Bab 8

Grace sepertinya sengaja ingin mempermainkan amarah sang Kakak dengan terus menggodanya, dia terus berlari-larian ditempat tidur Delard untuk menghindarinya.

"Grace, cepat kembalikan ponselku!" Pintanya secara baik-baik, namun karena keinginannya tak di indahkan sang adik, dia pun ikut naik ketempat tidur. "Kau itu sudah dewasa, berhentilah bersikap kekanak-kanakan! cepat kembalikan ponselku?" Bentaknya karena sudah mulai geram dengan tingkah laku dari sang adik.

"Ambil saja kalau bisa!" Grace malah sengaja menantang sang Kakak, sehingga membuat Delard kesal dan berusaha merebutnya secara paksa.

Delard sudah berhasil merebut ponselnya dari tangan Grace, namun saat dia ingin turun dari tempat tidur tiba-tiba Grace menarik punggungnya hingga dia kehilangan keseimbangan lalu menindih tubuh Grace yang tidak sengaja terdorong olehnya.

Bruaaaghk.

Keduanya terbaring ditempat tidur dengan keadaan Grace berada dibawah sedangkan Delard berada tepat diatasnya, persis seperti duo sejoli yang sedang melakukan percintaan, kini keduanya saling bertatapan.

Gleekk. Grace menelan saliva susah payah saat melihat handuk yang dikenakan Delard hampir melorot, Delard yang sadar akan hal itu langsung membetulkan posisi tubuh dan membenarkan handuknya.

"Aku mau berganti pakaian, jadi keluarlah!" Delard bicara dengan membelakanginya, berbeda dengan Grace yang tampak biasa saja setelah terjatuh tadi, Delard malah terlihat salah tingkah.

Grace berjalan seraya terus menatap tubuh sixpack Delard seperti sengaja menggodanya. "Wow..." Serunya lagi-lagi sambil meletakkan tangan di-mulutnya yang menganga. "Selamat tidur Kakak ku yang paling... Hot!" Kalimat terakhir dia ucapkan dengan suara men-de-sah secara menggigit ujung bibirnya, sehingga membuat Delard terpaku dan bergelayutan di-alam bawah sadarnya akibat perilaku sang adik.

Grace melambai-lambaikan tangan sebelum pergi. "Bye." Blugh. Grace pun menutup pintu dengan keras sehingga membuat Delard tersadar dari lamunannya.

"Sial!" Umpat Delard membasuh wajahnya dengan kasar karena tak tahan melihat godaan dari sang adik angkat.

Keesokan paginya.

Perlahan Delard membuka kedua matanya, dia terdiam saat melihat sosok tak asing sedang menatapnya. "Apa aku bermimpi?" Gumamnya menatap kepada wanita yang ada dihadapannya.

"Good morning!" Grace menyanggakan kedua tangan dipipinya lalu tersenyum genit.

Seketika Delard langsung terperangah kaget lalu beranjak dari tempat tidurnya. "Grace, sedang apa kau dikamar ku?"

"Mobilku mogok." Grace merebahkan tubuhnya ditempat tidur Delard.

"Jika mobilmu mogok kenapa kau tidak meminta Jack untuk memanggil montir, bukannya malah datang ke kamarku!" Decaknya.

"Kak Delard itu aneh, sebentar baik sebentar galak." Ungkap Grace seraya memanyunkan bibirnya.

"To the point saja! katakan apa mau mu?" Cetus Delard menatap sinis kepada adik angkatnya yang sedikit menyebalkan.

Grace langsung mendekati Delard lalu memeluk tangannya. "Kakak ku yang satu ini memang begitu sangat pengertian!" Pujinya. "Jujur saja, aku datang kemari sebenarnya untuk berterima kasih karena semalam Kak Delard sudah membantuku lolos dari hukuman Daddy." Ungkapnya. "Tapi selain itu aku juga ingin meminta tolong, Kak Delard bisa kan mengantarku ke sekolah?" Pintanya.

"Ucapan terima kasihnya aku terima! tapi permintaan tolong nya... di-to-lak." Delard memperlambat kata-kata terakhirnya.

"Eh, kok gitu?" Grace terperangah mendengar penolakan dari sang Kakak.

"Sudahlah pergi sana! aku tidak ada waktu untuk mendengar ocehan mu." Usir Delard, dia pun duduk dimeja lalu membuka laptopnya untuk mempelajari semua struktur organisasi perusahaan Chan Ryder. Meskipun saat ini dia menolak Daddy-nya untuk membantunya memimpin perusahaan, tapi dia harus memiliki bekal ilmu pengetahuan yang cukup jika sewaktu-waktu dia harus menggantikan Daddy-nya.

