Kedatangan Devan

"Kau sudah berani melawanku hah?" teriak Albert dengan tatapan elangnya.

"Kalau iya, memangnya kenapa?" jawab Delisa yang tak kalah kerasnya dari Albert.

"Shit!" umpat Albert sembari mengangkat tangannya yang ingin menampar Delisa. Akan tetapi tangan besarnya tiba-tiba menggantung di udara.

Delisa sudah memejamkan kedua matanya tapi dia tidak merasakan tamparan seperti sebelumnya, lalu Delisa membuka matanya.

"Kenapa diam? Ayo tampar aku jika itu bisa membuat kau puas," tantang Delisa sembari mendekatkan pipinya pada Albert.

Byuuurrrhhh ...

Tubuh Delisa terhempas di dalam kolam renang kala Albert mendorongnya sangat kuat.

"Tolong ...."

"Tolong ...."

🌷🌷🌷

"Albert ...," teriak seseorang di luar gerbang.

Tampak sosok pria yang tengah bertengkar dahsyat dengan para pengawal yang menjaga ketat pintu gerbang mansion Albert. Pria itu tak lain adalah Devan kakak Delisa, yang ingin mencoba masuk melewati pintu gerbang tersebut yang menjulang tinggi.

"Cepat katakan pada si Albert jika aku sedang mencarinya," ucap Devan pada salah satu pengawal Albert.

"Maaf Tuan, tapi Tuan Albert sedang sibuk. Dia tidak ingin di ganggu," balas pengawal menatap datar ke arah Devan.

"Aku tidak mau tau, katakan padanya kalau aku datang kesini untuk mencari adikku!" geram Devan yang tetap kekeh dengan keinginannya untuk bertemu Albert.

🌷🌷🌷

"Tolong ...."

"Tolong ...."

Wanita itu terus berteriak meminta tolong sebelum semuanya terlambat karena pasalnya Delisa sama sekali tidak bisa berenang.

"Kumohon, siapapun disana tolong aku," ucap Delisa yang masih berada di dalam kolam dengan suara yang mulai melemah.

"Tuan Muda ...," panggil Toni salah satu pengawal Albert.

"Ada apa?" tanya Albert dengan suara beratnya.

Albert masih berdiri di tempatnya menatap lurus ke depan, tatapannya tertuju pada kolam di hadapannya. Albert merasa puas telah menyiksa Delisa bahkan melempar wanita itu masuk ke dalam kolam renang yang berada di mansion nya.

"Di luar ada seorang pria yang sedang mencari anda Tuan," ucap Toni menunduk menatap lekat lantai.

"Siapa?" tanya Albert.

"Maaf, saya tidak tahu Tuan. Dia hanya bilang ingin mencari adiknya," balas Toni yang masih menundukkan kepalanya.

Senyum mengembang terlihat jelas di wajah Albert. Dia tahu siapa yang di maksud oleh Toni saat ini, siapa lagi kalau bukan Devan yang tengah mencari adik tercintanya. Dengan langkah lebar Albert berjalan keluar menuju gerbang pintu mansion.

Namun, sebelum pergi Albert memperingati semua orang yang berada di area kolam tersebut, dimana Albert yang melempar tubuh Delisa ke dalam kolam.

"Ingat baik-baik ucapanku ini, jangan sampai ada satu orang pun yang menolongnya. Jika kalian melanggarnya ... siap-siap kalian akan ku lenyapkan!" tegas Albert menyorot tajam pada semua pelayan dan pengawal lainnya yang berada di area tersebut.

Semua orang menunduk ketakutan mendengar suara petir Albert yang sangat menggelegar, siapapun yang mendengarnya pasti akan jantungan.

"Siap Tuan," ucap mereka secara kompak.

Bi Mimi merasa iba melihat Delisa yang masih berada di dalam kolam, dia hanya bisa berdoa bahwa ada seorang malaikat yang datang menolong Delisa. Namun, hal itu sangatlah tidak mungkin mengingat Albert sudah memberikan warning pada semua orang yang ada disana. Terlebih Albert tidak pernah main-main dengan ucapannya, dia akan memberi pelajaran pada orang yang telah berani melawannya.

🌷🌷🌷

"Albert, kembalikan adikku?" teriak Devan dengan mata menyala menatap Albert.

"Hahahaha ... adik? Oh, ternyata perempuan yang telah menjadi istriku itu adikmu?" ucap Albert menyeringai tajam.

"Diam kau! Kembalikan dia padaku atau aku akan melaporkanmu ke polisi karena telah menculik adikku," kecam Devan, terlihat jelas raut wajah Devan semakin meradang.

"Hahahaha ... terserah kau, laporkan saja ke polisi. Aku tidak takut! Dia sekarang adalah istriku jadi terserah aku menyembunyikan nya dimana pun. Dasar bedebah, enyahlah dari hadapanku! Atau kau ingin aku menghukum adikmu?" bentak Albert dengan mata yang memerah menyiratkan sebuah amarah di dalam sana.

