kantin dan kambuh

Kringgg...kringgg...kringggg

Bel istirahat pun telah berbunyi seluruh siswa berhampuran pergi kekantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar.

"Baik anak anak pelajaran hari ini sampai disini saja , dan silakan kalian beristirahat selamat siang." Ujar pak Budi.

"Siangg pak." Ujar seluruh siswa dibkelas itu dan pak Budi pun keluar dari kelas. Six girls keluarga Agatha menghampiri tempat duduk Ella.

"Hayy."sapa mereka berenam.

"Oh hy."

"Kenalin gue nathasya."

"Gue Renata."

"Gue emilly."

"Gue Kania."

"Gue Kayla."

"Kalian kembar?" Tanya Ella.

"Iya hehehe."

"EKhemmm."

"Eh."

"Kenalin dek mereka juga temen temen Abang." Ujar Zayan.

"Ya udah kenalan sonoh." Ujar Jovan.

"Verlon." Ujar verlon Edward.

"Gue Daniel." Ujar Daniel Edward.

"Gue bara."ujar Bara Edward.

"Salken Ella."

"Yokk ke kantin."ujar Cessie semangat.

"Yok Ella." Mereka pun ke kantin beriringan dan suasana kantin sangat lah ramai banyak siswa sisiwi yang berlalu lalang mencari tempat duduk yang menurut mereka nyaman.

"Duduk dimana nih udah penuh?" Tanya Alvano.

"Pojok."ujar Ella yang berjalan paling depan, teman teman nya hanya mengekor di belakang.setelah mereka duduk mereka memesan makanan.

"Mau pesen apa kalian biar gue yang pesenin?" Ujar Renata.

"Samain."ujar  Daniel dingin.

"Oh oke,yok nat anter gue karna gue punya tangan dua  dan gue gak bisa bawa banyak makanan dan Lo ikut Ces."

"Iye iye."

"Siap itu mah."

"Eh ren?" Panggil Yudha

" Kenapa yud?"

"Khusus untuk Ella jangan pakai bawang merah karena Ella alergi bawang merah."

"Oke sip." Mereka bertiga pun memesan makanan.tak lama kemudian pesenan mereka datang.

"Nih makanannya."ujar nathasya sambil membagikan makanannya. Cessie membagikan minumannya.

"Nah ini khusus untuk Ella mie goreng tanpa bawang merah." Ujar Renata.

"Makasi." Mereka makan dengan tenang namun beberapa menit kemudian ada sisiwi yang berani mengganggu mereka makan. Menggebrak meja.

BRAKKKKKKK

"WOY LO BEREMPAT APA APAN HAH!!!MAIN GEBRAKK MEJA ORANG!!GAK TAU AJA KITA LAGI MAKAN." teriak Emily.

"LO BEREMPAT BISA GAK SOH SEHARI AJA GAK GANGGU ORANG." ujar Kania.

"PERGI SANA." ujar nathasya.

"HEH LO SEMUA  YANG APA APAAN NGAPAIN DEKETIN PACAR KITA." teriak CELINE ADIHITAMA. "DAN LO MURID BARU  JANGAN SOK DEH BUAT DEKETIN MOST WANTED INI."

"wah berani banget mereka bentak nona muda alvarendra."

"HEH maksud lo apa!!!nona muda alvarendra itu gue." Ujar Celine.

"Cihhh gue gak punya adek kek Lo " ujar Alvano ketus.

"Abang kok Abang gitu."ujar Celine dengan nada centil.

"Abang sejak kapan Abang menggantikan Ella."ujar Ella dengan nada sedih.

"Enggak sayang enggak,adek kita itu emang kamu dia cuma ngaku ngaku."ujar Yudha.

"HEH LO KALI YANG NGAKU NGAKU." teriak Celine.

"HEH MIKIR AJA KALI SEJAK KAPAN KELUARGA ALVARENDRA PUNYA ANAK PEREMPUAN YANG PAKE BAJUNYA KURANG BAHAN KEK LO!!"teriak Cessie.

"Sayang kamu kok gak belain aku sih,aku kan sebentar lagi jadi kakak ipar nya Celine."ujar RISKA ANDERSON.nada centil sambil memeluk tangan Zayan.

"Eh apan Lo kakak ipar najis,inget ya Lo cuma ngaku ngaku aja.mana mungkin gue punya adek kek Lo najis."ujar Zayan sambil menghempaskan tangan Riska.

"Dih amit amit."ujar Jovan.

"Ini semua gara gara Lo tau." Ujar Celine sambil menunjuk ke Ella.

"Lah salah gue apa?" Ujar Ella yang Tiba tiba menjadi kutub.

"Kok berubah ya " batin six girls Agatha.

"Adek gue kok tiba tiba jadi kutub."batin keempat Abangnya.

"Gara gara Lo lah Abang gue gak ngakuin gue!!"ujar Celine.

"Sejak kapan Lo jadi anak perempuan keluarga Alvarendra?" Ujar Ella dingin.

"Udah lama lah." Ujar Celine sombong.

"Terus selama ini anak perempuannya tinggal dimana?"tanya Ella dingin.

"Di Amerika lah dari kecil."ujar Celine sangat PD.

"Abang selama ini ,adek Abang tinggal di mana?"tanya Ella lembut.

"Di london."

"Sejak umur?"

"5 tahun."

"Punya telinga kalian?"ujar Ella dingin,"bisa dengerkan? Jadi gak usah ngaku ngaku deh.atau gue telpon papa gue ? Biar membuktikan bahwa gue anak perempuan keluarga Alvarendra."

"Coba aja Lo telpon papa gue." Tantang Celine.

"Dih sejak kapan papa gue papa lo,Oke gue telpon."

Telepon on 

Di kantor

"Ehh tumben Ella nelepon." Ujar Mengangkat telepon.

"Halo Ella sayang?"

"Pah,sejak kapan posisi Ella di gantikan sama orang lain di keluarga Alvarendra?"

"Sayang maksud nya apa?papa enggak ngerti."

"Di sekolah ada yang ngaku ngaku jadia anak papa ,jadi anak terakhir keluarga Alvarendra."

"Siapa yang berani ngaku ngaku?"

"Namanya Celine adihitama."

"Cih keluarga Adhitama."

"Tenang sayang papa akan memberi dia hukuman."

"Enggak usah pa,lagian Ella cuma mau membuktikan aja sama dia pa.bahwa Ella anak papa ,anak terakhir keluarga Alvarendra."

"Oke sayang."

"Ya udah Ella tutup dulu ya bye pa l love you."

"Love you too sayang."

Telepon off

"Dari mana dia tau.?"batin Celine kaget.

"Dari mana Lo tau nama gue?" Tanya Celine.

"Gue hanya menebak  aja sih,temen temen apa yang Ella bilang itu bener?apa dia Celine adihitama?"

"Saya tau Ella emang dia Celine adihitama dia satu kelas sama saya dan kebetulan saya sekretaris di kelas."ujar salah satu siswi.

"Bagaimana?gue tau dari daftar sekolah lah darimana lagi.so Lo gak usah ngaku ngaku jadi gue."

"Cihh awas aja lo ya,gue bakal bales lodan fitnah Lo."

"Dih malah bilang."

"Ayo cabut." Ujar Celine pergii karena malu.

"Tu orang gila ya,mau fitnah orang malah bilang." Ujar Daniel.

"Namanya aj orang sengklek."ujar Kayla.

"Lagian dia mau fitnah orang gak pernah berhasil."ujar Kania.

"Haha bener tu."timpal Cessie.

"Kenapa harus sekarang sih,gue belum minum obat."batin Ella melihat tangannya mulai gemeteran.

"Gue mau ke toilet dulu ya."ujar Ella.

"Mau di anter dek?" Tanya Yudha.

