Ep 6 Tidak sengaja menguping

Saat Zua terbangun, hari sudah sore. Flunya sudah hilang. Gadis itu memutuskan mandi agar merasa lebih segar. Habis mandi, gadis itu duduk di depan meja belajar dan pandangannya menyapu seluruh ruangan besar itu.

Pertama kali masuk kamar ini, ia langsung membandingkan dengan kamarnya. Tentu saja perbedaannya sangat besar. Kamar ini tiga kali lipat lebih besar dari kamarnya yang biasa-biasa saja. Dan semua furniture kamar ini mahal-mahal pastinya. Tapi tetap saja Zua merasa lebih nyaman kamarnya sendiri. Karena sudah bertahun-tahun dia tidur di kamarnya, tinggal berdua dengan almarhumah mamanya. Memang kenyataan kalau rumah sendirilah yang akan membuat kita merasa paling nyaman.

Karena bosan dalam kamar terus, gadis itu turun berjalan-jalan di halaman rumah. Ia berpapasan dengan beberapa pembantu, entah kemana semua tuan rumah, ia tidak melihat mereka. Tapi Zua tidak terlalu mempedulikan keberadaan mereka. Gadis itu duduk di bangku taman kecil sambil menikmati pemandangan sore hari.

Ternyata bukan hanya rumahnya yang besar. Halaman rumah ini jauh lebih besar, bahkan bisa jadi lapangan sepak bola. Zua langsung berpikir apa yang dilakukan keluarga Barasta sampai mereka bisa sekaya ini?

"Kau hamil? Kan sudah kubilang pakai kontrasepsi. Jangan coba-coba membohongiku. Aku akan transfer uang di rekeningmu dan gugurkan anak itu sekarang juga." samar-samar Zua mendengar seseorang berbicara. Suaranya terdengar dari arah pohon di sebelah kiri Zua.

Karena penasaran, Zua berdiri mendekati pohon tersebut. Gadis itu mengendap-endap agar tidak ketahuan. Dari balik pohon ia bisa melihat seorang pria jangkung berdiri membelakanginya. Itu bukan Ganra, laki-laki yang akan dinikahkan dengannya. Atau Leon, sepupu Ganra yang memperlakukannya dengan cukup baik. Dari belakang mereka memang jelas berbeda, walau sama-sama memiliki tubuh proporsional ala-ala model.

Zua berpikir keras. Kira-kira siapa pria itu? Apa dia pernah lihat? Ah, mungkin pria itu adalah salah satu dari tiga laki-laki yang dilihatnya kemaren. Kan duanya Ganra dan Leon. Ia sampai sudah hafal nama kedua pria itu. Benar, pasti yang berdiri membelakanginya di depan sana adalah pria yang satunya lagi, yang tatapannya sebelas dua belas dengan Ganra.

"Kalau kau bersikeras tidak mau menggugurkan kandungan itu, percayalah, aku akan membuatmu menghilang bersama dengan bayimu."

Sadis.

Satu kata yang ada dalam benak Zua sekarang adalah, laki-laki di depannya ternyata sadis, kejam sekali. Apakah segampang itu baginya untuk menghilangkan seseorang? Ya ampun. Zua menutupi mulutnya dengan wajah terheran-heran.

Gadis itu cepat-cepat bersembunyi ketika laki-laki yang entah siapa namanya itu berbalik. Jangan sampai ketahuan, jangan sampai. Bisa-bisa dia juga dibuat menghilang dari bumi ini. Zua sangat takut menghadapi orang-orang kejam seperti itu.

"Dengar, aku sama sekali tidak takut dengan ancamanmu. Mau melaporkanku ke media? Huh! Aku tidak peduli. Siapa yang akan percaya pada artis tidak laku sepertimu? Kau hanya wanita murahan, para penggoda pria kaya. Jangan menguji kesabaranku, jangan memaksaku membunuhmu. Kau tahu aku laki-laki yang sangat kejam bukan? Kalau aku yang membunuhmu, tidak ada satu orangpun yang akan menemukan mayatmu."

Setelah itu tidak ada suara lagi. Tapi Zua dibuat kaget bukan main dengan sebuah benda yang tiba-tiba melayang dari arah belakang dan hancur lebur didepannya. Itu hape. Tentu saja hape milik lelaki kejam tadi. Zua berubah panik, tubuhnya menempel kuat di pohon dengan sebelah tangan menutupi mulutnya sambil merapalkan doa dalam hati, agar keberadaannya tidak ketahuan pria kejam itu.

Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepadanya. Karena laki-laki tadi sepertinya sedang melangkah ke arah situ. Zua menelan ludah.

Jangan berbalik,

jangan berbalik,

Ia hampir melompat dan berteriak ketika laki-laki tersebut membalikan badan.

