Pagi pun telah tiba Ella sudah Bagun sangat pagi sekali dan sekarang ia bersiap siap untuk pergi ke mansion keluarga Alvarendra.
"Dek udah siap?"tanya Gibran.
"Udah kak."
"Obat kamu gak lupa di bawakan?"tanya Reyhan untuk memastikan Ella tidak melupakan obatnya.
"Inget kok kak."
"Pinter."
"Yaudah yuk biar kakak yang anter."ujar Dafa.
"Ya kak, kak aku pulang dulu yaa."
"Inget ya sayang, kamu hati hati disana,jangan lupa makan, jangan lupa bamyak banyak istirahat,jangan terlalu kecapean,dan satu lagi jangan telat minum obat oke." Tutur Alvan.
"Siap komandan."Ella memberi hormat ala ala tentara.
"
Ya udah gue nganterin Ella dulu."pamit Dafa.
"Hati hati jagain adek gue."ujar Vicky.
"Iye iye."Dafa pun mengantar Ella ke mansion keluarga Alvarendra dengan selamat tiada lecet sedikitpun.sesampai di depan mansion keluarga Alvarendra.
"Ya udah kak, Ella turun ya."
"Sering sering main ke mansion utama ya." Ujar Dafa sambil mencium kening Ella dengan lembut.
"Siap kak, bye."
"Bye adek." Dafa pun pergi dari depan mansion keluarga Alvarendra.
"Huhf,gue kangen banget sama papa.gue pengen liat mama and Abang Abang gue." Gumam Ella pelan,"masuk deh."
"ASSALAMUALAIKUM PAPA, ELLA YANG CANTIK COME BACK NIHHHH MANA SAMBUTANNYAAA,PAHHHH!!HEYOOOO PAA KATANYA KANGEN SAMA ELLA!!!." Teriak Ella
Sambil masuk ke dalam.
Di dalam mansion
"Ya Allah,itu suara sangat indah,samapai sampai telinga gue budeg seketika."ujar Alvano.
"Ehh tunggu...tunggu itu kan ? Ellaa."jerit Damian.
"Hah?apa Ella?" Para Abang nya Ella.
"Hello."Ella muncul di belakang Damian.
"Ella, anak papa." Damian langsung memeluk Ella sangat erat."Ella, papa kangen."
"Ella juga kangen papa."membalas pelukan dari Setelah itu melepas pelukannya lalu melihat kearah ke empat Abang nya dan juga mama tirinya.
"Pa,apa itu Abang Ella?dan juga mama Ella?"
"A...Abang?" Gumam mereka berempat.
"Iya Ella."jawab Damian.
"Mah?apa Ella boleh peluk mama?" Suara lirih dan mata yang berkaca kaca.
"E..ella ..Tentu, tentu sayang ,tentu boleh."ujar Citra terharu karena baru sekarang Ella memanggilnya dengan sebutan mama. Citra langsung merentangkan tangan nya dan memeluk Ella yang penuh dengan kasih sayang.
"Apa Ella sudah menerima mama di kehidupan Ella?" Tanya Citra yang masih setia memeluk Ella.
"Dari dulu Ella sudah menerima mama kok mah, tapi Ella butuh waktu bisa bertemu mama dan memanggil mama dengan sebutan mama."
"Mama ngerti sayang." Ella melepas pelukannya dan melihat ke empat Abang nya.
"Abang?apa kalian gak mau peluk Ella?" Ella merentangkan tangan nya.
"Huwaaa Ella."mereka berempat pun memeluk Ella.
"Dari dulu Ella,Abang pengen ngerasain pelukan kamu Ella." Ujar Zayan.
"Abang juga,Abang dari dulu pengen ketemu kamu,Abang sayang kamu Ella."ujar Jovan.
"Hiks....hiks...hikss Ella jangan pergi lagi yaa,disini aja."ujar Yudha.
"Makasi Ella udah Nerima kita."ujar Alvano.
"Hay...Hay...hay kok Abang Ella nangis sih gak boleh nangis dong,Ella seneng ada kalian di hidup Ella jadi Ella gaka akan kesepian lagi."ujar Ella.
"Kita janji dek,bakalan bahagiain kamu." Ucap mereka berempat.
"Makasi Abang Abang kesayangan Ella." Tiba tiba Ella mimisan membuat empat Abang nya Ella khawatir.
"Dek..hidung kamu mimisan?"ujar Jovan panik.
"APA MIMISAN!!"ujar Citra.
"mana..mana? Yampun Ella kamu kenapa sayang?" Tanya Damian.
"Shitttt sial aku lupa meminum obat, kenapa harus sekarang,aku mohon jangan."bantin Ella.
"Sini duduk." Ajak citra.
"Kok bisa mimisan sayang?apa perlu papa panggilin dokter?" Ujar Damian panik.
"Jangan pa,jangan panggil dokter, Ella hanya sedikit capek da butuh istirahat aja pa."ujar Ella lemas,"pa,ma ,Abang, Ella mau ke kamar dulu yaa."
"Ya udah Abang anter yaa?" Ujar Alvano.
"Jangan bang Ella bisa sendiri." Karna tidak tahan akan sakit kepalanya Ella berlari ke kamarnya.
"Pa,kayaknya Ella ada yang dia sembunyikan dari kita." Ujar Citra panik.
"Papa juga merasa seperti itu ma."
"Pah Yudha khawatir sama Ella, mending kita lihat Ella."
"Ya udah ayo papa juga khawatir." Mereka semua naik ke kamar Ella untuk melihat Ella baik baik saja.
