Tekad Jasmine D'Orland

Jasmine berbicara dengan dirinya sendiri di dalam kamar gereja:

"Langit-langit ini... masih sama seperti yang kuingat terakhir kali. Peristiwa menyakitkan itu... Apakah itu benar? Tapi kenapa semuanya terasa begitu nyata? Peristiwa itu... kematian itu... Apa mungkin semua itu hanya mimpi buruk?"

Jasmine menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri meski pikirannya terus berkecamuk.

"Kehidupanku berakhir enam bulan dari sekarang, dengan cara yang begitu mengerikan. Tapi aku di sini... kembali ke masa ini. Apa mungkin aku diberikan kesempatan kedua? Atau ini hanyalah bunga tidur yang membuatku tenggelam dalam ilusi? Bagaimana aku tahu mana yang nyata dan mana yang tidak?"

Ia memejamkan mata, berusaha mengingat detail-detail yang terpatri di dalam pikirannya.

"Lady Cecilia... wajah palsunya yang penuh kepalsuan itu. Louise... pria kejam itu yang tega mencabut nyawaku tanpa rasa bersalah. Dan rakyat... mereka semua bersorak atas kematianku seolah-olah aku monster. Semua itu benar-benar terjadi, kan? Aku masih bisa mendengar ejekan mereka, merasa dinginnya lantai di tempat eksekusi itu. Jika itu bukan mimpi, maka aku harus memanfaatkan ini."

Jasmine membuka matanya, sorot matanya kini mulai menampakkan tekad yang kuat.

"Aku tidak akan membiarkan mereka menghancurkanku lagi. Jika ini benar-benar awal yang baru, aku harus memanfaatkan setiap langkahku untuk membalikkan keadaan."

Ia mengingat sesuatu, memikirkan apa yang mungkin sedang terjadi di luar gereja.

"Kalau ingatanku benar, saat ini Louise sedang berada di wilayah perbatasan untuk menghadapi para bandit, dan menemui Lady Cecilia. Itu berarti aku masih punya waktu sebelum dia kembali... tiga hari lagi, kan? Baiklah, pertama-tama mari kita kembali ke kediaman Duke Clair dahulu dan menghadapi semua neraka itu."

Jasmine menggigit bibirnya, menahan kekesalan.

"Gereja ini... tempat di mana aku disuruh merenung, padahal sebenarnya ini hanya hukuman terselubung karena aku 'kurang sopan' pada Cecilia. Mereka menyebutku kurang sopan, tapi tidak ada yang melihat betapa liciknya wanita itu."

Ia menghela napas panjang lagi, kali ini suaranya lebih pelan.

"Baiklah, Jasmine. Kalau ini benar-benar hidupmu yang kedua, kau tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku harus memastikan semuanya setelah kembali ke kediaman Clair. Jika semua ingatanku benar... maka aku akan memulai rencana untuk menyelamatkan hidupku sendiri."

Jasmine tersenyum kecil, namun bukan senyum penuh kebahagiaan, melainkan senyum penuh kegetiran.

"Enam bulan... hanya itu waktu yang kumiliki. Tapi aku tidak akan membiarkan siapa pun, bahkan Louise atau Cecilia, bahkan putra mahkota dan orang lain menghancurkanku lagi. Kali ini, aku yang akan mengontrol nasibku."

Ia melirik ke luar jendela kamar gereja, memandangi langit yang mulai meredup.

"Tuhan, jika Kau benar-benar memberiku kesempatan kedua ini, maka aku akan memanfaatkannya sebaik mungkin. Kau akan melihat, Jasmine D'Orland ini tidak akan menjadi pion yang dipermainkan oleh siapa pun."

Dengan tatapan penuh tekad, Jasmine mengepalkan tangannya dan kembali berbaring. Dalam pikirannya, ia mulai menyusun langkah demi langkah untuk memastikan masa depannya tidak berakhir seperti sebelumnya.

Tok... tok... tok...

“Duchess, ini saya, Anne. Bolehkah saya masuk?” suara lembut Lianne terdengar dari balik pintu.

Jasmine menoleh ke arah pintu dengan tatapan kosong sejenak, sebelum akhirnya ia menyadari siapa yang memanggil. "Masuklah, Anne."

Pintu terbuka perlahan, dan Lianne masuk dengan membawa nampan kecil. Di atasnya ada semangkuk salep dan kain bersih. Dengan sikap sopan, ia menundukkan kepala sedikit sebelum mendekati Jasmine.

“Saya membawakan salep untuk luka di punggung Anda, Duchess. Semoga ini bisa sedikit meredakan rasa sakitnya,” kata Lianne sambil meletakkan nampan di meja samping tempat tidur.

Jasmine memperhatikan Lianne dengan seksama, mengenang sosok pelayan setianya itu.

"Anne... pelayan yang selalu ada untukku. Bahkan di kehidupan sebelumnya, kau selalu melindungiku, bahkan menggantikan hukumanku berkali-kali. Aku masih ingat senyum terakhirmu... senyum penuh keikhlasan di saat kau meregang nyawa."

“Duchess?” panggilan Lianne membuyarkan lamunan Jasmine.

“Oh... maaf, Anne. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu,” jawab Jasmine dengan suara pelan. “Terima kasih sudah membawakan salep ini.”

Lianne tersenyum kecil. “Itu tugas saya, Duchess. Jika Anda izinkan, saya akan membantu mengoleskan salepnya.”

Jasmine terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. Ia berbalik perlahan, membiarkan Lianne melihat punggungnya yang penuh luka cambuk. Saat tangan Lianne mulai bekerja dengan lembut, Jasmine meringis sedikit karena rasa perih.

“Maafkan saya, Duchess. Saya akan berusaha selembut mungkin,” ujar Lianne penuh rasa bersalah.

“Tidak apa-apa, Anne. Ini bukan salahmu. Aku tahu kau hanya ingin membantuku,” kata Jasmine dengan nada yang lebih lembut dari biasanya.

Hening sejenak di antara mereka, hanya terdengar suara napas Jasmine yang sesekali tertahan.

“Anne, aku ingin bertanya,” Jasmine memulai, suaranya terdengar ragu. “Kenapa kau selalu setia padaku? Bahkan saat kau dihukum menggantikanku, kau tidak pernah mengeluh.”

Lianne menghentikan tangannya sejenak, lalu tersenyum kecil sebelum melanjutkan. “Karena saya tahu, Duchess, Anda tidak seburuk yang mereka katakan. Anda hanya... tidak dipahami. Saya percaya, di balik semua tindakan Anda, ada alasan yang baik. Lagipula, saya sudah bersumpah untuk melayani Anda, dan itu yang akan saya lakukan, apa pun risikonya.”

Jasmine merasa hatinya tersentuh. Ia tidak pernah benar-benar menghargai kesetiaan Lianne di kehidupan sebelumnya, dan kini ia merasa bersalah.

“Anne... aku tidak pantas mendapatkan kesetiaanmu. Aku sering membuatmu dalam bahaya. Bahkan... aku tidak pernah benar-benar melindungimu.”

“Jangan berkata seperti itu, Duchess,” potong Lianne cepat. “Anda mungkin tidak menyadarinya, tapi kehadiran Anda memberi saya harapan. Jika bukan karena Anda, saya mungkin masih menjadi budak di pasar, tidak tahu bagaimana masa depan saya. Anda membeli saya dan memberi saya kehidupan baru. Itu sudah lebih dari cukup.”

Jasmine menahan napas. Kenangan akan kehidupan sebelumnya semakin jelas di kepalanya. Ia mengingat Lianne yang selalu ada di sisinya, bahkan di saat-saat tersulit.

“Anne... aku bersumpah, mulai sekarang, aku akan menjadi tuan yang lebih baik untukmu. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi.”

Lianne terkejut mendengar ucapan itu, tetapi ia hanya tersenyum penuh kelembutan.

“Anda sudah cukup baik untuk saya, Duchess. Tapi jika itu yang Anda inginkan, saya akan selalu berada di sisi Anda, seperti sebelumnya.”

Setelah selesai mengoleskan salep, Lianne membereskan barang-barangnya dan hendak keluar dari kamar. Namun sebelum pergi, ia berbalik dan berkata, “Duchess, apa Anda butuh sesuatu yang lain? Saya akan selalu siap membantu Anda.”

Jasmine menggelengkan kepala, tetapi ia menambahkan, “Anne... terima kasih. Untuk semuanya.”

Lianne tersenyum hangat, membungkuk sedikit, lalu meninggalkan kamar Jasmine.

Setelah pintu tertutup, Jasmine kembali menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk.

"Anne... kali ini, aku akan memastikan kau tidak akan pernah terluka lagi karena aku."

Jasmine merebahkan tubuhnya dengan hati-hati, memilih posisi tengkurap agar luka di punggungnya tidak semakin perih akibat bergesekan dengan kasur. Ia menghela napas panjang, berusaha mengabaikan rasa nyeri yang masih terasa menusuk.

"Sakit ini masih terasa nyata... Jadi, ini bukan mimpi," pikirnya, menatap hampa ke arah bantal di bawahnya. Ingatan tentang kehidupan sebelumnya terus memenuhi pikirannya, membuat dadanya terasa sesak.