Pandangan mereka bertemu. Kini Zua bisa melihat dengan jelas seperti apa bentuk wajahnya. Dia tidak terlihat dingin seperti Ganra, tapi tatapannya jauh lebih kejam dan mengintimidasi. Sekarang Zua bersyukur kalau yang dijodohkan dengannya adalah Ganra bukan pria kejam yang berdiri di depannya ini. Walau Ganra saja sudah membuatnya berpikir berkali-kali untuk kabur dari rumah ini.

Satu hal yang membuatnya merasa takjub adalah, semua laki-laki yang terlahir di keluarga Barasta sangat tampan-tampan. Entah itu sudah gen atau makanan yang mereka konsumsi, yang pasti wajah mereka sangat enak dipandang. Sayang sekali sikap mereka tidak sebaik wajah mereka. Hanya Leon yang sedikit mendapatkan nilai plus di mata Zua karena kepeduliannya semalam. Kalau bisa pilih, memang harus menikah dengan pria dari keluarga itu, lebih baik dia menikah dengan Leon saja.

"Apa yang kau lakukan di sini, kau sengaja menguping pembicaraanku?" suara rendah itu amat menakutkan. Zua menelan ludah. Tangan yang menutupi mulutnya turun dan gadis itu berusaha berdiri meski lututnya gemetar karena ketakutan. Gadis itu menggeleng takut-takut.

Dante terus menatapnya tajam. Pria itu bisa melihat ketakutan yang terpancar dalam matanya. Jelaslah gadis itu takut kalau mendengar dirinya berbicara ditelpon tadi. Tapi percayalah, dia tidak sekejam yang gadis itu lihat. Kata-katanya ditelpon tadi sebenarnya hanya untuk menggertak pihak wanita. Karena ia tahu wanita itu berpura-pura hamil. Jelas-jelas mereka tidak berhubungan, Dante sadar sekali malam itu dirinya sengaja dibuat mabuk oleh salah satu karyawan wanita di kantornya, waktu itu Dante tertidur wanita itu membawanya ke hotel, berpura-pura tidur di sampingnya agar dia mengira mereka sudah tidur bersama. Sayang sekali Dante tidak sebodoh itu. Dia sudah tahu apa yang dilakukan oleh wanita murahan itu.

"A ... Aku tidak bermaksud menguping. Suaramu terlalu kencang hingga aku mau tak mau dapat mendengarnya." balas Zua beralasan. Ia berusaha terlihat berani di depan Dante.

Dante tersenyum miring. Gadis ini tipe yang pandai mengelak juga ternyata. Sudahlah. Ia tidak peduli gadis itu sengaja menguping atau tidak, karena menurutnya tidak penting sama sekali. Gadis di depannya ini juga baru saja kehilangan mamanya kemarin. Pasti masih sedih. Jadi Dante tidak berniat menakutinya. Meski sepertinya gadis ini sudah takut padanya tanpa perlu ia beraksi.

"Apa yang kau lakukan di sini? Aku dengar kau sakit." gumam pria itu mengalihkan pembicaraan. Saat melewati dapur tadi, para pembantu rumah membicarakan gadis itu yang kena flu, dan Dante tidak sengaja mendengarnya.

"A ... Aku hanya ingin menikmati pemandangan sore hari. Bosan di kamar terus." balas Zua mencoba terlihat santai. Tapi dalam hati ia menyesali keberadaan di tempat ini. Siapa juga yang tahu dirinya akan mendengar sesuatu yang harusnya tidak dia dengar.

Lalu ia melihat lelaki itu berjalan melewatinya sambil menatap ke ponsel yang ia lemparkan tadi, yang sudah hancur lebur. Dante menatap lama ke arah ponsel rusak itu sebelum akhirnya pergi meninggalkan Zua sendirian. Tanpa bicara apapun. Zua baru bisa bernapas lega setelah kepergian pria itu. Untung saja. Ia pikir pria itu akan mengancamnya, bahkan menghabisinya seperti di film-film, ternyata tidak.

Eh, tapi dia sudah kenal aku?

Zua baru menyadarinya.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Zua tidak sengaja menguping pembicaraan dante ditpn yg mengancam akan membunuh wanita yg katanya hamil anaknya....

Ganra dan dante sikapnya dan dinginnya sangat mirip sebelas dua belas dan keluarga berasta prianya sangat tampan2 skl....

Diantara ganra dante dan leon klo bs melihat zua mau sm leon yg punya sikap sangat hangat dan ramah......

tapi zua ganra walaupun sangat dingin dan datar dan tatapannya memusuhimu dia sebenarnya sangat baik dan penyayang penuh kenal aja lbh dalam aja....

Bikin ganra jatuh cinta dan bucin akut zua pasti akan sangat mencintaimu dan sikapnya akan hangat...

lanjut thor....
semangat sll...
sehat sll.....

