05 apel salju

Setelah menempuh perjalan dari pagi mereka memasuki gerbang wilayah utara saat matahari mulai turun ke peraduan nya ke balik bukit bersalju di kejauhan.

"Ayo pakai jaket mu, udara sudah sangat dingin," ucap Sankara sambil memakaikan mantel bulu tebal pada Beatrice yang sedang menatap indah nya pegunungan salju di kejauhan.

"Itu snowwhite mount, gunung dengan Salju abadi yang menjadi perbatasan wilayah kerajaan dengan kerajaan blueland kerajaan es abadi di utara" ucap Sankara.

"Apa kamu pernah ke sana? Aku dengar di sana tanah nya di lapisi es sepanjang tahun" ucap Beatrice.

"Tidak, aku belum pernah ke sana karena kerajaan kita tidak memiliki akses kerja sama apapun dengan Blueland baik itu ekonomi maupun politik, apalagi kerajaan itu Walaupun kecil tapi tertutup dari dunia luar" ucap Sankara

"Kalau di lihat dari sini deretan pegunungan nya sangat indah" ucap Beatrice

"Benar, tapi di sana sangat dingin, di sana lah pusat populasi terbesar rusa moose dan lokasi kita Berburu setiap tahun nya" ucap Sankara.

Walaupun wilayah mereka berada perbatasan ujung utara kerajaan tapi jalan mereka lewati sangat mulus.

"Itu perkebunan apa?" tanya Beatrice sambil menunjuk deretan pepohonan yang tertata rapi, beberapa petani Terlihat memanen buah dari pohon tersebut.

"Apel Salju, seperti yang aku bilang kemarin, Wilayah kita memiliki tujuh perkebunan apel salju dengan luas yang hampir sama, dan dari perkebunan itu lah kita mengeksplore buah buahan tersebut menuju beberapa daerah. Kita cukup beruntung karena apel Salju hanya bisa tumbuh di tanah kita, hingga bisa menjadi salah satu komoditi utama wilayah kita." terang Sankara

Melihat kereta dengan lambang Archduchy lewat semua petani tersebut berhenti bekerja, mereka menghadap jalan dan sedikit membungkuk untuk memberi hormat.

Sankara mengetuk dinding kereta tiga kali sebagai kode berhenti pada kusir di depan.

Kereta perlahan melambat hingga akhir nya berhenti total, melihat kereta berhenti para petani berjalan cepat mendekati kereta.

Sankara turun dari kereta DI ikuti oleh Beatrice dengan sedikit tertatih.

"Selamat datang kembali yang mulia, selamat atas pernikahan nya, selamat datang di utara Lady yang mulia, kami semua menyambut kedatangan anda" ucap semua petani tersebut dengan sedikit membungkuk pada kedua pasangan tersebut.

"Terima kasih" ucap Beatrice lirih

Memang pernikahan Sankara sudah di ketahui oleh semua rakyat dan bangsawan wilayah utara, dan mereka semua sedang menanti kehadiran calon nyonya rumah mereka, posisi yang sudah sangat lama kosong sejak kedua orang tua tuan muda mereka meninggal.

"Apa kalian sedang panen?" tanya Sankara

"Iya yang mulia, seharus nya Kemarin waktu panen yang mulia, tapi masalah nya kemarin ada badai salju yang lumayan tebal" jawab Mereka dengan hormat.

"Pantas saja salju lumayan tebal padahal kita hampir masuk musim semi saya pikir salju akan menipis" ucap Sankara.

"Kalau begitu kami pamit dulu, silahkan lanjutkan pekerjaan kalian" ucap Sankara

"Baik tuan, terima kasih untuk kunjungan nya yang mulia" ucap mereka secara bersama

"Yang mulia Lady... Permisi Sebentar, maaf sebelum nya saya ingin memberikan sesuatu pada yang mulia Lady sebagai ucapan selamat datang, ini adalah apel salju yang masih sangat fresh, baru saja di ambil dari pohon nya, bukan apel yang sudah di simpan berhari hari, jika anda berkenan Silahkan di nikmati sebagai teman perjalanan anda menuju kastil" seorang wanita berusia setengah baya menyusup di antara para pria sambil membawa sebuah keranjang daun darurat berisi tujuh buah apel salju dengan kualitas terbaik.

Dengan sedikit menunduk dia menyerahkan keranjang tersebut pada Beatrice

"Untuk saya nyonya, Wah terlihat sangat segar dan menggiurkan, apa benar untuk saya bukan kan ini barang dagangan bagaimana kalau saya bayar" ucap Beatrice

"Jangan yang mulia, ini adalah tanda cinta kami pada anda, tolong di terima, sudah jadi tradisi juga di Wilayah utara saat pertama kali datang ke utara jika ada yang memberi apel salju dengan jumlah ganjil, harus di Terima, karena di percaya itu akan menjadi pengikat orang tersebut dengan tanah utara" ucap wanita tersebut.

"Baik lah kalau begitu, akan saya terima pemberian nya, terima kasih banyak untuk sambutan nya nyonya, saya sangat tersanjung." ucap Beatrice dengan mata berkaca kaca.

"Sama sama yang mulia," ucap nya sambil menunduk memberi hormat.

Perjalan kembali di lanjutkan, Beatrice tersenyum menatap tujuh apel terbaik di dalam keranjang di pangkuan nya.

"Kenapa tersenyum begitu?" tanya Sankara sambil meraung kuil bahu sang istri

"Aku bahagia, sambutan dari rakyat utara sangat baik, aku merasa sudah menjadi bagian dari masyarakat ini" ucap Beatrice

"Syukur lah jika kamu bahagia, padahal aku sudah ketakutan kamu merasa tidak cocok di sini karena kemarin kamu sangat menyukai udara yang hangat di pesisir, sedangkan wilayah utara sangat dingin, satu satu nya wilayah yang tidak punya musim panas, hanya ada musim Salju musim semi dan musim gugur." ucap Sankara dengan Ekspresi wajah bahagia.

"Aku memang menyukai udara yang hangat tapi aku lebih menyukai udara di mana suami ku berada" ucap Beatrice sambil tersenyum dengan lirikan mata menggoda sang suami.

Mendengar ucapan sang istri rona Wajah Sankara berubah menjadi ceria, senyum kecil melingkar di bibir nya. Hingga ketampanan nya memancar, iris mata nya yang berbeda warna merah dan amber terlihat bersinar seakan mencerminkan debaran jantung nya yang bertalu tau serasa ingin menjebol dinding dada nya.

***

Hanya menempuh perjalanan sekitar satu jam dari gerbang Wilayah utara, Rombongan mereka akhir nya mulai mendekati kastil Estrillda

Dari kejauhan kastil itu terlihat sangat megah, di bangun di dataran yang sedikit tinggi di tengah hutan pinus yang tidak terlalu lebat suasana nya indah amat sangat indah di mata Beatrice, tenang dan damai tidak seperti di wilayah Winfrey yang ramai karena pusat perdagangan.

Bangunan kastil seperti leter U yang memiliki empat lantai. Di bagian halaman yang luas tertata dengan indah dan enak di lihat. Bunga bunga musim salju berwarna putih, ungu dan pink muda serta pohon pohon yang di selimuti oleh butiran salju putih yang terlihat sangat lembut.

Kastil tersebut memiliki delapan pilar besar yang seakan menjadi mercusuar dan tonggak penopang kemegahan istana tersebut.

Saat kereta mereka mendekat empat penjaga gerbang bergegas membuka kan gerbang besi setinggi empat meter tersebut sembari menunduk memberi hormat.

Iring iringan mereka masuk ke halaman dan gerbang kembali di tutup.

Rombongan para ksatria berkuda lansung menuju bagian belakang kastil sedangkan kereta kuda Beatrice dan kereta barang yang berisi barang barang Beatrice beserta Mia melaju menuju pintu utama mansion

Di sana lah Beatrice melihat belasan orang telah berbaris rapi saling berhadapan untuk menyambut ke datangan nya.

***

Terpopuler

Comments

MommyRea

MommyRea

ada typo Thor

2025-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 01 Alur
2 02 Perjalan ke Utara
3 03 kebersamaan
4 04 sunset
5 05 apel salju
6 06 kamar Archduchess
7 07 First Dinner
8 08 Malam di Utara
9 09 Longsor Salju
10 10 Pengungsi
11 11 pulang
12 12 Merindukanmu
13 13 Bisnis Baru
14 14 Lelah
15 15 Persiapan Pesta
16 16 Cantik
17 17 Pesta
18 18 Howard
19 19 Menuju Ibukota
20 20 Pagi di Ibukota
21 21 Di bawah lampion
22 22 Archduke Estrillda
23 23 Taman Istana Putri Mahkota
24 24 baby bump Melissa
25 25 Count Adalman
26 26 Rindu
27 27 kurir pesan darurat
28 28 Kembali ke Utara
29 29
30 30 Ayo Bangun Kak
31 31 Pemeriksaan
32 32 Penjara bawah Tanah
33 33
34 34 Sadar
35 35 Pertemuan dengan Pangeran Lucas
36 36 Sang Dalang
37 37 Mantan Tunangan
38 38 Makan Malam terakhir di ibukota
39 39 undangan ke utara
40 40 Lelah
41 41 Lelah
42 42 Hari pertama tanpa mu
43 43 bisnis baru
44 44 Sempurna
45 45 pilihan
46 46 Hari Jamuan
47 47
48 48
49 49
50 50 gadis salju
51 51 radang dingin
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58 permintaan
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 Draft
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
01 Alur
2
02 Perjalan ke Utara
3
03 kebersamaan
4
04 sunset
5
05 apel salju
6
06 kamar Archduchess
7
07 First Dinner
8
08 Malam di Utara
9
09 Longsor Salju
10
10 Pengungsi
11
11 pulang
12
12 Merindukanmu
13
13 Bisnis Baru
14
14 Lelah
15
15 Persiapan Pesta
16
16 Cantik
17
17 Pesta
18
18 Howard
19
19 Menuju Ibukota
20
20 Pagi di Ibukota
21
21 Di bawah lampion
22
22 Archduke Estrillda
23
23 Taman Istana Putri Mahkota
24
24 baby bump Melissa
25
25 Count Adalman
26
26 Rindu
27
27 kurir pesan darurat
28
28 Kembali ke Utara
29
29
30
30 Ayo Bangun Kak
31
31 Pemeriksaan
32
32 Penjara bawah Tanah
33
33
34
34 Sadar
35
35 Pertemuan dengan Pangeran Lucas
36
36 Sang Dalang
37
37 Mantan Tunangan
38
38 Makan Malam terakhir di ibukota
39
39 undangan ke utara
40
40 Lelah
41
41 Lelah
42
42 Hari pertama tanpa mu
43
43 bisnis baru
44
44 Sempurna
45
45 pilihan
46
46 Hari Jamuan
47
47
48
48
49
49
50
50 gadis salju
51
51 radang dingin
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58 permintaan
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
Draft
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!