Bab 5. Petualangan Part 3

Rein menaiki pohon dengan lincahnya. Rein melambaikan tangan saat dia sudah diatas pohon untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dan memantau sesuatu dari atas. Luca dan Elise menggangguk bersembunyi di balik semak-semak, menunggu momen yang tepat.

"Arah jam 3 ada dua ekor kijang." Ucap Rein memantau dari atas. Tunggu, memangnya disini ada jam? Elise selama ini saja tidak tahu jika memang ada jam disini dan tidak pernah pula dirinnya tahu bentuknya seperti apa. Yah mungkin bahasa petualang fikirnya. Elise terlalu sibuk dengan fikirannya hingga tidak tahu atau lebih tepatnya tidak sadar jika Luca ternyata sejak tadi sedang merapalkan sihir. Setelah Rein memberi isyarat kepada Luca ketika kijang terlihat mendekat ke arahnya.

"Magic Arrow." Ucap Luca pelan dan dalam sekejap ribuan anak panah menghujani dua ekor kijang itu tanpa bisa melarikan diri.

"Terlalu lama Luca. Tidak bisa sepertinya. Kita membutuhkan sesuatu untuk mempercepat rapalanmu. Bisa-bisa kita keburu mati atau lawan kita menyerang saat aku menunggumu merapal." Ucap Rein seraya turun dari atas pohon sementara Luca hanya bisa tersenyum seraya menggaruk kepala yang tidak gatal. Elise tahu arti dari senyuman itu.

'Akukan masih belajar. Memang siapa yang langsung hebat saat masih tahap belajar.' Kemudian akan dijawab oleh Rein dengan pedenya 'ya itu aku.'

"Hei, telnyata meleka sedang memakan buah beli. Lihat banyak sekali beli lial disini." Rein mantap Elise dengan tawa mencemooh.

"haha cara bicaramu." ejek Rein menertawakan Elise.

"Sudah-sudah. Jangan bertengkar." Luca menengahi melihat Elise yang mendengus kesal menatap Rein.

"Ayo bergegas. Kita harus menguliti dan memotong dagingnya serta membalutnya dengan daun Turte agar tetap segar dan tidak bau." Ucap Rein seraya berjalan ke arah buruan diikuti oleh Luca dan Elise hampir tertinggal dibelakang barisan. Saat mereka tiba ditujuan terlihat dua rusa tergeletak dengan bersimbah darah.

"Eh itu. Sebenalnya untuk pengulitan dan memotong sepeltinya aku punya skill yang belguna." Elise ragu-ragu seraya kembali melihat rusa-rusa itu.

"Wow sejak kapan kau bisa melakukannya." Ucap Luca antusias.

"I-tu. Sebenalnya aku balu saja melihat itu. Seperti tiba-tiba diotakku ada sesuatu. Tapi aku tidak tahu. Kalena ini balu peltama kalinya aku sepelti ini." Ucap Elise sedikit ragu.

"Berati kau harus lebih banyak berpetualang agar bisa tau potensimu apa saja. Itulah bakat Elise. Seperti aku yang berbakat dalam menguasai sihir." Ucap Rein menyemangati. Elise terharu mendengar kalimat tulus itu tanpa sadar, sudut matanya berair. Rein jarang menyemangati. Itu artinya pertanda bagus.

"Baiklah waktunya praktek. Ayo, Elise tunjukan bakatmu itu." Ucap Rein tidak memberinya waktu untuk terharu lebih lama. Elise kesal, air matanya yang baru saja akan jatuh kembali naik mendengar kalimat Rein. Elise menghela nafas kesal.

"Baiklah." jawab Elise ketus kemudian mendekati tubuh rusa yang tergeletak. Dan mudah saja sebenarnya Elise hanya perlu sedikit berkonsentrasi dan dan mengucapkan mantranya.

"Pull and slice" Ucap Elise pelan dan sedetik kemudian semuanya sudah terpisah. Antara daging, kulit dan tulang. Tidak ada darah yang berceceran kemana-mana. Luca bertepuk tangan senang.

"Wow keren Elise. Kalau begitu perburuan ini jadi lebih mudah bukan?." Ucapnya bangga.

"Oke kita lanjut. Bergegas Luca kita harus membungkusnya dengan daun Turte dan segera memasukannya ke dalam kantung. Sudah hampir sore. Kita terlalu memakan waktu saat dipohon apel tadi." Ucap Rein santai.

