RS Michiavelly hospital

Beberapa menit kemudian Dafa sampai di RS Michiavelly hospital dan langsung saja Dafa berlari ke dalam sambil menggendong Ella yang sedang menahan sakit kepalanya.

"ALEXX...ALEXXX...ALEXXX."teriak Dafa karena panik. Alex pun berlari ke arah abangnya itu.

"ELLA." teriak ALEX MICHIAVELLY. Panik  melihat kondisi Ella.

"Lex buruan Lex tolongin Ella." Ujar Dafa sambil menahan air mata.

"Cepat bawa Ella ke ruangan biasa." Ujar Alex buru buru. Mereka langsung membawa Ella ke ruangan khusus Ella.

"Udah Lo tunggu disini,gue usahakan yang terbaik buat Ella."ujar Alex dan membawa Ella masuk kedalam ruangan.

"Gue harus telpon yang lain." Gumam Dafa.

Telepon on 

"Halo daf ada apa?"

"Halo bang Rey,bang sekarang lo sama yang lain ke RS Michiavelly bang,Ella kambuh lagi bang."

"APAHHH."

"Oke oke gue kesana sekarang."

Telepon off 

Mansions michiavelly 

"VICKY,GIBRAN,ALVAN,AKSA,KENZO, CALVIN,JACK,BASTIAN,BRAYN,XAVIER, BISAMA,TRISTAN.!!!" teriak Reyhan mendengar nama mereka yang di panggil oleh Reyhan mereka buru buru untuk turun.

"Ada apa bang?" Tanya Vicky.

"Ayo kita kerumah sakit." Jawab Reyhan.

"Hah ?siapa yang sakit?"tanya Bastian heran.

"Ella kambuh lagi."ujar Reyhan panik.

"APAHHH!! Ayo sekarang kita kerumah sakit." Mereka langsung menuju mobil masing maisng dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi  menuju rumah sakit Michiavelly.

Rumah sakit Michiavelly 

"Ella kakak mohon semoga kamu engga apa apa dek." Ujar Dafa sambil menangis.dan terdudk di lantai.

"Ella." Gumam Dafa dan betepatan para kakak angkat Ella datang.

"DAFA."

"Bang Rey?"

"Bang kenapa bisa terjadi?"tanya Jack.

"Tadi Ella telpon gue dan dia nangis dan dia bilang kepalanya sakit."

"Ella kenapa harus kamu yang ngalamin kayak gini sayang." Ucap Gibran.

"Kakak ga kuat liat kamu kayak gini." Ucap Alvan sambil menangis.

"Gue gak mau kehilangan Ella."ujar Tristan.

"Tris Ella gak akan kemana mana tris dia akan tetap bersama kita Tris." Jawab Bisma dengan sesegukan.

"Dek."

"Ella sayang kakak tau  kamu kuat , kamu wanita kuat."ujar Bastian.

"Apa kita kasi tau keluarganya Ella?."tanya Jack.

"Gue saranin kasi tau keluarganya Ella tapi tidak dengan kondisi Ella." Saran Aksa.

"Ella gak mau keluarga nya sampai tau."

"Ella sampai kapan kamu menyembunyikan ini dari keluarga kamu."

Ceklek 

"Lex gimana keadaan Ella?tanya Reyhan.

"Setelah gue periksa lagi tumor Yanga da di otak Ella udah stadium 2 bang." Jawab Alex.

Jedarrrr bagai di sambar 6di siang bolong  mereka mendengar pernyataan dari Alex.

"Mungkin tumornya belum ganas tapi kalau kita terus diam tumor itu akan menjadi ganas."

"Apa gak ada cara lain selain operasi Lex?" Tanya Vicky.

"Vic,ada satu cara yaitu kemoterapi tapi kemo itu berefek, setelah kemo Ella akan kehilangan rambutnya."

"Terus sekarang apa yang harus kita lakuin?"ujar Alvan frustasi.

"Kita pengen masuk."ujar Gibran.

