedang diceramahi oleh Chan Ryder perihal tentang perubahan sikapnya terhadap orang-orang disekelilingnya yang tak lain ialah dirinya dan juga Azura, istrinya.

"Seharusnya kau tidak perlu mempertanyakannya lagi, karena Daddy dan Mommy lah orangtua kandungmu."

"Daddy bohong! jelas-jelas waktu itu aku mendengar sendiri dari mulut Daddy yang mengatakan jika aku bukanlah anak kandung kalian." Lirih Grace yang sudah berlinang air mata.

"Grace, kau itu mungkin salah dengar." Tutur Azura.

"Tidak, aku yakin jika pendengaran ku waktu itu memang tidak salah." Desahnya.

"Pokoknya Daddy sudah tidak ingin mendengarmu mempermasalahkan ini lagi! jadi mulai sekarang berhentilah berasumsi jika kau itu bukan anak kandung kami." Kesalnya.

"Kalau kalian memang tidak mau berterus terang, tidak apa-apa! aku akan mencari tahu sendiri." Decak Grace, setelah itu dia berlari menaiki anak tangga seraya mengusap wajahnya yang basah akibat air mata yang mengalir deras dipipinya.

"Grace! Grace! Daddy belum selesai bicara!" Teriaknya, namun Grace tidak mau menghiraukan teriakan Daddy nya. Chan Ryder menatap tajam kepada Azura. "Ini salahmu! bukankah sudah ku katakan, jangan pernah ungkit-ungkit lagi tentang status Grace yang bukan anak kandung kita! kau lihat? akibat kecerobohan mu akhirnya Grace mengetahuinya."

Azura hanya bisa menunduk, dia tak berani untuk mengelak karena dia memang menyadari akan kesalahannya.

Grace mengunci pintu kamar dari dalam, lalu menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidur empuknya, saat teringat Delard dia pun mengambil ponsel lalu mencoba untuk menghubunginya, tapi lagi-lagi nomernya tidak aktif. "Bagaimana aku bisa mencari tahu siapa orangtua kandungku? sementara aku tidak memiliki petunjuk apapun." Gumamnya.

Sebenarnya bisa saja Grace meminta bantuan Daniel untuk mencari tahu siapa orangtua kandungnya yang sebenarnya, tetapi entah mengapa dia selalu ragu setiap kali ingin mengatakan kepada Daniel jika sebenarnya dia itu hanya anak angkat Chan Ryder dan Azura.

Keesokan harinya.

Hari ini Grace bersama teman-temannya sedang melakukan studi tour dikawasan puncak untuk lebih mengenal tentang alam. Cukup lama mereka berjalan dari tempat dimana bus yang mereka tumpangi berhenti.

"Uh, capek." Keluh Laura saat melihat jalan setapak yang dilewatinya nampak tak ada berujung.

"Pak, sebenarnya kita mau studi tour atau mendaki?" Pekik Anggun yang merasakan jika kakinya sudah mulai gempor, karena perjalanan mereka tidak sampai-sampai.

"Saran yang bagus!" Seru guru yang membimbing mereka. "Bagaimana kalau kita naik kesana..." Menunjuk kearah gunung yang terletak tak jauh dari pantauannya.

"Apa?! tidak mau pak?" Tolak hampir semua siswi.

Setelah sampai tujuan, guru meminta semua murid untuk beristirahat sejenak, setelah itu mereka diwajibkan untuk membuat cerita yang bertemakan alam.

Grace dan Anggun berjalan cukup jauh dari tempat dimana guru dan teman-temannya berada. Sebenarnya dari tadi dia sudah sangat penasaran dengan bangunan tua yang terletak ditengah-tengah pohon Pinus.

"Grace, sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Anggun.

"Kau lihat rumah itu!" Grace menunjuk. "Aku penasaran, dengan tempat itu."

"Jangan cari penyakit!" Decak Laura. "Ayo, sebaiknya kita bergabung lagi dengan teman-teman kita yang lain." Lanjutnya seraya menarik tangan Grace.

"Tunggu Laura, jangan balik dulu!" Pekiknya. "Apa kau tidak penasaran dengan rumah itu? coba kau lihat, rumah sebesar itu kenapa dibiarkan terbangkalai begitu." Lanjut Grace.

"Memangnya kau tidak takut? bagaimana jika rumah itu sarang hantu?"

"Dasar payah!" Umpatnya. "Hari gini kau masih percaya hantu?" Anggun pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

Melihat Laura yang terlihat sukar untuk melangkahkan kakinya, akhirnya Grace pun bertanya. "Kau mau ikut dengan kita atau tidak?" namun Laura malah tampak kebingungan, sepertinya dia tidak tahu harus menjawab apa. Grace menoleh kepada Anggun. "Kau ikut kan?"

"Iyalah!" Seru Anggun. "Aku juga sangat penasaran dengan rumah itu." Lanjutnya.

Grace dan Anggun nekad masuk kedalam bangunan tua itu, sementara Laura hanya berdiam diri di halamannya saja.

Grace menatap sekeliling ruangan itu, memegangi dan mengamati setiap isi perabotan yang ada didalamnya, entah kenapa dia merasa familiar dengan tempat itu.

"Grace, sedang apa kau disini?" Suara Daniel membuyarkan lamunannya. "Ayo pulang! teman-teman kita yang lain sudah menunggu kita didalam bus." Lanjutnya.

"Perasaan kita baru sampai, kenapa sudah mau pulang lagi?" Tanya Anggun.

"Cuaca saat ini tiba-tiba mendung, jadi tidak memungkinkan untuk kita beraktivitas disekitar tempat ini." Daniel meraih tangan Grace lalu membawanya keluar dari bangunan itu.

Diperjalanan menuju pulang Grace terus termenung dan kepikiran akan bangunan tua tadi, rasanya ingin sekali dia kembali kesana, tapi itu tidak memungkinkan baginya karena guru dan teman-temannya yang lain sudah pasti tidak akan mengijinkannya, apa lagi dengan cuaca buruk saat ini, sehingga memaksa semua untuk segera kembali ke-kota Z.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Daniel seraya menyodorkan botol air mineral kepadanya.

Grace menerimanya. "Aku penasaran dengan bangunan tua tadi, sebenarnya itu bekas tempat apa?"

Daniel terdiam mendengar pertanyaan darinya, karena dia sendiri juga tidak tahu apa-apa.

Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!