Chapter 14 - Tumbal Rokok

Karena terus dipaksa, Rendra tak punya pilihan lain selain menolong Jeni. Dia menyuruh Lilly untuk membeli alat infus serta obat-obatan lainnya ke apotek terdekat.

Demi keselamatan sahabatnya, Lilly bergegas melakukan permintaan Rendra. Hanya butuh beberapa menit untuk membeli semuanya, kini Lilly telah kembali. Ia berikan semua barang yang diperlukan Rendra.

Wajah semua orang meringis saat seluruh pakaian Jeni dilepas. Tepat di area puting dada wanita itu tampak lecet dan berdarah. Di sana terlihat jelas adanya bekas gigitan.

Rendra berulang kali geleng kepala. Dia tidak habis pikir dengan para pria yang tega berbuat begitu pada seorang perempuan. Harusnya seseorang bisa merasa tahu diri. Tak peduli kalau dirinya sedang menikmati wanita bayaran.

Rendra menyimpulkan bagian luka tubuh Jeni yang paling parah adalah di bagian organ intim dan anusnya. Dari sana Rendra tahu kalau alur pencernaan Jeni juga tak luput dari pelampiasan nafsu bengis para pria gila itu.

Rendra juga mencium aroma alkohol yang kuat di beberapa titik tubuh Jeni. Bagian leher dan punggung wanita itu tampak membiru.

Setelah mengobati dengan telaten, Rendra akhirnya selesai. Meski begitu, dia merasa prihatin dengan hal yang menimpa Jeni.

"Apa ini adalah hal biasa untuk kalian?" cetus Rendra sembari mengatur intensitas air infus yang masuk ke tubuh Jeni. Selanjutnya, dia mempersilahkan Lilly untuk memakaikan Jeni baju. Di kamar itu sudah tidak ramai dengan orang lagi. Hanya ada Rendra, Lilly, dan Endah di sana.

"Bisa dibilang begitu," sahut Endah sambil tertunduk dan menggigit ibu jarinya.

"Aku tidak habis pikir kenapa kalian masih bisa bertahan. Bukankah lebih baik mencari pekerjaan lain?" tanggap Rendra.

Endah dan Lilly bertukar pandang. Seakan ada sesuatu yang ingin mereka jelaskan saat itu juga.

"Jagalah Jeni. Biar aku yang menjelaskan semuanya pada dokter kesayangan kita ini," ujar Endah.

Lilly mengangguk dan tersenyum. Ia telah selesai memakaikan Jeni baju. "Rendra!" panggilnya, tepat sebelum Rendra beranjak dari kamar. Lelaki itu langsung berhenti dan menoleh.

"Terima kasih banyak..." ungkap Lilly tulus. Hubungannya dan Jeni memang sudah seperti saudara. Jadi tidak heran Lilly sangat cemas dengan keadaan Jeni sekarang.

Rendra tersenyum dan mengangguk. "Kalau Mbak Jeni sadar, beritahu aku, Mbak..." ucapnya yang segera mendapat anggukan dari Lilly. Selepas itu, Rendra dan Endah beranjak dari kamar Jeni. Endah mengajak Rendra mengobrol ke balkon. Di sana mereka bisa melihat sisi lain pemandangan ibukota. Sisi yang nampak kumuh dan tak terawat.

Sebelum bicara, Endah menyalakan rokoknya. Membuat kening Rendra langsung mengernyit kesal.

"Bisakah kau tidak merokok saat bicara denganku?" tukas Rendra.

"Eh, sorry. Aku lupa. Tapi udah terlanjur aku nyalain. Ya udah, aku jaga jarak aja darimu." Endah menyender ke pojok pagar balkon. Dia menikmati rokoknya di sana.

Rendra hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia tak habis pikir dengan orang yang suka merokok. Bagi seorang dokter sepertinya, orang yang merokok itu seperti menumbalkan paru-parunya untuk mati.

"Berhentilah merokok, Mbak. Apalagi kan Mbak perempuan. Nggak bagus dampaknya," imbuh Rendra memperingatkan.

Endah terkekeh. "Orang sepertiku ini sangat hina. Jadi aku nggak peduli apapun. Termasuk kesehatanku. Kalau mati ya mati. Nggak ada yang peduli," balasnya santai.

"Kau berucap begitu karena belum pernah merasakan sakit," komentar Rendra.

"Kalau aku merasakan sakit, maka mungkin itu adalah hukuman untukku," sahut Endah.

