-Kelima

Pagi ini Max menyempatkan sarapan bersama Anna, hari ini sangat berbeda khususnya bagi Anna sendiri, biasanya ia selalu sarapan seorang diri kehadiran Max saat ini membuat senyum Anna sangat lebar

"Semalem, Abis perang di dapur? " tanya Max pada Anna di tengah aktivitas sarapan mereka. Anna menatap bingung pada Max tidak mengerti akan pertanyaanya

"Perang.? " tanyanya kebingungan

"Kasian, bi inah pagi-pagi... " Anna mentapa jengkel Max, ia merasa kasian pada bi inah karena sudah bekerja keras membersihkan dapur, tapi tidak merasa kasian pada Anna yang sudah bela belain menjaganya semalaman ketika ia sakit

" Max pilih kasih" batin Anna

"gue masak karena lo Max, gue bela-belain masak buat lo. Lo ga mau muji atau mengucapkan terimakasih gitu! " cibir Anna, setelah itu Anna meninggalkan meja makan ia kesal pada Max kenapa ia seolah olah sengaja membuat kekacauan di dapur, tidak taukah Max bahwa Anna membuat bubur dengan sepenuh hati jiwa dan raga

"Bukan itu maksud gue An! " Ucap Max melihat Anna pergi meninggalkanya ia merasa bersalah pada Anna tapi sungguh di dalam hatinya bukan itu maksud Max

Didalam kamar Anna menutup tubuhnya dengan selimut dan memukul mukul bantal ia mencoba meluapkan semua emosi yang ia pendam

"Dasar cowo engga tahu terimakasih! " ujar Anna sambil terus memukuli bantalnya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Anna memperhatikan interaksi Lisa dengan ibunya, sangat manis ia merasa iri melihat kedekatan mereka berdua.saat ini mereka tengah berada di dapur, anna kebagian memotong sayur yang akan di buat olahan masakan oleh bunda Tia, tadi Lisa tiba-tiba menelpon Anna untuk datang ke rumah nya awalnya Anna menolak tapi Lisa terus memaksanya untuk datang kemari.

"Sudah sayang sayurannya? " tanya Bunda tia pada Anna,

"Oo, sudah bun. " jawab Anna, ia merasakan hangat di hatinya mendengar bunda tia memanggilnya seperti anaknya sendiri

"Bun, gimana Anna cantikkan? " tanya Lisa pada bundanya sambil menyenggol siku Anna

"Anna cantik, juga baik bunda senang bisa bertemu dengan Anna. " ucap bunda tia sambil tersenyum hangat

Anna merasa bahagia ia seperti mendapatkan keluarga baru, apalagi bunda tia sangat baik padanya, Anna sudah dianggap seperti anak kandung nya

"oo iya makasih ya nak sudah menolong Lisa waktu itu, bunda tidak bisa membayangkan kalo terjadi sesuatu pada Lisa " , ucap bunda tia sambil menyeka air matanya, Lisa adalah anak satu satunya, jadi sudah pasti bunda tia sangat menyanyanginya. Anna hanya tersenyum membalas ucapan bunda tia kemudian memeluknya erat

"jadi seperti ini pelukan hangat dari seorang ibu"

-Anna

"Jadi lo punya resto? " tanya Anna pada Lisa

"Bukan punya gue ka punya nyokap, gue nerusin aja. "

satu lagi informasi yang Anna ketahui dari Lisa, dibalik sikapnya yang menyebalkan ternyata dia jago dalam hal memasak, dan bikin kue, Anna merasa sangat bangga akan dirinya. Lisa hanya tinggal berdua dengan ibunya ayahnya tinggal di luar negri yang mengharuskan mereka berpisah masalah pekerjaan. dan yang paling Anna salut dari Lisa dia sangat menghormati dan menyayangi ibunya. mereka benar-benar keluarga yang harmonis dan bahagia

"Bun, Anna mau kerja disini juga katanya? " ucap Lisa pada bunda tia, Anna melotot pada Lisa tanda tidak setuju

"Boleh dong sayang, Anna kamu bisa masakkan? "

Anna menatap Lisa tajam ia tidak tau harus berkata apa pada bunda tia, ia merasa malu karena tidak bisa memasak.

