SYM Bab 16 - Terasa Pegal

Setelah membiarkan hatinya berdebar begitu saja, kini Ansara jadi lebih banyak tersenyum. Meski terkadang senyum itu mendadak hilang ketika ingat status Adrian yang telah menikahi.

Namun berulang kali Ansara mengatakan pada diri sendiri bahwa itu bukanlah urusannya.

Dia hanya akan melihat Adrian seperti saat SMA dulu, bahwa pria ini adalah seseorang yang dia sukai. Rasa suka yang mungkin kini berubah jadi cinta.

Jika pada akhirnya Ansara yang akan merasakan sakit hati, ya sudah. Berarti hanya sampai disitu kisah mereka.

Toh selama ini Ansara juga tidak pernah memiliki perasaan tertarik pada pria manapun, sejak awal hanya Adrian yang dia lihat. Sejak Adrian hidup miskin dan apa adanya hingga sekarang memiliki segalanya.

Hari terasa bergulir semakin cepat, mengikis jarak- jarak yang sempat tercipta diantara keduanya.

"Adrian, bangun," ucap Ansara, menjalankan tugas pertamanya di pagi hari, membangunkan sang Tuan.

Sekarang tak ada kata canggung lagi, meski masih deg-degan tiap kali melihat Adrian tidak memakai baju seperti ini. Sudah jadi kebiasaan Adrian, bahwa dia tidur tanpa mengunakan baju.

Ansara hanya perlu mengendalikan hassratnya sendiri, memendam keinginan untuk menyentuh tubuh yang menggoda itu.

Ansara memang mungil, tapi dia tetaplah wanita dewasa.

"Adrian," panggil Ansara sekali lagi.

"Hem," balas Adrian dan mulai menggeliat. Perlahan membuka mata dan melihat Ansara.

"Aku sudah menyiapkan baju yang harus kamu pakai, hari ini aku tidak masak tapi sudah memesan makanan untuk sarapan. Nanti kita akan langsung ke tempat acara, tidak perlu ke kantor dulu. Asisten Juan menunggu kita di sana," jelas Ansara.

Hari ini adalah hari dimana Adrian akan berpidato di depan publik, Adrian diundang dalam sebuah acara penting mewakili perusahaan Abraham Kingdom.

Pagi-pagi mendengar Ansara bicara panjang lebar membuat Adrian tersenyum kecil. Dulu saat SMA, Ansara memang salah satu siswi yang paling cerdas. Kini Adrian tak menyangka juga jika Ansara masih sekompeten itu.

Dulu sebenarnya Adrian juga bingung ingin menempatkan Ansara diposisi mana agar bisa masuk ke perusahaannya, sampai terpikir satu-satunya posisi yang kosong adalah sekretaris pribadi.

Tapi ternyata keputusan tidak salah, ternyata Ansara begitu tepat berada di posisi ini.

Setelah Ansara diam, Adrian bangun.

Sementara Ansara langsung mundur satu langkah. "Aku akan menunggu di meja makan," ucap Ansara, pandangannya sedikit turun agar tidak melihat jelas dadda Adrian yang terbuka.

"Iya," jawab Adrian, lalu melihat Ansara sedikit berlari kecil keluar dari kamarnya.

Hari ini akhirnya Ansara mulai mengemudi mobil, dia yang jadi supir dan Adrian duduk di kursi tengah.

Tempat duduk mereka memang semakin berjarak, tapi Ansara sangat menyukainya. Mendadak jadi supir seperti ini adalah hobinya yang baru. Rasanya begitu bangga bisa mengemudikan kendaraan roda empat tersebut.

Sebelum jam 8 mereka telah tiba di tempat acara. Kedatangan pemimpin Abraham Kingdom langsung di sambut dengan hormat.

Ansara sampai harus berulang kali menarik lengan Adrian untuk menyampaikan beberapa hal, berbisik karena yang ingin Ansara sampaikan sedikit bersifat rahasia.

Sebuah interaksi yang terlihat lucu di mata Steven. Steven juga menghadiri acara ini sebagai tamu.

"Ternyata tuan Azzam Malik datang juga ke sini, nanti jangan lupa berikan salam saat berpidato," bisik Ansara, hingga kemarin belum ada tanda-tanda bahwa tuan Azzam Malik akan datang, karena itulah tidak Ansara tulis dalam Teks yang telah dia siapkan.

Tuan Azzam Malik adalah salah satu pengusaha paling disegani di negara ini.

Sementara Adrian ingin sekali menggendong pinggang Ansara agar dia tidak perlu menunduk saat mereka berkomunikasi, bukan apa-apa tapi pinggang Adrian terasa pegal.

