Chapter 7 - Rencana Ian

Davina memutar bola mata jengah. Dia terpaksa mengalah karena Rendra sudah lebih dulu menangani pasien. Davina lalu terdiam di tempat untuk mengamati Rendra dari jauh. Ia penasaran dengan kinerja cowok berkacamata itu.

"Lagi ngapain?" tegur seorang lelaki. Dia sukses membuat Davina terlonjak kaget. Setelah ditengok ternyata orang yang menegur adalah Ian.

"Ian! Kau ini bikin aku kaget," balas Davina sambil mengelus dada.

Ian tak langsung menjawab. Arah tatapannya justru tertuju ke arah Rendra. Terlihat jelas raut wajah penuh kebencian dari Ian.

"Dia nyebelin banget kan," cetus Ian seraya menunjuk Rendra dengan dagu.

"Semua orang tahu kali kalau dia nyebelin," sahut Davina.

"Apa kau tahu? Gara-gara dia, aku dan Erik beberapa kali di marahi sama Dokter Reza. Padahal kemarin kami sudah hancurin sepedanya, tapi tetap aja dia datang ke rumah sakit," ungkap Ian. Perlahan dia melirik Davina. Tepatnya ke arah dada cewek itu. Mengingat Davina memiliki ukuran dada yang besar.

Selain cantik, Davina diketahui memiliki badan bak gitar spanyol. Terlebih dia sering mengenakan pakaian ketat. Beberapa dokter senior bahkan tertarik kepadanya.

Plak!

Sadar Ian menatap kemana, Davina layangkan tamparan ke pipi cowok itu.

"Aku tahu kau lihat kemana. Robot berkacamata itu memang nyebelin, tapi setidaknya dia nggak pernah bersikap kurang ajar kayak kau!" timpal Davina yang langsung beranjak meninggalkan Ian.

"Ternyata sikap orang pintar emang belagu," komentar Ian. Dia tercengang dengan sikap Davina. Dirinya mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Halo?! Ganggu aja kau. Aku lagi sibuk nih!" orang yang ditelepon Ian menyahut. Dia tidak lain adalah Vino.

"Aku teringat sama pembicaraan kita tentang Davina di klub tempo hari," ucap Ian.

"Kenapa? Tertarik melakukannya?" balas Vino. Dia merupakan salah satu korban cowok yang mendapat penolakan dari Davina.

"Iya. Tuh cewek emang belagu banget," ungkap Ian. Sama seperti Vino, dia juga tertarik dengan Davina. Awalnya Ian berusaha melakukan pendekatan baik-baik, namun Davina selalu saja menilai buruk tentang dirinya, dan tamparan tadi adalah yang terparah bagi Ian.

"Kau nggak takut? Tuh cewek bukan dari keluarga biasa loh," sahut Vino.

"Bisa kalau kita melakukan rencananya dengan rapi." Ian melirik ke samping. Dia melihat Rendra berjalan mendekat.

Dengan cepat Rendra melangkah menjauhi Ian. Saat itulah Ian terpikirkan sebuah ide gila.

"Aku punya ide!" cetus Ian.

"Apa?" tanya Vino dari seberang telepon.

"Tapi ini melibatkan pria jelek berkacamata yang juga kita benci," ujar Ian.

"Oh... Jadi kau ingin mengerjai dua anjing secara sekaligus?" tebak Vino.

"Ya. Bisa dibilang begitu."

"Oke. Kita bahas ini lebih mendalam di klub nanti malam. Aku harus mengerjakan sesuatu sekarang."

Pembicaraan berakhir di situ. Ian segera melanjutkan kegiatannya sebagai dokter koas.

Di waktu yang sama, Rendra sedang sibuk dengan laptopnya. Ia memperbarui data medis pasien Dokter Reza yang ada di rumah sakit.

"Permisi, Dokter Rendra. Kau disuruh Dokter Reza untuk memeriksa bangsal nomor 30 di lantai tujuh." Seorang perawat bernama Desi bersuara. Kepalanya menunduk karena berusaha menghindari kontak mata dengan Rendra.

"Apa? Lantai tujuh? Mbak Desi yakin?" Rendra kaget. Karena setahunya lantai tujuh bukanlah bagian departemen penyakit dalam.

"Itulah yang dikatakan Dokter Reza," ujar Desi.

Rendra mendengus kasar. Tetapi dia tak punya pilihan lain selain menuruti perintah seniornya. Terlebih Desi merupakan perawat senior yang dirinya percaya. Pergilah Rendra ke lantai 7.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

suster desi ada yg suruh kah 🤔🤔
btw,mau di apain tuh rendra sama davina oleh ian dan vino..moga rencana mereka gagal deh. jahat banget sih 😡😡

2025-01-19

2

Eci Rahmayati

Eci Rahmayati

perawat Ny pasti di sogok sama ian buat nyuruh Rendra ke lantai 7. makanya GK berani natap muka

2025-01-18

3

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈

waah kayanya mau di jebak nih Rendra sama Devina

2025-01-18

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Rumah Bordil
2 Chapter 2 - Vino & The Geng
3 Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam
4 Chapter 4 - Sepeda Hancur
5 Chapter 5 - Rombongan Preman
6 Chapter 6 - Saingan Rendra
7 Chapter 7 - Rencana Ian
8 Chapter 8 - Terkunci
9 Chapter 9 - Musibah
10 Chapter 10 - Endah & Vanya
11 Chapter 11 - Teman?
12 Chapter 12 - Tentang Wanita Psk
13 Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk
14 Chapter 14 - Tumbal Rokok
15 Chapter 15 - Tentang Dunia Malam
16 Chapter 16 - Hedon Anak Kaya
17 Chapter 17 - Murung
18 Chapter 18 - Kecelakaan Beruntun
19 Chapter 19 - Bakat Yang Mulai Nampak
20 Chapter 20 - Bedah Pertama
21 Chapter 21 - Berhasil!
22 Chapter 22 - Tawaran Susan
23 Chapter 23 - Pilihan Audy
24 Chapter 24 - Tak Punya Pilihan
25 Chapter 25 - Departemen Bedah
26 Chapter 26 - Dokter Hakim
27 Chapter 27 - Operasi Kedua
28 Chapter 28 - Tukang Adu
29 Chapter 29 - Bertemu Dokter Hakim
30 Chapter 30 - Satu Batu Untuk Dua Burung
31 Chapter 31 - Di Sidang
32 Chapter 32 - Meluapkan Amarah
33 Chapter 33 - Tawaran Suherman
34 Chapter 34 - Menolak
35 Chapter 35 - Biasa Saja?
36 Chapter 36 - Dr. Soetomo
37 Chapter 37 - Belajar Bela Diri
38 Chapter 38 - Dokter Hakim Menghilang
39 Chapter 39 - Mencurigai Vino
40 Chapter 40 - Dituduh
41 Chapter 41 - Tawaran Kedua Mister Man
42 Chapter 42 - Keluar Dari Daftar
43 Chapter 43 - Lusa
44 Chapter 44 - Fakta Segitiga Hitam
45 Chapter 45 - Sekedar Info
46 Chapter 46 - Merubah Penampilan
47 Chapter 47 - Tato
48 Chapter 48 - Rencana Tersembunyi
49 Chapter 49 - Semua Hilang
50 Chapter 50 - Kebutuhan Biologis
51 Chapter 51 - Yang Sebenarnya
52 Chapter 52 - Derita Elisa
53 Chapter 53 - Melihat Sendiri Sifat Aslinya
54 Chapter 54 - Ide Rendra
55 Chapter 55 - Mempesona
56 Chapter 56 - Bertemu Endah
57 Chapter 57 - Bertemu Vanya
58 Chapter 58 - Takdir?
59 Chapter 59 - Aku Perjaka, dan Aku Bangga
