BAB 17 : KESEMPURNAAN AKTING

Kini Gandhi dan Siti sudah berada di rumah kontrakan yang spesial mereka sewa untuk menjalankan peran sebagai suami istri. Kartu Keluarga mereka berduapun sudah Harso pastikan terdaftar di alamat tersebut, tentu dengan perubahan status keduanya dalam KTP sesuai dengan buku nikah mereka berdua. Itulah yang menjadi dasar Harso tenang meninggalkan Siti anak semaya wayang mereka saat ia berpindah tugas. Perasaan aman, tenang dan lega bagi setiap orang tua yang telah menikahkan anaknya.

"Sit, lu beneran gak bisa masak?" tanya Gandhi pagi-pagi sekali, ia tampak sudah berpakaian rapi. Mungkin akan pergi mencari nafkah.

"Iya."

"Mau belajar gak?"

"Gak." jawab Siti yang masih bermalas-malasan di atasn tempat tidurnya.

"Gimana kalo aku yang masak tapi kamu yang cuci baju dan bersih rumah." Gandi sangat kooperatif ya dalam rumah tangga pura-pura ini.

"Gua istri yak, bukan babu." Jawab Siti cuek.

Gandhi masuk kamar Siti lalu melorotkan celananya, sambil naik atas ranjang Siti mendekati perempuan yang tetiba duduk dengan tatapan takut pada Gandhi.

"Heh, lu mau ngapain?" Siti duduk dan mundur ketepian tempat tidurnya.

"Kalo lu memang istri, layani suami dong." Gandhi juga melapas baju yang ia pakai. Kini dada bidangnya sudah ia buat makin mendekat dengan Siti.

"Eh, Gan lu mau ngapain?" Siti mendorong dada Gandhi.

"Kita boleh nikah pura-pura. Tapi administrasi kita asli, gua mau minta jatah sebagai suami, gak dosa kok." Ujar Gandi kembali mendekati Siti.

"Sekali pura-pura ya pura-pura, Ih cabul banget sih. Pake tuh baju lu." Siti berlari dari atas tempat tidur.

"Kalo gak bisa kasih jatah batin, paling gak lu kasih jatah lahir. Masak kek, bebersih rumah kek." Ujar Gandhi memasang najunya kembali.

"Heh. Di sini gue yang bayar loe. Kalo bukan donatur gak usah ngatur, Paham!" Seru Siti nyolot. Gandhi hanya mencebikkan mulutnya.

"Jangan pernah sekali-kali lu deketin gua kayak tadi lagi. Jijik gua. Gua udah bayar loe, pake tu duit untuk menuhin kebutuhan lahir dan batin loe. Gak ada itu masak masak  dan bersih rumah. Gua ada di rumah ini hanya agar terlihat kita seperti rumah tangga. Jangan ganggu gue." Ujar Siti tegas.

"Oke." Jawab Gandhi tidak mau beradu argumen lagi dengan Siti. Kemudian dia pergi dengan kendaraan bututnya.

Siti segera membuka laptopnya. Sudah waktunya ia fokus dengan bebrapa artikel yang ia harap bisa membantunya segera menyelesaiakan skripsinya. Semua bahan penelitian sudah cukup ia kumpulkan dianatar sibuk dan rasa malasnya. Bagi Siti sekarang ia segera menyelesaikan tugas akhir itu, Sehingga mendapat kepastian dari Arka untuk segera menikahinya dan bercerai dengan Gandhi.

Pagi datang, Siti baru sadar kalau Gandhi tidak pulang sejak kemarin. Hatinya sedikit senang setidaknya tidak akan ada orang yang mengganggunya seperti kemarin. Walaupun ia merasa agak sepi dan asing berada di rumah baru  tersebut.

Tidak tanggung-tanggung ternyata Gandhi sudah tiga hari tidak pulang kerumah kintrakan mereka. Sebenarnya Siti tidak takut, hanya ia kadang harus sering berbohong pada kedua orang tuanya yang kadang meninta VC dengannya yang selalu mencari keberadaan Gandhi. Hal itu yang membuat Siti akhirnya mengirim chat pada suami pura-puranya tersebut.

"Loe di mana Gan?"

"Kenapa kangen loe sama gue?" balas Gandhi cepat.