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

Adrian kena serangan ENCOK berkedok modus🤭🤣🤣
Yang satu susah lihat kebawah,
yang satunya lagi susah lihat ke atas.
Benar2 pasangan yang saling menyempurnakan🤦‍♀️🤣🤣

Aduh jadi kangen Azam dan Bella, ternyata mereka seumuran Adrian.
Jadi keluarga paling kaya tuh siapa ya, perasaan semu tokoh utama kak lunox sultan semua🤭

2025-01-12

44

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

tinggi , wangi , soft spoken uffff kamu emang idaman ad ...menyala cowok botol marjan 🔥🔥🤣🤣

ehh jangan salah ad...punya pasangan mungil kecil mirip botol yakult itu ada sensasi barunya lhoo 😂 pura2 nunduk sambil sekalian slepettt tiumm 😂🤭

ehhh siapa tuh tuan malik azzam..bisa jadi saingan adrian kagak nih? wkwkwk yakin pingin lihat adrian cembuluu gitu lhoo? biar ada sensasi hot2nya gitu 🤣🤣

2025-01-12

13

Kar Genjreng

Kar Genjreng

Adrian gemesin si ya Ansara mungil jadi kalau mau ngomong sama Bos terik tarik gitu,,,🤣🤣 kalau gitu angkat saja deh aduhhh pantes suruh jadi mama balu,,,abisan bikin ketawa saja,,,yi tinggi harus nunduk. yang semampai harus mendongak sumpah bikin mood jadi bagus laihat pemandangan yang menggelitik belum apa apa sudah pada esem mesem jangan cemburu Yo Steven,,, kalau Azam Malik Anaknya siapa Thor Herman atau Marisa,, atau Kakak nya paling besar Felix

2025-01-12

3

lihat semua
Episodes
1 SYM Bab 1 - Tawaran Menjengkelkan
2 SYM Bab 2 - Sekretaris Pribadi
3 SMY Bab 3 - Begitu Inttim
4 SMY Bab 4 - Apa Tubuhmu Mengecil?
5 SMY Bab 5 - Seperti Patung
6 SYM Bab 6 - Tarik Tanganku
7 SMY Bab 7 - Meladeni Tatapan Ansara
8 SYM Bab 8 - Malah Bingung
9 SYM Bab 9 - Kenapa Wajahmu Merah?
10 SYM Bab 10 - Hanya Berdua
11 SYM Bab 11 - Calon Mama Balu
12 SYM Bab 12 - Tidak Mau
13 SYM Bab 13 - Istri Sah
14 SYM Bab 14 - Mengisyaratkan Lebih
15 SYM Bab 15 - Tidak Ditahan-tahan Lagi
16 SYM Bab 16 - Terasa Pegal
17 SYM Bab 17 - Tujuannya Berubah
18 SYM Bab 18 - Fokus Pada Bibirnya
19 SYM Bab 19 - Membeku
20 SYM Bab 20 - Sebuah Stampel
21 SYM Bab 21 - Status Yang Berubah
22 SYM Bab 22 - Sebuah Kado
23 SYM Bab 23 - Seekor Beruang Besar
24 SYM Bab 24 - Maunya Bibir
25 SYM Bab 25 - Tamu Yang Tiba-tiba Datang
26 SYM Bab 26 - Rahasia Kita Bertiga
27 SYM Bab 27 - Tertekan
28 SYM Bab 28 - Tahu Dirilah
29 SYM Bab 29 - Keributan
30 SYM Bab 30 - Cemaskan Dirimu Sendiri
31 SYM Bab 31 - Kalau Begitu Katakan
32 SYM Bab 32 - Rahasia Sayang
33 SYM Bab 33 - Mengulurkan Tangan
34 SYM Bab 34 - Dia Wanitaku
35 SYM Bab 35 - Ingin Pingsan
36 SYM Bab 36 - Berapa Usia Kekasihmu?
37 SYM Bab 37 - Sampai Sejauh Ini
38 SYM Bab 38 - Bukan Simpanan
39 SYM Bab 39 - Lebih Agresif
40 SYM Bab 40 - Tempat Yang Paling Aman
41 SYM Bab 41 - Masih Fresh
42 SYM Bab 42 - Mengirim Telepati
43 SYM Bab 43 - Seperti Sebuah Ancaman
44 SYM Bab 44 - Jangan Sampai Ada Yang Masuk
45 SYM Bab 45 - Kekasihnya Ansara
46 SYM Bab 46 - Memangnya Kamu Mau Kemana?
47 SYM Bab 47 - Diantara Kedua Kaki
48 SYM Bab 48 - Terlihat Sedikit Sayu
49 SYM Bab 49 - Sekretaris Pribadi Tapi Tinggal di Apartemen
50 SYM Bab 50 - Kenapa Aku Menangis?
51 SYM Bab 51 - Ih Cebel
52 SYM Bab 52 - Karena Adrian Mencintaimu
53 SYM Bab 53 - Malu-malu
54 SYM Bab 54 - Astaga!
55 Promosi Karya Baru
56 SYM Bab 55 - Apa Benar Seperti Itu?
57 SYM Bab 56 - Lebih Mengerikan
58 SYM Bab 57 - Sangat Bahaya
59 SYM Bab 58 - Cara Untuk Menemukan Jawaban
60 SYM Bab 59 - Aku Akan Menunggumu
61 SYM Bab 60 - Uangnya Pergi
Episodes