"Eh Lo cowo biar gue aja ella mau gue anter?" Tanya Renata.

"Enggak usah  Ella sendiri aja,kalian ke kelas aja sebentar lagi bel masuk.ella ke toilet dulu ya." Ella pun langsung lari ke toilet.

"Kebiasaan tu anak langsung pergi aja." Ujar Jovan.

"Udah ayo masuk ke kelas." Ujar Alvano. Mereka pun pergi ke kelas.

Di toilet.

"Akhhhhh kenapa harus sekarang sakitnya."

"Aku harus telpon kak Dafa." Menelpon Dafa.

"Halo dek?"

"Hiks..hiks hikss .. ka tolong Ella kepala Ella sakit kak."

"Apahh Sekarang kamu dimana?"

"Ella di toilet kak. Ella ga tahan kak kepala Ella sakit hiks"

"Kakak kesana sekarang."

Telepon off 

BRUKKKK

"ELLA." teriak Dafa.

"Kak hiks hiks sakit."

"Ella kuat oke."langsung saja Dafa menggendong Ella dan membawa ke mobil tanpa ada yang menyadari  dan langsung tancap gas ke rumah sakit keluarga michiavelly.

Di kelas.

"Zay Ella  kok lama ya?" Tanya  nathasya.

"Iya iya  duh bang perasaan gue tiba tiba gak enak." Ujar Zayan.

"Iya bang gue juga."ujar Alvano.

"Ella kok lama ya bang?" Ujar Jovan.

"Mana kelas mau masuk lagi." Ujar Yudha.

"Mending kita susul Ella ke toilet deh takut terjad apa apa sama Ella." Usul Renata.

"Yaudah  ayo "ujar nathasya.

Sesampainya nya mereka di toilet mereka tidak menemukan ada nya Ella disana.

"Ya ampun bang Ella kemana?" Ujar Jovan panik.

"Guys ini HP Ella." Ujar Kania yang menemukan hp Ella.

"Astaga Ella." Ujar Zayan.

"Ella kamu di mana?" Ujar Yudha Panik.

"Bang gimana ini?" Ujar Alvano.

"Kita ke kepsek bilang ada murid yang hilang." Usul Daniel.

"Ayo tunggu apa lagi." Ujar Bara.

Mereka langsung pergi ke ruang kepala sekolah dan berpapasan dengan pak Budi di jalan.

"Lah kalian mau apa ke ruangan kepsek?" Tanya pak Budi.

"Pak, apa pak Dafa ada?" Tanya Yudha.

"Pak Dafa baru saja keluar katanya ada meeting mendadak karena dia punya perusahaan." Ujar pak Budi,"ada apa?"

"Ella hilang di toilet pak."ujar nathasya.

"Apahh hilang?kenapa bisa hilang?" Ujar pak Budi terkejut.

"Aduhh gimana ini nona muda michiavelly kenapa bisa hilang bagaimana kalau para tuan muda tau." Batin pak Budi."

Pak Budi adalah salah satu malfioso yang di tugaskan oleh Ella untuk menjadi gurudi sekolahnya.makanya dia tau siapa Ella dan pak Budi ini adalah salah satu malfioso mafia ella dan kepercayaan keluarga michiavelly.karena tadi di awal mereka tidak saling mengenal ya karena itu lah mereka .mereka tidak saling mengenal jika sedang bertugas dan di luar agar musuh pin tidak mengetahui mereka.

"Sebaiknya kalian cari Ella." Ujar pak Budi.

"Kita izin pulang pak untuk mencari adik kami."ujar Alvano.

"Baiklah kalian boleh pulang dan menjadi keberadaan Ella." Ujar pak Budi.

Setelah izin mereka pulang ke mansion keluarga Alvarendra kebetulan sudah ada mama dan papa dan menceritakan semuanya kepada mereka.seketika membuat mama dan papa Ella menjadi panik dan khawatir dan langsung mengerahkan seluruh pengawal untuk mencari Ella.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!