bab 8 kejadian di kantin

Agnetta terus berjalan menuju ruangan kepala rektor di sana, ia akan mengambil surat cuti di sana.

Agnetta mengetuk pintu dan masuk setelah menerima Jawaban di dalan ruangan.

"Permisi." ucap Agnetta pelan.

"ouh iya, silahkan Agnetta. " ucap seorang wanita berumur, menyuruh Agnetta duduk di kursi.

Wanita itu membenarkan kacamata nya, lalu mengambil selembar kertas dan membacanya dengan teliti.

"Meminta ijin cuti. " ucap wanita itu pada Agnetta, dia adalah kepala Rektor di sini.

"Benar bu. " jawab Agnetta sopan.

"Kenapa mengambil cuti?, karena harus ada alasan yang pasti. " ucap wanita itu.

"Saya mau... Menikah bu. " ucap Agnetta tersenyum.

"Ouh, menikah muda ya. " ucap wanita itu tersenyum.

"Benar bu. " ucap Agnetta lagi.

"Baiklah jika begitu, semoga di lancarkan semuanya ya Agnetta, saya turut bahagia. " ucap Rektor itu.

"Terima kasih bu. " ucap Agnetta tersenyum.

"Baiklah, ini sudah di tandatangani, lalu ambil foto mu dan berikan pada dosen pembimbing mu, suruh dia tanda tangan juga. " jelas wanita itu.

"Baik." jawab Agnetta.

Setelah di rasa selesai, Agnetta pun ijin keluar dan berjalan langsung menuju ke ruangan anggota Bem.

Karena kebetulan ruangan itu yang ada tempat cocok untuk foto formal, setelah sampai dia mengetuk pintu dan masuk.

"Ouh, Agnetta dari fakultas manajemen, kenapa kesini. " tanya seorang gadis, dia Clara sekertaris BEM, sekaligus sahabat dekat Michelle.

"Aku mau di foto formal, buat formulir ini. " ucap Agnetta sambil menyerahkan formulir nya.

"Pengajuan cuti ya. " ucap Clara.

"Iya." ucap Agnetta tersenyum.

"Oke, aku bantu, kamu duduk di sana ya. " ucap Clara tersenyum.

Tidak alasan bagi Clara untuk membenci Agnetta, gadis cantik dan baik juga ramah itu, adalah salah satu primadona di kampus ini.

"Oke." ucap Agnetta tersenyum.

Ia duduk di sebuah kursi dengan background cat polos di belakang nya.

"Oke kita mulai ya. " ucap Clara tersenyum.

Agnetta mengganggukan kepala nya, ia pun bergaya formal untuk foto di formulir nya nanti.

Clara tersenyum puas melihat hasil jepretan nya, memang dasarnya Agnetta sudah cantik mau bagaimana lagi.

"Sudah." ucap Clara.

"Terima kasih atas bantuan nya. " ucap Agnetta tersenyum bahagia.

"Sama-sama, jangan sungkan dengan ku. " ucap Clara tersenyum.

Agnetta tersenyum dan mengangguk kepalanya pelan, lalu ia pamit keluar.

"Huh, cape juga. " gumam Agnetta lirih.

Ia melihat jam di tangan nya, sudah menunjukan pukul 09:00 ternyata, perasaan baru sebentar ia berjalan kesana kemari.

Pantas saja ia lemas, karena memang sarapan tadi hanya sedikit, alhasil sekarang ia memutuskan untuk pergi ke kantin.

Agnetta berjalan menuju kantin, setelah sampai cukup banyak mahasiswa juga ternyata.

Agnetta memesan makanan dan duduk di kursi, ia melihat sekitar, semakin ramai para mahasiswa berdatangan.

Mungkin dari yang baru selesai kelas, dan sebagian lagi yang menunggu jam kelasnya.

"Ini nona,pesanan nya. " ucap seorang ibu ibu pada Agnetta.

"Ah Terima kasih. " ucap Agnetta tersenyum manis.

Di depannya sudah ada satu porsi bakso, dan jus lemon kesukaan nya, gak papa kali ya.

Jika di dunia nya dulu, ia harus makan nasi dulu sebagai pengawal sarapan.

Tapi sekali kali ia ingin mencoba hal baru, juga ia sedang sangat ingin memakan bakso, rindu rasanya.

Agnetta meracik bakso itu hingga menjadi merah, lalu memakan nya, suapan pertama yang memuaskan.

Rasa pedas, gurih bercampur menjadi satu, ini surga kuliner untuk Agnetta.

Ia dengan senang terus memakan bakso nya, ia menatap ponsel nya yang berdering, tanda notifikasi masuk.