"Dasar pria brengsek! Jangan sentuh adikku!" teriak Devan, kedua tangan nya mengepal kuat ingin sekali Devan melayangkan bogeman mentah tepat di wajah Albert. Namun, lagi-lagi Devan tak bisa melakukan itu karena saat ini tubuhnya tengah di halangi oleh pengawal Albert.

"Hahahaha ...."

"Heh' ingat Devan, kedua orang tuamu telah membunuh kedua orang tuaku. NYAWA HARUS DIBAYAR DENGAN NYAWA!"

"Asal kau tahu Albert, kedua orang tuaku tidak ada sangkut pautnya dengan kematian orang tuamu. Kau salah paham!" teriak Devan kembali, ingin sekali dia memotong lidah pria iblis itu yang seenak jidat mengklaim kedua orang tuanya sebagai pembunuh.

Albert berlalu begitu saja tanpa mengindahkan sedikit ucapan Devan. Kemudian Toni menyeret Devan keluar dari pintu gerbang mansion.

🌷🌷🌷

"Shit!" umpat Albert, "siapa yang berani menolong wanita bodoh itu?" tanya Albert kepada para pelayan yang berada di dekat area kolam.

Albert yang melihat para pelayan hanya bergeming tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka membuat Albert meradang.

"JAWAB! SIAPA YANG MENOLONG WANITA ITU?" bentak Albert, kedua netranya memerah, rahangnya mengeras, dan kedua tangan mengepal.

"Aku yang menolongnya," jawab seorang pria yang baru saja tiba di area kolam.

"Kau?" Albert mengerutkan keningnya.

Albert terkejut ketika mendapati sosok pria yang telah berdiri di hadapannya, terlebih pria itu yang mengaku telah menolong Delisa. Ya, dia adalah Ferdi sepupu Albert.

"Kenapa kau menolongnya hah?"

"Dia hampir saja mati jika aku tidak menolongnya, kau sungguh kejam kak!"

BUGH!

Sebuah bogeman mentah melayang di wajah Ferdi. "Beraninya kau melawanku? Apa kau lupa jika orang tuanya yang menyebabkan ku menjadi yatim piatu," ucap Albert menarik kerah baju Ferdi.

"Apa kak Albert tidak berpikir, jika wanita itu mati sekarang. Itu artinya kakak tidak bisa menyiksanya lagi, dan kakak tidak akan pernah bisa membalaskan dendam kakak kepadanya," terang Ferdi pada Albert.

"Ya, kau benar! Kali ini aku mengampuni mu," kata Albert sambil melepas cengkeraman nya di kerah baju Ferdi.

"Tapi ingat, lain kali kau jangan menolongnya, camkan itu!" tegas Albert memperingati Ferdi.

"Hem." Ferdi berdehem lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya di lantai atas, meninggalkan Albert yang masih bergeming di tempatnya.

FLASHBACK ON

Seorang wanita yang terus berteriak dari arah kolam sontak membuat sosok pria menghentikan langkahnya. Ferdi berjalan ke asal bunyi yang dia dengar, hingga akhirnya dia berhenti tepat di area kolam.

Kedua bola mata Ferdi terbelalak sempurna melihat seorang wanita yang berada di dalam kolam. Ferdi merasa iba, terlebih lagi mendengar suara nya yang sudah melemah, dan tak ada satu pun orang yang menolong Delisa. Dengan tekad yang penuh Ferdi memutuskan untuk menolongnya, lalu Ferdi menyebur ke kolam dan membawa Delisa ke tepi.

Setelah itu Ferdi menggendong tubuh Delisa, berjalan masuk ke dalam kamar Delisa, dan merebahkan tubuh Delisa di atas ranjang.

"Bi Mimi, tolong ganti baju wanita ini!" titah Ferdi pada Bi Mimi.

"Baik Tuan," ucap Bi Mimi mengangguk.

Saat Ferdi beranjak dan ingin melangkahkan kakinya, tiba-tiba jemari tangan Delisa menggenggam tangan kekar Ferdi.

"Tunggu!" panggil Delisa.

Ferdi menoleh melihat tangannya di genggam oleh Delisa, lalu menatap wajah Delisa yang sedang tersenyum padanya.

"Ada apa?" tanya Ferdi singkat.

"Terimakasih Tuan," lirih Delisa sambil tersenyum.

Sementara Ferdi hanya menatap Delisa datar, akan tetapi Ferdi merasa ada gelenyar aneh yang dia rasakan saat Delisa menyentuh tangan nya dan menatap wajahnya.

FLASHBACK OFF

Di dalam kamar tampak Bi Mimi yang baru saja selesai membantu Delisa mengganti pakaian wanita itu. Kini wanita itu tengah duduk di atas ranjang bersandar di kepala ranjang.

