kepastian rasa

Kami berencana memilih cafe yang outdoor untuk melepaskan penat hari ini yang masing-masing sibuk dengan pekerjaan sendiri menikmati suasana malam menghirup udara segar angin yang berhembus udara terasa sejuk sejenak aku kehilangan fokus karena terbuai oleh suasana malam yang indah Ash terus menatap ku dalam aku yang tak sengaja menatap mata nya membuat aku tersipu malu.

Ash menggenggam tangan ku merasakan jari-jari tangan ku kedinginan dia pun berpindah kesamping ku dan menghangatkan tanganku wajahku memerah sangking malunya “Aestic terimakasih selalu ada buat aku ya walaupun kita belum kenal lama tapi aku ingin hubungan ini tidak berakhir begitu saja setiap hari aku hanya memikirkan kamu kadang ditoko aku selalu curi-curi pandang melihatmu ya walaupun kamu nggak tau itu tapi yang pasti perasaan ku telah tumbuh aku merasakan cinta dan kasih sayang setiap hari dan itu ternyata buat kamu, setiap bersama kamu aku merasakan kenyamanan bicara sama kamu setiap hari nggak pernah membuat aku bosan setiap aku memejamkan mata kamu yang selalu terbayang-bayang,mungkin ini terdengar gombal ataupun hanya sekedar rayuan murahan tapi percayalah aku tulus dan itu semua adalah isi hatiku”... Setelah mengungkapkan isi hatinya aku memberanikan diri menatap Ash terlihat wajahnya yang memerah seakan ingin meledak aku tersenyum mendengar pengakuan nya dan tak bisa dipungkiri jantungku pun ingin meledak sangking senangnya aku terdiam tak tahu harus mulai dari mana Ash menatap ku menggenggam erat tangan ku aku pun kembali menatap Ash “aku juga berterima kasih sama kamu terimakasih menerima kekurangan ku, terimakasih sudah mau berkenalan dengan ku,daaan terimakasih sudah mau mencintai ku…. sebenarnya aku juga mencintai kamu”… belum selesai aku berkata Ash langsung memeluk ku mungkin dia merasakan kebahagian yang sama dengan ku kembali menggenggam dan mencium tangan ku “terimakasih Aestic, terimakasih banyak”… aku hanya tersenyum-senyum dan kembali tersipu malu.

Malam yang panjang hati kami sama berbunga-bunga nya semoga hubungan kita kedepannya langeng dan baik-baik setelah selesai makan kami pun berangkat pulang Sepanjang perjalanan Ash terus menggenggam tangan ku seakan tidak ingin dia lepaskan “aku boleh manggil kamu sayang kan”tanya Ash malu… “iya terserah kamu aja”sahutku sambil malu-malu… kami pun sampai dirumah ku Ash tersenyum dan berlalu pergi jauh meninggalkan ku,kami pulang dengan hati yang berbunga-bunga.

Malam berlalu pagi pun datang Ash menelponku dan ingin menjemput akupun mengiyakan kan ajakan nya aku bergegas membereskan barang-barang dan keluar menghampiri Ash “maaf lama”ungkapku sambil tersenyum… “sampe besok pun sanggup aku menunggu”ledek Ash sambil tertawa kecil, dan kami pun berangkat kerja.

Setelah sampai ditoko tampak pintu toko telah terbuka lebar aku melihat sepupu bos duduk di bangku depan seolah ingin mengamati ku Ash tersenyum kepadaku dan berlalu pergi aku pun berjalan menunduk tanpa menghiraukannya dan memulai aktivitas ku seperti biasa.