Bab 9

Grace berdiri di pintu gerbang sekolah untuk menunggu jemputan, tak lama kemudian teman-teman wanitanya menghampiri dan mengajak Grace untuk mampir kerumah Laura, awalnya Grace sempat menolak namun setelah teman-teman membujuknya akhirnya Grace mengiyakan.

Grace masuk kedalam mobil yang dikemudikan Anggun, tak lupa sebelum berkunjung kerumah Laura, ditengah-tengah perjalanan dia mengirimkan sebuah pesan teks kepada Azura dengan alasan ingin kerja kelompok sehingga Azura mengijinkannya.

Sesampainya dirumah Laura, dia langsung mengajak Grace dan Anggun masuk kedalam kamarnya yang luas dan memiliki berbagai macam pernak-pernik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Tak heran jika Laura menjadi salah satu sahabat terdekat Grace yang kekayaannya tidak akan pernah habis dimakan tujuh turunan, tujuh tanjakan dan tujuh tikungan.

"Liora, apa aku boleh meminjam laptop mu?" Tanya Anggun seraya langsung mengambil dan meletakkan di-pangkuannya.

"Ya, ambillah!" Teriaknya, karena kebetulan Laura sedang berada didalam bhatroom untuk membersihkan tubuhnya.

Anggun langsung memutar beberapa film dewasa yang ada di laptop milik Laura, dan sepertinya dia memang sudah sering meminjam dan memutar video itu.

"Kau sedang lihat apa?" Tanya Grace seraya sibuk mengotak-atik beberapa pernak-pernik berukuran mini yang ada didalam kamar Laura.

"Film." Jawabnya singkat.

"Film apa?" Tanya Grace lagi, tanpa mau melihatnya secara langsung.

"Film romantis." Jawab Anggun, dia pun menaruh laptop diatas tempat tidur lalu berbaring disana dengan pandangan fokus pada layar laptop.

"Ah-ah..."

Grace langsung meletakkan miniatur yang ada ditangannya setelah mendengar suara de-sah-han dari arah laptop yang ditonton Anggun, karena penasaran dia pun mendekat. "Ikh..." Grace langsung bergidik saat melihatnya. "Apa-apaan kau ini? cepat matikan film nya! kau itu masih SMK tidak boleh menonton film dewasa." Cercahnya.

"Grace, kau itu terlalu polos! diluaran sana juga banyak para pelajar yang suka nonton film dewasa, bahkan pelajar SMP juga sudah pada doyan nonton beginian."

Grace mengernyitkan keningnya mendengar ucapan sahabatnya.

Anggun menarik tangan Grace lalu mengajaknya untuk ikut nonton sama-sama, seperti biasa awalnya Grace sempat menolak tapi lagi-lagi Anggun berhasil membujuknya, sehingga lama-kelamaan Grace tampak menikmati film dewasa tersebut. Grace dibuat merem melek melihat perlakuan yang diberikan pria itu kepada teman ranjangnya.

"Apa mereka pasangan suami istri?" Tanya Grace ingin tahu, dengan pandangan fokus ke-layar laptop yang ada dihadapannya.

"Ku rasa bukan!" Jawab Anggun, dia mengeluarkan ponsel yang ada di tas sekolahnya untuk mengcopy file tersebut dari laptop Liora.

"Kau mau apa?" Tanya Grace mengangkat kedua alisnya.

"Aku ingin menontonnya lagi dirumah." Jawabnya dengan jujur.

Grace berpikir sejenak, lalu kemudian dia mengikuti jejak Anggun dengan ikut mengcopy paste file tersebut, bahkan Grace lebih banyak mengambil film dewasa itu ketimbang Anggun.

"Kalian sedang apa?" Tanya Laura yang baru saja keluar dari kamar mandi, dia pun duduk dimeja rias seraya mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Koleksi film dewasa mu ternyata banyak juga." Sahut Grace tanpa menoleh kearahnya.

"Apa kau baru tahu? dari dulu kemana saja!" Sindir Laura seraya mengusap-usap makeup ke wajahnya.

Grace cengengesan mendengar ucapan Laura.

Selesai merias wajah, Laura duduk didekat Grace. "Berikan aku nomer ponsel Kakak mu?" Pintanya.

"Untuk apa?" Grace tak mau mengalihkan pandangan kearah lain.

"Sudah aku katakan, jika aku menyukai Kakak mu!" Tegasnya. "Dan mumpung sekarang kau disini, aku akan memintanya datang kemari dengan alasan kau ingin dijemput." Lanjut Laura.