Kamar Ella
"Hiks hiks hiks, kenapa harus sekarang,akhhh gue gak tahan,sama rasa sakit kepala ini.hiks hiks hiks."
"Ya Allah,kapan Ella bisa terlepas dari sakit Ella, Ella gak kuat."
"Kenapa harus Ella, Ella bener bener gak kuat." Ella memegang kepala nya yang sakit.
"Akhhhh sakitt."
"Obat." Langsung mengambil obat dan meminum nya lama kelamaan mengantuk karena efek obat.
Diluar kamar Ella yang mendengar semua rintisan sakit Ella,karena Ella tidak mengaktifkan kedap suara.dan menangis mendengar ucapan dari Ella itu.
"Pah.apa maksud Ella ?Ella sakit apa?" Ujar Zayan serak.
"Papa juga gak tau Yan, selama ini kita gak tau apa apaa tentang Ella."
"Pah,mama takut Ella kenapa napa,pah."
"Mending kita masuk gak di kunci pintunya."ucap Jovan.
"Ya udah ayo masuk." Mereka masuk ke dalam kmar Ella, mereka melihat tisu tisu yang beserakan yang ada noda darah dari hidung Ella.ella tertidur karena effek obat.
"Ella kamu kenapa sayang,apa yang kamu sembunyikan dari papa nak?apa yang papa gak tau tentang kamu nak?"
"Kenapa kamu dulu harus ke London apa yang terjadi?"
"Maafin papa sayang,papa gagal menjaga kamu."
"Sekarang kamu sakit apa Ella?"
"Ella, mama gak tega liat kamu kayak gini sayang , kamu kenapa?"
"Dek kamu kenapa dek?"
"Dekkk?"
Ella terbangun karena berisik namun tidak membuka mata dan mendengar yang mereka ucapkan dan Ella pun menangis diam diam.
"Ella gak tau harus apa sekarang?apa Ella harus jujur? tapi Ella gak mau lihat kalian khawatirin Ella. Ya Ella gak boleh jujur ya gak boleh jujur ,Ella kuat ,Ella gak lemah."batin Ella sambil menyemangati dirinya sendiri. Setelah itu keluarga nya keluar dari kamar Ella membiarkan Ella beristirahat.malam hari pun telah tiba dan mereka semua sudah kumpul di meja makan kecuali Ella yang belum turun.
"Adek kalian mana?"tanya Citra yang masih menata makanan di meja makan.
"Kayak nya masih di atas deh ma."jawab Zayan.
"Ya udah biar Yudha yang panggilin."
"Gue ikutt."
"Ya udah ayoo."
"Jangan lupakan gue."
"Ikut dah."
Mereka berempat akhirnya ke atas untuk memanggil adek bungsu mereka dan membuat mama dan papa menggelengkan kepalanya.
"Dasar anak anak." Ujar Damian.
"Ada ada saja."timpal Citra.
Kamar Ella
"Adek."teriak mereka berempat."Adek bangun dek."
"Masuk lah." Ajak Jovan
"Ayo " mereka masuk kamar Ella dan melihat Ella yang masih tertidur.
"Dek bangun dek."
"Dekkk."
"Adek sayang bangun."
"Euhhhghhh."Ella pun terbangun dari tiudr nya."Abang?"
"Ayo dek kebawah kita makan dulu."
"Ya Abang adek Cuci muka dulu."
"Kita tunggu disini yaa."
"Oke." Ella pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.setelah selesai dia pun Ella berganti baju dan kembali ke Abang Abang nya.
"Let's go Abang."
"Ayoo let's go." Mereka pun turun bersama sama.
"Good night ma, pa." Sapa Ella
"Good night sayang."jawab mama dan papa.
"Sini sayang kita makan."ucap citra.
"Iyaa maa."
"Duhh gimana nih,semua makanan ada bawang merahnya sedangkan gue alergi bawang merah ,kalau gue makan ntar bintik bintik gue muncul."batin Ella.
"Ella kok cuma di liatin aja Syaang ?kenapa gak di makan sayang?"tanya Damian.
"Emmm pah?"
"Kenapa sayang?"
"Sebenernya nya Ella gak bisa makan semua makanan ini pah."
"Kenapa Ella?apa Ella gak suka masakan mama?"
"Haisss bukan gitu ma,semua makanan ini ada bawang merahnya sedangkan Ella alergi bawang merah."
"Hah?"Damian kaget karna dia baru tahu tentang ini,"sayang sejak kapan kamu alergi bawang merah?"
"Waktu di London pah,pada saat itu makan Yanga ada bawang merahnya tapi Ella malah muncul bintik bintik merah rasanya perih banget pah." Jelas Ella."maaf Ella yang gak kasi tau papa karna saat itu Ella gak mau merusak moment mama dan papa."
"Sayang kok kamu bicara kayak gitu,Ella dengerin mama ya.mama sekarang mama kamu,kalau kamu ada apa apa bicara aka sama mama, yaudah mama masakin tanpa ada bawang merah nya."
"Makasi ma."
"Sama sama sayang." Citra pun pergi memasak makanan khusus untuk Ella.
"Berarti pah, mulai sekarang kita harus kontrol khusus makanan untuk Ella."usul Yudha.
"Papa setuju,yaudha khusus makanan Ella kota pisahkan."
"Jangan sedih sayang kita akan menjaga kamu."
"Ya Abang."
"Nah ini dia makanan khusus untuk princess mama." Ujar Citra membawa nasi goreng.
"Makasi ma."
"Sama sama sayang."
"Dah ayo makan."
"Yaa pa." Jawab kompak para anak anak ,Mereka pun makan bersama dengan tenang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments