Perpisahan di Kediaman D’Orland

Duke Edgar memanggil sepuluh pengawal dan lima pelayan terbaik dari kediaman D’Orland. Para pengawal dan pelayan ini adalah orang-orang yang sudah lama bekerja di keluarga D’Orland. Kesetiaan mereka tidak diragukan lagi, begitu pula kemampuan mereka dalam menjalankan tugas.

Duchess Jasmine mengenal mereka semua. Senyum tipis menghiasi wajahnya saat melihat mereka berdiri tegap, menunduk hormat di hadapannya. Mereka adalah pilar yang pernah menopang keluarga D’Orland, dan kini mereka akan menemaninya kembali ke Clair.

Setelah perintah diberikan, Jasmine memutuskan untuk kembali ke wilayah Clair. Di halaman utama, persiapan keberangkatan sudah selesai.

Di dekat kereta utama milik keluarga Clair, Markus, James, dan Oliver telah siap dengan kuda mereka. Sebuah kereta besar lainnya menunggu untuk membawa lima pelayan yang akan menemani Duchess Jasmine. Selain itu, sepuluh kuda gagah telah disiapkan untuk para pengawal yang akan mengawal perjalanan tersebut.

Saat waktu keberangkatan tiba, suasana di kediaman D’Orland berubah menjadi haru. Duchess Elise, sang Ibu memeluknya erat putrinya, air mata membasahi pipinya. "Hati-hati di perjalanan, putriku. Jangan sungkan untuk meminta bantuan jika kau membutuhkannya, jangan lupa mengirim kabar kepada kami." katanya dengan suara bergetar.

Ayahnya, Duke Edgar, menepuk pundaknya dengan lembut. "Kami selalu ada untukmu, nak. Jangan ragu untuk kembali ke rumah ini kapan saja. Kami menunggumu kembali kesini."

Kakaknya, yang biasanya suka menggoda, kini terlihat lebih serius. "Ingat, Adik, kau tidak sendiri. Kami mendukungmu sepenuhnya. Jika ada yang berani menyakitimu lagi, katakan saja, dan aku akan datang untuk mereka."

Jack, kepala pelayan, bersama dengan pelayan lainnya, juga ikut mengantar dengan rasa bangga dan haru. Para pengawal serta prajurit D’Orland yang berjaga di sekitar halaman berdiri tegak, memberi penghormatan kepada Duchess mereka yang akan berangkat.

Duchess Jasmine menatap mereka semua dengan mata yang berkaca-kaca. Ia membalas pelukan ibunya, menunduk hormat kepada ayahnya, dan memberikan senyuman tulus kepada seluruh orang yang telah mendukungnya. "Terima kasih atas semua dukungan dan kepercayaan kalian. Aku berjanji, aku akan kembali dengan nama yang bersih dan harga diri yang utuh," katanya dengan penuh keyakinan.

Setelah itu, ia naik ke dalam kereta utama dibantu oleh Lianne, pelayan nya. Markus telah naik ke kereta kuda, James, dan Oliver memastikan semua siap sebelum mereka mulai bergerak. Tak lupa mereka bertiga menunduk hormat kepada seluruh keluarga D'Orland.

Saat kereta mulai berjalan meninggalkan halaman, suara perpisahan terdengar dari belakang. Tangis haru menyelimuti suasana, mengiringi keberangkatan Duchess Jasmine.

Setelah berjam-jam perjalanan tanpa halangan berarti, rombongan Duchess Jasmine akhirnya tiba di kediaman Clair. Langit sudah mulai gelap, dan suasana di sekitar kediaman tampak tenang. Namun, kedatangan rombongan dengan kereta besar, sepuluh pengawal, dan lima pelayan baru tentu menarik perhatian penghuni kediaman.

Di pintu utama, Kepala Pelayan Clair, Harold, menunggu dengan beberapa pelayan lainnya. Ekspresinya berubah dari netral menjadi terkejut saat melihat rombongan yang begitu besar. Padahal tadi berangkat hanya membawa 3 orang dari kediaman Clair. Namun sekarang Duchess Jasmine pulang dengan membawa begitu banyak orang.

Begitu Jasmine turun dari kereta, Harold menyambutnya dengan sopan. "Selamat datang kembali, Yang Mulia Duchess Jasmine. Semoga perjalanan Anda menyenangkan. Tapi... jika saya boleh bertanya, siapakah mereka yang bersama Anda ini?"

Jasmine memandang langsung ke arah Harold, tatapan matanya tegas namun penuh wibawa. Dengan langkah mantap, ia mendekat. "Harold, ini adalah pelayan dan pengawal dari keluarga D’Orland, keluargaku. Mereka akan bekerja di sini, di kediaman Clair, sebagai bagian dariku."