Rendra menatap Endah yang berdiri jauh darinya. Senyuman tipis tersemat saat mendengar wanita cantik itu bicara tentang kesehatannya.

"Mbak Endah itu baik. Semua wanita di rumah bordil yang lain juga. Tapi aku heran kenapa kalian masih mau bekerja jadi psk. Apa nggak capek, Mbak?" tanya Rendra.

"Ya capek lah! Tapi kami sudah terjebak. Kalau mau berhenti pun, sudah nggak bisa." Endah mendengus kasar.

"Kenapa?" Rendra penasaran.

"Karena ada beberapa pelanggan kami yang sudah mengikat kami sangat kuat. Bahkan ikatan itu terasa begitu menyesakkan. Kalau kau mau tahu, itulah yang terjadi pada Jeni," jelas Endah.

...____...

*Rendra karakternya masih on proses ya guys. Yang beranggapan Rendra lemah itu salah besar. Karna untuk jadi kuat itu butuh proses. Pokoknya kalian bakalan dibuat pangling pas lihat Rendra berubah 180 derajat, wkwk. Makasih buat yang masih setia baca sampai sini 😉

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

yakan Rendra juga baru dokter koas,,,harus berpengalaman kalo mau hebat,,entah baik ataupun buruk...jarna pengalaman adalah guru terbaik kehidupan

2025-01-23

0

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

bener thor setiap perubahan pasti butuh proses, semangat mas dokter 🥰
semangat othor 🥰🥰