"Baiklah. Ayo Elise."

"Ayo." jawab Elise dengan semangat membara.

Elise dengan cekatan membungkus daging-daging itu kedalam daun Turte. Daunnya lebar seperti daun pisang tapi harum seperti daun jahe atau kunyit. Daun ini memang mudah ditemukan di hutan. Beberapa kali Elise melihat penampakan pohonnya yang berserakan selama di perjalanan menuju ke sini.

"Aku tadi takut sekali. ku kila tadi hewan buas." ucap Elise melirik Rein yang tampaknya sudah selesai memasukan semuanya termasuk tulang dan kulit bahkan kepala rusa ke dalam kantung. Mereka tidak tahu bagian mana yang bisa dijual dipasar nanti.

"Tenang saja. Kami akan melindungi mu walaupun itu hewan buas. Jadi tidak usah takut, bocah." Rein menatap Elise dengan tatapan menyebalkan.

"Enak saja! Aku bukan bocah." Elise menggerutu kesal.

"Sudah selesai bukan? Bagaimana jika kita ambil beri ini dan kita tanam. Pasti menyenangkan memakannya di panti saat bersama." Luca memberi saran untuk mencarikan suasana.

"Sepeltinya bagus. bagaimana dengan daun Tulte ?" Elise ikut memberi ide.

"Baiklah. Kita sepakat. Mari bagi tugas. Aku akan mengumpulkan daun Turte,Elise dan Rein yang akan mengumpulkan beri liar."

"Ayo." mereka kembali bekerja. Sesekali Elise memakan beri liar itu untuk menyicip rasanya.

"Ugh asam." wajahnya terlihat menggemaskan saat mengatakannya membuat Rein tertawa. Luca memperhatikan mereka dari kejauhan. Tangannya terus bergerak tanpa sadar karena memperhatikan tingkah mereka membuat dirinya terkejut saat daun Turte menggunung dihadapannya.

"ASTAGAA!!" teriaknya kaget. Rein dan Elise bergegas berlari ke arah Luca.

"ADA A—" kalimatnya terputus ketika melihat tumpukan daun Turte.

"ASTAGAA!!" mereka berteriak bersamaan. Paham dengan alasan Luca tadi berteriak.

"Luca!! Kamu mau buat lumah dali daun?" tanya Elise sarkastik.

"Elise, kita harus memahami fetish lain Luca." ejek Rein membuat wajah Luca memerah. Bingung bagaimana menjelaskan keadaannya.

"Sudah, Cepat masukan saja. Sebentar lagi sore!"

"Lihatlah bagaimana dia beralasan." ejek Rein membuat Elise menatap Luca menyelidik.

"Sudah, ayo cepat kita masukan dan kita pulang. Sebelum yang lain khawatir." Luca kembali mengalihkan topik pembicaraan.Baik Elise maupun Rein mengalah untuk mengejeknya lagi kembali fokus dengan tumpukan daun Turte.

"Tunggu. Memang kantungnya muat jika diisi lagi?" tanya Elise ingin tahu. Tangannya sibuk mengikat daun Turte menjadi beberapa bagian.

"Kamu tahu tidak, kenapa kantong ini disebut artefak kuno?" tanya Rein tangannya mulai memasukan daun Turte yang sudah diikat dengan sulur ke dalam kantong.

"Tidak." Elise dengan polosnya.

"Sudah Cepat jelaskan saja." Luca juga tampak tidak sabaran.

"Artefak kuno artinya ini barang terbatas dan jarang ada. Kantong ini memiliki ruang tidak terbatas dan juga menghentikan waktu yang ada didalamnya sehingga daging yang disimpan ataupun buah tidak akan membusuk." Rein menjelaskan dengan bangga.

"Oohh..." Elise dan Luca hanya beroh panjang. Mereka kembali sibuk dengan kegiatannya mengikat dan memasukan daun Turte.

Matahari mulai condong ke arah barat saat mereka selesai memasukan daun ke kantong. Mereka pun mulai menyusuri jalan menuju ke arah panti. Menyusuri kembali jalan yang tadi di lalui. Tapi entah bagaimana Elise merasa jalur yang di laluinya kali ini tampak berbeda berbeda. Sepertinya mereka tersasar. Rein yang menyadarinya pun berhenti melangkah dan menatap sekitar. Kemudian terkekeh pelan.