2025-01-11

2

Nandi Ni

Nandi Ni

mungkin Dante sudah lama menaruh perasaan ke Zua,itulah kenapa dia menenalnya,secara ibu Zua mengenal keluarga mereka.Mungkin juga anggota keluarga yg ditolong ibu Zua adl Dante

2025-01-11

1

Aurora

Aurora

cowoknya dante apa ganra ya?kalo bener dia hamilin cwek tadi ga rela zua sama dante,sifat dante sama ganra mirip,ga sabar siapa yg jatuh cinta dluan

2025-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 Ep 1 nyonya muda keluarga Barasta?
2 Ep 2 Menikah?
3 Ep 3 Ganra mabuk
4 Ep 4 Jangan terlalu membencinya
5 Ep 5 Tidak rela
6 Ep 6 Tidak sengaja menguping
7 Ep 7 Pengen pulang
8 Ep 8 Aku bukan anak-anak
9 Ep 9 Berencana kabur
10 Ep 10 Ukuranku terlalu besar
11 Ep 11 Kantor Ganra
12 Ep 12 Bunga Dwiyani
13 Ep 13 Segera menikah
14 Ep 14 Kabur lagi
15 Ep 15 Sindiran Dian
16 Ep 16 Ganra tengil
17 Ep 17 Kau tidak pakai bra?
18 Ep 18 Calon istriku
19 Ep 19 Berbagi air liur juga
20 Ep 20 Berendam air panas atau berenang?
21 Ep 21 Yang merah terlalu seksi
22 Ep 22 Burung
23 Ep 23 Sinting!
24 Ep 24 Kau sudah tahu ukurannya kan?
25 Ep 25 Pakai sendiri atau aku pakaikan?
26 Ep 26 Kau lebih diperlukan di sini
27 Ep 27 Truth or Dare
28 Ep 28 Ciuman pertama
29 Ep 29 Mimpi Ganra
30 Ep 30 Minum milikku saja
31 Ep 31 Kau yakin bilang aku bocah?
32 Ep 32 Dasar mesum
33 Ep 33 Ciuman kedua
34 Ep 34 Aku tidak suka berbagi
35 Ep 35 Bulan madu?
36 Ep 36 Menikah
37 Ep 37 Aku tidak akan menggigit
38 Ep 38 Perkara bra
39 Ep 39 Perjalanan bulan madu
40 Ep 40 Ingin main
41 Ep 41 Kau tidak bisa menyentuh anak-anak
42 Ep 42 Foreplay
43 Ep 43 Foreplay 2
44 Ep 44 Gol
45 Ep 45 Bermain lagi
46 Ep 46 Mau aku mandikan?
47 Ep 47 Kabar buruk
48 Ep 48 Pulang
49 Ep 49 Pemakaman
50 Bab 50 Kekacauan
51 Bab 51 Kau mencintai Ganra?
52 Bab 52 Jangan menyalahkan siapa-siapa
53 Bab 53 Cemburu
54 Bab 54 Apa kau mencintaiku?
55 Bab 55 Kembali ke kampus
56 Bab 56 Kantor
57 Bab 57 Rencana jahat Bunga
58 Bab 58 Paparazzi?
59 Bab 59 Perintah ibu mertua
60 Bab 60 Mengobati Dante
61 Bab 61 Kau mau tahu rahasiaku?
62 Bab 62 Ganra cemburu
63 Bab 62 Ganra cemburu
64 Bab 63 Kekesalan Bunga
65 Bab 64 Cemburu lagi
66 Bab 65 Main di kantor
67 Bab 66 Butik
68 Bab 67 Bunga si tukang caper
69 Bab 68 Zua cemburu
70 Bab 69 Main lagi
71 Bab 70 Gosip tentang Bunga
72 Bab 71 Main berlima
73 Bab 72 panggilan dari kantor polisi
74 Bab 73 Mual
75 Bab 74 Hamil
76 Bab 75 Tidak sengaja nguping
77 Bab 76 Jangan coba-coba Claire
78 Bab 77 Hukuman
79 Bab 78 Acara kantor
80 Bab 79 Kesal pada Bunga
81 Bab 80 peringatan Ganra
82 Bab 81 Masalah Narin
83 Bab 82 Berita gembira untuk keluarga
84 Bab 83 Pemutusan kontrak
85 Bab 84 Habis perempuan itu, giliranmu
86 Bab 85 Makan di pinggir jalan
87 Bab 86 Saling menggoda
88 Bab 87 Perubahan ibu mertua
89 Bab 88 Sejak kapan kalian dekat?
90 Bab 89 Memeriksa cctv
91 Bab 90 Kalau aku pijitin di sini?
92 Bab 91 Di manjakan istri
93 Bab 92 Positif HIV
94 Bab 93 Rencana menghancurkan Zua
