Bab 4

Grace memarkirkan mobilnya di halaman mansion. Dia pun berjalan masuk kedalam dengan raut wajah yang tampak kusut, karena selama berjam-jam menunggu Adelardo di bandara namun tak kunjung bertemu dengannya.

"Kau dari mana saja, mengapa baru pulang?" tanya Azura kepada Grace yang baru tiba didepan pintu, lantas dia pun mendekatinya.

"Apa kak Delard tidak jadi pulang, Mommy?" tanyanya dengan nada suara yang lesu, dia pun berjalan melewati Azura lalu duduk di sofa untuk merentangkan badannya yang terasa pegal.

"Delard sudah ada di kamarnya," jawab Azura yang ikut duduk di sofa bersama Grace.

"Apa?!" Grace terkejut, "sejak kapan kak Delard tiba?" tanyanya.

"Sudah sekitar setengah jam yang lalu," jawab Azura seadanya. Dia pun menoleh kearah golongan banner yang ada ditangan Grace.

"Keterlaluan!" Grace yang geram karena merasa diabaikan padahal sudah berjam-jam lamanya dia menunggu di bandara pun bergegas untuk menemui Adelardo di kamar.

Bruak!

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Grace langsung masuk dan membuka pintu kamar kakaknya dengan kasar, sehingga Adelardo yang ingin beristirahat setelah menempuh perjalanan yang panjang pun menjadi terganggu.

Adelardo bangkit dari tidurnya lalu duduk ditepi ranjang menatap tajam kearah Grace yang berdiri diambang pintu. "Dia!" samar-samar Adelardo mengingat wajah gadis yang ada di bandara dengan banner bertuliskan 'MENJEMPUT KAKAK KU YANG PALING TAMPAN, DELARD' dan itu menurutnya kampungan.

Grace diam terpaku saat melihat wajah tampan kakaknya yang juga sedang menatapnya. Lima tahun tidak bertemu membuat Grace merasa pangling dan nyaris tidak mengenali Adelardo karena ternyata wajahnya jauh lebih tampan dari pada dugaannya.

"Siapa kau?" suara Adelardo membuyarkan lamunan Grace. Dia pun menelisik penampilan gadis di hadapannya yang masih mengenakan seragam sekolah.

"Kak Delard!" seru Grace seraya berlari memeluknya dan menempelkan wajah di pipi kakaknya.

Adelardo terdiam sejenak, lalu kemudian melepas tangan Grace yang melingkar di bahunya, karena posisi mereka saat ini, Grace membungkukkan badan memeluk Adelardo yang duduk ditepi ranjang.

Grace duduk disampingnya. "Ini aku, tidak mungkin Kakak tidak mengenaliku!" Grace antusias karena merasa sangat senang melihat kehadiran Kakaknya.

"Grace?"

"Iya, siapa lagi!" serunya. Berbeda dengan Grace, Adelardo nampak biasa saja ketika bertemu dengannya.

"Aku lelah,"' ucap Adelardo lalu kembali merebahkan tubuhnya ditempat tidur.

"Tadi aku menunggumu selama berjam-jam di bandara, apa kau tidak melihatku? Padahal aku sudah membuat banner sebesar ini." Grace melebarkannya agar Adelardo dapat membacanya.

"Pergilah! Aku ingin beristirahat." Adelardo tampak tidak memperdulikan Grace, karena begitulah sikapnya dari dulu yang terkesan cuek.

"Baik, untuk saat ini aku mengalah dan tidak akan mengganggumu. Tapi lihat saja nanti!" Grace tidak pernah berubah dia selalu mengedipkan matanya dengan genit untuk menggoda sang kakak. Jika Grace yang dulu ketika melakukan itu terlihat begitu sangat menggemaskan, lain halnya dengan sekarang yang malah terlihat begitu menggoda sehingga membuat Adelardo menohok dan terus menatap kepergiannya.

Gleg.

Adelardo menelan saliva susah payah melihat kelakuan adik angkatnya. Yiba-tiba dia pun mengambil album keluarga dan melihat-lihat poto Grace kecil. Dia pun merenung karena tidak menyangka Grace tumbuh dewasa dengan memiliki paras yang begitu cantik.

Keesokan paginya Adelardo menemui Azura di kamarnya, dan kebetulan daddy nya sudah berangkat kekantor.

"Ada apa Delard?" Azura yang baru keluar dari kamar mandi heran saat melihat keberadaan putranya. Dia pun duduk disamping Adelardo.

Adelardo memberikan sebuah paper bag kepada mommy nya. "Aku membeli barang-barang ini ketika aku teringat kepada Mommy dan daddy," ujarnya.