"Makasih Bi, sudah mau membantuku untuk mengganti pakaian," ucap Delisa tersenyum.

"Sama-sama,Non."

.

.

.

🌷Bersambung🌷

Terpopuler

Comments

Oma Gavin

Oma Gavin

tolong segera ada yg bisa melepaskan delisa dari psikopat albert, heran ya orang2 pinter tp oon dan bodoh tdk menyelidiki dulu asal tuduh saja pengen segera terkuak siapa dalang pembunuh kedua ortu albert dan buat delisa membenci albert

2025-01-08

1

Aini~

Aini~

kalau memang benar hanya salah paham, wah.... kasihan sekali Selisa yang sudah di siksa habis2san...

2025-01-08

1

👣

👣

Del, kamu sudah membuang kesempatan untuk mati, harusnya gak usah minta tolong lah 😁

2025-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Perlakuan Kasar
2 Apa Salahku?
3 Demam
4 Terluka
5 Kedatangan Devan
6 Gyoza
7 Malaikat Tanpa Sayap
8 Kabur
9 Tertangkap
10 Pengumuman
11 Albert Marah
12 Kebencian
13 Malaikat Kecilku
14 Jangan Panggil Tuan
15 Terenggut Paksa
16 Aku Membencimu
17 Aku Tidak Mencintainya
18 Apakah Itu Dia?
19 Hasil Pencarian
20 Pertemuan
21 Pelaku Sebenarnya
22 Sebuah Permintaan
23 Perubahan Delisa
24 Kedatangan Laura
25 Kekhawatiran Ferdi
26 Menjadi Lemah Di Hadapanmu
27 Kedatangan Viona
28 Perdebatan Sengit
29 Sebuah Rencana
30 Amarah Albert
31 Dimana Gadis Itu?
32 Menemui Laura
33 Aku Salah
34 Maafkan Aku
35 Menemui Ferdi
36 Aku Mencintai Delisa
37 Penyesalan Albert
38 Pergi
39 Keinginan Delisa
40 Meminta Cerai
41 Menyesal
42 Balas Dendam
43 Pencarian
44 Kesedihan
45 Ungkapan Hati
46 Keputusan Delisa
47 Hasil Pemeriksaan
48 Kesempatan Dalam Kesempitan
49 Kekhawatiran Albert
50 Ingin Pergi Camping
51 Manja
52 Melahirkan
53 Florence Halston Xanders
54 Kesetiaan Albert
55 Kesedihan
56 Tega
57 Menyesal
58 Kesedihan Baby Flo
59 Menemukanmu
60 Bertemu Baby Flo
61 Jangan Pergi Lagi
62 Cemburu
63 Kebahagiaan Sesungguhnya
64 Ucapan Terima Kasih
65 Promo Karya Baru
66 Pengumuman
67 Promo Karya Baru
68 Promo Karya Baru
69 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perlakuan Kasar
2
Apa Salahku?
3
Demam
4
Terluka
5
Kedatangan Devan
6
Gyoza
7
Malaikat Tanpa Sayap
8
Kabur
9
Tertangkap
10
Pengumuman
11
Albert Marah
12
Kebencian
13
Malaikat Kecilku
14
Jangan Panggil Tuan
15
Terenggut Paksa
16
Aku Membencimu
17
Aku Tidak Mencintainya
18
Apakah Itu Dia?
19
Hasil Pencarian
20
Pertemuan
21
Pelaku Sebenarnya
22
Sebuah Permintaan
23
Perubahan Delisa
24
Kedatangan Laura
25
Kekhawatiran Ferdi
26
Menjadi Lemah Di Hadapanmu
27
Kedatangan Viona
28
Perdebatan Sengit
29
Sebuah Rencana
30
Amarah Albert
31
Dimana Gadis Itu?
32
Menemui Laura
33
Aku Salah
34
Maafkan Aku
35
Menemui Ferdi
36
Aku Mencintai Delisa
37
Penyesalan Albert
38
Pergi
39
Keinginan Delisa
40
Meminta Cerai
41
Menyesal
42
Balas Dendam
43
Pencarian
44
Kesedihan
45
Ungkapan Hati
46
Keputusan Delisa
47
Hasil Pemeriksaan
48
Kesempatan Dalam Kesempitan
49
Kekhawatiran Albert
50
Ingin Pergi Camping
51
Manja
52
Melahirkan
53
Florence Halston Xanders
54
Kesetiaan Albert
55
Kesedihan
56
Tega
57
Menyesal
58
Kesedihan Baby Flo
59
Menemukanmu
60
Bertemu Baby Flo
61
Jangan Pergi Lagi
62
Cemburu
63
Kebahagiaan Sesungguhnya
64
Ucapan Terima Kasih
65
Promo Karya Baru
66
Pengumuman
67
Promo Karya Baru
68
Promo Karya Baru
69
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!