BAB 13 : COWOK MATRE

Siti dan Gandhi sudah sah menjadi suami istri. Tetapi Nira seolah lupa sehingga santai saja duduk di kamar Siti dengan alasan membantu Siti melepaskan apapun yang menjadi aksesoris di rambut Siti paska acara pernikahan tadi.

"Bentar suami pura-pura, istrimu ini sedang butuh bantuan ini. Kalo mau tidur ya tidur aja." Jawab Nira yang juga tau akan perjanjian konyol mereka tersebut.

Gandhi mana tau malu, walau di sana ada dua wanita yang baru ia kenal, ia sudah melepas pakaian dan menyisakan boxer sepaha yang ia gunakan di bagian dalam.

Siti dan Nira menutup mulut agar pekikan mereka tidak terdengar sampai luar kamar. Mata mereka melotot lalu saling beradu. Setelah melihat punggung Gandhi ternyata sudah kayak kanvas lukisan. Ada tato naga hampir memenuhi bagian punggungnya, Ternyata tato di tangan Gandhi yang di lihat Siti kemarin hanya bagai ranting kecil saja. Huh, sepanjang betis kanannya juga penuh dengan tulisan gak jelas di sana.

"Ada gila-gilanya juga kamu Sit, menikah dengan gangster?" Ucap Nira yang tentu juga di dengar oleh Gandhi. Tetapi Gandhi cuek saja. Ia sudah melangkah mengambil koper yang sejak pagi ia bawa dan ia letakan di kamar pengantin mereka.

"Bodo, yang penting dia bisa kerjasama aja." Siti tidak peduli dengan rupa tubuh yang mirip mading itu. Bagi Siti yang penting Gandhi bisa di memenuhi keinginannya.

Gandhi tidak peduli dengan obrolan Siti dan Nira. Ia langsung masuk saja ke toilet di kamar Siti bahkan tanpa permisi, semacam udah hafal saja dan menganggap itu rumahnya sendiri.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan dari luar memaksa Siti melangkah untuk membuka pintu kamarnya.

"Gandhi mana?" tanya Sita masuk dan langsung menolah nolehkan kepalanya ke dalam kamar anaknya yang baru saja berubah status menjadi istri Gandhi itu.

"Sedang mandi, Mah." jawab Siti menunjuk dengan bibirnya ke pitu kamar kecil.

"Nira gak apa-apa terus di dalam, kenapa tidak kalian berdua saja yang di luar. Kamu itu sudah bersuami Siti. Tidak baik ada cewek lain dalam satu kamar." Sita tidak perduli dengan perasaan Nira. Menurutnya anaknya yang sudah bersuami itu harus menjaga privacy suaminya bukan.

"Iya, maaf tante.Tadi tanggung mau bantu Siti melepas sanggulnya." Nira langsung mengerti dengan teguran dari ibu temannya itu.

"Udah kok, aku pulang dulu ya Sit." Pamitnya dengan wajah sedikit malu.

"Maafkan tante Ya Nira." Tak lupa Sita juga meminta maaf, barangkali Nira tersinggung.

"Tidak apa. Tante bener kok. Permisi." Ujarnya tersenyum. Kemudian sungguh pamit untuk pulang.

Gandhi keluar dari kamar kecil dengan sarung panjang melilit di pinggangnya. Badannya pun sudah tertutup dengan kaos tanpa leher berwarna putih. Persis kostum pak Haji yang siap akan memimpin sholat saja dan Siti tak suka melihat kostum itu melekat di tubuh suaminya. Sebab menurut pikiran Siti, pasti Gandhi akan berakting sebagai lelaki alim di hadapan ayah dan ibunya.

Tapi Siti tidak memberi komentar, ia buru-buru masuk kamar mandi untuk mandi juga berwudhu sebab waktu magrib akan tiba.

"Gandhi yang pimpin sholat kita ya." Pinta Pak Harso saat semuanya sudah berkumpul di ruang tengah dan akan bersiap masuk ke mushola kecil di bagian pojok rumah itu.

"Siap, Pak." Jawab Gandhi lantang.

Makin keki saja Siti melihat kesigapan Gandhi yang terlihat sangat menghormati ayahnya. Tapi aktingnya keren sih, setidaknya Gandhi bisa menunjukkan jika ia memang suami pilihan yang baik di mata sang ayah.

"Gandhi, sekarang kamu adalah kepala keluarga Siti putri kami. Selanjutnya papah beri kalian pilihan. Apakah ingin tetap tinggal di sini, atau silahkan kamu bawa Siti kerumah kalian." Ujar pak Harso selesai mereka sholat dan makan malam bersama.

"Hm... gimana Sit? tetap mau tinggal di sini, atau ikut Mas tinggal di kontrakan. Maaf, Pak. Saya belum punya rumah sendiri, masih sewa." Ujarnya sopan.