60 Chapter 60 - Dokter Hewan
61 Chapter 61 - Seekor Harimau Kecil
62 Chapter 62 - Misi Pertama
63 Chapter 63 - Bisnis Baru Mister Man
64 Chapter 64 - Dokter Rendra Kembali Bekerja
65 Chapter 65 - Diagnosa Eva
66 Chapter 66 - Serangan Tiba-Tiba
67 Chapter 67 - Skenario Rendra
68 Chapter 68 - Rencana Sebenarnya
69 Chapter 69 - Pelabuhan
70 Chapter 70 - Menggagalkan Penyelundupan
71 Chapter 71 - Alergi
72 Chapter 72 - Luka Infeksi
73 Chapter 73 - Rencana Dimulai
74 Chapter 74 - Kekacauan
75 Chapter 75 - Keterkaitan Vino
76 Chapter 76 - Alasan Arini
77 Chapter 77 - Istirahat
78 Chapter 78 - Ponsel Mister Man
79 Chapter 79 - Ke Klinik Davina
80 Chapter 80 - Kejadian Tak Terduga
81 Chapter 81 - Siapa?
82 Chapter 82 - Memastikan
83 Chapter 83 - Bicara
84 Chapter 84 - Petir
85 Chapter 85 - Kehujanan
86 Chapter 86 - Kamar Merah
87 Chapter 87 - Sup Davina
88 Chapter 88 - Membawa Audy
89 Chapter 89 - Dikejar Polisi
90 Chapter 90 - Tempat Aman
91 Chapter 91 - Ciuman Yang Lain
92 Chapter 92 - Tidak Fokus
93 Chapter 93 - Sepemikiran
94 Chapter 94 - Diagnosa Vino
95 Chapter 95 - Membawa Vino
96 Chapter 96 - Rendra Vs Vino
97 Chapter 97 - Rendra Vs Vino [2]
98 Chapter 98 - Flashback
99 Chapter 99 - Bertemu Ibu
100 Chapter 100 - Bebasnya Vino
101 Chapter 101 - Super Hero
102 Chapter 102 - Kacau?
103 Chapter 103 - Hacker Handal
104 Chapter 104 - Ketinggalan
105 Chapter 105 - Rumah Davina
106 Chapter 106 - Rumah Davina [2]
107 Chapter 107 - Tidak Aktif
108 Chapter 108 - Pengakuan Tak Terduga
109 Chapter 109 - Ucapan Rendra
110 Chapter 110 - Jasa Whistleblower
111 Chapter 111 - Video
112 Chapter 112 - Satu Per Satu Terkuak
113 Chapter 113 - Kaburnya Vino
114 Chapter 114 - Nasib Vino
115 Chapter 115 - Tak Bernafas
116 Chapter 116 - Hujan Deras Di Pemakaman
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Chapter 1 - Rumah Bordil
2
Chapter 2 - Vino & The Geng
3
Chapter 3 - Departemen Penyakit Dalam
4
Chapter 4 - Sepeda Hancur
5
Chapter 5 - Rombongan Preman
6
Chapter 6 - Saingan Rendra
7
Chapter 7 - Rencana Ian
8
Chapter 8 - Terkunci
9
Chapter 9 - Musibah
10
Chapter 10 - Endah & Vanya
11
Chapter 11 - Teman?
12
Chapter 12 - Tentang Wanita Psk
13
Chapter 13 - Penderitaan Wanita Psk
14
Chapter 14 - Tumbal Rokok
15
Chapter 15 - Tentang Dunia Malam
16
Chapter 16 - Hedon Anak Kaya
17
Chapter 17 - Murung
18
Chapter 18 - Kecelakaan Beruntun
19
Chapter 19 - Bakat Yang Mulai Nampak
20
Chapter 20 - Bedah Pertama
21
Chapter 21 - Berhasil!
22
Chapter 22 - Tawaran Susan
23
Chapter 23 - Pilihan Audy
24
Chapter 24 - Tak Punya Pilihan
25
Chapter 25 - Departemen Bedah
26
Chapter 26 - Dokter Hakim
27
Chapter 27 - Operasi Kedua
28
Chapter 28 - Tukang Adu
29
Chapter 29 - Bertemu Dokter Hakim
30
Chapter 30 - Satu Batu Untuk Dua Burung
