Praktek Senam

Semua anak-anak sekelasku sekarang udah kumpul di lapangan. Udah pada ganti kaos olahraga juga, tinggal nunggu pak Han, si guru olah raga dateng.

Hari ini waktunya penilaian senam woyy!!!

Aku lihat kelompokku pada gugup, begitupun dengan aku, gugupnya 2x lipat gaes.

"Dim, kelompok lo emang udah siap?" tanya Jevin pada Dimas, kelompok lain.

"Udah dong, kelompok gue gituloh!" ucap Dimas.

Sudah sekitar 30 menitan kita nunggu Pak Han, tapi gak dateng-dateng juga. Jevin coba ngehubungi dia tapi gak dijawab-jawab. Anak-anak udah pada seneng, mungkin prakteknya diundur minggu depan. Kita pada ngucap syukur.

"Ayo ayo ayoo anak-anak pemanasan dulu!" teriak Pak Han dari kejauhan.

Kita semua auto kecewa berat. Ternyata beliau akhirnya datang.

"Duhh kenapa sih pakek dateng segala." rengek Refran.

Sesuai dengan perintah Pak Han, kita semua membentuk barisan buat pemanasan dulu. Selesai pemanasan Pak Han lalu ngasih beberapa pengumuman.

Kata beliau nanti bakalan ada reward buat kelompok yang paling bagus dan kompak. Wiih gak sabar nih jadinya.

Ettt tapi bisa menang gak ya kelompoku?

Dahlah gak yakin.

Nomer urut tampilnya udah dibagi, alhamdulillah kelompokku dapet urutan yang terakhir. Jadi bisa lega sedikit.

Tenang... tenang... masih lama...

Kita duduk-duduk sambil ngeliatin kelompok lain tampil.

Seketika kita langsung insecure.

Gilaa pada bagus-bagus semua, kita gak pd banget mau nampilin senam kita yang absurd ini.

"Refran lo nanti jangan lemes-lemes banget ya? Gerakan lo yang semangat jangan gemulai kek cewek." ucap Jevin.

"Lo jangan kaku-kaku amat kayak lidi." pesan Jevin pada Jiko.

"Chris ekspresi lo yang ceria dong. Jangan lempeng, oke?"

Chris pun mengangguk.

"Oh Hafi lo jangan terlalu semangat, ekspresi lo juga jangan over. Jangan ngebacot juga, harus konsenterasi pokoknya." titah Jevin pada Hafi.

"Dan lo Juno, lo jangan cepet-cepet. Ikutin musiknya. Gerakan lo samain sama yang lain. Gausah buru-buru. Jangan kayak pas latihan kemarin."

"Dan lo By, lo nanti kan ngadep depan jadi gak bisa nyontek yang lain. Usahain jangan sampek salah gerakan ya."

Aku hanya bisa mengangguk. Jevin ngomongnya serius banget, aku tau kok kalo Jevin itu sebenarnya lebih gugup dari kita semua.

Astaga demi apa kelompok Dimas udah selesai njirr. Sekarang giliran kita, kelompok terakhir.

Kita bertujuh berdiri, Jevin tiba-tiba mengulurkan tangannya ke depan. "Gaes ayok semangat, kita pasti bisa!"

Kita pun mulai mengikuti tangan Jevin, lalu menumpuk tangan kita bersama kemudian mengangkatnya ke udara. "SEMANGAT!!!" seru kita dengan kompak.

Huhhh, lumayan menetralisir deg-deganku.

Kelompok kita kemudian langsung aja menata barisan. Sebelum mulai, aku menoleh ke belakang buat melihat anggota kelompokku sebentar.

Rasa tidak tenangku kembali menyerang. Dag dig dug, suara detak jantungku seperti dapat terdengar dengan jelas.

Aduh aku takut, sumpah aku nervous banget. Aku gak biasa jadi pusat perhatian kayak gini. Kalo gerakanku salah, selesai udah diketawain.

Seketika mentalku menciut.

Aku lihat wajah Jevin. Jevin melemparkan senyuman kepadaku. Dia mengangguk kayak ngeyakinin 'gak papa By, lo pasti bisa'.

Aku lantas menarik napas panjang kemudian mengembuskannya.

Oke Gaby ini cuma sebentar. Lo harus percaya diri! Demi kelompok lo!

YaAllah please, tolong bantu hamba.

Bismillah.

Lagu akhirnya diputar.

Aku mendengarkan irama dengan seksama.

Oke ini mulai...

Jalan di tempat seirama dengan intro.

1

2

3

Aku menggerakkan tubuhku seperti latihan kemarin. Aku bayangin ini bukan di lapangan sekolah tapi ini di dalam kamarku yang sepi, gak ada yang nonton sama sekali. Aku lihat Pak Han di depan, aku bayangin aja dia itu Teby. Aku nikmati aja semuanya. Aku biarkan mengalir dengan semestinya. Ayo hampir selesai.

