di pagi itu mentari sudah menampakkan diri nya, bahkan sudah sangat bersinar, di sebuah kamar, yang berdominan memakai warna gelap ,seperti coklat susu, hitam, dan biru dongker, terdapat seorang gadis yang masih tidur di baluti selimut tebal nya, padahal alarm mungkin sudah lelah karna terus beburnyi tanpa henti , sampai akhirnya karna terlalu berisik gadis tersebut mengambil alarm tersebut dan membanting nya ke lantai ,"brakk...! prang...!" hancur sudah alarm tersebut. kamar nya pun kembali menghening, tak lama dari keheningan tersebut , tampak terdengar derap kaki yang berlari menyusuri tangga dan pastinya menuju kamar nya.
drap..drap..drap .
"oyy kebo , bangun woii ,udah pagi "teriak seorang laki laki yang memanggilnya dari luar tapi tak di hiraukan sama sekali olehnya.
"yaelah tu bocah tidor apa mati si , cik ..repotin aja " gerutu laki laki yang berada diluar kamar gadis tersebut.
"ana !! lu buka gak pintu nya atau gue dobrak sekarang " sentak laki laki tadi, membuat gadis di dalam selimut tadi yang tak lain adalah ana tersebut beranjak bangun.
"cik, ganggu banget sih lu ar " ujar ana sambil menuruni kasur dan mebuka pintu.
"gangguin lu bilang , woyyy kebo!! , udah jam 07.15 ****** , lu pergi sendiri ya gue udah telat soal nya "sahut arhan kesal.
"cih, masih jam segitu juga , yaudah sono pergi lu "sahut ana jengkel.
"brak..!!" ana membanting keras pintu tersebut membuat arhan terjungkal kebelakang.
"kampret lu jadi kakak, awas aja lu gue doain sial lu hari ini" kesal arhan dan pergi meninggalkan kamar kakak nya tersebut sambil memasang muka kesal.
sampai di bawah ia melihat mama dan papa nya yang sudah duduk di kursi meja makan, seperti nya kedua orang tua nya itu sedang menunggu ia dan kakaknya.
"han , mari sayang makan dulu baru berangkat " ucap mama nya lembut.
"ga usah deh ma, aku udah telat ni gara gara ana, aku duluan aja ya"sahut arhan dengan rasa bersalah .
"huh baiklah , tunggu sebentar biar mama masukin bekal sarapan kamu , nanti kamu makan ya" tutur mama nya dan hanya di balas anggukan oleh arhan.
tak lama kemudian mama nya balik kemeja makan saat itu pula kakak nya turun. seperti biasa kakaknya pasti memasang wajah datar nya, entah lah bahkan arhan sendiri pun tidak bisa menebak apa yang sedang diekspresikan kakaknya tersebut.
"oy, na! lu bisa gak si pagi pagi tu senyum kek , biar nambah cantik , heran gue, wajah cantik ,body mantap, tapi ekspresi kaya mayat hidup , anak siapa sih lu " celetuk arhan ,sedangkan ana hanya menoleh sebentar dan menulikannya.
"ma.. aku pergi duluan ya...!!" tutur ana dan menyalami mama nya dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan arhan dan papa nya di meja makan.
"sialan! dikacangin gue " lirih arhan sambil menatap kakak nya yang agak rapi dengan menggunakan jilbabnya.
"ana, sampai kapan kamu mau seperti ini hah ! papa udah bilang kan berhenti untuk ikut ilmu bela diri, dan musik, kamu harus mulai belajar tentang perusahaan, jangan malu-maluin papa sama mama kamu, papa udah ngerawat kamu sejak kecil tak bisakah kau memberi balasannya ana" sentak papa kasar, perkataan papa nya tadi membuat mamanya dan adik nya membelalakkan mata sedangkan ana hanya mematung di tempat.
"pa...!!!" tegur mama dengan menggelengkan kepalanya terhadap papanya.
"sudah kamu diam saja sayang , anak seperti dia harus kita kasih pelajaran " jawab papa memotong perkataan mama.