Mereka semua pun masuk ke dalam bagai disayat pisau,mereka melihat adik kesayangan mereka yang selama 10 tahun hidup bersama, sakit ya mereka smahat sakit melihat adik kesayangannya harus terbaring lemah dengan berbagai alat medis.

Bukan kah dia Queen mafia?ya memang Ella Queen mafia. Namun dia pun manusia yang akan merasakan sakit,tidak selamanya seorang queen mafia itu tangguh,kuat dan sehat terus pasti ada kalanya merasakan sakit.

"Gue saranin kalian telpon keluarganya Ella dan suruh kesini tapi saat itu kalian pulang lah biar gue yang menjelaskan nanti.tapi gue gak akan bilang kalau Ella sakit."

"Biar gue yang telpon orang tua Ella." Ujar Dafa.

Di mansion alvarendra semua orang sangat panik dengan kehilangan Ella dan frustasi mencari keberadaan nya.

"Pahh Ella mana pah."tanya Citra yang menangis.

"Maafin kita pa,ma kita udah gagal jaga Ella."

"Maafin kita."

"Maafin kita juga om,kita juga gagal menjaga Ella."

"Enggak ada yang salah Disini,yang terpenting kita berdoa untuk Ella."

"Pah perasaan Zayan dari tadi gak enak pah tentang Ella pa."

"Kita berdoa yang terbaik untuk Ella zay."

Tiba tiba telpon dari ponsel Damian berbunyi.

"Sebentar papa angkat telepon dulu."

Telepon on 

"Halo dengan siapa ini?"

"Halo selamat siang,apa ini dengan tuan Damian?papa dari Ella alvarendra."

"I..iya saya sendiri,lalu ini siapa?"

"Saya kepala sekolah Ella dan saya mau memberi tau kan bahwa saya tadi menemukan Ella di toilet dan pingsan dan sekarang Ella berada di RS Michiavelly hospital."

"Apa anak saya ada di rumah sakit?"

"Baik saya akan kesana."

Telepon off 

Jedarrrr bagai di sambar petir di siang bolong Damian mendapatkan kabar bahwa putri mya berada di rumah sakit.

"Pahhh."

"Ada apa pah? Ada apa dengan Ella?" Tanya Alvano.

"Ella masuk rumah sakit."

"Ayo kita kesana pah."

Akhirnya mereka semua menuju rumah sakit RS Michiavelly hospital.

"Lex kita pulang dulu,adek kakak pulang dulu."

"Ntar Lo yang jelasin tapii gak dengan kondisi Ella."ujar Vicky.

"Yaa gue paham."ujar Alex.

"Adek kakak cepet sembuh yaa."para kakak angkat nya Ella pulang kecuali Alex dan Dafa karna mereka yang akan menjelaskan ke keluarga Ella.

"Lex apa penyakit Ella makin parah?"tanya Dafa.

"Kalau kita enggak melakukan apapun,tumor yang terdapat di otak Ella akan selalu berkembang dan Ella akan merasakan sakitnya."

"Kenapa harus kamu dekk yang mengalami ini semua,jika saja ini bisa di tukar kakakau sayang menggantikan posisi kamu."

"Ya Allah kenapa harus Ella ya Allah."

Di bawah rumah sakit keluarga Alvarendra,Agatha dan Edward sudah  datang.

"Om ayo kita tanya ke resepsionis."ujar Bara.

"Iya ayo." Mereka menuju resepsionis.

"Mbakk?"panggil Daniel.

"Iyaa tuan ada yang bisa saya bantu?" Ujar resepsionis itu sopan.

"Ruangan atas nama Gabriella adelyn alvarendra di mana ya mbk?"tanya Jovan.

"Ohh mereka keluarga nona muda." Batin resepsionis itu.

"Ruangannya di lantai 4 no 345 VVIP 1." Ujar resepsionis.

"Baik terimakasih mbkkk, ayo pahh."ujar Jovan.