31
Chapter 31 - Di Sidang
32
Chapter 32 - Meluapkan Amarah
33
Chapter 33 - Tawaran Suherman
34
Chapter 34 - Menolak
35
Chapter 35 - Biasa Saja?
36
Chapter 36 - Dr. Soetomo
37
Chapter 37 - Belajar Bela Diri
38
Chapter 38 - Dokter Hakim Menghilang
39
Chapter 39 - Mencurigai Vino
40
Chapter 40 - Dituduh
41
Chapter 41 - Tawaran Kedua Mister Man
42
Chapter 42 - Keluar Dari Daftar
43
Chapter 43 - Lusa
44
Chapter 44 - Fakta Segitiga Hitam
45
Chapter 45 - Sekedar Info
46
Chapter 46 - Merubah Penampilan
47
Chapter 47 - Tato
48
Chapter 48 - Rencana Tersembunyi
49
Chapter 49 - Semua Hilang
50
Chapter 50 - Kebutuhan Biologis
51
Chapter 51 - Yang Sebenarnya
52
Chapter 52 - Derita Elisa
53
Chapter 53 - Melihat Sendiri Sifat Aslinya
54
Chapter 54 - Ide Rendra
55
Chapter 55 - Mempesona
56
Chapter 56 - Bertemu Endah
57
Chapter 57 - Bertemu Vanya
58
Chapter 58 - Takdir?
59
Chapter 59 - Aku Perjaka, dan Aku Bangga
60
Chapter 60 - Dokter Hewan
61
Chapter 61 - Seekor Harimau Kecil
62
Chapter 62 - Misi Pertama
63
Chapter 63 - Bisnis Baru Mister Man
64
Chapter 64 - Dokter Rendra Kembali Bekerja
65
Chapter 65 - Diagnosa Eva
66
Chapter 66 - Serangan Tiba-Tiba
67
Chapter 67 - Skenario Rendra
68
Chapter 68 - Rencana Sebenarnya
69
Chapter 69 - Pelabuhan
70
Chapter 70 - Menggagalkan Penyelundupan
71
Chapter 71 - Alergi
72
Chapter 72 - Luka Infeksi
73
Chapter 73 - Rencana Dimulai
74
Chapter 74 - Kekacauan
75
Chapter 75 - Keterkaitan Vino
76
Chapter 76 - Alasan Arini
77
Chapter 77 - Istirahat
78
Chapter 78 - Ponsel Mister Man
79
Chapter 79 - Ke Klinik Davina
80
Chapter 80 - Kejadian Tak Terduga
81
Chapter 81 - Siapa?
82
Chapter 82 - Memastikan
83
Chapter 83 - Bicara
84
Chapter 84 - Petir
85
Chapter 85 - Kehujanan
86
Chapter 86 - Kamar Merah
87
Chapter 87 - Sup Davina
88
Chapter 88 - Membawa Audy
89
Chapter 89 - Dikejar Polisi
90
Chapter 90 - Tempat Aman
91
Chapter 91 - Ciuman Yang Lain
92
Chapter 92 - Tidak Fokus
93
Chapter 93 - Sepemikiran
94
Chapter 94 - Diagnosa Vino
95
Chapter 95 - Membawa Vino
96
Chapter 96 - Rendra Vs Vino
97
Chapter 97 - Rendra Vs Vino [2]
98
Chapter 98 - Flashback
99
Chapter 99 - Bertemu Ibu
100
Chapter 100 - Bebasnya Vino
101
Chapter 101 - Super Hero
102
Chapter 102 - Kacau?
103
Chapter 103 - Hacker Handal
104
Chapter 104 - Ketinggalan
105
Chapter 105 - Rumah Davina
106
Chapter 106 - Rumah Davina [2]
107
Chapter 107 - Tidak Aktif
108
Chapter 108 - Pengakuan Tak Terduga
109
Chapter 109 - Ucapan Rendra
110
Chapter 110 - Jasa Whistleblower
111
Chapter 111 - Video
112
Chapter 112 - Satu Per Satu Terkuak
113
Chapter 113 - Kaburnya Vino
114
Chapter 114 - Nasib Vino
115
Chapter 115 - Tak Bernafas
116
Chapter 116 - Hujan Deras Di Pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!