2025-01-23

2

Sari Kumala

Sari Kumala

lanjut kak banyakin up nya kk

2025-01-23

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Rumah Bordil
2 Chapter 2 - Vino & The Geng
3 Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam
4 Chapter 4 - Sepeda Hancur
5 Chapter 5 - Rombongan Preman
6 Chapter 6 - Saingan Rendra
7 Chapter 7 - Rencana Ian
8 Chapter 8 - Terkunci
9 Chapter 9 - Musibah
10 Chapter 10 - Endah & Vanya
11 Chapter 11 - Teman?
12 Chapter 12 - Tentang Wanita Psk
13 Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk
14 Chapter 14 - Tumbal Rokok
15 Chapter 15 - Tentang Dunia Malam
16 Chapter 16 - Hedon Anak Kaya
17 Chapter 17 - Murung
18 Chapter 18 - Kecelakaan Beruntun
19 Chapter 19 - Bakat Yang Mulai Nampak
20 Chapter 20 - Bedah Pertama
21 Chapter 21 - Berhasil!
22 Chapter 22 - Tawaran Susan
23 Chapter 23 - Pilihan Audy
24 Chapter 24 - Tak Punya Pilihan
25 Chapter 25 - Departemen Bedah
26 Chapter 26 - Dokter Hakim
27 Chapter 27 - Operasi Kedua
28 Chapter 28 - Tukang Adu
29 Chapter 29 - Bertemu Dokter Hakim
30 Chapter 30 - Satu Batu Untuk Dua Burung
31 Chapter 31 - Di Sidang
32 Chapter 32 - Meluapkan Amarah
33 Chapter 33 - Tawaran Suherman
34 Chapter 34 - Menolak
35 Chapter 35 - Biasa Saja?
36 Chapter 36 - Dr. Soetomo
37 Chapter 37 - Belajar Bela Diri
38 Chapter 38 - Dokter Hakim Menghilang
39 Chapter 39 - Mencurigai Vino
40 Chapter 40 - Dituduh
41 Chapter 41 - Tawaran Kedua Mister Man
42 Chapter 42 - Keluar Dari Daftar
43 Chapter 43 - Lusa
44 Chapter 44 - Fakta Segitiga Hitam
45 Chapter 45 - Sekedar Info
46 Chapter 46 - Merubah Penampilan
47 Chapter 47 - Tato
48 Chapter 48 - Rencana Tersembunyi
49 Chapter 49 - Semua Hilang
50 Chapter 50 - Kebutuhan Biologis
51 Chapter 51 - Yang Sebenarnya
52 Chapter 52 - Derita Elisa
53 Chapter 53 - Melihat Sendiri Sifat Aslinya
54 Chapter 54 - Ide Rendra
55 Chapter 55 - Mempesona
56 Chapter 56 - Bertemu Endah
57 Chapter 57 - Bertemu Vanya
58 Chapter 58 - Takdir?
59 Chapter 59 - Aku Perjaka, dan Aku Bangga
60 Chapter 60 - Dokter Hewan
61 Chapter 61 - Seekor Harimau Kecil
62 Chapter 62 - Misi Pertama
63 Chapter 63 - Bisnis Baru Mister Man
64 Chapter 64 - Dokter Rendra Kembali Bekerja
65 Chapter 65 - Diagnosa Eva
66 Chapter 66 - Serangan Tiba-Tiba
67 Chapter 67 - Skenario Rendra
68 Chapter 68 - Rencana Sebenarnya
69 Chapter 69 - Pelabuhan
70 Chapter 70 - Menggagalkan Penyelundupan
71 Chapter 71 - Alergi
72 Chapter 72 - Luka Infeksi
73 Chapter 73 - Rencana Dimulai
74 Chapter 74 - Kekacauan
75 Chapter 75 - Keterkaitan Vino
76 Chapter 76 - Alasan Arini
77 Chapter 77 - Istirahat
78 Chapter 78 - Ponsel Mister Man
79 Chapter 79 - Ke Klinik Davina
80 Chapter 80 - Kejadian Tak Terduga
81 Chapter 81 - Siapa?
82 Chapter 82 - Memastikan
83 Chapter 83 - Bicara
84 Chapter 84 - Petir
85 Chapter 85 - Kehujanan
86 Chapter 86 - Kamar Merah
87 Chapter 87 - Sup Davina
88 Chapter 88 - Membawa Audy
89 Chapter 89 - Dikejar Polisi
90 Chapter 90 - Tempat Aman
91 Chapter 91 - Ciuman Yang Lain
92 Chapter 92 - Tidak Fokus
93 Chapter 93 - Sepemikiran
94 Chapter 94 - Diagnosa Vino
95 Chapter 95 - Membawa Vino
96 Chapter 96 - Rendra Vs Vino
97 Chapter 97 - Rendra Vs Vino [2]
98 Chapter 98 - Flashback
99 Chapter 99 - Bertemu Ibu
100 Chapter 100 - Bebasnya Vino
101 Chapter 101 - Super Hero
102 Chapter 102 - Kacau?
103 Chapter 103 - Hacker Handal
104 Chapter 104 - Ketinggalan
105 Chapter 105 - Rumah Davina
106 Chapter 106 - Rumah Davina [2]
107 Chapter 107 - Tidak Aktif
108 Chapter 108 - Pengakuan Tak Terduga
109 Chapter 109 - Ucapan Rendra
110 Chapter 110 - Jasa Whistleblower
111 Chapter 111 - Video
112 Chapter 112 - Satu Per Satu Terkuak
113 Chapter 113 - Kaburnya Vino
114 Chapter 114 - Nasib Vino
115 Chapter 115 - Tak Bernafas
116 Chapter 116 - Hujan Deras Di Pemakaman
117 Chapter 117 - Cukuran
118 Chapter 118 - Rencana Selanjutnya
119 Chapter 119 - Nasib Vino
120 Chapter 120 - Dokter Relawan
121 Chapter 121 - Kembali Bekerja
