5

Pagi hari akhirnya tiba, Aditya bangun terlebih dahulu daripada Rani. Aditya melihat mata istrinya di pagi hari ini agak berbeda terlihat sembab tapi Aditya mengabaikan itu.

Setelah beberapa menit Aditya keluar dengan dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk, Rani yang sudah bangun tampak mengabaikan Aditya dan keluar dari kamar mereka.

Aditya yang melihat perilaku istrinya agak heran, Rani hari ini terkesan agak suram.

*

Rani membantu Vania bersiap untuk sekolah setelah itu dirinya juga ikut bersiap ke kantor.

Ketiganya langsung turun ke lantai bawah untuk menyantap sarapan seperti biasanya.

"Vania, bunda mana?." Tanya Aditya pada putrinya.

"Bunda tadi masih di atas yah." Kata Vania sambil menyantap roti panggang nya.

"Bunda tadi kelihatan sedih nggak?." Tanya Aditya mulai menyelidiki.

"Iya bunda agak muram wajahnya, kenapa ya? Apa bunda sama ayah bertengkar?." Kata Vania mulai penasaran.

"Tidak, tadi malam ayah tertidur saat bunda mandi." Kata Aditya membela diri.

Vania mengabaikan jawaban ayahnya dan melanjutkan sarapan.

Setelah beberapa menit Aditya dan Vania sudah selesai menyantap sarapan mereka, tapi Rani tak kunjung turun, Aditya yang mula khawatir segera naik ke lantai atas, untuk mengecek keadaan Rani karena tidak biasanya sikap Rani seperti ini.

"Vania kamu tunggu sebentar ya, biar ayah cek bunda dulu." Kata Aditya.

Vania tak menjawab dan hanya mengangguk faham.

Aditya bergegas naik ke lantai 2 dan mula memanggil Rani.

"Sayang kamu dimana? Ini udah siang, kamu nggak mau berangkat kerja?." Kata Aditya tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.

Setelah tak mendapat jawaban Aditya yang mulai resah memutuskan untuk masuk ke kamar dan berkeliling mencari Rani, dan betapa terkejutnya Aditya melihat istrinya tergeletak pingsan di atas lantai.

"Ran, Rani bangun!." Kata Aditya sambil mengguncangkan tubuh Rani.

Usaha Aditya tak membuahkan hasil , dan akhirnya Aditya menggendong Rani ke lantai bawah untuk dibawa ke rumah sakit.

Vania dan Bibi yang melihat Aditya menggendong Rani yang pingsan pun sangat terkejut.

"Ayah, bunda kenapa?." Tanya Vania tampak akan menangis.

"Bi saya titip Vania, tolong antarkan ke sekolah ya, bilang ke pak Tarno tolong antarkan Vania." Kata Aditya.

"Baik den." Kata Bibi dengan wajah khawatirnya.

"Vania diam di rumah dulu, biar ayah antarkan bunda ke rumah sakit, Vania sekolah ya nanti di antar Pak Tarno." Kata Aditya tampak menenangkan Vania.

Aditya segera menggendong tubuh mungil Rani, dan mendudukkannya di samping kursi supir, Aditya bergegas mengendarai mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

...----------------...

Setelah beberapa menit akhirnya Aditya sampai di rumah sakit, dan segera membawa Rani masuk ke rumah sakit.

"Suster tolong istri saya, dia tiba-tiba pingsan." Kata Aditya tampak panik.

"Baik pak, silahkan lewat sini." Kata suster sambil mengarahkan ke tempat perawatan.

Setelah beberapa menit Rani di ruang perawatan, dokter akhirnya keluar dari ruangan.

"Dok bagaimana keadaan istri saya?." Tanya Aditya tampak panik.

"Bapak walinya?." Tanya dokter.

"Iya dok, saya suaminya." Jawab Aditya.

"Baik bapak ikut ke ruangan saya sebentar, ada yang perlu di bicarakan." Kata dokter sambil mempersilahkan Aditya untuk mengikutinya.