95 Bab 94 Interogasi
96 Bab 95 Bunga makin nekat
97 Bab 96 Apa-apaan ini?
98 Bab 97 TOLONG!
99 Bab 98 bertahanlah
100 Bab 99 Kepanikan Ganra
101 Bab 100 Siapa yang melakukan ini?
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Ep 1 nyonya muda keluarga Barasta?
2
Ep 2 Menikah?
3
Ep 3 Ganra mabuk
4
Ep 4 Jangan terlalu membencinya
5
Ep 5 Tidak rela
6
Ep 6 Tidak sengaja menguping
7
Ep 7 Pengen pulang
8
Ep 8 Aku bukan anak-anak
9
Ep 9 Berencana kabur
10
Ep 10 Ukuranku terlalu besar
11
Ep 11 Kantor Ganra
12
Ep 12 Bunga Dwiyani
13
Ep 13 Segera menikah
14
Ep 14 Kabur lagi
15
Ep 15 Sindiran Dian
16
Ep 16 Ganra tengil
17
Ep 17 Kau tidak pakai bra?
18
Ep 18 Calon istriku
19
Ep 19 Berbagi air liur juga
20
Ep 20 Berendam air panas atau berenang?
21
Ep 21 Yang merah terlalu seksi
22
Ep 22 Burung
23
Ep 23 Sinting!
24
Ep 24 Kau sudah tahu ukurannya kan?
25
Ep 25 Pakai sendiri atau aku pakaikan?
26
Ep 26 Kau lebih diperlukan di sini
27
Ep 27 Truth or Dare
28
Ep 28 Ciuman pertama
29
Ep 29 Mimpi Ganra
30
Ep 30 Minum milikku saja
31
Ep 31 Kau yakin bilang aku bocah?
32
Ep 32 Dasar mesum
33
Ep 33 Ciuman kedua
34
Ep 34 Aku tidak suka berbagi
35
Ep 35 Bulan madu?
36
Ep 36 Menikah
37
Ep 37 Aku tidak akan menggigit
38
Ep 38 Perkara bra
39
Ep 39 Perjalanan bulan madu
40
Ep 40 Ingin main
41
Ep 41 Kau tidak bisa menyentuh anak-anak
42
Ep 42 Foreplay
43
Ep 43 Foreplay 2
44
Ep 44 Gol
45
Ep 45 Bermain lagi
46
Ep 46 Mau aku mandikan?
47
Ep 47 Kabar buruk
48
Ep 48 Pulang
49
Ep 49 Pemakaman
50
Bab 50 Kekacauan
51
Bab 51 Kau mencintai Ganra?
52
Bab 52 Jangan menyalahkan siapa-siapa
53
Bab 53 Cemburu
54
Bab 54 Apa kau mencintaiku?
55
Bab 55 Kembali ke kampus
56
Bab 56 Kantor
57
Bab 57 Rencana jahat Bunga
58
Bab 58 Paparazzi?
59
Bab 59 Perintah ibu mertua
60
Bab 60 Mengobati Dante
61
Bab 61 Kau mau tahu rahasiaku?
62
Bab 62 Ganra cemburu
63
Bab 62 Ganra cemburu
64
Bab 63 Kekesalan Bunga
65
Bab 64 Cemburu lagi
66
Bab 65 Main di kantor
67
Bab 66 Butik
68
Bab 67 Bunga si tukang caper
69
Bab 68 Zua cemburu
70
Bab 69 Main lagi
71
Bab 70 Gosip tentang Bunga
72
Bab 71 Main berlima
73
Bab 72 panggilan dari kantor polisi
74
Bab 73 Mual
75
Bab 74 Hamil
76
Bab 75 Tidak sengaja nguping
77
Bab 76 Jangan coba-coba Claire
78
Bab 77 Hukuman
79
Bab 78 Acara kantor
80
Bab 79 Kesal pada Bunga
81
Bab 80 peringatan Ganra
82
Bab 81 Masalah Narin
83
Bab 82 Berita gembira untuk keluarga
84
Bab 83 Pemutusan kontrak
85
Bab 84 Habis perempuan itu, giliranmu
86
Bab 85 Makan di pinggir jalan
87
Bab 86 Saling menggoda
88
Bab 87 Perubahan ibu mertua
89
Bab 88 Sejak kapan kalian dekat?
90
Bab 89 Memeriksa cctv
91
Bab 90 Kalau aku pijitin di sini?
92
Bab 91 Di manjakan istri
93
Bab 92 Positif HIV
94
Bab 93 Rencana menghancurkan Zua
95
Bab 94 Interogasi
96
Bab 95 Bunga makin nekat
97
Bab 96 Apa-apaan ini?
98
Bab 97 TOLONG!
99
Bab 98 bertahanlah
100
Bab 99 Kepanikan Ganra
101
Bab 100 Siapa yang melakukan ini?
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!