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Chapter 1 - Rumah Bordil
2
Chapter 2 - Vino & The Geng
3
Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam
4
Chapter 4 - Sepeda Hancur
5
Chapter 5 - Rombongan Preman
6
Chapter 6 - Saingan Rendra
7
Chapter 7 - Rencana Ian
8
Chapter 8 - Terkunci
9
Chapter 9 - Musibah
10
Chapter 10 - Endah & Vanya
11
Chapter 11 - Teman?
12
Chapter 12 - Tentang Wanita Psk
13
Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk
14
Chapter 14 - Tumbal Rokok
15
Chapter 15 - Tentang Dunia Malam
16
Chapter 16 - Hedon Anak Kaya
17
Chapter 17 - Murung
18
Chapter 18 - Kecelakaan Beruntun
19
Chapter 19 - Bakat Yang Mulai Nampak
20
Chapter 20 - Bedah Pertama
21
Chapter 21 - Berhasil!
22
Chapter 22 - Tawaran Susan
23
Chapter 23 - Pilihan Audy
24
Chapter 24 - Tak Punya Pilihan
25
Chapter 25 - Departemen Bedah
26
Chapter 26 - Dokter Hakim
27
Chapter 27 - Operasi Kedua
28
Chapter 28 - Tukang Adu
29
Chapter 29 - Bertemu Dokter Hakim
30
Chapter 30 - Satu Batu Untuk Dua Burung
31
Chapter 31 - Di Sidang
32
Chapter 32 - Meluapkan Amarah
33
Chapter 33 - Tawaran Suherman
34
Chapter 34 - Menolak
35
Chapter 35 - Biasa Saja?
36
Chapter 36 - Dr. Soetomo
37
Chapter 37 - Belajar Bela Diri
38
Chapter 38 - Dokter Hakim Menghilang
39
Chapter 39 - Mencurigai Vino
40
Chapter 40 - Dituduh
41
Chapter 41 - Tawaran Kedua Mister Man
42
Chapter 42 - Keluar Dari Daftar
43
Chapter 43 - Lusa
44
Chapter 44 - Fakta Segitiga Hitam
45
Chapter 45 - Sekedar Info
46
Chapter 46 - Merubah Penampilan
47
Chapter 47 - Tato
48
Chapter 48 - Rencana Tersembunyi
49
Chapter 49 - Semua Hilang
50
Chapter 50 - Kebutuhan Biologis
51
Chapter 51 - Yang Sebenarnya
52
Chapter 52 - Derita Elisa
53
Chapter 53 - Melihat Sendiri Sifat Aslinya
54
Chapter 54 - Ide Rendra
55
Chapter 55 - Mempesona
56
Chapter 56 - Bertemu Endah
57
Chapter 57 - Bertemu Vanya
58
Chapter 58 - Takdir?
59
Chapter 59 - Aku Perjaka, dan Aku Bangga
60
Chapter 60 - Dokter Hewan
61
Chapter 61 - Seekor Harimau Kecil
62
Chapter 62 - Misi Pertama
63
Chapter 63 - Bisnis Baru Mister Man
64
Chapter 64 - Dokter Rendra Kembali Bekerja
65
Chapter 65 - Diagnosa Eva
66
Chapter 66 - Serangan Tiba-Tiba
67
Chapter 67 - Skenario Rendra
68
Chapter 68 - Rencana Sebenarnya
69
Chapter 69 - Pelabuhan
70
Chapter 70 - Menggagalkan Penyelundupan
71
Chapter 71 - Alergi
72
Chapter 72 - Luka Infeksi
73
Chapter 73 - Rencana Dimulai
74
Chapter 74 - Kekacauan
75
Chapter 75 - Keterkaitan Vino
76
Chapter 76 - Alasan Arini
77
Chapter 77 - Istirahat
78
Chapter 78 - Ponsel Mister Man
79
Chapter 79 - Ke Klinik Davina
80
Chapter 80 - Kejadian Tak Terduga
81
Chapter 81 - Siapa?
82
Chapter 82 - Memastikan
83
Chapter 83 - Bicara
84
Chapter 84 - Petir
85
Chapter 85 - Kehujanan
86
Chapter 86 - Kamar Merah
87
Chapter 87 - Sup Davina
88
Chapter 88 - Membawa Audy
89
Chapter 89 - Dikejar Polisi
90
Chapter 90 - Tempat Aman
91
Chapter 91 - Ciuman Yang Lain
92
Chapter 92 - Tidak Fokus
93
Chapter 93 - Sepemikiran
94
Chapter 94 - Diagnosa Vino
95
Chapter 95 - Membawa Vino
96
Chapter 96 - Rendra Vs Vino
97
Chapter 97 - Rendra Vs Vino [2]
98
Chapter 98 - Flashback
99
Chapter 99 - Bertemu Ibu
100
Chapter 100 - Bebasnya Vino
101
Chapter 101 - Super Hero
102
Chapter 102 - Kacau?
103
Chapter 103 - Hacker Handal
104
Chapter 104 - Ketinggalan
105
Chapter 105 - Rumah Davina
106
Chapter 106 - Rumah Davina [2]
107
Chapter 107 - Tidak Aktif
108
Chapter 108 - Pengakuan Tak Terduga
109
Chapter 109 - Ucapan Rendra
110
Chapter 110 - Jasa Whistleblower
111
Chapter 111 - Video
112
Chapter 112 - Satu Per Satu Terkuak
113
Chapter 113 - Kaburnya Vino
114
Chapter 114 - Nasib Vino
115
Chapter 115 - Tak Bernafas
116
Chapter 116 - Hujan Deras Di Pemakaman
117
Chapter 117 - Cukuran
118
Chapter 118 - Rencana Selanjutnya
119
Chapter 119 - Nasib Vino
120
Chapter 120 - Dokter Relawan
121
Chapter 121 - Kembali Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!