Singkat cerita Aditya sudah berada di ruangan dokter yang menangani Rani.

"Baik pak, kondisi ibu Rani sudah membaik daripada sebelumnya, Ibu Rani tampak sedang tertekan pak." Kata dokter.

"Mungkin jika ada masalah bisa dibicarakan baik-baik agar tidak mempengaruhi kondisi kesehatan." Kata dokter mulai serius.

"Ibu Rani mengucapkan kata yang sama berulang kali pak, mungkin bisa menjadi acuan kenapa Bu Rani tiba-tiba pingsan."

"Foto itu kata yang disebutkan oleh ibu Rani." Kata dokter pada Aditya.

Aditya tampak terkejut dengan pernyataan dokter tersebut tetapi tetap berusaha tenang

"Baik dok, terima kasih banyak." Kata Aditya pada dokter.

"Untuk proses administrasi berikutnya, bapak bisa langsung menemui suster di meja resepsionis rumah sakit ya pak." Kata dokter tersebut.

"Baik pak, saya permisi." Kata Aditya sambil berdiri dari kursi.

...----------------...

Arya bergegas mengurus administrasi di meja resepsionis dan meminta kepada suster untuk memindahkan Rani ke ruangan khusus saja.

Aditya akhirnya masuk ke ruang rawat Rani dan menghampiri Rani yang tampak terkulai lemas.

"De kamu tidak apa-apa?." Tanya Aditya tampak khawatir.

Rani tak menjawab dan hanya mengangguk disertai senyuman di wajah pucat nya.

"Kamu kenapa, kamu banyak pikiran? Aku ada salah sama kamu?." Tanya Aditya mulai mencari kebenaran.

"Engga mas, aku mungkin kecapean aja di kantor lagi banyak kerjaan." Kata Rani mencoba menenangkan Aditya yang tampak resah.

"Mas tolong antar aku ke toilet bisa." Kata Rani meminta tolong.

"Bisa." Kata Aditya.

Singkat cerita Aditya mengantarkan Rani ke kamar mandi. Aditya sudah menawarkan diri untuk membantu Rani tapi Rani menolak.

ting

Notifikasi Hp Rani berbunyi, Aditya yang penasaran dengan pesan yang masuk akhirnya membuka hp Rani, keduanya memang tidak mengunci hp karena itu sudah kesepakatan, mereka menganggap setiap pasangan berhak mengecek hp pasangannya yang lain tanpa adanya embel embel kata 'privasi'.

'Gimana fotonya bagus? Itu suamimu dan aku'

deg

Seketika Aditya terperangah dengan pesan tersebut dan buru-buru menghapus pesan tersebut.

Akhirnya Aditya tahu alasan Rani tampak gelisah sedari pagi tadi dan bahkan pingsan.

Rani keluar dari kamar mandi dan mendapati suaminya memegang hp nya dengan wajah pucat pasi.

"Kenapa mas?." Tanya Rani tampak khawatir.

"Tidak, tidak apa-apa. Ayo aku bantu." Kata Aditya sambil memapah Rani kembali ke ranjangnya.

Giman badan kamu udah enakan?." Tanya Aditya pada Rani.

"Iya udah." Jawab Rani.

"De aku izin pergi kerja ya, aku sudah izin berangkat siang." Kata Aditya.

"Aku sudah ngabari Bibi supaya nanti merawat kamu selama aku kerja." Tambah Aditya.

"Aku lagi sakit, dan mas Ditya milih kerja?." Batin Rani.

"Iya mas gapapa, hati-hati ya." Kata Rani.

...----------------...

Aditya keluar dari rumah sakit, dan tampak menelepon seseorang dari telefon.

"Apa maksud kamu?." Tanya Aditya pada seseorang.

"Kamu gila!, aku sudah peringatan kamu."

"Jangan sampai Rani tahu soal hubungan kita."

