Sesuai Keinginan Sang Duchess

Di sepanjang koridor, beberapa pelayan yang ia temui menunduk penuh hormat, meskipun gerakan mereka tampak sedikit canggung, seperti takut berbuat salah. Namun, ada juga pelayan-pelayan lain yang tetap acuh, seolah menganggap kehadiran Duchess tidak lebih penting daripada pekerjaan mereka.

Jasmine memperhatikan sekilas, tapi tidak memberi reaksi. Hatinya dingin, tidak terganggu oleh sikap mereka. "Mereka akan merasakan akibatnya cepat atau lambat," pikirnya sambil terus berjalan dengan kepala tegak.

Ketika ia mendekati ruang makan utama, pintu besar itu sudah terbuka sebagian. Kepala pelayan Harold berdiri di sisi pintu, membungkuk hormat begitu melihat Jasmine mendekat. "Yang Mulia, makan malam telah siap. Saya akan memandu Anda ke tempat duduk."

Jasmine mengangguk kecil tanpa berkata apa-apa, lalu melangkah masuk ke ruang makan yang besar dan megah. Aroma makanan hangat memenuhi udara.

"Segera setelah Anda siap, saya akan meminta pelayan untuk mulai menyajikan hidangan," Harold berbicara dengan suara tenang, sambil berjalan mengikuti langkah Duchess menuju meja makan.

Jasmine berhenti di kursinya yang biasa, menariknya sedikit sebelum duduk dengan elegan. "Baik. Suruh mereka cepat. Aku tidak suka menunggu," ucapnya singkat, suaranya tegas tapi tidak meninggikan nada.

Harold membungkuk sekali lagi sebelum memberi isyarat kepada para pelayan yang sudah menunggu di sudut ruangan. Para pelayan itu segera membawa hidangan pertama ke meja, bekerja dengan cepat namun tetap menjaga kesopanan mereka. Jasmine mengamati mereka dengan mata tajam, mencatat setiap gerakan mereka tanpa berkata apa-apa.

Ia menunggu sampai semuanya disajikan dengan rapi di depannya sebelum memberi isyarat kecil untuk mundur. "Cukup. Jangan mengganggu kecuali kupanggil."

Harold dan pelayan lainnya segera menyingkir ke sudut ruangan, meninggalkan Duchess Jasmine menikmati makan malamnya sendirian di meja besar itu. Jasmine mulai menikmati makan malamnya dengan tenang.

Setelah menyelesaikan makan malam, Jasmine meletakkan serbetnya dengan perlahan di meja. Ia mengangkat pandangannya ke arah kepala pelayan Harold yang berdiri tidak jauh darinya, masih menjaga postur tegak dan sopan. Dengan suara dingin, Jasmine mulai berbicara.

"Harold, besok aku akan pergi ke kediaman D'Orland," katanya, nada perintah dalam suaranya begitu tegas.

Harold membungkukkan badannya sedikit. "Baik, Yang Mulia Duchess. Saya akan mengatur persiapannya."

"Pastikan kereta mewah yang kau sediakan," lanjut Jasmine dengan tatapan menusuk. "Kalau tidak, aku sendiri yang akan mengulitimu. Aku tidak peduli siapa tuanmu sebenarnya, saat ini akulah nyonya dirumah ini."

Mendengar ancaman itu, Harold merasa darahnya sedikit mendingin, tapi ia menahan diri untuk tidak menunjukkan keterkejutan. Ia hanya membungkuk lebih dalam dan menjawab dengan tenang. "Tentu, Duchess. Saya akan memastikan semuanya sesuai keinginan Anda."

Jasmine tidak menunggu respons lebih lanjut. Ia berdiri, gaunnya bergerak ringan seiring langkahnya menuju pintu. Tanpa menoleh, ia berkata dengan nada rendah namun tetap terdengar jelas, "Pastikan semuanya siap sebelum pagi. Aku tak ingin melihat ada kesalahan satu pun."

Harold membungkuk lagi hingga punggungnya nyaris lurus. "Akan saya pastikan, Duchess."

Setelah itu, Jasmine keluar dari ruang makan, melangkah dengan anggun menuju tempat peristirahatannya. Para pelayan yang berada di sekitar ruang makan mulai berbisik pelan di antara mereka begitu Duchess menghilang dari pandangan.

"Apakah itu wanita bodoh yang sama dengan dulu?" salah satu pelayan berbisik lirih. "Bukankah wanita bodoh itu banyak berubah. Bahkan aku takut melihat sorot matanya."

"Sama, biarkan saja dia bebas hati. Kita tunggu saja sampai Duke Louise dan Lady Cecilia datang, ia pasti akan ketakutan kembali," sahut yang lain.

"Aku juga tak sabar menantikannya," ucap pelayan lain.

Namun, sebelum percakapan mereka berkembang lebih jauh, suara tegas kepala pelayan Harold memotong bisikan itu. "Diam semua! Kalian lupa di mana kalian berada? Jika aku mendengar satu kata lagi, aku tidak segan-segan melaporkan kalian."

Pelayan-pelayan itu langsung terdiam, menundukkan kepala mereka dengan takut. Harold memandang mereka satu per satu sebelum menghela napas panjang.

Saat suasana kembali sunyi, Harold berdiri di tempatnya, memikirkan perubahan pada Duchess. Dalam hatinya, ia bergumam, "Duchess Jasmine... Anda seperti nya Anda bukan lagi wanita yang sama, Anda sangat berbeda. Sejujurnya, saya suka dengan perubahan mu, Duchess. Saya berharap, Duchess masih memaafkan semua kesalahan dan perlakuan Duke Louise Clair, terhadap Anda yang Mulia."

Jasmine kembali ke kamar nya, duduk manis sambil membaca buku wilayah kerajaan kingswell dan wilayah Duke Clair dan Duke D'Orland.

Beberapa jam kemudian, Lianne kembali ke kamar Jasmine dengan membawa sebuah buku catatan kecil. Wajahnya terlihat serius. Jasmine yang sedang membaca buku di sofa langsung menegakkan tubuhnya begitu melihat ekspresi Lianne.

“Bagaimana hasilnya?” tanya Jasmine sambil meletakkan bukunya.

Lianne menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab.

“Yang Mulia, saya telah memeriksa semua mahar yang ada di gudang penyimpanan dan kamar ini. Sebagian besar sesuai dengan daftar di dokumen, tetapi ada beberapa barang yang... tidak sesuai.”

Jasmine menyipitkan mata, tanda bahwa ia sudah menduga hal ini.

“Jelaskan, apa saja yang tidak sesuai?”

Lianne membuka catatan kecilnya dan mulai membaca.

“Pertama, kalung safir dari D’Orland yang seharusnya ada di kotak perhiasan utama di gudang, sekarang tidak ada. Kedua, peti kecil yang berisi koin emas dari kerajaan tetangga juga hilang. Dan terakhir, ada beberapa perhiasan kecil yang terlihat diganti dengan barang tiruan.”

Jasmine mengepalkan tangannya di atas meja, matanya menyala penuh kemarahan. “Para pelayan ini benar-benar tidak tahu malu.”

Lianne terlihat ragu, lalu berkata perlahan. “Duchess, apakah mungkin ada orang lain yang terlibat? Mengingat gudang penyimpanan memiliki penjagaan ketat...”

Jasmine tersenyum dingin. “Anne, di istana ini, siapa pun bisa disuap. Bahkan penjaga yang tampaknya paling setia sekalipun. Aku akan membawa bukti ini ke keluarga ku, D’Orland. Mereka harus tahu penghinaan seperti apa yang sudah dilakukan oleh keluarga Clair terhadap putri mereka. Lalu aku akan membawa nya ke ke pengadilan kerajaan.”

Lianne mengangguk, lalu menutup catatannya. “Saya akan memastikan semua barang yang tersisa tetap aman, Duchess. Apakah ada instruksi lain?”

Jasmine menatapnya dengan penuh penghargaan. “Kau sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik, Anne. Untuk saat ini, cukup. Apakah kau sudah makan, Anne?” tanya Duchess Jasmine dengan khawatir.

"Sudah Duchess, bahkan sebelum saya kembali tadi sore dari pengadilan, sudah makan di restoran." ucapnya sambil tersenyum malu.

"Ah tak apa, Anne. Kau bebas sesuka hatimu melakukan apa. Jika kau lapar, silahkan makan. Jika perlu sesuatu, kau katakan saja padaku." ucap Jasmine dengan lembut.

"Baik yang mulia." ucap Lianne dengan tersenyum lebar.

"Baiklah, kau istirahat saja dulu. Pasti kau lelah setelah seharian menjalankan perintah dariku." perintah Jasmine dengan penuh perhatian.

Lianne menganggukan kepalanya, dan undur diri dari hadapan Duchess Jasmine.

Terpopuler

Comments

ria sufi

ria sufi

buang tu duke Clair tu, cari sosok yg lebih pantas sbg pedamping hidup

2025-02-21

0

Aya

Aya

ngapain dimaafin? tinggalin aja udah cowok kek gitu

2025-03-24

0

Hariyanti

Hariyanti

thor..... gimana awalnya para pelayan pada kurang ajar 🤔🤔🤔

2025-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Latar Belakang Cerita
2 Kesedihan Keluarga D'Orland
3 Kembalinya Sang Duchess
4 Tekad Jasmine D'Orland
5 Perubahan Sang Duchess
6 Duchess Yang Sebenarnya
7 Akan Ku Balas Satu - Persatu
8 Dokumen Mahar Duchess Jasmine
9 Sesuai Keinginan Sang Duchess
10 Kilas Balik Kenangan Menyakitkan
11 Persiapan Ke Kediaman D'Orland
12 Perjalanan Menuju Kediaman D'Orland
13 Pertarungan Yang Mengejutkan
14 Penghormatan Rakyat D'Orland
15 Pulang Kembali Kepelukan D'Orland
16 Kau Memang Bodoh Jasmine
17 Biarkan Aku yang Menghukum Mereka
18 Mengagumi Duchess Jasmine dari Sisi Lain
19 Perpisahan di Kediaman D’Orland
20 Persiapan Penyambutan Duke Louise
21 Semua Bantuan Tak Ada Yang Gratis
22 Memulai Bisnis Dengan Seseorang
23 Tanah Misterius Penghasil Uang
24 Penyambutan Rombongan Duke Louise
25 Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi
26 Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia
27 Hidangan Utama adalah Kenyataan
28 Kebencian Yang Membara
29 Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan
30 Kejahatan Yang Mengguncang Pesta
31 Sudah Tak Tertarik Lagi
32 Membuat Perhiasan Dari Garnet Merah
33 Hari Yang di Tunggu-tunggu
34 Wanita Butuh Waktu Bersiap
35 Kebencian dan Amarah
36 Mulut Tajam dan Menusuk
37 Kemunafikan yang HaQQ
38 Bertemu Seseorang
39 Kedatangan Kaisar Valen Octavius
40 Rumor Duchess Jasmine yang Lain
41 Bertemu Keluarga D'Orland di Pesta
42 Keputusan Final Jasmine
43 Tatapan Kaisar Valen
44 Sebuah Janji Kaisar Valen
45 Meminta Perceraian
46 Kebimbangan dan Keputusan
47 Keputusan Jasmine dan Louise
48 Meminta Keadilan Untuk Putriku
49 Emosi Keluarga D'Orland
50 Sebenarnya, Yang Tak Kau Tahu
51 Mabuk Dalam Kamar
52 Cerdas, Tapi Tidak Dengan Hati
53 Selamat Tinggal Masa Lalu
54 Surat Jasmine D'Orland
55 Kebencian Lady Cecilia Thorne
56 Awal Kebencian...
57 Menjadi Janda Kaya Raya
58 Menemui Pria Berjubah
59 Maju Atau Mundur Sama Saja
60 Kau Milikku...
61 Sorak Sorai Rakyat D'Orland
62 Hari Pertama di D'Orland
63 Bertemu Pria Bertopeng
64 Kehilangan Kesabaran
65 Siapa Pria Bertopeng
66 Makan Malam
67 Sebuah Pedang
68 Pedang Milik Jasmine D'Orland
69 Kemarahan Sang Berkerudung Hitam
70 Surat Lamaran Pernikahan
71 Kekacauan Di Clair
72 Mendapatkan Kekuatan
73 Mengulang Kembali Bersama
74 Sihir Pemikat
75 Situasinya Buruk
76 Dialah Wanita Dalam Ramalan
77 Janji Sang Kaisar
78 Kau Sangat Lucu
79 Menyicil Jadi Suami
80 Jangan Melompat
81 Latihan Pertama
82 Pedang Aethetis dan Tenebris
83 Jasmine! Putriku!
84 Berbicara Takdir Membuat Mual
85 Kegelapan Mulai Menyebar
86 Kematian Keluarga Thorne
87 Pertempuran Duke Edgar & Victor
88 Musnah nya Iblis Kegelapan
89 Pernikahan Kaisar Valen dan Jasmine
90 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Latar Belakang Cerita
2
Kesedihan Keluarga D'Orland
3
Kembalinya Sang Duchess
4
Tekad Jasmine D'Orland
5
Perubahan Sang Duchess
6
Duchess Yang Sebenarnya
7
Akan Ku Balas Satu - Persatu
8
Dokumen Mahar Duchess Jasmine
9
Sesuai Keinginan Sang Duchess
10
Kilas Balik Kenangan Menyakitkan
11
Persiapan Ke Kediaman D'Orland
12
Perjalanan Menuju Kediaman D'Orland
13
Pertarungan Yang Mengejutkan
14
Penghormatan Rakyat D'Orland
15
Pulang Kembali Kepelukan D'Orland
16
Kau Memang Bodoh Jasmine
17
Biarkan Aku yang Menghukum Mereka
18
Mengagumi Duchess Jasmine dari Sisi Lain
19
Perpisahan di Kediaman D’Orland
20
Persiapan Penyambutan Duke Louise
21
Semua Bantuan Tak Ada Yang Gratis
22
Memulai Bisnis Dengan Seseorang
23
Tanah Misterius Penghasil Uang
24
Penyambutan Rombongan Duke Louise
25
Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi
26
Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia
27
Hidangan Utama adalah Kenyataan
28
Kebencian Yang Membara
29
Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan
30
Kejahatan Yang Mengguncang Pesta
31
Sudah Tak Tertarik Lagi
32
Membuat Perhiasan Dari Garnet Merah
33
Hari Yang di Tunggu-tunggu
34
Wanita Butuh Waktu Bersiap
35
Kebencian dan Amarah
36
Mulut Tajam dan Menusuk
37
Kemunafikan yang HaQQ
38
Bertemu Seseorang
39
Kedatangan Kaisar Valen Octavius
40
Rumor Duchess Jasmine yang Lain
41
Bertemu Keluarga D'Orland di Pesta
42
Keputusan Final Jasmine
43
Tatapan Kaisar Valen
44
Sebuah Janji Kaisar Valen
45
Meminta Perceraian
46
Kebimbangan dan Keputusan
47
Keputusan Jasmine dan Louise
48
Meminta Keadilan Untuk Putriku
49
Emosi Keluarga D'Orland
50
Sebenarnya, Yang Tak Kau Tahu
51
Mabuk Dalam Kamar
52
Cerdas, Tapi Tidak Dengan Hati
53
Selamat Tinggal Masa Lalu
54
Surat Jasmine D'Orland
55
Kebencian Lady Cecilia Thorne
56
Awal Kebencian...
57
Menjadi Janda Kaya Raya
58
Menemui Pria Berjubah
59
Maju Atau Mundur Sama Saja
60
Kau Milikku...
61
Sorak Sorai Rakyat D'Orland
62
Hari Pertama di D'Orland
63
Bertemu Pria Bertopeng
64
Kehilangan Kesabaran
65
Siapa Pria Bertopeng
66
Makan Malam
67
Sebuah Pedang
68
Pedang Milik Jasmine D'Orland
69
Kemarahan Sang Berkerudung Hitam
70
Surat Lamaran Pernikahan
71
Kekacauan Di Clair
72
Mendapatkan Kekuatan
73
Mengulang Kembali Bersama
74
Sihir Pemikat
75
Situasinya Buruk
76
Dialah Wanita Dalam Ramalan
77
Janji Sang Kaisar
78
Kau Sangat Lucu
79
Menyicil Jadi Suami
80
Jangan Melompat
81
Latihan Pertama
82
Pedang Aethetis dan Tenebris
83
Jasmine! Putriku!
84
Berbicara Takdir Membuat Mual
85
Kegelapan Mulai Menyebar
86
Kematian Keluarga Thorne
87
Pertempuran Duke Edgar & Victor
88
Musnah nya Iblis Kegelapan
89
Pernikahan Kaisar Valen dan Jasmine
90
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!