"Mertua Loe tuh cari lue terus, Bete gue." Balas Siti lagi. Tetapi chat Siti hanya di read tanpa balasan oleh Gandhi.

Siti tertegun sendiri melihat tumpukan pakaiannya sendiri yang sudah sejak tiga hari ia biarkan saja dalam kamar mandi. Jangan tanya betapa berantakannya dapur Siti, ia memang selalu pesan makan online tapi tidak semuanya dalam box. Kadang ia juga menggunakan alat makan yang sebelumnya berjejer rapi oleh Gandhi.

30 menit kemudian Gandhi pulang dengan pakaian yang berbeda dengan saat ia pergi tiga hari yang lalu. Tampangnya masih rapi dan tampan. Tidak lusuh apa lagi lecek. Sepertinya ia hidup dengan baik di luar rumah, tidak seperti orang yang sedang lelah mencari nafkah.

"Loe kemana aja sih?" tanya Siti menyambut kepulangan Gandhi.

"Nginap di hotel." Jawabnya santai lalu masuk ke kamarnya yang lebih kecil dari Siti.

"Ngapain?"

"Kepo." Jawabnya singkat lalu berjalan ke dapur melihat betapa berantakannya penampakan di sana.

"Ngapain di hotel sama siapa?" cecar Siti mengejar Gandhi.

"Bukannya dalam perjanjian kita gak boleh urus urusan orang lain?" tanya Gandhi pada Siti.

Entah apa yang ada dalam pikiran Gandhi. Dia tidak marah melihat dapur itu berantakan. tetapi tangannya langsung merapikan kekacauan disana. Apakah ia terbiasa rapi atau bagaimana. Ia terlihat ikhlas saja mencuci piring bekas Siti, membuang sampah dan melihat ketersediaan makan dalam lemari es mereka.

Tidak sampai 60 menit, dapur sudah rapi, nasi pun sudah tertanak dalam alat masak. Ada telur ceplok masak balado di atas meja makan itu, tapi hanya satu biji ia buat. Kacang, pilin jagung dan wortel juga terlihat sudah tertumis sempurna tampak lezat di mata Siti. Ia meneguk air liurnya sendiri melihat sajian itu di atas meja dapur mereka.

Gandhi mengambil piring, memasukan nasi serta lauk  dan sayur buatannya. Menyiapkan air untuk ia minum sendiri, lalu makan sendiri. Siti bertindak sebagai penonton yang budiman saja, sepertinya Gandhi tidak menganggap kehadiran Siti di rumah itu.

Siti berlari ke kamar, mendengar ponselnya berbunyi dan benar saja itu VC dari Sita.

"Sedang apa Sit, Gandhi mana?" tanya sang ibu. Buru-buru Siti berjalan mendekati Gandhi yang sedang makan sendiri di dapur.

"Oh, ibu. Maaf sedang makan bu." Ujar Gandhi menarik Siti agar duduk berpangku dengannya.

"Loh kok piringnya cuma satu?" tanya Sita yang sempat melihat piring makan hanhya satu di depan Gandhi.

"Biar ngirit nyuci Bu, jadi sepiring berdua. Ya kan sayang, a...a" Akting Gandi wajar kan di bayar Siti 10 juta sebulan. Kini Ia sudah menyuap Siti dengan sendok bekas mulutnya. Mau tidak mau Siti pun menerima suapan dari gandhi. Amazing, ternyata masakan Gandhi enak, itu yang dapat Siti simpulkan dalam pikirannya.

"Wah, mama bisa cepet nih dapat cucu kalo kalian romantis begini." Senyum Sita tampak riang melihat kemesraan anak dan menantunya dari layar pipih tersebut. Sambungan itu berakhir denganrasa puas dari pihak orang tua Siti. Sungguh lega rasanya melihat kebahagiaan anak yang jauh dari mereka.

"Sana." Usir Gandhi saat sambungan VC itu berakhir.

"Telurnya cuma satu, Gan?" tanya Siti melihat hanya ada tumis sayur yang tersisa di meja.

"Ya, kan aku hanya buat untukku, kalau yang dua, di sini." Ujar Gandhi menunjuk bagian bawahnya, kemudian menghabiskan sayur itu ke piringnya.

"Loe gak mau bagi sama gue?" tanya Siti.

"Telur gue?" tanya Gandhi memastikan apa yang Siti minta.