Ia mengeceknya, ternyata pesan dari sahabat Agnetta, Priska Wilson namanya.

'Lagi ngapain ta?' isi chat dari priksa.

"Lagi di kampus, kenapa?. " tanya Agnetta.

'Engga si, tapi aku kangen.' ucap Priska.

Agnetta terkekeh melihat balasan dari Priska, gadis itu terlihat sangat manja padanya.

Sekarang priksa sedang cuti dan ikut orang tua nya yang sedang bertugas di luar negeri.

Priksa meminta cuti selama 2 bulan, dan ini sudah satu bulan lamanya gadis itu di negri orang.

"Makanya jangan lama-lama di sana. " ejek Agnetta.

'Iya nyesel tau aku. ' balas priksa dengan emot sedih.

"Gak papa, satu bulan lagi kan. " ucap Agnetta tersenyum.

'Iya, ah aku udah beli banyak oleh oleh untuk mu. ' ucap priksa dengan emot bangga.

"Benarkah, aku ingin cemilan. " ucap Agnetta tersenyum.

'Okey, aku bawakan, ah sudah dulu ya, aku di panggil daddy, pay Agnetta, aku selalu merindukan mu. ' isi chat priksa dengan mengirim emosi love.

Agnetta terkekeh melihat itu, ah sahabat ternyata cukup menyenangkan, agnetta bahagia.

Ia yang tadinya tersenyum merubah wajahnya menjadi meringis, saat merasa bahu nya basah dan perih.

Ia melihat ke belakang, di sana ada seorang gadis yang terkejut karena makanan nya tumpah ke baju Agnetta.

"Uh, sorry gak sengaja. " ucap gadis itu, dia Michelle.

Di belakang nya ada Clara dan juga Silas dan kedua temannya, mereka juga sama terkejut nya.

"Shh, gak papa. " ucap Agnetta ia tidak ingin mencari keributan.

Ia berdiri dan mengibaskan sisa kuah panas yang seperti nya masuk ke dalam baju nya.

'Untung pakai Almamater. 'Batin Agnetta.

Tapi walaupun begitu, rasa perih muali terasa di bahu nya, agnetta tidak tau kenapa.

Apakah ada luka di sana hingga ia merasa perih, sial matanya berkaca-kaca, rasa perihnya seperti luka menganga yang di siram air panas.

"duh, maaf aku benaran gak sengaja. " ucap Michelle.

"Gak papa kok. " ucap Agnetta.

Gadis itu melihat formulir nya yang masih di atas meja, untung saja tidak terkena air.

Agnetta langsung memasukkan nya ke dalam tas, dan pergi dari sana untuk membersihkan nya di toilet.

"Agnetta kamu marah. " tanya Michelle sambil menarik tangan Agnetta yang akan pergi.

"Shh, jangan di tarik. " ucap Agnetta lirih.

Banyak orang yang memperhatikan nya, mereka juga ikut meringis melihat agnetta yang kesakitan.

Bisa mereka lihat dengan jelas, leher jenjang putih itu, memerah hingga ke bahu, dan kemungkinan masuk ke dalam.

"Jangan menariknya. " ucap Silas sambil melepaskan tangan Michelle dari Agnetta.

Agnetta takut, jangan jangan Silas ingin memarahinya karena para mahasiswa di kampus berbisik membicarakan Michelle.

"Aku duluan. " ucap Agnetta sambil membukukan badannya.

Lebih baik ia pergi dan tidak banyak berbaur dengan para pemeran novel nya.

Jujur setelah apa yang dia lalui selama 2 hari hidup di novel ini, ia memilih menjalani hidup dengan damai.

Bersama calon anaknya nanti, ia tidak ingin berurusan dengan mereka, apalagi Silas.

Biarlah dunia tau jika Agnetta hamil dan suami nya telah meninggal, dari pada di rundung Silas karena tau Agnetta hamil anak dia.

Agnetta segera pergi dari kantin dan berjalan ke arah kamar mandi, meninggal kan orang orang yang masih terdiam melihat Agnetta pergi.

"Kasihan sekali, padahal dia ke sini mau ambil cuti. " ucap Clara sambil duduk di kursi.

"Cuti." tanya Silas terkejut.

"Iya, cuti 1 bulan, katanya mau nikah. " ucap Clara lagi.

'Sialan. 'Batin Silas marah.

***

Terpopuler

Comments

Irmha febyollah

Irmha febyollah

kak rasanya aq pernah baca novykk ni. ap novel kk pernah kkk hapus?