"heh!! berarti papa selama ini gak ikhlas ngerawat aku, wah hebat seorang orang tua harus terpaksa merawat darah daging nya sendiri , sangat mengagumkan. papa, kalau papa gak mau ngerawat anak , sebaiknya gak usah nyiptain anak, jangan mau enak nya doang tapi gak mah tanggup jawab, itu namanya pria brengsek" maki ana sambil menekan kata brengsek membuat papa nya mematung. dan ia pun berlalu pergi dari rumah nya.
ia membawa mobil Sedan BMW nya dengan kecepatan penuh , bahkan ia sampai di maki oleh orang lain saat ia menyelip dengan cepat mobil mobil yang lain. dari waktu 40 menit menuju ke sekolah, sekarang hanya sampai 20 menit saja waktu yang ia tempuh, fantastic bukan.
tiba di gerbang sekolah, ia melihat pintu gerbang akan ditutup dengan kecepatan penuh ia menerobos masuk ,sampai membuat pak satpam tersentak kaget sambil memegang jangtung nya, siswa siswi yang lain pun seperti itu. setelah memakirkan mobilnya dengan benar ia pun keluar dari mobil dan berjalan sedirian , tanpa memperdulikan tatapan semua orang sedang menatap nya sekarang .
bruk... !!tuk...!!
"awww... siapa sih " bentak ana .
"ah sorry , gu...gue gak sengaja , seriusan deh ,soalnya buku nya banyak banget, jadi gak terlalu kelihatan jalannya"sahut seorang pria yang menabrak ana tadi.
"huh.."ana pun menghela nafas kasar.
"makanya besok besok sekalian segerobak lu bawa. "sahut ana kesal dan berlalu pergi begitu saja .
"eh tunggu, dulu "laki laki tadi sedikit berteriak kepada ana yang sudah berlalu, membuat ana berhenti tanpa menoleh .
"gue azam reynand santoso , dari kelas XII. MIPA 4, kalau lu? " tutur azam dengan ramah.
"gue gak nanyak , dan juga gak penting lu tau nama gue " sahut ana dan beranjak pergi lagi.
sampailah ia dikelas dan duduk ia dibangku dimana ia duduk dengan amelia teman gesrek nya itu.
"tumben lu telat , kenapa? "tanya amel.
"ada masalah sendikit "sahut ana tanpa menoleh.
"what!! lu ada masalah lagi , sama siapa, niken ganggu lu lagi ya "tanya amel bertuntun membuat ana pusing.
"kenapa mesti si niken coba" tanya ana mengerutkan kening.
"ya kan lu bilang ada masalah , siapa lagi coba yang berani buat amasalah sama lu kecuali si niken niken itu ya kan? "sahut amel membenarkan ucapannya.
"cik , miring banget sih otak lu" sinis ana kesal membuat amel cemberut.
"tap.." ucapan amel duluan dipotong oleh ana.
"shuttt!!! udah diem gue mau ketoilet sebentar " sahut ana cepat sambil meletakkan telunjuknya di bibirnya dan berlalu keluar.
"ana kenapa mel? " tanya fathimah tiba tiba.
"entah , gue juga gak tau di cuma bilang tadi dia sedikit ada masalah..." sahut amel dengan wajah masih cemberut.
"masalah apa ?" dengan kompak fathimah dan felin bertanya
"kompak banget si kalian, gue gak tau punya masalah apa , yang pasti keknya ini ada masalah sama niken deh "sahut amel lagi.
"what!! serius lu" teriak felin
"iya gue serius , kan dia bilang kalau dia itu ada masalah berarti si niken pelakunya "sahut amel dengan polos nya membuat kedua teman nya menatap nya datar.
pletak!!!
"awww ...sakit goblog "teriak amel saat felin menjitak kepalanya dengan keras.
"otak lu di buat dari apa sih, suka banget nuduh orang, emang lu udah pastiin" kesal felin, dengan berkecak pinggang.
"udah felin balik aja yuk" ajak fathimah yang diangguki oleh felin , dan berlalu meninggalkan amel dengan tampang kesalnya.
haloo guys guys... mau dilanjutin gak , kalau mau jangan lupa di vote, coment ,and like ya, thanks you, see you next chapter.❤👋❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments