Arc 1 - Benua Huo Zhou - Kejadian Tak Terduga

Sepuluh Tahun Kemudian.

Di dunia spiritual yang terbagi menjadi tujuh benua, para kultivator memperebutkan tempat untuk menjadi yang terkuat dan satu per satu kehilangan nyawa nya karena hanya seorang yang mempunyai kekuatan absolut dan tanpa rasa belas kasih baru bisa menjadi salah satu penyandang gelar yang terkuat di seluruh dunia. Sekte-sekte terbesar juga tersebar dimana-mana dengan murid berbakatnya dan inilah nama-nama benua yang tersebar di dunia spritual ini.

1. Benua Shui Guo.

2. Benua Huo Zhou.

3. Benua Zhen Mu.

4. Benua Xian Jin.

5 Benua Shen Tu.

Kelima benua ini tidak terpisah dan terlihat menyatu, pemisah benua-benua ini hanyalah sungai-sungai besar yang tersebar di kelima benua ini termasuk sungai di provinsi Qingyun di dekat desa Wudang di episode sebelumnya.

Ada juga dua benua yang tersisa di seluruh dunia ini, yang pertama benua ini ada di ujung dunia bagian timur, lalu yang kedua ada di ujung dunia bagian barat. Tetapi, kedua benua ini hanya bisa dimasuki oleh seorang yang memilik ranah minimal di tahap "Qi Transformation Realm" atau di atas nya.

6. Benua Iblis.

7. Benua Dewa.

Benua Iblis dan Benua Dewa ini keberadaan nya sangat susah untuk diketahui, benua ini hanya bisa diakses oleh pemenang kompetisi yang di adakan oleh lima benua utama. Kompetisi ini umumnya disebut dengan "Kompetisi Lima Elemen" oleh beberapa masyarakat di benua ini dan dahulu atau beberapa ratus tahun lalu kompetisi ini diberi nama "Tournament Xuanwu". Lalu sekarang sudah diganti dengan nama Kompetisi Lima Elemen, puncak dari kompetisi ini berada pada lima tahun lagi. Para jenius-jenius dari berbagai benua, negara dan sekte-sekte yang berada di bagian dunia spiritual pun mengejar target atau ingin menduduki kursi tiga teratas di dalam Kompetisi Lima Elemen tersebut agar nama murid atau sekte nya bisa dikenal di berbagai belahan dunia.

Keadaan Di Ujung Benua Xian Jin.

Kini di pedesaan bernama Ling Zhou di Provinsi Xinjian, seorang bocah laki-laki jenius hidup dengan kakeknya di gubuk kumuh di dekat sekte "Salju Biru" dan mereka berdua hanya bisa mencari makan dari mengumpulkan kayu bakar.

Kakek tua yang sudah merawat cucunya itu sekarang sudah berumur sekitar 65 tahun, dia bernama Mu Cheng dan cucunya itu baru berumur kurang lebih 10 tahun.

Tiba-tiba seorang remaja perempuan yang sedang kewalahan dan tertatih-tatih tubuhnya tersungkur di depan gubuk atau rumah lusuh Mu Cheng si kakek tua tersebut.

Brukk....

Dengan cepat cucunya menghampiri perempuan tersebut yang berpakaian seperti pendekar pedang, tangan nya pun masih memegang pedang nya walau dia sudah tersungkur.

"Kakek, kakek tolong ! Ada seseorang yang terluka disini !"

Ucap cucunya dikala menemukan seorang pendekar perempuan yang tersungkur itu disaat ingin berjalan keluar rumah untuk mencari kayu bakar.

Kakek yang bernama Mu Cheng itu pun keluar dari rumah lusuhnya dengan memakai tongkat setelah cucunya berteriak meminta tolong padanya.

"Astaga siapakah yang sampai tega berbuat seperti ini ? Ayo cepat bawa ke dalam rumah, kakek akan mengobati luka nya."

Jawab Mu Cheng kepada cucunya dan membawa tubuh pendekar perempuan berbaju merah itu ke dalam rumahnya.

"Bawa semua perlengkapan nya Yuan'er, jangan sampai ada yang tertinggal."

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk mengambil perlengkapan yang terjatuh dari tubuh pendekar perempuan tersebut dan cucunya pun langsung membawa tas beserta pedang perempuan itu ke dalam rumahnya.

Akhirnya Mu Cheng yang tak lain dari kakek bocah tersebut mulai memasukkan energi qi yang keluar dari dalam dirinya ke dalam tubuh perempuan tersebut menggunakan telapak tangan nya ke bagian punggung pendekar perempuan tersebut dengan badan yang di tahan oleh kedua tangan cucunya.

Swoosh...

Swoosh...

Uhuk...

Darah yg tercampur racun pun keluar dari mulut pendekar perempuan itu dan akhirnya tubuh nya yang sudah dikeluarkan racun perlahan direbahkan ke kasur di dalam kamarnya oleh cucunya.

"Huft..., huft...., huft umurku sudah tua, jadi hanya bisa seperti ini saja menyembuhkan mu wahai anak muda. Biarkan dia beristirahat beberapa hari Yuan'er, sebaiknya kita jangan mengganggunya dahulu dan pekerjaan kakek masih banyak diluar. Kau temani dia dulu ya uhuk uhuk."

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk berjaga-jaga di waktu pendekar perempuan itu tak sadarkan diri, lalu ia bergegas menyelesaikan pekerjaan nya menyusun kayu bakar di halaman rumahnya.

Klak....

Dug....

Krak....

Suara tumpukan kayu bakar di halaman depan rumah Mu Cheng terdengar dan saat ini sudah malam hari, bulan purnama pun bersinar terang di langit yang begitu biru di pedesaan Ling Zhou, tiba-tiba Mu Cheng dikagetkan dengan suara yang terdengar dari dalam rumahnya.

Tak....

Tak....

Tak....

Ketika Mu Cheng ingin masuk ke dalam rumahnya, pendekar perempuan yang tadi tak sadarkan diri terbangun.

"Dimana aku ? Dimana pedangku ? Beraninya kau bermusuhan dengan sekte ku !"

Ujar pendekar perempuan itu dikala membuka matanya dan Mu Cheng baru saja masuk ke dalam kamar untuk melihat apa yang terjadi.

"Kakak tenang saja, sudah aman disini. Kakekku menyembuhkan mu tadi siang, kau juga mencari pedang dan perlengkapanmu ? Ada disana tuh, lihatlah...."

Ucap cucu dari kakek Mu Cheng sambil menunjuk ke arah lemari kayu dan disana ada peralatan yang dimiliki oleh pendekar pedang itu.

"Hah hah hah aku harus berterima-kasih pada kalian karena sudah merawat ku dan menjagaku, tetapi aku harus bersiap-siap untuk kembali."

Kata pendekar perempuan kepada Mu Cheng dan cucunya sambil berdiri dan berjalan cepat ke arah lemari kayu untuk mengambil pedang beserta perlengkapannya.

Bruk....

Tiba-tiba pendekar pedang perempuan itu seketika jatuh dan tidak bisa bangkit kembali, Mu Cheng pun menggendong tubuh si perempuan tersebut dan menaruhnya kembali di tempat tidur dengan keadaan pingsan.

"Aish aish aish, dasar anak muda. Mereka tidak tahu caranya menahan diri dan melihat situasi. Nah, Yuan'er kau harus mengingat satu kalimat dariku sebagai kakek mu. Jangan sampai lengah dan jangan sampai berbelas kasih kepada lawanmu kelak apapun kondisi dan situasinya. Tetapi, kau juga harus bijak dalam menilai musuh atau lawanmu disaat-saat genting, tidak boleh sepertiku yang dikala itu sampai lengah dan terjadilah kondisiku seperti sekarang hahaha. Sebaiknya kau latihan dari sekarang jika bermimpi menjadi kultivator terkuat di dunia ini, itukan mimpimu cucuku ? Haha...."

"Meridian nya rusak dan dirinya tidak boleh menggunakan energi qi nya dulu untuk bertarung, yah paling tidak sekitar tiga tahunan baru bisa pulih kembali jika tekun untuk berkultivasi seperti memulai dari awalan aish aish aish. Nasib buruk jatuh kepadamu wanita muda."

Ucapan Mu Cheng kepada cucunya yang saat kecil sudah bermimpi menjadi kultivator terkuat di masa depan nanti, begitu juga Mu Cheng hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat meridian pendekar perempuan yang masih muda sudah terluka parah.

Kukuruyuk....

Cukurukuk....

Empojeruuu....

Matahari pun terbit di pagi hari ini walaupun masih terlihat gelap dan si pendekar perempuan terbangun dari kondisi nya yang sedang pingsan kemarin.

Setelah dia membuka matanya, dia melihat pancaran energi qi berwarna emas dan panas dari energi qi yang dilihat nya membuat dirinya ketakutan.

"Si-siapa itu ? Apa yang ingin kau lakukan ?"

Tanya si pendekar perempuan tersebut sambil mundur perlahan-lahan dan tiba-tiba tangan nya di tarik oleh Mu Cheng seketika.

"Cepatlah keluar dari sini ! Cepat nona apa kau mau mati muda ?"

Suruh Mu Cheng sambil menarik kencang tubuh si pendekar perempuan itu untuk menjauh dari rumah nya.

Pendekar perempuan itu langsung mendengarkan perkataan dari Mu Cheng untuk menjauhi rumahnya dan untuk menghindari ledakan energi qi emas itu.

Blaaaar.....

Bwooosh.....

Tak lama setelah pendekar perempuan dan Mu Cheng keluar dari rumah, rumah Mu Cheng pun hancur seketika dan yang hanya tersisa sesosok pria yang sudah tidak terbalut apapun di depan mereka berdua.

"Si-siapa lagi itu ?"

Tanya si pendekar pedang tersebut dengan wajah kaget nya yang barusan merasakan ledakan dari energi qi berwarna emas itu dan Mu Cheng pun hanya membalas dengan menggelengkan kepalanya lalu menghampiri sosok pria yang berada di dalam rumah tersebut.

Setelah Mu Cheng berdiri dan menghampiri sosok pria tersebut, si pendekar perempuan langsung berbalik dengan memasang wajah yg merah merona karena melihat sesosok pria yang tidak terbalut pakaian apapun pada saat ini.

"Huaaaa...., rumah ku ! Lihat saja, akan ku beri pelajaran kau bocah nakal. Ini sudah ketiga kali nya huaaa.... !"

Ucap Mu Cheng sambil membawa tubuh pria tersebut dan alangkah kagetnya, si pendekar perempuan mengetahui kalau pria tersebut adalah cucunya Mu Cheng yang sudah merawat dirinya kemarin ketika sedang terluka.

"Begini saja, aku Mu Cheng kakek si bodoh ini. Siapa namamu nona muda ?"

Tanya Mu Cheng setelah memperkenalkan dirinya kepada si pendekar perempuan itu dan mengenalkan cucunya sambil mengelus kepala cucunya yang saat ini sudah menghancurkan rumahnya tiga kali.

"Heh..., jadi cucumu yang sudah mengeluarkan energi sebesar itu ? Tidak mungkin ! Namaku Xun Yi dan aku berterima-kasih padamu dan cucumu kek untuk perawatan nya. Sekali lagi terima-kasih sudah menyelamatkan ku."

Jawab Xun Yi sambil berdiri dan membungkuk sedikit sambil mengucapkan rasa terima kasih nya terhadap Mu Cheng dan juga cucunya. Lalu, Mu Cheng pun menaruh tubuh cucunya yang sudah pingsan karena efek mengeluarkan kekuatan dahsyat dan menghancurkan rumahnya beberapa saat lalu.

Dan mereka akhirnya Mu Cheng memberitahukan kondisi Xun Yi saat terluka parah sehari yang lalu dan mereka memulai pembicaraan yang di awali tentang kisah masa lalu Mu Cheng.

Beberapa jam berlalu dan cucunya pun terbangun, cucunya yang sudah siuman baru saja membuka matanya langsung mendapatkan pukulan kecil di kepalanya oleh Mu Cheng.

"Dasar kau bocah ! Lihat rumah kita ! Sudah tiga kali huaaaa ! Ayo cepat kita perbaiki sekarang selagi hari masih cerah."

Tegur Mu Cheng kepada cucunya sambil memukul kepalanya dengan wajah yang sedikit marah karena sudah menghancurkan rumahnya tiga kali.

"Hahaha...., kalian lucu sekali hahaha."

Tawa dari Xun Yi karena melihat tingkah konyol dari Mu Cheng dan cucunya dihadapannya sambil menunjuk ke arah mereka.

"Oh ya, siapa namamu ? Aku Xun Yi senang berkenalan denganmu."

Ucap Xun Yi sambil memberikan tangan nya untuk bersalaman kepada cucu Mu Cheng dan dia sudah diberitahukan oleh Mu Cheng kalau cucunya saat ini berumur 10 tahun.

Xun Yi pun tidak percaya dengan apa yang di ceritakan oleh Mu Cheng, karena kondisi tubuh cucunya seperti remaja berumur 15-17 tahun pada umumnya.

"Ah iya kakak, namaku Qi Yuan. Aduh sudahlah kakek, maafkan aku, aku akan memperbaiki rumahnya."

Jawab Qi Yuan kepada Xun Yi dan langsung berlari ketika mendapatkan pukulan dari Mu Cheng lagi.

Mu Cheng dan Qi Yuan pun mulai memperbaiki rumah dengan kayu-kayu yang sudah dikumpulkan beberapa hari yang lalu. Xin Yu pun terdiam sebentar akan apa yang diberitahukan oleh Mu Cheng, karena saat ini dia hanyalah seonggok sampah yang tidak bisa seperti sebelumnya.

Ranah nya pun sudah menurun drastis, ranah Xun Yi sebelumnya adalah Qi Foundation tingkat kedelapan dan sekarang hanyalah Qi Refining tingkat ketiga. Meridian nya pun juga ikut rusak dan penyembuhan nya harus berkultivasi selama tiga tahun secara teratur.

"Sudahlah nak jangan dipikirkan, kau hanya perlu menunggu tiga tahun saja. Apalah dayaku yang sudah tidak bisa berkultivasi lagi dan ranahku sudah di segel sampai sekarang haha. Mulai dari sekarang cobalah berlatih bersama cucuku, di umur yg muda kau sudah mencapai ranah Qi Foundation tingkat kedelapan ya, sungguh jenius. Hei bocah nakal, mulai sekarang temani kakak Xun Yi untuk berkultivasi, jangan malas kalau ingin menjadi yang terkuat."

Ucap Mu Cheng kepada Xun Yi dan menyuruh Qi Yuan untuk menemani Xun Yi berkultivasi bersamanya.

"Ya baik kakek, aku akan menjadi yang terkuat ! Lihat saja nanti haha."

Jawab Qi Yuan kepada kakeknya saat sedang memperbaiki rumah saat ini di petang hari.

"Jadi, kau sekarang ada dibawah cucuku ranah nya Xun Yi hahaha."

Ledek Mu Cheng untuk memecahkan suasana yang sedikit suram tersebut sambil memainkan jari telunjuk nya di hidung. Bukannya kesal atau marah, Xun Yi malah kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Mu Cheng.

"Memangnya..., Qi Yuan sekarang sudah di ranah apa kek ?"

Tanya Xun Yi sambil memasang wajah kebingungan nya karena di ranah nya yang sekarang dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi orang yang ingin dia lihat.

"Hahaha..., cuma Qi Refining tingkat kedelapan haha. Kalau saja dia tidak sering membantuku, mungkin saat ini dia sudah menerobos ke ranah Qi Transformation tingkat satu. Dan sekarang kita harus lanjut memperbaiki rumah, kau tunggu saja disini Xun Yi. Aku akan menyuruh cucuku memasak makanan untukmu haha..."

Jawab Mu Cheng sambil menjelaskan ranah yang saat ini dicapai cucunya dan dia pun berdiri lalu mengambil alih untuk memperbaiki rumahnya yang hancur tersebut.

"Bocah nakal, kau sebaiknya memasak makanan untuk Xun Yi. Dia kelaparan haha."

Suruh Mu Cheng kepada cucunya untuk menyiapkan hidangan untuk disantap pada sore hari ini.

"Baik kakek, ini silahkan gantian memperbaiki rumahnya hehe."

Jawab Qi Yuan sambil memberikan kayu yang ada di tangannya kepada kakeknya dan langsung berlari untuk menyiapkan makanan.

"Kau !"

Ujar Mu Cheng dengan memasang wajah ketus, kesal dan marah sedikit kepada Qi Yuan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Ceritanya sudah lumayan bagus 👍 tapi lebih baik diceritakan proses Peningkatan Kultivasi MC nya, latihan fisik dan berburu inti dari hewan buas atau hewan Spiritual.

2025-01-31

1

Ardi Provision

Ardi Provision

waduh ini suara apa ya thoor??

2025-02-17

1

20juny

20juny

kasian sekali /Sob/

2025-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Desa Wudang
2 Musnah
3 Arc 1 - Benua Huo Zhou - Kejadian Tak Terduga
4 Roh Kayu
5 Seni Beladiri Kuil Tian Long
6 Zhou Feng
7 Kota Nanjiang
8 Benih Monster
9 Li Dong Si Pandai Besi
10 Sungai Perbatasan Antara Kota Nanjiang Dan Ibukota Zhenwu
11 Bertemu Jiantong
12 Sembilan Distrik
13 Ujian Pertama Sekte Pedang Langit Membara
14 Posisi Tiga Teratas Ujian Pertama
15 Mengumpulkan Benih Monster
16 Pertarungan Membara
17 Lolos Ujian Masuk Sekte Pedang Langit Membara
18 Ketua Sekte Termuda Di Benua Huo Zhou
19 Empat Pilar Pedang Surgawi
20 Ribuan Serangan Elemen Petir
21 Menuju Aula Seni Beladiri
22 Kitab Kekosongan
23 Cahaya Hijau Dan Kekuatan Regenerasi
24 Menyelesaikan Semua Tingkatan Di Ruang Rahasia Elemen Petir
25 Penerus
26 Mengambil Sebuah Misi
27 Perjalanan Awal Tiga Bakat Muda Sekte Pedang Langit Membara
28 Perjodohan
29 Waktu Yang Sangat Singkat
30 Konflik Awal
31 Menjadi Musuh Keluarga Tang
32 Dua Belas Lantai Surgawi
33 Wujud Elemen Api
34 Sosok Master Yun
35 Impian Zhao Ling Semasa Kecil
36 Mengalami Petaka Surgawi
37 Kekuatan Ekstrim
38 Melampaui Batasan
39 Bai Yufan Melawan Lu Guang, Waktu Nya Datang Ke Sekte Teratai Ungu
40 Pertarungan Hidup Dan Mati х Bai Yufan Melawan Lu Guang х Dimulai !
41 Jenius Sekte Pedang Langit Membara
42 Janji Dibawah Langit Sekte Teratai Ungu
43 Arc 2 - Benua Shui Guo - Awal
44 Ombak Takdir dan Jejak Yg Terpisah
45 Penjaga Jalur Jiwa
46 Ular Air Berkepala Tiga
47 Warisan Pulau Kristal Biru
48 Murid Inti Sekte Laut Dalam, Yan Zishen
49 Jiwa Yg Nyaris Padam
50 Jiwa Es Abadi
51 Pemburu Yg Diburu
52 Yan Zhiyu
53 Sekte Alam Salju, Pulau Qian
54 Menjadi Buronan di Benua Shui Guo
55 Rahasia Kitab Kekosongan
56 Perpisahan Qi Yuan dan Lan Xue
57 Kota Lautan Enam Jantung, Arena Seribu Ombak
58 Jenderal Hai Xuan dan Kekuatan Domain Laut
59 Kristal Inti Karang Biru dan Pedang Kuno Naga Tidur
60 Pulau Tanpa Nama, Ujung Benua Shui Guo
61 Aliran Dua Pedang Qi
62 Info Semata
63 Xiao Feng, Hewan Spiritual Legendaris
64 Jejak Dewa di Pulau Tanpa Nama
65 Niat Pedang Ganda - Tiga Elemen Mengguncang Langit!
66 Rahasia di Balik Sayap Xiao Feng
67 Longma, Hewan Spiritual Yg Melampaui Para Naga
68 Cincin Warisan dari Era Para Dewa
69 Meninggalkan Benua Shui Guo, Menuju Benua Zhen Mu
70 Bisikan Elf dalam Kegelapan
71 Tebasan Kekosongan Tiga Alam
72 Arc 3 - Benua Zhen Mu - Biyao
73 Paviliun Bintang Merah, Pelelangan Dimulai!
74 Pelelangan Selesai, Darah di Balik Hutan
75 Hewan Spiritual Tingkat Lima, Macan Kegelapan Bermata Lima
76 Desa Luying
77 Perpisahan di Desa Luying: Langkah Qi Yuan Menuju Kompetisi Xuanwu
78 Arc 4 - Kompetisi Xuanwu - Tiga Hari Sebelum Kompetisi Dimulai
79 Dicegat!
80 Menantang Lima Murid Dalam Daftar Kompetisi
81 Qi Yuan Melawan Kongming
82 Pertarungan Kedua, Qi Yuan Melawan Jie Daxia
83 Pedang Sejati
84 Attention !
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Desa Wudang
2
Musnah
3
Arc 1 - Benua Huo Zhou - Kejadian Tak Terduga
4
Roh Kayu
5
Seni Beladiri Kuil Tian Long
6
Zhou Feng
7
Kota Nanjiang
8
Benih Monster
9
Li Dong Si Pandai Besi
10
Sungai Perbatasan Antara Kota Nanjiang Dan Ibukota Zhenwu
11
Bertemu Jiantong
12
Sembilan Distrik
13
Ujian Pertama Sekte Pedang Langit Membara
14
Posisi Tiga Teratas Ujian Pertama
15
Mengumpulkan Benih Monster
16
Pertarungan Membara
17
Lolos Ujian Masuk Sekte Pedang Langit Membara
18
Ketua Sekte Termuda Di Benua Huo Zhou
19
Empat Pilar Pedang Surgawi
20
Ribuan Serangan Elemen Petir
21
Menuju Aula Seni Beladiri
22
Kitab Kekosongan
23
Cahaya Hijau Dan Kekuatan Regenerasi
24
Menyelesaikan Semua Tingkatan Di Ruang Rahasia Elemen Petir
25
Penerus
26
Mengambil Sebuah Misi
27
Perjalanan Awal Tiga Bakat Muda Sekte Pedang Langit Membara
28
Perjodohan
29
Waktu Yang Sangat Singkat
30
Konflik Awal
31
Menjadi Musuh Keluarga Tang
32
Dua Belas Lantai Surgawi
33
Wujud Elemen Api
34
Sosok Master Yun
35
Impian Zhao Ling Semasa Kecil
36
Mengalami Petaka Surgawi
37
Kekuatan Ekstrim
38
Melampaui Batasan
39
Bai Yufan Melawan Lu Guang, Waktu Nya Datang Ke Sekte Teratai Ungu
40
Pertarungan Hidup Dan Mati х Bai Yufan Melawan Lu Guang х Dimulai !
41
Jenius Sekte Pedang Langit Membara
42
Janji Dibawah Langit Sekte Teratai Ungu
43
Arc 2 - Benua Shui Guo - Awal
44
Ombak Takdir dan Jejak Yg Terpisah
45
Penjaga Jalur Jiwa
46
Ular Air Berkepala Tiga
47
Warisan Pulau Kristal Biru
48
Murid Inti Sekte Laut Dalam, Yan Zishen
49
Jiwa Yg Nyaris Padam
50
Jiwa Es Abadi
51
Pemburu Yg Diburu
52
Yan Zhiyu
53
Sekte Alam Salju, Pulau Qian
54
Menjadi Buronan di Benua Shui Guo
55
Rahasia Kitab Kekosongan
56
Perpisahan Qi Yuan dan Lan Xue
57
Kota Lautan Enam Jantung, Arena Seribu Ombak
58
Jenderal Hai Xuan dan Kekuatan Domain Laut
59
Kristal Inti Karang Biru dan Pedang Kuno Naga Tidur
60
Pulau Tanpa Nama, Ujung Benua Shui Guo
61
Aliran Dua Pedang Qi
62
Info Semata
63
Xiao Feng, Hewan Spiritual Legendaris
64
Jejak Dewa di Pulau Tanpa Nama
65
Niat Pedang Ganda - Tiga Elemen Mengguncang Langit!
66
Rahasia di Balik Sayap Xiao Feng
67
Longma, Hewan Spiritual Yg Melampaui Para Naga
68
Cincin Warisan dari Era Para Dewa
69
Meninggalkan Benua Shui Guo, Menuju Benua Zhen Mu
70
Bisikan Elf dalam Kegelapan
71
Tebasan Kekosongan Tiga Alam
72
Arc 3 - Benua Zhen Mu - Biyao
73
Paviliun Bintang Merah, Pelelangan Dimulai!
74
Pelelangan Selesai, Darah di Balik Hutan
75
Hewan Spiritual Tingkat Lima, Macan Kegelapan Bermata Lima
76
Desa Luying
77
Perpisahan di Desa Luying: Langkah Qi Yuan Menuju Kompetisi Xuanwu
78
Arc 4 - Kompetisi Xuanwu - Tiga Hari Sebelum Kompetisi Dimulai
79
Dicegat!
80
Menantang Lima Murid Dalam Daftar Kompetisi
81
Qi Yuan Melawan Kongming
82
Pertarungan Kedua, Qi Yuan Melawan Jie Daxia
83
Pedang Sejati
84
Attention !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!