"Makanan lu, lah."

"Duit loe kan banyak, beli aja sana. Tuh pakaian di kamar mandi loe buang aja kalo gak bisa cuci sendiri." Ujar Gandhi yang terlihat tidak suka melihat tumpukan pakaian di sana.

"Kalo loe nyuci baju, sekalian lah baju gue." ujar Siti berharap Gandhi berbaik hati, sebaik tadi lelaki itu membersihkan dapur.

"Gua bersih dapur tadi, karena sudah gak ada alat makan yang bisa gua pake untuk gua pake makan. Lagian, bekas sendir aja sampe gak bisa bersihin. 10 juta yang lu kasih cuma untuk jadi suami pura-pura yak, bukan untuk jadi babu lu juga." Ujar Gandhi yang sudah berdiri mencuci bekas makannya dan dapur sudah kembali bersih olehnya.

Tengah malam Siti lapar, sebab sore tadi ia hanya dapat dua suapan dari Gandhi, karena menyempurnakan akting mereka.

BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Eka Burjo

Eka Burjo

nah ku suka gaya Gandhi, bagus biar ga manja tuh Siti

2025-01-22

5

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

betul gandhi. supaya siti gak trus2an sombonk & mikirin raka

2025-01-23

4

Inge

Inge

harusnya Gandhi jangan melorot kan celana saja, tp beneran ambil hak nya saja sekalian. kan sudah halal juga 😁