"Duke Louise... Cecilia... Semua orang yang melakukan nya, semua penghinaan, cambukan itu, semua siksaan yang ku terima, hingga kematianku..." Jasmine mengepalkan tangannya di atas seprai, berusaha menahan emosi yang mulai membuncah.

"Tunggu saja, Louise, Cecilia, dan kalian semua. Dunia akan berbalik. Kali ini, akulah yang memegang kendali. Akan kubalas perbuatan kalian satu persatu. Tak akan aku izinkan kalian semua bahagia mulai saat ini. Kalian akan tau siapa Jasmine D'Orland sebenarnya. Jasmine Clair sudah mati karena kehilangan jati dirinya karena cinta kini telah mati, saat ini hanya ada Jasmine D'Orland si pemberani." tekad Jasmine.

Saat pikiran itu berkelebat, Jasmine merasa matanya mulai berat. Kelelahan fisik dan mental menguasainya. Perlahan, ia terlelap dengan satu tekad yang terukir dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Fisee

Fisee

cerai saja sama babi celeng clair iti🖕

2025-02-22

4

ria sufi

ria sufi

lanjutkan

2025-02-21

0

Ayu Padi

Ayu Padi

jadi kn MC cewek ny pandai beladiri thor... bnyk kelebihan nya yg di sembunyikan.. sudh saat ny menunjukkan keahlian nya.. lebih setuju lg berpisah dgn suami jahat ny

2025-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Latar Belakang Cerita
2 Kesedihan Keluarga D'Orland
3 Kembalinya Sang Duchess
4 Tekad Jasmine D'Orland
5 Perubahan Sang Duchess
6 Duchess Yang Sebenarnya
7 Akan Ku Balas Satu - Persatu
8 Dokumen Mahar Duchess Jasmine
9 Sesuai Keinginan Sang Duchess
10 Kilas Balik Kenangan Menyakitkan
11 Persiapan Ke Kediaman D'Orland
12 Perjalanan Menuju Kediaman D'Orland
13 Pertarungan Yang Mengejutkan
14 Penghormatan Rakyat D'Orland
15 Pulang Kembali Kepelukan D'Orland
16 Kau Memang Bodoh Jasmine
17 Biarkan Aku yang Menghukum Mereka
18 Mengagumi Duchess Jasmine dari Sisi Lain
19 Perpisahan di Kediaman D’Orland
20 Persiapan Penyambutan Duke Louise
21 Semua Bantuan Tak Ada Yang Gratis
22 Memulai Bisnis Dengan Seseorang
23 Tanah Misterius Penghasil Uang
24 Penyambutan Rombongan Duke Louise
25 Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi
26 Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia
27 Hidangan Utama adalah Kenyataan
28 Kebencian Yang Membara
29 Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan
30 Kejahatan Yang Mengguncang Pesta
31 Sudah Tak Tertarik Lagi
32 Membuat Perhiasan Dari Garnet Merah
33 Hari Yang di Tunggu-tunggu
34 Wanita Butuh Waktu Bersiap
35 Kebencian dan Amarah
36 Mulut Tajam dan Menusuk
37 Kemunafikan yang HaQQ
38 Bertemu Seseorang
39 Kedatangan Kaisar Valen Octavius
40 Rumor Duchess Jasmine yang Lain
41 Bertemu Keluarga D'Orland di Pesta
42 Keputusan Final Jasmine
43 Tatapan Kaisar Valen
44 Sebuah Janji Kaisar Valen
45 Meminta Perceraian
46 Kebimbangan dan Keputusan
47 Keputusan Jasmine dan Louise
48 Meminta Keadilan Untuk Putriku
49 Emosi Keluarga D'Orland
50 Sebenarnya, Yang Tak Kau Tahu
51 Mabuk Dalam Kamar
52 Cerdas, Tapi Tidak Dengan Hati
53 Selamat Tinggal Masa Lalu
54 Surat Jasmine D'Orland
55 Kebencian Lady Cecilia Thorne
56 Awal Kebencian...
57 Menjadi Janda Kaya Raya
58 Menemui Pria Berjubah
59 Maju Atau Mundur Sama Saja
60 Kau Milikku...
61 Sorak Sorai Rakyat D'Orland
62 Hari Pertama di D'Orland
63 Bertemu Pria Bertopeng
64 Kehilangan Kesabaran
65 Siapa Pria Bertopeng
66 Makan Malam
67 Sebuah Pedang
68 Pedang Milik Jasmine D'Orland
69 Kemarahan Sang Berkerudung Hitam
70 Surat Lamaran Pernikahan
71 Kekacauan Di Clair
72 Mendapatkan Kekuatan
73 Mengulang Kembali Bersama
74 Sihir Pemikat
75 Situasinya Buruk
76 Dialah Wanita Dalam Ramalan
77 Janji Sang Kaisar
78 Kau Sangat Lucu
79 Menyicil Jadi Suami
80 Jangan Melompat
81 Latihan Pertama
82 Pedang Aethetis dan Tenebris
83 Jasmine! Putriku!
84 Berbicara Takdir Membuat Mual
85 Kegelapan Mulai Menyebar
86 Kematian Keluarga Thorne
87 Pertempuran Duke Edgar & Victor
88 Musnah nya Iblis Kegelapan
89 Pernikahan Kaisar Valen dan Jasmine
90 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Latar Belakang Cerita
2
Kesedihan Keluarga D'Orland
3
Kembalinya Sang Duchess
4
Tekad Jasmine D'Orland
5
Perubahan Sang Duchess
6
Duchess Yang Sebenarnya
7
Akan Ku Balas Satu - Persatu
8
Dokumen Mahar Duchess Jasmine
9
Sesuai Keinginan Sang Duchess
10
Kilas Balik Kenangan Menyakitkan
11
Persiapan Ke Kediaman D'Orland
12
Perjalanan Menuju Kediaman D'Orland
13
Pertarungan Yang Mengejutkan
14
Penghormatan Rakyat D'Orland
15
Pulang Kembali Kepelukan D'Orland
16
Kau Memang Bodoh Jasmine
17
Biarkan Aku yang Menghukum Mereka
18
Mengagumi Duchess Jasmine dari Sisi Lain
19
Perpisahan di Kediaman D’Orland
20
Persiapan Penyambutan Duke Louise
21
Semua Bantuan Tak Ada Yang Gratis
22
Memulai Bisnis Dengan Seseorang
23
Tanah Misterius Penghasil Uang
24
Penyambutan Rombongan Duke Louise
25
Duchess Jasmine Bangsawan Kelas Tinggi
26
Kekesalan Duke Louise dan Lady Cecilia
27
Hidangan Utama adalah Kenyataan
28
Kebencian Yang Membara
29
Pesta Penyambutan Penuh Ketengangan
30
Kejahatan Yang Mengguncang Pesta
31
Sudah Tak Tertarik Lagi
32
Membuat Perhiasan Dari Garnet Merah
33
Hari Yang di Tunggu-tunggu
34
Wanita Butuh Waktu Bersiap
35
Kebencian dan Amarah
36
Mulut Tajam dan Menusuk
37
Kemunafikan yang HaQQ
38
Bertemu Seseorang
39
Kedatangan Kaisar Valen Octavius
40
Rumor Duchess Jasmine yang Lain
41
Bertemu Keluarga D'Orland di Pesta
42
Keputusan Final Jasmine
43
Tatapan Kaisar Valen
44
Sebuah Janji Kaisar Valen
45
Meminta Perceraian
46
Kebimbangan dan Keputusan
47
Keputusan Jasmine dan Louise
48
Meminta Keadilan Untuk Putriku
49
Emosi Keluarga D'Orland
50
Sebenarnya, Yang Tak Kau Tahu
51
Mabuk Dalam Kamar
52
Cerdas, Tapi Tidak Dengan Hati
53
Selamat Tinggal Masa Lalu
54
Surat Jasmine D'Orland
55
Kebencian Lady Cecilia Thorne
56
Awal Kebencian...
57
Menjadi Janda Kaya Raya
58
Menemui Pria Berjubah
59
Maju Atau Mundur Sama Saja
60
Kau Milikku...
61
Sorak Sorai Rakyat D'Orland
62
Hari Pertama di D'Orland
63
Bertemu Pria Bertopeng
64
Kehilangan Kesabaran
65
Siapa Pria Bertopeng
66
Makan Malam
67
Sebuah Pedang
68
Pedang Milik Jasmine D'Orland
69
Kemarahan Sang Berkerudung Hitam
70
Surat Lamaran Pernikahan
71
Kekacauan Di Clair
72
Mendapatkan Kekuatan
73
Mengulang Kembali Bersama
74
Sihir Pemikat
75
Situasinya Buruk
76
Dialah Wanita Dalam Ramalan
77
Janji Sang Kaisar
78
Kau Sangat Lucu
79
Menyicil Jadi Suami
80
Jangan Melompat
81
Latihan Pertama
82
Pedang Aethetis dan Tenebris
83
Jasmine! Putriku!
84
Berbicara Takdir Membuat Mual
85
Kegelapan Mulai Menyebar
86
Kematian Keluarga Thorne
87
Pertempuran Duke Edgar & Victor
88
Musnah nya Iblis Kegelapan
89
Pernikahan Kaisar Valen dan Jasmine
90
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!