"Keluar atau langsung kuhabisi." bisik Rein tajam. Memang Rein itu walaupun perempuan tapi dia terlalu sadis dan tanpa ampun. Sungguh seperti karakter bangsawan antagonis. Elise bersembunyi dibalik Luca yang juga sedikit gemetar mendengar kalimat Rein. Artinya hari ini mereka bertemu dengan bahaya.

Srek..srek..

Terpopuler

Comments

PR0_GGRAM3D

PR0_GGRAM3D

Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!

2025-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Hadiah
3 Bab 3. Petualangan Part 1
4 Bab 4. Petualangan Part 2
5 Bab 5. Petualangan Part 3
6 Bab 6. Petualangan Bab 4
7 Bab 7. Kisah Serigala yang Malang
8 Bab 8. Rencana
9 Bab 9. Slime!! Part 1
10 Bab 10. Slime Part 2
11 Bab 11. Slime!! Part 3
12 Bab 12. Slime!! part 4
13 Bab 13. Panen Besar
14 Bab 14. Keributan Kecil Part 1
15 Part 15. Keributan Kecil Part 2
16 Bab 16. Tama Sakit
17 Bab 17. Raja Slime
18 Bab 18. Masa lalu Fenrir
19 Bab 19. Teman baru Part 1
20 Bab 20. Teman baru Part 2
21 Bab 21. Ide Bisnis
22 Bab 22. Berhasil
23 Bab 23. Keranjang
24 Bab 24. Rumput Air
25 Bab 25. Memilin dan Memilin
26 Bab 26. Toko Paman Josh
27 Bab 27. Gerobak Part 1
28 Bab 28. Gerobak Part 2
29 Bab 29. Penebusan Dosa
30 Bab 30. Serikat Petualang Part 1
31 Bab 31. Serikat Petualang Part 2
32 Bab 32. Sapi atau domba?
33 Bab 33. Sebuah Evolusi
34 Bab 34. Potion
35 Bab 35. Toko Obat Sarah
36 Bab 36 Persiapan Musim Dingin
37 Bab 37. Bu Violet sakit
38 Bab 38. Tukang Gali Lubang
39 Bab 39.Pemanas dibawah lantai
40 Bab 40. Adakah Obatnya?
41 Bab 41. Toko Grim
42 Bab 42. Festival!!
43 Bab 43. Persiapan Festival
44 Bab 44. Selesai
45 Bab 45. Dama
46 Bab 46. Musim Dingin Yang Dingin
47 Bab 47. Penawaran
48 Bab 48. Rencana baru
49 Bab 49. Felix
50 Bab 50. Kontrak pertama
51 Bab 51. Bistro Royal
52 Bab 52. Kabar baik dan buruk
53 Bab 53. Lahan part 1
54 Bab 54. Lahan part 2
55 Bab 55. Lahan Part 3
56 Bab 56. Hutang
57 Bab 57. Felix—Pertemuan Pertama
58 Bab 58 Felix—Terperosok
59 Bab 59. Gelisah
60 Bab 60. Gedung
61 Bab 61. Renovasi gedung
62 Bab 62. Perkakas?
63 Bab 63. Tas sihir
64 Bab 64. Manajer
65 Bab 65. Hari Pembukaan
66 Bab 66. Pesanan?? part 1
67 Bab 67. Pesanan?? Part 2
68 Bab 68. Pesanan Part 3
69 Bab 69. Hari Ke 2 Pembukaan
70 Bab 70. Pesanan part 4
71 Bab 71. Upacara Pendewasaan.
72 Bab 72. Lunas
73 Bab 73. Ekspansi lahan
74 Bab 74. Kereta dan Rumah
75 Bab 75. Distrik Selatan.
76 Bab 76. Anak-anak Baru
77 Bab 77. Progress
78 Bab 78. Kuda Hitam
79 Bab 79. Badai
80 Bab 80. Kelinci Percobaan
81 Bab 81. Menerjang Badai
82 Bab 82. Bersama Badai
83 Bab 83. Setelah Badai
84 Bab 84. Harapan yang tak padam
85 Bab 85. Cahaya di ujung harapan
86 Bab 86. Bayang-bayang Diujung fajar