"Kak..." Rengek Grace kepadanya.

Sekilas Delard menoleh kearahnya lalu kemudian kembali fokus ke-layar laptopnya. Delard memegangi dagu-nya dan sesekali mengusap-usapnya, tanpa dia sadari kalau Grace sedang memperhatikan gerak-geriknya.

Grace menghirup nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan saat merasa diabaikan oleh sang Kakak. "Ya sudah jika Kakak memang tidak mau mengantarku, aku akan meminta Daniel untuk menjemputku." Ancamnya, Grace berbalik badan hendak keluar dari kamar Delard.

"Grace!" Suara Delard menghentikan langkah kakinya, sehingga Grace kembali menatap pada sang Kakak. "Kau bisa menyuruh sopir untuk mengantar mu! atau kau juga bisa meminta tolong kepada Jack agar dia yang mengantarkan mu pergi ke sekolah, kenapa harus laki-laki yang bernama Daniel itu?!" Geramnya.

"Karena hanya ada dua saja pilihannya, yaitu kau dan Daniel!" Tegas Grace, sehingga membuat Delard harus menarik nafas panjang dan membuangnya secara kasar.

"Aku berada disini bukan untuk waktu yang lama, jadi bersikap baiklah padaku!" Delard lagi-lagi dibuat geram oleh kelakuan adiknya.

Grace mengernyitkan keningnya lalu mendekati sang Kakak. "Bukankah kuliah Kakak sudah selesai, lalu untuk apa Kakak kembali keluar negeri?"

"Angela sudah menuntut dan memintaku untuk segera kembali." Jawab Delard berterus terang.

"Jadi Angela itu benar pacar Kak Delard?" Grace meyakinkan jika dugaannya itu benar.

"Ya." Jawab Derald singkat.

Grace berjalan memutari Kakaknya yang berdiam diri.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Delard mengerutkan dahinya karena kelakuan Grace.

"Baik sekali pacarmu itu!" Ujar Grace. "Dengan wajahnya yang cantik, padahal bisa saja dia mencari laki-laki yang jauh lebih tampan darimu, kenapa harus repot-repot menunggumu." Ejeknya.

"Kau!" Geram Derald menunjuk wajah adiknya.

"Ya, ini aku! kenapa memangnya." Grace semakin menantang dan menarik ulur emosi Kakaknya.

"Pergi sana!" Teriak Derald. "Aku bilang pergi!" Bentaknya.

"Iya-iya, aku akan pergi!" Ucap Grace, namun sebelum pergi dia kembali mengecup pipi Delard sehingga membuatnya diam seribu bahasa, tak mengerti dengan sikap dari sang adik angkat.

Cup. "Aku berangkat!" Andai saja Grace tahu jika dirinya hanyalah seorang anak angkat, mungkin dia tidak akan berani melakukan itu kepada Delard yang notabenenya tidak terikat hubungan darah sedikitpun dengannya.

.

Kantin sekolah.

"Tolong kenalkan aku kepada Kakak mu yang tampan itu." Pinta Laura kepada Grace yang duduk berhadapan dengannya di-bangku kantin sekolah.

"Jangan! dia sudah memiliki pacar, selain itu kau akan tersakiti jika berniat untuk mendekatinya, karena Kakak ku itu galak." Sahut Grace dengan makanan yang penuh di-mulutnya.

"Aku tidak perduli meskipun dia sudah memiliki pacar! karena aku sangat menyukainya." Laura tampak memohon. "Dan aku juga tidak perduli meskipun Kakak mu itu galak, karena bagiku dia adalah laki-laki paling tampan yang pernah aku temui." Dia mulai berangan-angan.

Seketika Anggun yang saat itu duduk disampingnya langsung menoyor kepalanya. "Apa kau mau jadi pelakor!" Sindirnya.

"Aishh..." Umpat Laura yang tak terima dengan perlakuan dari temannya. "Selama janur kuning belum melengkung, Kak Delard masih bisa ditikung! iya gak Grace?" Laura mencari dukungan dari adik sang gebetan.

"Kau akan kalah saing dengan pacar Kak Delard, karena menurutku dia itu sangat cantik." Grace mengompori. "Selain itu, Kak Delard akan lebih menyukai wanita yang sudah dewasa ketimbang anak SMK sepertimu."

Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!