Bentar lagi selesai.

Dan..... akhirnya selesai.

Prok prok prok prok prok

Senam sudah selesai, penonton pada tepuk tangan. Kita lalu merapatkan barisan lalu menunduk memberi hormat pada penonton.

Akhirnya kita berhasil menyelesaikan senam ini. Aku bangga. Aku sangat bangga sama diriku sendiri. Akhirnya aku bisa mengalahkan rasa takutku. Aku gak nyangka.

Alhamdulilah Ya Allah...

Kelompok kita kembali duduk ditempat tadi sambil menunggu pengumuman dari Pak Han yang kelihatannya masih mikir.

Jevin terus tersenyum ke arahku. Dia kemudian beralih duduk di sebelah ku. Perlahan dia mendekatkan bibirnya.

"Kamu jago banget tadi yang." bisiknya di dekat telingaku.

"Makasih ini berkat kamu juga yang udah kerja keras ngajarin." bisikku balik.

Pak Han kemudian beranjak dari duduknya. Dia sekarang berdiri di depan kita semua.

"Oke anak-anak. Senam kalian tadi sangat bagus-bagus semua.  Senam-senam yang kalian tampilkan memenuhi kriteria yang Bapak maksud. Bapak sangat bangga dengan kalian semua."

"Tepuk tangan dong!" ucap Pak Han.

Prok prok prok prok prok prok prok

"Tapi seperti yang Bapak bilang dari awal bahwa cuma ada satu juara. Memang ini sangat sulit untuk memutuskan karena senam kalian sungguh sangat memuaskan semua. Sumpah deh Bapak gak bohong."

"Langsung aja Pak!" seru Hafi.

"Oke oke tenang dulu. Ehem (pak Hafi batuk dulu). Juara untuk senam terbaik kali ini...."

"Jatuh..."

"Kepada...."

Semua anak-anak pada nutup telinganya masing-masing. Termasuk aku.

Jeng jeng jeng

"Kelompok 5!!!"

"AAAAAKKKKHHH!!

Itu kelompokku gaesss!!

Kita bertujuh auto teriak seneng banget. Kita berpelukan bersama. Gak nyangka ternyata kelompok kita pemenangnya.

Si Juno gak henti-hentinya ngucap alhamdulilah. Si Refran sampek sujud-sujud syukur. Si Jiko salto sama roll depan belakang karena udah nazar dari awal. Si Hafi sama Chris berselebrasi dengan joget bang jali didepan sana.

Aku sama Jevin cuma loncat-loncat aja gak aneh-aneh kayak mereka.

"Ayo bagi yang juara segera ambil reward nya kesini." ucap Pak Han.

Kita bertujuh langsung aja mendekat ke Pak Hen. Kita di kasih reward. Ahh kira-kira apa ya reward nya. Ahh kita sangat penasaran.

Dan reward nya ternyata voucher jajan di kantin sebesar 20 ribu, per anak. Wiih mayanlah.

"Makasih Pak." ucap Jevin.

"Makasih loh Pak." ucapku.

"Thank you ya Pak!" kata Juno sambil nyengir sampai matanya jadi kayak bulan sabit yang tengkurep.

"Terimakasih Pak Han, ini udah lebih dari cukup." kata Refran dengan ekspresi melow nya. Selalu.

"Uwaaaawww makasih banget Pak Han guru olahraga yang paling tamvan. Saya ngefans sama anda Pak!!!" ucap Hafi sangat heboh.

"Alhamdulilah, tau aja Pak kalo saya lagi gak bawa uang!" ucap Jiko sambil mengantongi voucher itu.

"Lumayanlah, buat beli cimol. Tau sendiri kan duit gue gede semua, di kantin suka gak ada kembaliannya." Jangan tanya ucapan siapa itu tadi. Udah jelaskan, si tajir melintir Chriss. Dia mah uangnya no limit.

~to be continue..

