Bab 12

Sikap Grace hari ini tidak seperti biasanya, sehingga Chan Ryder dan Azura menganggap jika perubahan sikap Grace ada kaitannya dengan kejadian semalam, ketika Grace bertengkar dengan Delard yang notabenenya adalah Kakak angkatnya.

"Daddy, Mommy, hari ini aku mau sarapan di-kantin sekolah saja." Ucap Grace saat menghampiri Mommy dan Daddy-nya dimeja makan. Dan tidak seperti biasanya kali ini Grace langsung pergi begitu saja tanpa mencium pipi Azura dan Chan Ryder.

"Tidak biasanya Grace bersikap seperti ini." Batin Azura sehingga dia pun beranjak dari duduknya lalu mengejar Grace. "Grace tunggu!" Azura mengejar sampai halaman, dia pun menarik tangan Grace kemudian memeluknya. "Ada apa denganmu? apa kau marah karena semalam Mommy mengabaikan mu?" Azura mengusap-usap rambut panjang Grace hingga ke ujung.

Grace melempaskan pelukan Azura. "Aku minta maaf karena selama ini aku telah menyusahkan Mommy." Lirihnya dengan meneteskan air mata.

"Apa yang kau katakan? kau tidak pernah menyusahkan Mommy ataupun Daddy, karena sudah kewajiban kami untuk mengurus dan membesarkan mu." Azura memegangi pipi mulus putri angkatnya.

"Mommy, aku berangkat sekolah dulu." Grace pun pergi dengan diantar oleh supir pribadi Chan Ryder.

Ditengah-tengah perjalanan Grace meminta supir untuk menurunkannya dipinggir jalan, sang sopir sempat menolak namun karena Grace mengancam akan memecatnya sopir pun terpaksa menurunkannya.

"Kau langsung pulang saja! aku akan meminta temanku untuk menjemputku, dan jangan katakan pada siapapun jika aku memintamu untuk berhenti disini."

"Baik Nona."

Sekitar lima belas menit lamanya, akhirnya orang yang akan menjemput Grace pun tiba, dengan cepat Grace menaiki mobil tersebut.

"Aku tidak mau pergi ke sekolah." Ujar Grace kepada laki-laki yang duduk di-jok sampingnya, yang tak lain adalah Daniel.

"Tumben! apa kau sedang ada masalah?" Daniel menelisik dibalik wajahnya yang tampak muram.

Bukannya menjawab, Grace malah menyembunyikan tangisannya dengan menutup wajahnya. "Hiks... hiks..."

Melihat itu Daniel langsung menghentikan laju mobil dan langsung memeluknya. "Menangis lah jika dengan cara menangis itu bisa mengurangi sebagian beban dari hidupmu." Daniel memeluknya dengan hangat.

Daniel pun membawa Grace ke apartemennya.

"Minumlah dulu coklat panas ini, agar kau bisa lebih rileks." Daniel memberikan minuman itu kepada Grace setelah dia tiupin terlebih dahulu.

"Terima kasih." Grace perlahan meneguknya.

"Sebenarnya kau ada masalah apa? sampai-sampai kau tidak mau pergi ke sekolah." Daniel menyandarkan kepala Grace dibahunya.

"Aku kecewa-..." Ujar Grace yang kembali menangis karena tak sanggup untuk meneruskan ucapannya.

"Kecewa? apa semalam kau ketahuan saat menemuiku, sehingga membuat Daddy mu marah dan kau kecewa padanya?" Daniel mulai berasumsi.

"Bukan karena itu! tapi-..." Lagi-lagi Grace menggantung ucapannya di-tenggorokan, karena dia belum sanggup untuk menceritakan yang sebenarnya kepada siapapun termasuk Daniel, hanya air mata saja yang kini mencerminkan kesedihannya saat ini.

.

Sementara di kediamannya Azura mendapatkan telepon dari pihak sekolah jika Grace hari ini tidak masuk, padahal jelas betul jika Grace tadi pamit kepada dirinya untuk berangkat sekolah, sehingga Azura kini panik dan takut terjadi apa-apa kepada putri angkatnya.

Azura menemui supir pribadi keluarga Chan Ryder untuk menanyakan Grace, sopirnya pun bicara sejujur jujurnya termasuk dirinya yang diancam oleh Grace jika memberi tahu Mommy dan Daddy-nya.

"Delard... Delard..." Teriak Azura kepada putranya.

"Ada apa Mommy? kenapa Mommy berteriak?"