2025-01-27

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : BUKAN SITI NURBAYA
2 BAB 2 : LAMAR AKU DONG
3 BAB 3 : HARUS MENIKAH
4 BAB 4 : BERANI DI AJAK NIKAH
5 BAB 5 : PUTUS
6 BAB 6 : NGAJAK DEBAT
7 BAB 7 : SARAN TANPA MIKIR
8 BAB 8 : APES BANGET
9 BAB 9 : PERJANJIAN
10 BAB 10 : IDE KONYOL
11 BAB 11 : BICARA EMPAT MATA
12 BAB 12 : SAH
13 BAB 13 : COWOK MATRE
14 BAB 14 : ATURAN HARSO
15 BAB 15 : KU BOLEH KENCAN?
16 BAB 16 : TIDAK OTORITER
17 BAB 17 : KESEMPURNAAN AKTING
18 BAB 18 : MANISA
19 BAB 19 : BEDA TARIF
20 BAB 20 : CARA GANDHI
21 BAB 21 : NTAR LU MATI
22 BAB 22 : BUKTI CINTA
23 BAB 23 : GUA SUAMI SITI
24 BAB 24 : BUKAN SANDIWARA
25 BAB 25 : BERSAMAMU
26 BAB 26 : GUA YANG BAYAR
27 BAB 27 : LULUS
28 BAB 28 : BUKAN MANUSIA
29 BAB 29 : SEBATANG KARA
30 BAB 30 : BULAN MADU
31 BAB 31 : PUNGGUNG GRATISAN
32 BAB 32 : PENGADILAN AGAMA
33 BAB 33 : NIAT BAIK
34 BAB 34 : MAIN KEMANA
35 BAB 35 : KESEPAKATAN
36 BAB 36 : PENGINTAI
37 BAB 37 : IBU KANDUNG
38 BAB 38 : YANG SEBENARNYA
39 BAB 39 : MUNGKIN MAU DI BUANG
40 BAB 40 : MERAWAT LUKA
41 BAB 41 : TAGIHAN GANDHI
42 BAB 42 ; PENYERAHAN
43 BAB 43 : INGIN JADI SATU-SATUNYA
44 BAB 44 : TEBUS DOSA
45 BAB 45 : CUMA BILANG
46 BAB 46 : ISTRI SHOLEH
47 BAB 47 : KEPO GAK ADA OBAT
48 BAB 48 : TENTANG GANDHI
49 BAB 49 : CHAT GANDHI
50 BAB 50 : KEPERGOK
51 BAB 51 : MEMILIH PERGI
52 BAB 52 : GANDHI KEMBALI
53 BAB 53 : TALAK
54 BAB 54 : SANGKAR EMAS
55 BAB 55 : TOLONG CULIK AKU
56 BAB 56 : DRAMA PENCULIKAN
57 BAB 57 : PENCULIKAN
58 BAB 58 : SINDIKAT
59 BAB 59 : KAMU SIAPA?
60 BAB 60 : SITI DINGIN
61 BAB 61 : KURANG KOMUNIKASI
62 BAB 62 : MIRIP GANDHI
63 BAB 63 : SONIA
64 BAB 64 : KEMBALI KE RUMAH
65 BAB 65 : TAK INGKAR JANJI
66 BAB 66 : ISTRINYA SHOLEH
67 BAB 67 : GAK BISA
68 BAB 68 : MOVE ON
69 BAB 69 : WISUDA
70 BAB 70 : ORANG BARU
71 BAB 71 : NAIK LEVEL
72 BAB 72 : KOK TAMPAN
73 BAB 73 : KAMU SERIUS
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 1 : BUKAN SITI NURBAYA
2
BAB 2 : LAMAR AKU DONG
3
BAB 3 : HARUS MENIKAH
4
BAB 4 : BERANI DI AJAK NIKAH
5
BAB 5 : PUTUS
6
BAB 6 : NGAJAK DEBAT
7
BAB 7 : SARAN TANPA MIKIR
8
BAB 8 : APES BANGET
9
BAB 9 : PERJANJIAN
10
BAB 10 : IDE KONYOL
11
BAB 11 : BICARA EMPAT MATA
12
BAB 12 : SAH
13
BAB 13 : COWOK MATRE
14
BAB 14 : ATURAN HARSO
15
BAB 15 : KU BOLEH KENCAN?
16
BAB 16 : TIDAK OTORITER
17
BAB 17 : KESEMPURNAAN AKTING
18
BAB 18 : MANISA
19
BAB 19 : BEDA TARIF
20
BAB 20 : CARA GANDHI
21
BAB 21 : NTAR LU MATI
22
BAB 22 : BUKTI CINTA
23
BAB 23 : GUA SUAMI SITI
24
BAB 24 : BUKAN SANDIWARA
25
BAB 25 : BERSAMAMU
26
BAB 26 : GUA YANG BAYAR
27
BAB 27 : LULUS
28
BAB 28 : BUKAN MANUSIA
29
BAB 29 : SEBATANG KARA
30
BAB 30 : BULAN MADU
31
BAB 31 : PUNGGUNG GRATISAN
32
BAB 32 : PENGADILAN AGAMA
33
BAB 33 : NIAT BAIK
34
BAB 34 : MAIN KEMANA
35
BAB 35 : KESEPAKATAN
36
BAB 36 : PENGINTAI
37
BAB 37 : IBU KANDUNG
38
BAB 38 : YANG SEBENARNYA
39
BAB 39 : MUNGKIN MAU DI BUANG
40
BAB 40 : MERAWAT LUKA
41
BAB 41 : TAGIHAN GANDHI
42
BAB 42 ; PENYERAHAN
43
BAB 43 : INGIN JADI SATU-SATUNYA
44
BAB 44 : TEBUS DOSA
45
BAB 45 : CUMA BILANG
46
BAB 46 : ISTRI SHOLEH
47
BAB 47 : KEPO GAK ADA OBAT
48
BAB 48 : TENTANG GANDHI
49
BAB 49 : CHAT GANDHI
50
BAB 50 : KEPERGOK
51
BAB 51 : MEMILIH PERGI
52
BAB 52 : GANDHI KEMBALI
53
BAB 53 : TALAK
54
BAB 54 : SANGKAR EMAS
55
BAB 55 : TOLONG CULIK AKU
56
BAB 56 : DRAMA PENCULIKAN
57
BAB 57 : PENCULIKAN
58
BAB 58 : SINDIKAT
59
BAB 59 : KAMU SIAPA?
60
BAB 60 : SITI DINGIN
61
BAB 61 : KURANG KOMUNIKASI
62
BAB 62 : MIRIP GANDHI
63
BAB 63 : SONIA
64
BAB 64 : KEMBALI KE RUMAH
65
BAB 65 : TAK INGKAR JANJI
66
BAB 66 : ISTRINYA SHOLEH
67
BAB 67 : GAK BISA
68
BAB 68 : MOVE ON
69
BAB 69 : WISUDA
70
BAB 70 : ORANG BARU
71
BAB 71 : NAIK LEVEL
72
BAB 72 : KOK TAMPAN
73
BAB 73 : KAMU SERIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!