"Kau itu dekat dengan Rani, Jangan sampai rencana aku rusak, kamu kan sudah janji masa aku." Kata Aditya tampak putus asa.

"Halo."

"Kamu dengar aku?." Kata Aditya tampak kesal.

...----------------...

Setelah siang Bibi sampai di rumah sakit, dan membawakan beberapa pakaian ganti untuk Rani.

tok,,tok,,,tok,,

"Permisi non ini bibi." Kata Bibi setelah mengetuk pintu.

"Iya Bi, silahkan masuk." Kata Rani menyahut dari atas ranjang.

"Maaf bi, Rani jadi merepotkan Bibi, padahal Bibi pasti di rumah banyak kerjaan." Kata Rani merasa bersalah.

"Tidak apa-apa non, ini juga merupakan tanggung jawab saya, saya di kirim ke rumah non sama ibu kan memang untuk menjaga non dan den Aditya." Kata Bibi.

"Iya Bi, Vania gimana bi?." Kata Rani.

"Non Vania tadi sempat menangis non, tapi sekarang sudah tenang, Non Rani tenang saja disini istirahat yang cukup." Kata Bibi sambil mengeluarkan baju yang telah dibawanya.

"Terima kasih banyak ya bi.' Kata Rani.

"Iya sama-sama non." Kata Bibi.

ting

Pesan tampak masuk lagi ke ponsel Rani.

Rani yang mendengar notifikasi ponselnya pun segera mengambil ponselnya dan membuka pesan tersebut.

'gimana rasanya suami kepercayaan lo mengkhianati lo dan anak lo? Bagus fotonya?'

Rani tampak terkejut melihat pesan tersebut.

"Mas Dityaa,,,," Kata Rani sambil meneteskan air mata.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Akbar Cahya Putra

Akbar Cahya Putra

Penulis mengambil risiko dengan plot yang kompleks dan berhasil.

2025-01-14

2

watini

watini

ternyata Ditya mau balas dendam....kasian Rani.

2025-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66: Wasiat
67 Part 68: Sebab dan Akibat
68 Part 68: Coklat
69 Part 69: Luminol
70 Part 70: Misteri
71 PENGUMUMAN!!!
72 Part 71:Kebenaran Yang Sesungguhnya
73 Part 72: Cahaya di lorong gelap
74 Part 74: Putri, Ratu, Raja dan Prajurit
75 Part 75: Mie Cup
76 Part 76: Amplop Coklat
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80: Hotel
81 Part 81: Semuanya Jelas
82 Part 82: Konspirasi tiga Nama
83 Part 83: Tangis terakhir Samudra
84 Part 84:
85 Part 85: Retak di ambang Batas
86 Part 86: H-7
87 Part 87: H-6
88 Part 88: Cilok dan fresh flower
89 H-5 : Sidang 1
90 Sidang 1: Bagian 2
91 Sidang 1: Bagian 3
92 Part 92
93 Part 91: Malam itu
Episodes

Updated 93 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66: Wasiat
67
Part 68: Sebab dan Akibat
68
Part 68: Coklat
69
Part 69: Luminol
70
Part 70: Misteri
71
PENGUMUMAN!!!
72
Part 71:Kebenaran Yang Sesungguhnya
73
Part 72: Cahaya di lorong gelap
74
Part 74: Putri, Ratu, Raja dan Prajurit
75
Part 75: Mie Cup
76
Part 76: Amplop Coklat
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80: Hotel
81
Part 81: Semuanya Jelas
82
Part 82: Konspirasi tiga Nama
83
Part 83: Tangis terakhir Samudra
84
Part 84:
85
Part 85: Retak di ambang Batas
86
Part 86: H-7
87
Part 87: H-6
88
Part 88: Cilok dan fresh flower
89
H-5 : Sidang 1
90
Sidang 1: Bagian 2
91
Sidang 1: Bagian 3
92
Part 92
93
Part 91: Malam itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!