Episodes
1 Masa Lalu
2 Hari Minggu Ku
3 Kakak Galak
4 Sekolah Dimana
5 Anak Baik
6 Jahil
7 Pulang Sama Siapa?
8 Demam
9 Berantem
10 Gak Enak
11 Mau Pulang
12 Senam
13 Mimpi Buruk Atau?
14 Nyanyi
15 Trauma
16 Cukup Tau
17 Salah Sangka
18 Ngamuk
19 Masalah
20 Praktek Senam
21 LDR Lagi
22 Ke Rumah Temen
23 Emang Onar Banget
24 Cemburu?
25 Menangis
26 Hancur
27 Hancur (2)
28 Minta Maaf
29 Inner Child
30 Mino Moni
31 Pingsan
32 Sakit
33 Datang Lagi
34 Sudah Pergi
35 Damai
36 Sangat Sayang
37 Rewel
38 Masalah Dan Obatnya
39 Kasar
40 Dijenguk
41 Ikut Sakit Hati
42 Dan Dengan Gilanya
43 Membela Siapa?
44 Dia Datang Lagi
45 Wedding
46 Sekolah Lagi
47 Insaf
48 Gila
49 Menyesal
50 Cari Kerja
51 Hukuman
52 Menyelesaikan Masalah
53 Lagi Lagi...
54 Cantik Sekali
55 Hmm..
56 Anak Hilang
57 Trauma
58 Merasa Tidak Aman
59 Rahasia Yang Terbongkar
60 Menghilang
61 Kemana
62 Ada Telepon
63 Stress
64 Masa Lalu
65 Dipantau
66 Kecewa
67 Mengungkapkan
68 LIBURAN
69 Masih Liburan
70 Matahari
71 Ngerepotin?
72 Luka Masa Kecil
73 Rambut Pendek
74 Milik Bersama
75 Pesan Mama
76 Cita-Cita
77 Ditinggal Pergi
78 Situasi Macam Apa Ini
79 What?
80 Dosa
81 Apakah Ini Hukum Karma?
82 Sakit Hati
83 Maaf
84 Sudah Clear
85 Bersama Perempuan Lain
86 Mereka Baikan
87 Ujian Praktek
88 Brownies Yummy
89 Perjuangkan Cintamu
90 Benar-Benar Patah Hati
91 Penghibur
92 Ada Orang Asing
93 Apa Buktinya
94 Tes DNA
95 Anak Hebat
96 Sepakat
97 Menyesal
98 Gaby Bahagia
99 Selesai Sampai Disini
100 Tidak Boleh Kembali Lagi
101 Bahagia Bersama Yang Lain
102 Wisuda Nanti
103 Tasyakuran
104 Kado Buat Gaby
105 Bertemu Terakhir Kali (Perpisahan)
106 Jangan Tinggalkan Aku ~ Chandra
107 Gaby Kuat
108 Andai Saja Semua Tidak Terjadi
109 Janji Tidak Akan Kemana-Mana
110 ~Selamat Tinggal~
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Masa Lalu
2
Hari Minggu Ku
3
Kakak Galak
4
Sekolah Dimana
5
Anak Baik
6
Jahil
7
Pulang Sama Siapa?
8
Demam
9
Berantem
10
Gak Enak
11
Mau Pulang
12
Senam
13
Mimpi Buruk Atau?
14
Nyanyi
15
Trauma
16
Cukup Tau
17
Salah Sangka
18
Ngamuk
19
Masalah
20
Praktek Senam
21
LDR Lagi
22
Ke Rumah Temen
23
Emang Onar Banget
24
Cemburu?
25
Menangis
26
Hancur
27
Hancur (2)
28
Minta Maaf
29
Inner Child
30
Mino Moni
31
Pingsan
32
Sakit
33
Datang Lagi
34
Sudah Pergi
35
Damai
36
Sangat Sayang
37
Rewel
38
Masalah Dan Obatnya
39
Kasar
40
Dijenguk
41
Ikut Sakit Hati
42
Dan Dengan Gilanya
43
Membela Siapa?
44
Dia Datang Lagi
45
Wedding
46
Sekolah Lagi
47
Insaf
48
Gila
49
Menyesal
50
Cari Kerja
51
Hukuman
52
Menyelesaikan Masalah
53
Lagi Lagi...
54
Cantik Sekali
55
Hmm..
56
Anak Hilang
57
Trauma
58
Merasa Tidak Aman
59
Rahasia Yang Terbongkar
60
Menghilang
61
Kemana
62
Ada Telepon
63
Stress
64
Masa Lalu
65
Dipantau
66
Kecewa
67
Mengungkapkan
68
LIBURAN
69
Masih Liburan
70
Matahari
71
Ngerepotin?
72
Luka Masa Kecil
73
Rambut Pendek
74
Milik Bersama
75
Pesan Mama
76
Cita-Cita
77
Ditinggal Pergi
78
Situasi Macam Apa Ini
79
What?
80
Dosa
81
Apakah Ini Hukum Karma?
82
Sakit Hati
83
Maaf
84
Sudah Clear
85
Bersama Perempuan Lain
86
Mereka Baikan
87
Ujian Praktek
88
Brownies Yummy
89
Perjuangkan Cintamu
90
Benar-Benar Patah Hati
91
Penghibur
92
Ada Orang Asing
93
Apa Buktinya
94
Tes DNA
95
Anak Hebat
96
Sepakat
97
Menyesal
98
Gaby Bahagia
99
Selesai Sampai Disini
100
Tidak Boleh Kembali Lagi
101
Bahagia Bersama Yang Lain
102
Wisuda Nanti
103
Tasyakuran
104
Kado Buat Gaby
105
Bertemu Terakhir Kali (Perpisahan)
106
Jangan Tinggalkan Aku ~ Chandra
107
Gaby Kuat
108
Andai Saja Semua Tidak Terjadi
109
Janji Tidak Akan Kemana-Mana
110
~Selamat Tinggal~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!