"bun, Anna bagian mencicip saja, kasihan Lisa nanti jadi pengangguran kalo Anna yang masak"

"Mampus lo" batin Anna setelah itu ia tersenyum lebar

... ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Anna merasakan sakit pada pinggang dan tangannya ia seharian mengantarkan pesanan makanan dari resto Lisa, ia benar Anna memutuskan untuk menjadi penggantar makanan tadi dia menolak permintaan bunda tapi Lisa terus mendesak Anna untuk membantunya di resto jadi Anna menawarkan diri untuk menjadi penggantar makanan

"Punggungku sakit sekali. " keluh Anna dramatis ketika sampai di rumahnya ia mengistirahatkan tubuhnya pada sofa, tiba tiba seseorang menyodorkan sebucket bunga mawar padanya

"Nih, buat lo." kata Max, Anna tidak langsung menerimanya ia tadi sama sekali tidak menyadari bahwa Max ada di dekatnya. ia terlalu sibuk mengutuk Lisa di dalam hatinya

"Gamau, yaudh, " ucap Max lagi sambil menarik bunga tersebut

"ye, malih niat ga si ngasihnya. " balas Anna sambil menarik bunga ditangan Max

"Kirain gamau? "

Anna tidak menghiraukan Max ia memilih pergi setelah mengambil bunga tersebut. Namun tiba-tiba Max menarik tangan Anna ke dapur dan menyuruhnya duduk

"Jadi, mau makan apa? " kata Max sambil memakai celemek di tubuhnya, Anna yang hanya diam kebingungan dengan apa yang sedang dilakukan Max. setelah beberapa menit tidak mendapat jawaban dari Anna, Max duduk di hadapan Anna dan mengedipkan matanya

"Kenapa bengong? "

Anna tersenyum sampai membuat pipinya memerah ia merasa saat ini Max sangat berbeda dari Max yang ia kenal. dan tentu saja ini tidak baik untuk jantung Anna

"Nasi goreng. " kata Anna semangat. Max tersenyum melihat Anna ia merasa saat ini Anna sudah kembali menjadi Anna yang ia kenal

kemudian Max memulai membuat Nasi goreng permintaan Anna, Anna tersenyum bahagia lalu dengan tiba-tiba ia memeluk Max dari belakang

"Makasih? " ucap Anna tulus tanpa ia sadari air mata jatuh di pipinya. Max yang merasakan basah pada punggungnya kemudian berbalik menghadap Anna dan membalas pelukan Anna

"Max kenapa jadi manis gini, kan jadi makin...suka"

-Anna

setelah beberapa menit akhirnya nasi goreng buatan Max jadi. Max tersenyum melihat hasil nasi goreng buatannya.

"ayo dimakan? " kata Max pada Anna yang hanya menatap nasi goreng tersebut. Anna menggelengkan kepala lalu membuka mulutnya dengan lebar memberi tanda pada Max untuk menyuapinya

"Ga.. lo bukan anak kecil yang musti di suapin!" tolak Max

"baru aja tadi bersikap manis, udah berubah lagi"

-Anna

Anna segera mengambil nasi goreng tersebut dan memasukan pada mulutnya, ia akui bahwa nasi goreng buatan Max enak, sangat enak.

"Gimana? "

"Lumayan not bad. " bohong Anna. Max yang tidak mempercayai Anna kemudian mencoba masakanya sendiri, menurut nya rasanya sudah pas dan terasa enak

"Enak loh ini.!" ucap Max tidak setuju akan pernyataan Anna pada nasi gorengnya itu

"Oh ya coba, Hhm iya bener enak!. " kata Anna lagi setelah memakan nasi goreng dari sendok yang di pegang Max

Anna tersenyum dan Max hanya menatap datar ia sudah lupa siapa Anna, tentu saja Anna akan berbuat diluar prediksi Max

"Ketipu lagi gue sama ni cewe. "

-Max

Anna mencium pipi Max kemudian lari masuk kamarnya setelah ia menyantap habis nasi gorengnya

"Nasi gorengnya enak, Makasih. "

Max menggelengkan kepala ia sudah mulai terbiasa akan tingkahnya Anna, tapi disisi lain ia merasa bahagia melihat senyum dari Anna lagi

"Maaf untuk semua perbuatan gue Anna"

-Max

Terpopuler

Comments

amoakakashisensei

amoakakashisensei

Ceritanya asik banget, aku jadi nggak tahan ingin tahu kelanjutannya. Update cepat ya thor!

2025-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!