Bab 7

Delard menatap tajam padanya. "Apa kalian berpacaran?"

"Kemarin-kemarin iya, tapi kami sudah putus karena Daddy mengetahui hubungan aku dengannya." Jawab Grace apa adanya.

Delard mencari kejujuran dibalik ucapannya.

"Jujur saja aku malu pada semua teman-temanku, karena hanya aku saja yang dikekang dan tidak diperbolehkan untuk melakukan ini dan itu! padahal semua teman-teman wanita ku bebas melakukan hal yang mereka suka, termasuk dugem dan menjalin hubungan dengan lawan jenis." Grace mulai mengeluarkan semua unek-unek yang ada dihatinya.

"Kau sudah cukup dewasa, seharusnya kau mengerti alasan mengapa Daddy dan Mommy membatasi pergaulan mu."

"Tapi ini tidak adil untukku! aku ini masih muda, tapi kenapa aku tidak bisa menikmati masa-masa muda-ku." Cercahnya. "Aku malu di-usia ku saat ini hanya aku saja yang belum pernah merasakan bagaimana rasanya berciuman." Grace mengeluarkan kata-kata itu secara spontan sehingga membuat Delard terkejut.

"Jadi hanya itu alasannya?" Delard tak habis pikir mengapa adik angkatnya bisa mengatakan hal itu didepannya, sehingga pandangannya kini turun kearah bibir tipis Grace yang berwarna merah muda.

"Andai saja tadi Kak Delard tidak datang, mungkin tadi aku sudah bisa merasakannya!" Ujar Grace dengan polosnya.

Mendengar ucapan Grace, refleks Delard langsung menengkuk lehernya kemudian mencium bibirnya membuat Grace terkejut hingga membulatkan kedua bola matanya, tak percaya apa yang dilakukan oleh sang Kakak.

Bug.

Grace memukul dada Delard dengan tas yang ada di-tangannya dan meneriakinya. "Brengsek! Kakak macam apa kau ini? kau memukul Daniel hanya karena tadi dia ingin menciumku, dan sekarang apa yang kau lakukan kepadaku?!" Grace mengusap-usap kasar bibirnya setelah terlepas dari ciuman Delard.

"Sial! apa-apaan aku ini? kenapa aku bisa melakukan hal gila ini kepada Grace, wanita yang sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri!" Delard mengutuk dirinya sendiri dalam hati.

"Aku akan mengadukan perbuatanmu ini kepada Daddy." Gertaknya, namun saat Grace ingin turun dari mobil, kini giliran Derald yang menghalangi.

"Tunggu Grace! jangan adukan perbuatan ku barusan kepada Daddy, atau kita akan terkena masalah."

"Kita? kenapa aku juga kena?" Desis Grace.

"Apa kau lupa dengan keinginan yang barusan kau katakan?"

"Memangnya barusan aku bilang apa?" Grace dengan wajah polosnya.

"Kau mengatakan jika kau ingin tahu bagaimana rasanya berciuman, maka dari itu aku membantu-mu."

"Aku memang ingin berciuman, tetapi tidak denganmu..." Rengeknya. "Pokoknya aku akan mengadukan perbuatan Kak Delard kepada Daddy dan Mommy." Grace turun dari mobil Delard dan diikuti dari belakang olehnya.

"Grace tunggu! kalau kau mengadukan kejadian tadi, maka aku juga akan mengadu kepada Daddy jika kau habis clubing." Ucapan Delard membuat Grace menghentikan langkah kakinya, lalu memutar balik badan menatap kepadanya.

Derald mendekati Grace yang terlihat kesal dengan ancamannya. "Jadi bagaimana? apa kau sepakat untuk saling menjaga rahasia?" Tanyanya seraya mengangkat kedua alisnya keatas.

"Baiklah! awas saja kalau Kakak memberi tahu Mommy atau Daddy jika tadi aku pergi ketempat hiburan malam." Ancamnya.

Delard mengangkat tangan kearah bibirnya dan membuat gerakan seolah sedang menutup ret-slet-ting. "Tenang saja! rahasia mu aman padaku."

Delard dan Grace berjalan beriringan masuk kedalam mansion, saat melihat kedua anaknya tiba, dengan cepat Chan Ryder dan Azura menghampiri.

"Dari mana saja kau? kenapa jam segini baru pulang." tegur Chan Ryder kepada anak gadisnya.

Grace baru saja mengangkat mulutnya hendak menjawab, namun di-dahului oleh sang Kakak.

"Grace habis kerja kelompok dengan teman-temannya." Sela Delard membohongi kedua orangtuanya yang mengintrogasi Grace.

Chan Ryder menatap tajam kepada Grace. "Kenapa kau tidak memberi tahu Mommy mu, jika memang kau habis kerja kelompok?" Dia mendekati Grace dengan tatapan menakutkan sehingga Grace tak berani menatapnya.

"Aku-..." Grace terlihat gelagapan untuk mengatakannya. "Po-ponsel aku mati Daddy."

"Kalau ponselmu mati, kenapa kau tidak meminjam ponsel temanmu untuk mengabari kami?" Sentaknya, sehingga membuat Grace meneteskan air mata.

Delard mengamati raut wajah Grace yang tampak ketakutan akibat kemarahan Daddy-nya, dia pun mendekati Grace. "Masuklah! kau pasti lelah setelah seharian ini mengerjakan tugas dari guru-mu."

Grace menatap wajah Daddy-nya kemudian melangkahkan kaki.

"Jangan beranjak kemana-mana sebelum Daddy selesai bicara!" Bentaknya.

"Sudahlah Daddy, biarkan Grace beristirahat di-kamarnya! lagi pula tadi aku juga melihat jika dia memang sedang mengerjakan tugas sekolah bersama teman-teman sekelasnya." Delard terpaksa membohongi Chan Ryder agar tidak memarahi Grace.

Chan Ryder membasuh wajahnya dengan kasar. "Bersihkan tubuhmu, setelah itu langsung beristirahat, Daddy akan menyuruh pelayan untuk mengantar makan malam mu ke-kamar." Ujar Chan Ryder.

"Baik Daddy." Grace segera berjalan menaiki anak tangga satu persatu.

"Aku ke-kamar dulu." Ucap Delard kepada Mommy dan Daddy-nya.

Delard merebahkan tubuhnya ditempat tidur yang luas, dia pun terbayang dengan kejadian tadi, dimana ketika dirinya mencium Grace. "Bodoh! benar-benar bodoh! apa yang aku lakukan tadi kepada Grace?! Kakak macam apa aku ini?!" Delard tak henti-hentinya merutuki diri sendiri. Akhirnya dia pun memutuskan untuk membersihkan diri untuk mencuci otaknya yang mulai berpikiran kotor saat membayangkan kejadian di-mobil.

Grace masuk kedalam kamar Delard setelah beberapa kali mengetuk pintu tak mendapat sahutan. "Kak? Kak Delard?" Panggilnya dengan suara yang pelan dengan jalan mengendap-endap. "Kak Delard kemana ya?" Gumamnya, dia pun menoleh kearah ponsel Delard yang menyala, terdapat panggilan video call dari seseorang namun Delard me-silent ponselnya. "Angela?!" Gumamnya lagi, dengan lancang Grace pun mengangkat panggilan video call tersebut.

"hai? namaku Grace! apa kau pacar Kak Delard?" Grace langsung sok kenal sok dekat kepada wanita dibalik panggilan video call itu.

wanita itu terlihat mengangkat kedua alisnya. "Siapa kau? dan dimana Delard? kenapa kau yang mengangkat panggilan untuknya?" Wanita itu langsung memborong pertanyaan sekaligus.

"Kak Delard sedang berada didalam kamar mandi." Jawab Grace seadanya.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka, dan tampaklah Delard yang sedang berdiri diambang pintu dengan handuk kecil yang melingkar dipinggangnya. "Grace, sedang apa kau disini?"

Grace menohok saat menatap pemandangan yang tak biasa berada dihadapannya. "Wow..." Serunya secara spontan ketika melihat tubuh Delard yang begitu sixpack, dia lupa jika saat ini dirinya sedang melakukan video call dengan teman wanita Kakaknya.

Delard menoleh kearah ponsel yang ada ditangan Grace. "Itu ponselku, kembalikan?" Dia menadahkan tangan berharap Grace mau memberikannya.

"Ish kau ini! aku ini sedang melakukan video call dengan pacar mu, jika kau ingin aku memberikan ponsel ini, kenakan dulu pakaian mu."

"Pacar?" Delard menggaruk pelipisnya.

Grace menatap layar ponsel yang ada ditangannya. "Angela apa kau ingin melihat keadaan Kak Delard saat ini, lihatlah betapa sixpack dan menggodanya tubuh Kak Delard saat ini." Grace memutar balik layar ponsel itu mengarah kepada Delard, sehingga Angela pun bisa tahu keadaan Delard saat ini yang hanya mengenakan handuk saja.

"Grace!" Bentak Delard, dia pun berusaha untuk merebut ponselnya, namun Grace berusaha untuk menepis dia pun naik keatas ranjang untuk menghindarinya.

Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!