FIRST KISS

Eden merasa sangat tidak nyaman, karena semenjak duduk, kakinya selalu dipegang oleh Ezze. Dan dengan spontan Eden menggenggam tangan Miguel, ia juga menatap Miguel dengan wajah yang seperti ingin menangis.

‘Tolong, tolong aku’ dalam hatinya berkata.

“A-aku akan pergi ke toilet sebentar” ucap Eden dengan berani.

Eden pun akhirnya berhasil terlepas dari tangan orang mesum itu, Eden menangis didalam toilet yang sangat sepi. Dan tiba tiba ada yang mengetuk ngetuk pintu toiletnya, Eden sangat gemetar karena ia melihat dari bawah sepatu dari orang yang mengetuk-ngetuk pintu toiletnya. Ia sangat mengenali sepatu itu, itu sepatu yang digunakan oleh Ezze Douzer.

Ketika pintu toilet yang telah Eden pertahankan dapat terbobol oleh Ezze, tubuhnya pun menjadi sangat lemas. Sepertinya ini akan menjadi kisah akhir hidupnya. Namun tiba tiba ada suara keramaian yang muncul.

“Cepat tangkap orang mesum itu, dan bawa ke kantor polisi” teriak Miguel.

Dan disana juga banyak orang yang merekam aksi mesum dari pemilik Sandcube. Apakah ini akan menjadi akhir dari perusahaan Sandcube karena pemiliknya memiliki skandal? Sudah pasti, apalagi ia berurusan dengan Miguel Alexander, hancur sudah reputasi penjahat kel.amin itu.

Setelah Ezze Douzer ditangkap, Miguel langsung menghampiri Eden dan dengan spontan memeluknya.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Miguel yang sepertinya ia khawatir dengan sekretarisnya.

Dan Eden hanya bisa menangis. Miguel mengangkat Eden ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam mobil. Miguel memberikannya sebotol air mineral pada Eden yang tutupnya sudah ia buka tebih dahulu.

“Minumlah dulu dan tenangkan pikiranmu”

“Maaf aku telat menyadarinya”

Ucap Miguel dengan rasa bersalah. Miguel menginjak pedal gasnya, dan ia membawa Eden menuju ke arah perbukitan, dan sampailah mereka di atas sebuah pantai yang seperti tak berpenghuni. Miguel membuka atap mobilnya, agar Eden dapat melihat pemandangan dengan sangat indah.

“Kau ingin bermain di pantai?” tanya Miguel.

Masih tidak ada jawaban dari Eden, karena saat ini Eden diam dengan tatapannya yang kosong. Semakin lama Miguel merasa khawatir dengan keadaan sekretarisnya.

‘Apakah ia perlu dibawa ke psikolog?’ batin Miguel.

Miguel keluar dari kursi sopir dan ia berjalan membuka pintu penumpang yang diduduki oleh Eden.

“Hey are you ok?” tanya Miguel sambil menggoyangkan tubuh Eden.

Dan Eden meresponnya hanya dengan mengangguk saja.

“Aku akan memberikanmu cuti selama tiga hari, dan ini reward untukmu karena kemarin kau sudah menemaniku lembur hingga tengah malam” Miguel berusaha menghiburnya.

Dan Miguel menarik lengan Eden hingga membuat Eden keluar dari mobil dan membuat kakinya menginjak pasir di pantai. Miguel membawa Eden tepat di tengah-tengah pantai, dan ia mendorong Eden begitu saja ke air, setelah itu Miguel berlari sambil menjulurkan lidahnya berharap Eden mengejarnya.

Benar saja, karena Eden sangat kesal dengan Miguel, ia pun mengejarnya. Namun karena Eden tidak berhati-hati akhirnya ia tersandung terumbu karang kecil dan membuatnya terjatuh tepat berada diatas tubuh Miguel. Dan yang mengejutkannya lagi, bibir mereka saling bersentuhan.

Eden yang menyadari langsung berusaha untuk bangun, namun Miguel menahannya. Dan Miguel memulai melumat bibir ranum milik Eden, dan tidak ada penolakan darinya. Eden memejamkan matanya, karena ini ciuman pertamanya dan telah diambil oleh bosnya sendiri.

Ciuman itu akhirnya selesai juga, akibat Eden yang hampir kehabisan nafas dan Miguel menyadarinya. Miguel menatap Eden dengan senyuman yang sangat manis hingga membuat Eden menjadi salah tingkah. Akhirnya Eden bangun dari posisinya yang berada di atas Miguel.

“A-aku” ucap Eden dengan gugup setelah tragedi ciuman itu terjadi.

“A-aku…aku akan membeli baju ganti dulu Tuan Miguel” ucap Eden sangat gugup.

“Ayo kita mencari bersama, bajuku juga basah” ajak Miguel.

“Ba-baiklah” ucap Eden.

Miguel menggandeng lengan Eden, dan itu sukses membuat wajah Eden bersemu merah. Mereka masuk ke dalam sebuah toko pakaian yang berada diseberang pantai, dan baru saja masuk Miguel sudah memilih sepasang baju couple berwarna biru dengan ciri khas baju pantai.

“Aku ingin membeli kedua baju ini” ucap Miguel pada salah satu karyawan.

“Baik Tuan kami akan segera mengemasnya, dan silahkan untuk membayar di kasir” ucap karyawan toko itu.

Miguel berjalan ke arah kasir untuk membayar, dan Eden mengikutinya dari belakang, seperti kucing yang sedang mengekori induknya. Setelah itu mereka berganti pakaian di ruang ganti yang ada dipinggir pantai. 

“Kau sangat cantik dengan dress itu” ucap Miguel.

“Tu-tuan juga tampan memakai baju itu” Eden balik memuji.

“Kau ingin makan sesuatu?” tanya Miguel.

“Ti-tidak” jawab Eden, namun sedetik kemudian perutnya berbunyi.

“Hehehehe” Eden tertawa cengengesan.

“Mulutmu bisa berbohong, tapi tidak dengan perutmu” ledek Miguel.

“Ayo kita makan dulu, sepertinya diseberang sana ada restoran seafood, apa kau ingin makan seafood?” tanya Miguel.

“A-aku ikut Tuan Miguel saja” jawab Eden.

“Baiklah, ayo kita makan seafood” ucap miguel sambil berjalan ke arah restoran seafood yang ia maksud.

Setelah healing setengah hari dan mengisi perut yang sudah meronta-ronta ingin diberi makan. Miguel dan Eden melanjutkan perjalanan kembali, dan saat ini mereka menuju ke arah kos Eden.

“Tu-tuan Miguel terima kasih atas semuanya, da-dan soal yang tadi itu…itu ci-ciuman pertamaku” ucap Eden dengan sangat gugup.

Blush..

Pipi Miguel pun menjadi merah, karena itu juga merupakan ciuman pertamanya. Apakah ia juga perlu mengatakannya? Padahal Miguel sendiri yang memulai ciuman itu. Selama berpacaran dengan kekasihnya, Miguel tidak pernah menyentuhnya sedikit pun karena ia akan menjaga kekasihnya.

“Hmm…sama-sama” jawab Miguel yang mempertahankan sikap angkuhnya, dan berpura-pura tidak mendengar ucapan terakhir Eden.

“Apakah aku boleh minta nomor ponselmu?” tanya Miguel.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***