"Mas dari mana?" Monolog Siti agak jijik mendengar Gandhi menyebut dirinya dengan panggilan Mas.

"Papa sih tidak masalah jika ingin tetap tinggal di rumah ini, toh nanti Papa dan mama juga pindah. Biasanya pasangan pengantin baru maunya berduaan saja, tidak mau di ganggu." Ujar Harso yang terlihat sangat suka pada Gandhi.

"Siti masih mau tinggal di sini aja sih." Jawab Siti melirik Gandhi.

"Kalo menurut mama sih, sebaiknya biar suami kamu saja yang menentukan. Jadi istri itu harus nurut sama suami. Dosa kamu sudah dia yang tanggung loh Sit." Ujar Sita menasihati putrinya.

"Kita bicarakan nanti ya Sit. Kita berembuk dulu." Jawab Gandhi terlihat sangat bijaksana. Di respon anggukan dari Pak Harso.

"Gan, emang kamu punya rumah kontrakan. Bukannya kamu cuma tinggal di kost?" Siti langsung memberondong Gandhi dengan pertanyaan saat mereka masuk kamar Siti.

"Makanya buruan transfer 10 juta, biar aku bisa cepet cari rumah untuk kita. Kamu tidak sedang menipu aku tentang bayaran 10 juta kan Sit?' Jawab Gandhi sudah berubah perangai ketika hanya mereka  berdua di dalam kamat itu.

"Sudah ku duga, kamu emang matre." Tukas Sit mengambil ponselnya.

"Gak usah nuduh aku matre, toh kamu juga terbantu olehku." Ujar Gandhi cuek dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur Siti.

"Hus, kenapa tidur di sini, sana di lantai." Hardik Siti mengusir Gandhi dari atas ranjangnya.

Boro-boro unboxing sih kalo pasangan ini.

BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

Eka Burjo

Eka Burjo

iih Siti jahat,cubit nih🤏🤏🤏

2025-01-18

6

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

eh.. eh... siti. ingat kata mamamu. harus nurut sama suami

2025-01-19

3

Pelita Similikity

Pelita Similikity

Siapa yang akan duluan jatuh cinta antara kalian berdua nanti?

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : BUKAN SITI NURBAYA
2 BAB 2 : LAMAR AKU DONG
3 BAB 3 : HARUS MENIKAH
4 BAB 4 : BERANI DI AJAK NIKAH
5 BAB 5 : PUTUS
6 BAB 6 : NGAJAK DEBAT
7 BAB 7 : SARAN TANPA MIKIR
8 BAB 8 : APES BANGET
9 BAB 9 : PERJANJIAN
10 BAB 10 : IDE KONYOL
11 BAB 11 : BICARA EMPAT MATA
12 BAB 12 : SAH
13 BAB 13 : COWOK MATRE
14 BAB 14 : ATURAN HARSO
15 BAB 15 : KU BOLEH KENCAN?
16 BAB 16 : TIDAK OTORITER
17 BAB 17 : KESEMPURNAAN AKTING
18 BAB 18 : MANISA
19 BAB 19 : BEDA TARIF
20 BAB 20 : CARA GANDHI
21 BAB 21 : NTAR LU MATI
22 BAB 22 : BUKTI CINTA
23 BAB 23 : GUA SUAMI SITI
24 BAB 24 : BUKAN SANDIWARA
25 BAB 25 : BERSAMAMU
26 BAB 26 : GUA YANG BAYAR
27 BAB 27 : LULUS
28 BAB 28 : BUKAN MANUSIA
29 BAB 29 : SEBATANG KARA
30 BAB 30 : BULAN MADU
31 BAB 31 : PUNGGUNG GRATISAN
32 BAB 32 : PENGADILAN AGAMA
33 BAB 33 : NIAT BAIK
34 BAB 34 : MAIN KEMANA
35 BAB 35 : KESEPAKATAN
36 BAB 36 : PENGINTAI
37 BAB 37 : IBU KANDUNG
38 BAB 38 : YANG SEBENARNYA
39 BAB 39 : MUNGKIN MAU DI BUANG
40 BAB 40 : MERAWAT LUKA
41 BAB 41 : TAGIHAN GANDHI
42 BAB 42 ; PENYERAHAN
43 BAB 43 : INGIN JADI SATU-SATUNYA
44 BAB 44 : TEBUS DOSA
45 BAB 45 : CUMA BILANG
46 BAB 46 : ISTRI SHOLEH
47 BAB 47 : KEPO GAK ADA OBAT
48 BAB 48 : TENTANG GANDHI
49 BAB 49 : CHAT GANDHI
50 BAB 50 : KEPERGOK
51 BAB 51 : MEMILIH PERGI
52 BAB 52 : GANDHI KEMBALI
53 BAB 53 : TALAK
54 BAB 54 : SANGKAR EMAS
55 BAB 55 : TOLONG CULIK AKU
56 BAB 56 : DRAMA PENCULIKAN
57 BAB 57 : PENCULIKAN
58 BAB 58 : SINDIKAT
59 BAB 59 : KAMU SIAPA?
60 BAB 60 : SITI DINGIN
61 BAB 61 : KURANG KOMUNIKASI
62 BAB 62 : MIRIP GANDHI
63 BAB 63 : SONIA
64 BAB 64 : KEMBALI KE RUMAH
65 BAB 65 : TAK INGKAR JANJI
66 BAB 66 : ISTRINYA SHOLEH
67 BAB 67 : GAK BISA
68 BAB 68 : MOVE ON
69 BAB 69 : WISUDA
70 BAB 70 : ORANG BARU
71 BAB 71 : NAIK LEVEL
72 BAB 72 : KOK TAMPAN
73 BAB 73 : KAMU SERIUS
Episodes