Azura langsung menerimanya kemudian membuka serta melihat-lihat semua barang yang ada didalamnya. "Ini?" Azura heran saat melihat ada beberapa pakaian anak berusia tanggung di dalam paper bag yang diberikan putranya.

"Tadinya aku berniat untuk memberikan baju-baju itu kepada Grace!" kata Delard. "Aku lupa, kalau setiap manusia bertambah besar dengan bertambahnya umur mereka," lanjutnya.

Dari arah pintu, Grace yang tidak sengaja mendengar ucapan Adelardo langsung berlari dan merebut baju itu dari tangan mommy nya. "Ternyata Kak Delard tidak melupakan aku." Dia pun meletakkan baju itu di dadanya bermaksud untuk mencocokkan dengan tubuhnya. "Kok kecil?" Grace mengernyitkan dahinya.

"Kakak mu salah memilih ukuran, karena dia mengira jika kau itu masih pelajar SMP." Ucap Azura seraya menatap wajah Grace dan Adelardo secara bergantian.

Seketika raut wajah Grace pun berubah. "Kak Delard memang tidak pernah menyayangiku." dengan raut wajah yang kecewa Grace keluar dari kamar mommy nya.

"Grace, kau hanya salah paham!" kata Azura setengah berteriak karena Grace sudah pergi.

Di kantin Grace hanya mengaduk-aduk minuman yang ada dihadapannya sehingga membuat sahabatnya heran dengan sikap Grace yang tidak seperti biasa.

"Bukankah kakak mu yang studi di luar negeri itu kemarin pulang? Kenapa kau tampak tidak senang? Seharusnya kau bahagia karena Kakak kebanggaan mu itu memberikan banyak oleh-oleh untukmu," ucap Anggun sahabatnya.

"Jangan mengejekku!" desis Grace karena merasa tersinggung dengan ucapan sahabatnya.

"Mengejek? Aku tidak mengejek mu. Bukankah hal yang mustahil jika kakak mu kembali tanpa membelikan satu barang pun untuk mu." Tak mendapatkan respon, Anggun kembali bertanya. "Apa Kakak mu itu sangat tampan?"

Mendengar pertanyaan itu, Grace langsung membayangkan wajah tampan Kakaknya. "Ya, dia memang sangat tampan. Bahkan jauh lebih tampan dari dugaan ku selama ini."

"Benarkah?" Anggun begitu antusias. "Apa dia sudah memiliki seorang kekasih?" tanyanya ingin tahu.

"Entahlah! Aku juga belum berbicara banyak dengannya," jawab Grace. Dia pun mengajak Anggun untuk masuk kelas.

Dan setelah jam pelajaran berakhir, Grace dikejutkan oleh suara teriakan teman-temannya yang mengatakan kalau ada pria tampan yang sedang menunggunya diluar gerbang sekolah. Karena penasaran, dengan cepat Grace bergegas menghampirinya.

"Masuklah! Akan ku ganti oleh-olehnya dengan yang lain." Adelardo membuka pintu mobil berharap Grace mau masuk kedalam.

"Tidak perlu! Jika kau memang tidak berniat untuk membelikan aku sesuatu, lebih baik tidak usah!" cetusnya dengan raut wajah yang judes.

"Masuk!" titah Adelardo kepadanya, namun Grace hanya diam saja dan terkesan tak perduli. "Aku bilang masuk!" akhirnya Adelardo membentaknya.

Melihat itu teman laki-laki Grace pun menghampiri keduanya. "Ada apa ini? Kenapa kau membentak Grace?" tanya laki-laki mengenakan pakaian seragam yang sama dengan Grace.

"Ini bukan urusanmu, jadi pergilah!" Adelardo malah mengusirnya.

"Kau sudah membentak-bentak teman sekolahku dan aku tidak mungkin diam saja!" laki-laki itu mulai tersulut emosi.

Adelardo menatap tajam kepada Grace. "Cepat masuk!"

Tak ingin terjadi keributan antara kakaknya dengan teman lelakinya, Grace pun masuk, tapi dihalangi oleh laki-laki itu.

"Grace, jangan ikut dengannya!" laki-laki itu mencengkram pergelangan tangan Grace.

Perlahan Grace melepaskan tangan laki-laki itu. "Jangan cemaskan aku, tenang saja dia itu Kakakku," jelas Grace sehingga membuat laki-laki itu menohok tak percaya, dan membiarkannya pergi.

Terpopuler

Comments

Bella syaf

Bella syaf

gemes amat yak kesel 😌

2025-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Ban 1. Penembakan
2 Cemburu
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111. Tamat.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Ban 1. Penembakan
2
Cemburu
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!