Updated 61 Episodes

1
SYM Bab 1 - Tawaran Menjengkelkan
2
SYM Bab 2 - Sekretaris Pribadi
3
SMY Bab 3 - Begitu Inttim
4
SMY Bab 4 - Apa Tubuhmu Mengecil?
5
SMY Bab 5 - Seperti Patung
6
SYM Bab 6 - Tarik Tanganku
7
SMY Bab 7 - Meladeni Tatapan Ansara
8
SYM Bab 8 - Malah Bingung
9
SYM Bab 9 - Kenapa Wajahmu Merah?
10
SYM Bab 10 - Hanya Berdua
11
SYM Bab 11 - Calon Mama Balu
12
SYM Bab 12 - Tidak Mau
13
SYM Bab 13 - Istri Sah
14
SYM Bab 14 - Mengisyaratkan Lebih
15
SYM Bab 15 - Tidak Ditahan-tahan Lagi
16
SYM Bab 16 - Terasa Pegal
17
SYM Bab 17 - Tujuannya Berubah
18
SYM Bab 18 - Fokus Pada Bibirnya
19
SYM Bab 19 - Membeku
20
SYM Bab 20 - Sebuah Stampel
21
SYM Bab 21 - Status Yang Berubah
22
SYM Bab 22 - Sebuah Kado
23
SYM Bab 23 - Seekor Beruang Besar
24
SYM Bab 24 - Maunya Bibir
25
SYM Bab 25 - Tamu Yang Tiba-tiba Datang
26
SYM Bab 26 - Rahasia Kita Bertiga
27
SYM Bab 27 - Tertekan
28
SYM Bab 28 - Tahu Dirilah
29
SYM Bab 29 - Keributan
30
SYM Bab 30 - Cemaskan Dirimu Sendiri
31
SYM Bab 31 - Kalau Begitu Katakan
32
SYM Bab 32 - Rahasia Sayang
33
SYM Bab 33 - Mengulurkan Tangan
34
SYM Bab 34 - Dia Wanitaku
35
SYM Bab 35 - Ingin Pingsan
36
SYM Bab 36 - Berapa Usia Kekasihmu?
37
SYM Bab 37 - Sampai Sejauh Ini
38
SYM Bab 38 - Bukan Simpanan
39
SYM Bab 39 - Lebih Agresif
40
SYM Bab 40 - Tempat Yang Paling Aman
41
SYM Bab 41 - Masih Fresh
42
SYM Bab 42 - Mengirim Telepati
43
SYM Bab 43 - Seperti Sebuah Ancaman
44
SYM Bab 44 - Jangan Sampai Ada Yang Masuk
45
SYM Bab 45 - Kekasihnya Ansara
46
SYM Bab 46 - Memangnya Kamu Mau Kemana?
47
SYM Bab 47 - Diantara Kedua Kaki
48
SYM Bab 48 - Terlihat Sedikit Sayu
49
SYM Bab 49 - Sekretaris Pribadi Tapi Tinggal di Apartemen
50
SYM Bab 50 - Kenapa Aku Menangis?
51
SYM Bab 51 - Ih Cebel
52
SYM Bab 52 - Karena Adrian Mencintaimu
53
SYM Bab 53 - Malu-malu
54
SYM Bab 54 - Astaga!
55
Promosi Karya Baru
56
SYM Bab 55 - Apa Benar Seperti Itu?
57
SYM Bab 56 - Lebih Mengerikan
58
SYM Bab 57 - Sangat Bahaya
59
SYM Bab 58 - Cara Untuk Menemukan Jawaban
60
SYM Bab 59 - Aku Akan Menunggumu
61
SYM Bab 60 - Uangnya Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!