Harold tampak bingung, tetapi ia berusaha menjaga sopan santun. "Namun, Duchess, apakah Yang Mulia Duke Louise sudah mengetahui tentang ini? Sejauh yang saya tahu, beliau biasanya menyetujui semua perubahan di kediaman ini terlebih dahulu."

Jasmine tersenyum tipis, tatapannya berubah tajam. "Harold, kediaman ini juga milikku. Aku Duchess dari Clair, bukan tamu di rumah ini. Maka dari itu, aku memiliki hak penuh untuk memutuskan siapa yang bekerja di sini tanpa perlu menunggu persetujuan siapa pun. Apakah Louise juga meminta izin padaku untuk menaruh pelayan dan pengawal dari kekasihnya? Tentu saja tidak kan? Begitupun aku."

Harold tampak ingin menjawab, tetapi Jasmine melanjutkan tanpa memberinya kesempatan. "Selain itu, Harold, pelayan dan pengawal ini adalah orang-orang yang sangat setia kepada keluargaku. Aku membawanya ke sini untuk memastikan aku memiliki orang-orang yang benar-benar bisa dipercaya di kediaman ini."

"Tapi, Yang Mulia, bukankah pengawal dan pelayan di kediaman ini sudah cukup?" Harold mencoba memberikan argumen, meski ia tampak cemas.

"Cukup? Benarkah?" Jasmine mengangkat satu alis. Suaranya tetap tenang, tetapi nada bicaranya membuat Harold bergidik. "Harold, aku sudah cukup lama di sini untuk mengetahui bahwa beberapa pelayan dan pengawal di kediaman ini lebih loyal kepada orang lain daripada kepadaku. Jangan pikir aku tidak tahu apa yang terjadi di balik punggungku. Sudah lama aku bersabar selama ini,"

Harold terdiam. Ia tahu betul bahwa banyak pelayan dan pengawal di kediaman Clair yang lebih mendukung Lady Cecilia daripada Duchess Jasmine bahkan hampir tidak ada. Namun, ia tidak berani mengakuinya.

Melihat Harold tidak menjawab, Jasmine melanjutkan, "Harold, ini bukanlah diskusi. Aku hanya memberitahumu. Lima pelayan dan sepuluh pengawal ini akan bekerja langsung di bawahku. Mereka tidak akan mencampuri urusanmu atau orang lain. Gaji mereka bahkan aku yang akan membayarnya, bukan dari kediaman Clair ini. Pastikan mereka mendapatkan kamar yang layak malam ini, dan mulai besok, mereka akan menjalankan tugas masing-masing sesuai arahanku."

Harold menelan ludah. "Baik, Yang Mulia. Saya akan mengatur semuanya."

Jasmine mengangguk puas. "Bagus. Sekarang, aku ingin memastikan mereka diperlakukan dengan hormat. Jika ada pelayan atau pengawal lain yang mencoba meremehkan mereka, aku sendiri yang akan turun tangan."

Harold mengangguk lagi, meskipun jelas terlihat ia merasa terintimidasi. "Ya, tentu saja. Akan saya pastikan semuanya berjalan sesuai keinginan Anda, Yang Mulia."

Jasmine menoleh kepada pelayan dan pengawal dari D’Orland yang baru tiba. "Kalian semua, mulai malam ini, rumah ini juga adalah rumah kalian. Namun ingat, jangan pernah biarkan orang lain di sini merendahkan kalian. Jangan pernah melakukan perintah dari orang disini, kecuali dariku dan Lianne. Jika mereka macam-macam, langsung saja beri pelajaran pada mereka, tak perlu takut. Jika ada masalah, laporkan langsung kepadaku. Aku akan melindungi kalian."

Para pelayan dan pengawal dari D’Orland menundukkan kepala dengan hormat. "Kami mengerti, Yang Mulia. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada kami."

Jasmine mengangguk. "Bagus. Kalau begitu, mari kita masuk."

Sebelum melangkah masuk ke kediaman Clair, Duchess Jasmine berhenti sejenak di depan pintu utama. Pandangannya menyapu tajam ke arah James dan Oliver, dua pengawal clair yang dibawa tadi, Ia berbicara dengan suara tegas, penuh wibawa, namun tetap tenang. "James, Oliver."

James dan Oliver berdiri tegap, siap mendengar perintahnya. "Ya, Duchess" ucap serempak keduanya.

Duchess Jasmine meminta mereka mendekat, lalu berbisik ke keduanya, "kalian temukan Roland dan bawa ia ke ruang bawah tanah, pastikan berjalan mulus dan tak ada yang tau."

Mereka berdua menganggukan kepalanya dan pergi melakukan perintah Duchess Jasmine. Sedangkan kepala pelayan bertanya penasaran, "Ada apa, Duchess? apakah ada masalah?"

"Ah tidak apa-apa, hanya menyuruh mereka istirahat karena mereka pasti lelah seharian menemaniku ke kediaman D'Orland," ucapnya menyakinkan kepala pelayan itu.

Kepala pelayan hanya menganggukan kepalanya, meskipun agak penasaran apakah benar begitu.

Dengan itu, rombongan Jasmine memasuki kediaman Clair. Harold berjalan di depan, memimpin jalan, sementara Jasmine dan yang lainnya mengikuti di belakangnya. Para pelayan dan pengawal lain yang melihat rombongan tersebut hanya bisa saling berbisik, terkejut melihat perubahan besar yang dibawa oleh Duchess mereka.

Terpopuler

Comments

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

yuhuuuuuu perang argumen .... dimulai...

2025-01-15

0

Tyas Djuliarko

Tyas Djuliarko

jozz/Rose/

2025-02-19

0

Ivan Fadilah Fadilah

Ivan Fadilah Fadilah

semangat

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Latar Belakang Cerita
2 Kesedihan Keluarga D'Orland
3 Kembalinya Sang Duchess
4 Tekad Jasmine D'Orland
5 Perubahan Sang Duchess
6 Duchess Yang Sebenarnya
7 Akan Ku Balas Satu - Persatu
8 Dokumen Mahar Duchess Jasmine
9 Sesuai Keinginan Sang Duchess
10 Kilas Balik Kenangan Menyakitkan
11 Persiapan Ke Kediaman D'Orland
12 Perjalanan Menuju Kediaman D'Orland
13 Pertarungan Yang Mengejutkan
14 Penghormatan Rakyat D'Orland
15 Pulang Kembali Kepelukan D'Orland
16 Kau Memang Bodoh Jasmine
17 Biarkan Aku yang Menghukum Mereka
18 Mengagumi Duchess Jasmine dari Sisi Lain
19 Perpisahan di Kediaman D’Orland
20 Persiapan Penyambutan Duke Louise
21 Semua Bantuan Tak Ada Yang Gratis
22 Memulai Bisnis Dengan Seseorang
23 Tanah Misterius Penghasil Uang
24 Penyambutan Rombongan Duke Louise
25 Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi
26 Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia
27 Hidangan Utama adalah Kenyataan
28 Kebencian Yang Membara
29 Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan
30 Kejahatan Yang Mengguncang Pesta
31 Sudah Tak Tertarik Lagi
32 Membuat Perhiasan Dari Garnet Merah
33 Hari Yang di Tunggu-tunggu
34 Wanita Butuh Waktu Bersiap
35 Kebencian dan Amarah
36 Mulut Tajam dan Menusuk
37 Kemunafikan yang HaQQ
38 Bertemu Seseorang
39 Kedatangan Kaisar Valen Octavius
40 Rumor Duchess Jasmine yang Lain
41 Bertemu Keluarga D'Orland di Pesta
42 Keputusan Final Jasmine
43 Tatapan Kaisar Valen
44 Sebuah Janji Kaisar Valen
45 Meminta Perceraian
46 Kebimbangan dan Keputusan
47 Keputusan Jasmine dan Louise
48 Meminta Keadilan Untuk Putriku
49 Emosi Keluarga D'Orland
50 Sebenarnya, Yang Tak Kau Tahu
51 Mabuk Dalam Kamar
52 Cerdas, Tapi Tidak Dengan Hati
53 Selamat Tinggal Masa Lalu
54 Surat Jasmine D'Orland
55 Kebencian Lady Cecilia Thorne
56 Awal Kebencian...
57 Menjadi Janda Kaya Raya
58 Menemui Pria Berjubah
59 Maju Atau Mundur Sama Saja
60 Kau Milikku...
61 Sorak Sorai Rakyat D'Orland
62 Hari Pertama di D'Orland
63 Bertemu Pria Bertopeng
64 Kehilangan Kesabaran
65 Siapa Pria Bertopeng
66 Makan Malam
67 Sebuah Pedang
68 Pedang Milik Jasmine D'Orland