Mereka langsung menuju ruangan yang disebutkan oleh resepsionis itu.dengan langkah yang sangat besar dan buru buru.

"Kayak nya keluarga Ella udah Dateng."ujar Alex.

"Gue keluar dulu."ujar Dafa dan keluar dari ruangan itu menemui keluarga Ella.

"Pak Dafa?" Terkejut Alvano.

"Apa kalian keluarga Ella?" Tanya Dafa.

"Ya pak saya papanya."

"Saya mama nya."

"Baiklah kalian semua masuk ke dalem."

Mereka semua masuk kaget dengan melihat Ella yang terpasang alat alat medis muka yang sangat sangat pucat.

"Ella kenapa?"

"Ella,dok apa yang terjadi dengan anak saya dok?"tanya Citra.

"Biar saya jelaskan Bu." Ujar Dafa.

"Begini tadi saat saya ingin keluar sekolah saya tidak sengaja melewati toilet perempuan dan saat itu saya mendengar ada seseorang menangis,dan saya masuk untuk melihat dan ternyata itu Ella yang menangis karena jatuh kebentur kepalanya."

"Apa??" Terkejut citra sampai menutup mulut nya.ceritanya kepala Ella di perban yaa.

"Dan dari benturan itu nona Ella akan merasakan sakit di kepala karena mungkin nona Ella terbentur sangat keras." Timpal Alex.

"Tapi itu gak berbahaya kan dok?"tanya Jovan.

"Tidak hanya saja  merasakan pusing saja,baiklah kalau begitu saya permisi kalau ada apa apa panggil saja saya."ujar Alex.

"Baik dok terimakasih."

"Cepat sembuh kesayangan kakak."batin Alex.  Lalu pergi dari ruangan Ella.

"Pak terimakasih sudah menolong Ella."ujar Damian.

"Sudah tidak apa apa,kalau begitu saya permisi dulu." Ujar Dafa.

"Tunggu pak,kenapa anda membawa anak saya ke rumah sakit keluarga michiavelly,bukan kah ini khusus mereka?" Ujar Damian.

"Tidak usah di pikirkan soal itu, saya tadi terburu buru dan untungnya pemilik rumah sakit ini sangat berbaik hati mengizinkan Ella di rawat disini."

"Jadi jangan pikirkan apapun,yang terpenting Ella cepat sembuh."

"Terimakasih pak,saya akan mengurus administrasi nya,mari bareng ke depan."

"Hmmm tidak usah,semua sudah saya tanggung jadi engga usah khawatir,kalau begitu saya permisi."

"Cepat sembuh kesayangan kakak."batin Dafa.

"Pak Dafa baik banget." Ujar emilly.

"Hoho."

"Sayang kenapa bisa seperti ini sih?" Ujar Damian yang sudah berada di sisi Ella.

"Adek maafin Abang , seharusnya Abang tadi anterin kamu."ujar Yudha.

"Kepala Ella sampai di perban gitu."ujar Renata.

"Hiks... hiks...hikss gue gak tega liat Berbie kaya gini."ujar Cessie nangis.

"Tapi kenapa harus di pasangkan semua alat medis?"ujar nathasya.

"Mungkin Ella jatuhnya terlalu keras."tebak emilly.

"Pah,kita harus menjaga Ella dengan ketat lagi pa."ujar Alvano.

"Papa setuju."

"Ella sayang bangun, mama disini sayang."

"Lo semua pulang dulu ntar di cariin."ujar Yudha.

"Yaudah kita pamit dulu,om Tan kita pulang dulu ya."ujar Bara.

"Iyaa kalian hati hati dan makasi udah jenguk Ella."

"Sama sama om."

"Om Tan kita juga  pulang dulu ya." Ujar Renata.

"Iyaa kalian hati hati."

"Iyaa om tam."

Mereka pun pulang dan keluarga Ella slalu setia menunggu Ella sadar.

Terpopuler

Comments

Santoso

Santoso

Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!

2025-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!