"Delard cari adikmu, Mommy takut terjadi sesuatu kepadanya!" Pintanya dengan nafas yang ngos-ngosan saking paniknya.

"Bukankah tadi Grace pergi ke sekolah?"

Azura menceritakan kembali apa yang tadi diceritakan supirnya kepada Delard. "Mommy mohon tolong cari adikmu, atau Daddy akan menyalahkan mu atas kepergiannya."

Delard mengambil ponsel dari dalam saku celananya lalu menghubungi nomer Grace.

Kring...

Kring...

Kring...

"Sial!" Umpatnya saat melihat ponsel Grace tergeletak diatas nakas kamarnya, dia lupa jika semalam dia telah merampas ponsel Grace lalu menyitanya.

Azura menohok saat mengetahui jika ponsel Grace ada pada Delard sehingga dia berasumsi jika Grace marah karena ponselnya diambil secara paksa oleh Kakaknya. "Seharusnya kau tidak mengambil ponsel Grace jika memang dia tidak mau meminjamkannya." Ucapnya. "Mungkin karena itu dia marah kepada kita semua." Lanjutnya.

"Aku tidak menyangka dia bisa semarah itu." Gumam Delard seraya membasuh wajahnya secara kasar. Seketika dia teringat pada temannya yang bernama Laura, dengan cepat dia menghubunginya dan meminta untuk bertemu, bahkan Delard datang langsung ke sekolah.

.

Sebuah mobil sport keluaran terbaru yang hanya tersedia beberapa unit saja di dunia, terparkir didepan gerbang sekolah SMK GO internasional. Semua siswi terpaku menatap kearah seseorang yang baru saja keluar dari mobil itu dengan tatapan penuh kagum.

"Itu bukannya Kakaknya Grace ya?" Tanya Anggun kepada Laura, karena posisi mereka masih jauh dari Delard.

"Ya, dia datang kemari untuk menjemputku." Ujar Laura penuh percaya diri.

"Mustahil! itu tidak mungkin! jelas-jelas Kakak Grace itu tidak menyukaimu, terlihat dari sikapnya ketika dia menjemput Grace dirumah mu." Celetuknya.

"Jika kau memang tidak mempercayaiku, itu bukan urusanku!" Cetusnya, karena sudah semakin dekat dengan Delard Laura pun meninggalkan Anggun dan langsung menghampirinya.

"Apa kita bisa pergi sekarang?" Delard langsung to the point.

"Tentu saja!" Laura tampak sangat antusias.

Sementara Anggun tampak melongo menatap kepergian Laura dengan si pria dingin yang tak lain ialah Kakak dari Grace, sahabatnya.

.

"Maaf karena aku sudah mengganggu waktu mu." Ucap Delard dengan pandangan fokus depan, karena dia sedang mengemudi.

"Tidak apa-apa Kak, aku senang bisa membantu mu." Laura tersenyum dan terus menatap pria berwajah oriental, berkulit putih, berhidung mancung, serta memiliki bola mata yang berwarna coklat. "Lagi pula Grace itu sahabatku, dan aku juga sangat mengkhawatirkannya begitu tahu jika Grace sedang mempunyai masalah, dengan keluarganya." Yang terakhir Laura ucapkan dengan sangat hati-hati, takut Delard tersinggung dengan ucapannya.

"Apa kau sangat dekat dengan Grace?" Kali ini Delard menyempatkan diri untuk sekilas menoleh kearah gadis yang ada disamping joknya.

"Ya, aku adalah salah satu orang terdekatnya!" Seru Laura begitu antusias dan percaya diri.

"Berarti seharusnya kau tahu, dimana Grace sekarang berada!"

Laura dibuat tak berkutik dengan ucapan Delard, sehingga kini dia menggigit ujung bibirnya. "Tadi aku dengar dari teman Daniel jika Daniel juga tidak masuk, apa mungkin kalau Grace pergi ke apartemennya?" Batin Laura menduga-duga.

"Kenapa hanya diam? apa kau tahu dimana Grace sekarang berada?" Delard menghentikan laju mobilnya lalu menatap wajah Laura sehingga membuatnya salah tingkah.

"Mungkin di-apartemen Daniel." Ucap Laura secara spontan meskipun dia sendiri juga kurang yakin.

Mendengar nama Daniel Delard langsung menancap gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Terpopuler

Comments

Bella syaf

Bella syaf

untung aja, kok aku khawatir Grace diapa2in daniel

2025-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!