69 Kemarahan Sang Berkerudung Hitam
70 Surat Lamaran Pernikahan
71 Kekacauan Di Clair
72 Mendapatkan Kekuatan
73 Mengulang Kembali Bersama
74 Sihir Pemikat
75 Situasinya Buruk
76 Dialah Wanita Dalam Ramalan
77 Janji Sang Kaisar
78 Kau Sangat Lucu
79 Menyicil Jadi Suami
80 Jangan Melompat
81 Latihan Pertama
82 Pedang Aethetis dan Tenebris
83 Jasmine! Putriku!
84 Berbicara Takdir Membuat Mual
85 Kegelapan Mulai Menyebar
86 Kematian Keluarga Thorne
87 Pertempuran Duke Edgar & Victor
88 Musnah nya Iblis Kegelapan
89 Pernikahan Kaisar Valen dan Jasmine
90 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Latar Belakang Cerita
2
Kesedihan Keluarga D'Orland
3
Kembalinya Sang Duchess
4
Tekad Jasmine D'Orland
5
Perubahan Sang Duchess
6
Duchess Yang Sebenarnya
7
Akan Ku Balas Satu - Persatu
8
Dokumen Mahar Duchess Jasmine
9
Sesuai Keinginan Sang Duchess
10
Kilas Balik Kenangan Menyakitkan
11
Persiapan Ke Kediaman D'Orland
12
Perjalanan Menuju Kediaman D'Orland
13
Pertarungan Yang Mengejutkan
14
Penghormatan Rakyat D'Orland
15
Pulang Kembali Kepelukan D'Orland
16
Kau Memang Bodoh Jasmine
17
Biarkan Aku yang Menghukum Mereka
18
Mengagumi Duchess Jasmine dari Sisi Lain
19
Perpisahan di Kediaman D’Orland
20
Persiapan Penyambutan Duke Louise
21
Semua Bantuan Tak Ada Yang Gratis
22
Memulai Bisnis Dengan Seseorang
23
Tanah Misterius Penghasil Uang
24
Penyambutan Rombongan Duke Louise
25
Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi
26
Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia
27
Hidangan Utama adalah Kenyataan
28
Kebencian Yang Membara
29
Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan
30
Kejahatan Yang Mengguncang Pesta
31
Sudah Tak Tertarik Lagi
32
Membuat Perhiasan Dari Garnet Merah
33
Hari Yang di Tunggu-tunggu
34
Wanita Butuh Waktu Bersiap
35
Kebencian dan Amarah
36
Mulut Tajam dan Menusuk
37
Kemunafikan yang HaQQ
38
Bertemu Seseorang
39
Kedatangan Kaisar Valen Octavius
40
Rumor Duchess Jasmine yang Lain
41
Bertemu Keluarga D'Orland di Pesta
42
Keputusan Final Jasmine
43
Tatapan Kaisar Valen
44
Sebuah Janji Kaisar Valen
45
Meminta Perceraian
46
Kebimbangan dan Keputusan
47
Keputusan Jasmine dan Louise
48
Meminta Keadilan Untuk Putriku
49
Emosi Keluarga D'Orland
50
Sebenarnya, Yang Tak Kau Tahu
51
Mabuk Dalam Kamar
52
Cerdas, Tapi Tidak Dengan Hati
53
Selamat Tinggal Masa Lalu
54
Surat Jasmine D'Orland
55
Kebencian Lady Cecilia Thorne
56
Awal Kebencian...
57
Menjadi Janda Kaya Raya
58
Menemui Pria Berjubah
59
Maju Atau Mundur Sama Saja
60
Kau Milikku...
61
Sorak Sorai Rakyat D'Orland
62
Hari Pertama di D'Orland
63
Bertemu Pria Bertopeng
64
Kehilangan Kesabaran
65
Siapa Pria Bertopeng
66
Makan Malam
67
Sebuah Pedang
68
Pedang Milik Jasmine D'Orland
69
Kemarahan Sang Berkerudung Hitam
70
Surat Lamaran Pernikahan
71
Kekacauan Di Clair
72
Mendapatkan Kekuatan
73
Mengulang Kembali Bersama
74
Sihir Pemikat
75
Situasinya Buruk
76
Dialah Wanita Dalam Ramalan
77
Janji Sang Kaisar
78
Kau Sangat Lucu
79
Menyicil Jadi Suami
80
Jangan Melompat
81
Latihan Pertama
82
Pedang Aethetis dan Tenebris
83
Jasmine! Putriku!
84
Berbicara Takdir Membuat Mual
85
Kegelapan Mulai Menyebar
86
Kematian Keluarga Thorne
87
Pertempuran Duke Edgar & Victor
88
Musnah nya Iblis Kegelapan
89
Pernikahan Kaisar Valen dan Jasmine
90
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!