Updated 73 Episodes

1
BAB 1 : BUKAN SITI NURBAYA
2
BAB 2 : LAMAR AKU DONG
3
BAB 3 : HARUS MENIKAH
4
BAB 4 : BERANI DI AJAK NIKAH
5
BAB 5 : PUTUS
6
BAB 6 : NGAJAK DEBAT
7
BAB 7 : SARAN TANPA MIKIR
8
BAB 8 : APES BANGET
9
BAB 9 : PERJANJIAN
10
BAB 10 : IDE KONYOL
11
BAB 11 : BICARA EMPAT MATA
12
BAB 12 : SAH
13
BAB 13 : COWOK MATRE
14
BAB 14 : ATURAN HARSO
15
BAB 15 : KU BOLEH KENCAN?
16
BAB 16 : TIDAK OTORITER
17
BAB 17 : KESEMPURNAAN AKTING
18
BAB 18 : MANISA
19
BAB 19 : BEDA TARIF
20
BAB 20 : CARA GANDHI
21
BAB 21 : NTAR LU MATI
22
BAB 22 : BUKTI CINTA
23
BAB 23 : GUA SUAMI SITI
24
BAB 24 : BUKAN SANDIWARA
25
BAB 25 : BERSAMAMU
26
BAB 26 : GUA YANG BAYAR
27
BAB 27 : LULUS
28
BAB 28 : BUKAN MANUSIA
29
BAB 29 : SEBATANG KARA
30
BAB 30 : BULAN MADU
31
BAB 31 : PUNGGUNG GRATISAN
32
BAB 32 : PENGADILAN AGAMA
33
BAB 33 : NIAT BAIK
34
BAB 34 : MAIN KEMANA
35
BAB 35 : KESEPAKATAN
36
BAB 36 : PENGINTAI
37
BAB 37 : IBU KANDUNG
38
BAB 38 : YANG SEBENARNYA
39
BAB 39 : MUNGKIN MAU DI BUANG
40
BAB 40 : MERAWAT LUKA
41
BAB 41 : TAGIHAN GANDHI
42
BAB 42 ; PENYERAHAN
43
BAB 43 : INGIN JADI SATU-SATUNYA
44
BAB 44 : TEBUS DOSA
45
BAB 45 : CUMA BILANG
46
BAB 46 : ISTRI SHOLEH
47
BAB 47 : KEPO GAK ADA OBAT
48
BAB 48 : TENTANG GANDHI
49
BAB 49 : CHAT GANDHI
50
BAB 50 : KEPERGOK
51
BAB 51 : MEMILIH PERGI
52
BAB 52 : GANDHI KEMBALI
53
BAB 53 : TALAK
54
BAB 54 : SANGKAR EMAS
55
BAB 55 : TOLONG CULIK AKU
56
BAB 56 : DRAMA PENCULIKAN
57
BAB 57 : PENCULIKAN
58
BAB 58 : SINDIKAT
59
BAB 59 : KAMU SIAPA?
60
BAB 60 : SITI DINGIN
61
BAB 61 : KURANG KOMUNIKASI
62
BAB 62 : MIRIP GANDHI
63
BAB 63 : SONIA
64
BAB 64 : KEMBALI KE RUMAH
65
BAB 65 : TAK INGKAR JANJI
66
BAB 66 : ISTRINYA SHOLEH
67
BAB 67 : GAK BISA
68
BAB 68 : MOVE ON
69
BAB 69 : WISUDA
70
BAB 70 : ORANG BARU
71
BAB 71 : NAIK LEVEL
72
BAB 72 : KOK TAMPAN
73
BAB 73 : KAMU SERIUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!