2025-01-25

2

ika yanti naibaho

ika yanti naibaho

next kak semangat /Determined//Determined/

2025-01-14

1

Armyati

Armyati

laannjuutttt kak 🙏 semangat semangat 💪💪💪🥰🌹

2025-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 awal mulaa
2 bab 2 sesuatu yang tidak terduga
3 bab 3 datang di saat yang tidak tepat
4 bab 4 keraguan akan cinta
5 bab 5 apakah aku akan terjebak
6 bab 6 menolak bantuan silas
7 bab 7 menyusun dan memulai rencana
8 bab 8 kejadian di kantin
9 bab 9 kiss ini the bathroom
10 bab 10 kucing Riri
11 bab 11 memulai rencana
12 bab 12 penyiksaan orang tua Netta
13 bab 13 Terluka
14 bab 14 sedikit kisah
15 bab 15 awal masalah
16 16 bertemu protagonis pria
17 bab 17 apa yang terjadi di masa lalu?
18 bab 18 sesuatu yang tidak tertulis di novel.
19 bab 19 apa yang sebenarnya terjadi
20 bab 20 masa lalu yang menyakitkan
21 bab 21 kita hanya orang asing
22 bab 22 rasa lama yang kembali
23 bab 23 ketika sebuah rasa perlahan muncul
24 bab 24 perubahan mood yang menakjubkan
25 bab 25 sixpack yang menggiurkan
26 bab 26 takdir yang telah di tuliskan
27 bab 27 pertengkaran antagonis
28 bab 28 sebuah tamparan
29 bab 29 takdir yang di pastikan
30 bab 30 Danial kah?
31 bab 31 cemburu?
32 bab 32 Bukan hanya taktik belaka
33 bab 33 sampai di rumah Fredrick
34 bab 34 yang di ucapkan tuan Frederick
35 bab 35 sebelum aku pergi kembali
36 bab 36 rencana yang berubah
37 bab 37 terlibat kecelakaan
38 bab 38 kebenaran yang hanya di ketahui satu orang
39 bab 39 Robert mengetahui kebenarannya
40 bab 40 aku merindukan mu
41 bab 41 Robert si bungsu tongkrongan
42 bab 42 bukan nya dia mommy.
43 bab 43 perasaan sebenarnya
44 bab 44 semua salah ku
45 bab 45 masa lalu yang terlupakan
46 bab 46 tubuh yang merindukan jiwa nya
Episodes

Updated 46 Episodes

1
bab 1 awal mulaa
2
bab 2 sesuatu yang tidak terduga
3
bab 3 datang di saat yang tidak tepat
4
bab 4 keraguan akan cinta
5
bab 5 apakah aku akan terjebak
6
bab 6 menolak bantuan silas
7
bab 7 menyusun dan memulai rencana
8
bab 8 kejadian di kantin
9
bab 9 kiss ini the bathroom
10
bab 10 kucing Riri
11
bab 11 memulai rencana
12
bab 12 penyiksaan orang tua Netta
13
bab 13 Terluka
14
bab 14 sedikit kisah
15
bab 15 awal masalah
16
16 bertemu protagonis pria
17
bab 17 apa yang terjadi di masa lalu?
18
bab 18 sesuatu yang tidak tertulis di novel.
19
bab 19 apa yang sebenarnya terjadi
20
bab 20 masa lalu yang menyakitkan
21
bab 21 kita hanya orang asing
22
bab 22 rasa lama yang kembali
23
bab 23 ketika sebuah rasa perlahan muncul
24
bab 24 perubahan mood yang menakjubkan
25
bab 25 sixpack yang menggiurkan
26
bab 26 takdir yang telah di tuliskan
27
bab 27 pertengkaran antagonis
28
bab 28 sebuah tamparan
29
bab 29 takdir yang di pastikan
30
bab 30 Danial kah?
31
bab 31 cemburu?
32
bab 32 Bukan hanya taktik belaka
33
bab 33 sampai di rumah Fredrick
34
bab 34 yang di ucapkan tuan Frederick
35
bab 35 sebelum aku pergi kembali
36
bab 36 rencana yang berubah
37
bab 37 terlibat kecelakaan
38
bab 38 kebenaran yang hanya di ketahui satu orang
39
bab 39 Robert mengetahui kebenarannya
40
bab 40 aku merindukan mu
41
bab 41 Robert si bungsu tongkrongan
42
bab 42 bukan nya dia mommy.
43
bab 43 perasaan sebenarnya
44
bab 44 semua salah ku
45
bab 45 masa lalu yang terlupakan
46
bab 46 tubuh yang merindukan jiwa nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!