87 Bab 87. Harapan
88 Bab 88. Elise Aurellia Bayern
89 Bab 89. Jonathan Cornelis Bayern
90 Bab 90. Jonathan x Violet
91 BAB 91. KEHIDUPAN BARU
92 BAB 92. Distrik selatan
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Hadiah
3
Bab 3. Petualangan Part 1
4
Bab 4. Petualangan Part 2
5
Bab 5. Petualangan Part 3
6
Bab 6. Petualangan Bab 4
7
Bab 7. Kisah Serigala yang Malang
8
Bab 8. Rencana
9
Bab 9. Slime!! Part 1
10
Bab 10. Slime Part 2
11
Bab 11. Slime!! Part 3
12
Bab 12. Slime!! part 4
13
Bab 13. Panen Besar
14
Bab 14. Keributan Kecil Part 1
15
Part 15. Keributan Kecil Part 2
16
Bab 16. Tama Sakit
17
Bab 17. Raja Slime
18
Bab 18. Masa lalu Fenrir
19
Bab 19. Teman baru Part 1
20
Bab 20. Teman baru Part 2
21
Bab 21. Ide Bisnis
22
Bab 22. Berhasil
23
Bab 23. Keranjang
24
Bab 24. Rumput Air
25
Bab 25. Memilin dan Memilin
26
Bab 26. Toko Paman Josh
27
Bab 27. Gerobak Part 1
28
Bab 28. Gerobak Part 2
29
Bab 29. Penebusan Dosa
30
Bab 30. Serikat Petualang Part 1
31
Bab 31. Serikat Petualang Part 2
32
Bab 32. Sapi atau domba?
33
Bab 33. Sebuah Evolusi
34
Bab 34. Potion
35
Bab 35. Toko Obat Sarah
36
Bab 36 Persiapan Musim Dingin
37
Bab 37. Bu Violet sakit
38
Bab 38. Tukang Gali Lubang
39
Bab 39.Pemanas dibawah lantai
40
Bab 40. Adakah Obatnya?
41
Bab 41. Toko Grim
42
Bab 42. Festival!!
43
Bab 43. Persiapan Festival
44
Bab 44. Selesai
45
Bab 45. Dama
46
Bab 46. Musim Dingin Yang Dingin
47
Bab 47. Penawaran
48
Bab 48. Rencana baru
49
Bab 49. Felix
50
Bab 50. Kontrak pertama
51
Bab 51. Bistro Royal
52
Bab 52. Kabar baik dan buruk
53
Bab 53. Lahan part 1
54
Bab 54. Lahan part 2
55
Bab 55. Lahan Part 3
56
Bab 56. Hutang
57
Bab 57. Felix—Pertemuan Pertama
58
Bab 58 Felix—Terperosok
59
Bab 59. Gelisah
60
Bab 60. Gedung
61
Bab 61. Renovasi gedung
62
Bab 62. Perkakas?
63
Bab 63. Tas sihir
64
Bab 64. Manajer
65
Bab 65. Hari Pembukaan
66
Bab 66. Pesanan?? part 1
67
Bab 67. Pesanan?? Part 2
68
Bab 68. Pesanan Part 3
69
Bab 69. Hari Ke 2 Pembukaan
70
Bab 70. Pesanan part 4
71
Bab 71. Upacara Pendewasaan.
72
Bab 72. Lunas
73
Bab 73. Ekspansi lahan
74
Bab 74. Kereta dan Rumah
75
Bab 75. Distrik Selatan.
76
Bab 76. Anak-anak Baru
77
Bab 77. Progress
78
Bab 78. Kuda Hitam
79
Bab 79. Badai
80
Bab 80. Kelinci Percobaan
81
Bab 81. Menerjang Badai
82
Bab 82. Bersama Badai
83
Bab 83. Setelah Badai
84
Bab 84. Harapan yang tak padam
85
Bab 85. Cahaya di ujung harapan
86
Bab 86. Bayang-bayang Diujung fajar
87
Bab 87. Harapan
88
Bab 88. Elise Aurellia Bayern
89
Bab 89. Jonathan Cornelis Bayern
90
Bab 90. Jonathan x Violet
91
BAB 91. KEHIDUPAN BARU
92
BAB 92. Distrik selatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!