"Percuma, dia juga tidak akan mau untuk datang kemari." Ungkap Grace.

"Mau datang atau pun tidak aku tidak perduli, yang penting aku sudah usaha."

Grace memberikan nomer ponsel Delard kepada Laura, meskipun dia yakin jika Kakaknya itu tidak akan mau untuk menjemputnya pulang, pasalnya tadi dia juga menolak ketika Grace memintanya untuk mengantar ke sekolah, namun tanpa disangka ternyata Delard datang kerumah Laura untuk menjemputnya.

"Kak Delard beneran kemari?" Grace menohok tak percaya, ternyata Kakaknya itu salah satu orang yang tidak mudah ditebak.

"Ya, bukankah kau yang memintaku untuk menjemputmu." Ucap Derald dengan gaya bicaranya yang cool.

"Kalau begitu Kak Delard masuklah terlebih dulu, akan dibuatkan minuman untukmu." Ucap Laura yang begitu antusias melihat kedatangannya.

"Tidak perlu!" Tolaknya. "Grace kita pulang sekarang." Lanjutnya kepada sang adik.

Grace menoleh kepada Laura yang sedang menatapnya seraya memberikan isyarat jika Grace jangan pulang dulu.

"Grace!" Suara Derald membuat Grace dan Laura sama-sama terkejut.

"I-iya Kak." Sehingga membuat Grace secara spontan mengiyakannya. Sementara Laura menggeleng-gelengkan kepala menatap wajah Grace seperti sedang memohon.

"Kita pulang sekarang." Delard bergegas lebih dulu masuk kedalam mobil meninggalkan Grace yang tampak komat-kamit dengan temannya yang tak lain Laura.

Meskipun Grace sering mengganggu dan menggoda Delard sehingga membuatnya kesal, namun terkadang Grace juga memiliki rasa takut terhadap Delard karena walau bagaimanapun dia itu adalah Kakaknya, dan Grace wajib mematuhi setiap perkataanya.

.

"Laura menyukaimu." Grace memecah keheningan didalam mobil, namun ucapannya tidak ditanggapi oleh Delard, sehingga dia mengulanginya. "Laura bilang, dia itu menyukaimu Kak."

"Aku dengar!" Sahutnya tetap fokus ke badan jalan.

"Lalu apa tanggapan mu?" Tanya Grace ingin tahu, dia menoleh kesamping dimana Kakaknya duduk.

"Tidak ada!" Jawabnya simpel.

"Jangan terlalu bucin sama satu orang! pas ditinggal nanti nangis." Ejeknya kepada sang Kakak, sehingga membuat Delard menoleh dan menatap tajam kepadanya setelah dia menghentikan mobilnya.

"Anak kecil tahu apa!" Decaknya lalu kembali mengemudikan mobilnya.

"Aishh..." Grace menatap kesal wajah sang Kakak karena telah berani mengatainya.

"Sebelum aku datang kerumah teman mu, tidak sengaja tadi aku melihat laki-laki yang bernama Daniel di cafe xx bersama-..." Delard belum selesai bicara karena Grace keburu memotongnya.

"Benarkah? kalau begitu antar aku kesana sebentar saja!" Melihat Grace yang begitu antusias, membuat Delard tak sampai hati untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Ku rasa mungkin dia sudah pulang." Jawabnya setelah Berpura-pura menoleh kearah jarum jam yang ada ditangannya.

"Bilang saja, jika kau memang tidak berniat untuk mempertemukan aku dengannya." Desahnya.

"Apa kau sungguh-sungguh mencintainya?" Sekilas Delard menatap wajah adik angkatnya.

"Jika suka aku katakan, kalau benci ku perlihatkan."

"Tidak usah sok puitis, langsung ke intinya saja! apa kau mencintainya?" Delard bertanya dengan penuh penekanan.

"Iya aku mencintai Daniel! apa kau bisa memban-..." Grace menggantung ucapannya di-tenggorokan karena Delard menyelanya.

"Mulai saat ini, kau harus melupakan dia!" Ucap Delard dengan tegas sehingga membuat Grace menohok.

Grace membelalakkan matanya. "Kau sama saja dengan Daddy, mengijinkan ku pacaran setelah aku lulus sekolah." Desusnya.

"Saat ini juga kau boleh berpacaran, tapi tidak dengan Daniel!"

"Kenapa begitu?" Grace tak mengerti dengan alasan sang Kakak.

"Ingat baik-baik ucapanku, jika Daniel itu bukan laki-laki yang baik untukmu." Ucap Delard dengan jelas, padat dan sangat tegas.

Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!