Di rumah dengan pikiran masing-masing

Kael memarkirkan motornya dengan hati-hati di sudut halaman. Ia melepas helmnya dan menggantungnya di setang motor. Wajahnya terlihat lelah setelah sekolah seharian, tetapi ada kelembutan saat ia menatap rumahnya.

Kael masuk ke dalam rumah. Langkah kakinya perlahan, ia melihat ke ruang tengah. Dari jauh, ia melihat mamanya duduk di kursi roda, sementara omanya dengan sabar menyuapinya.

Pria itu tersenyum. "Mama...," panggilnya agak berbisik.

Kael berjalan mendekat. Ia berjongkok di samping mamanya, mengambil tangan mamanya yang lemah dan mengecup keningnya dengan penuh kasih.

"Gimana hari ini, Ma?" tanyanya, kemudian beralih menoleh ke Omanya. "Oma, Mama makan banyak tadi?"

Oma mengangguk kecil, tersenyum lembut.

"Tadi makan cukup banyak kok. Tapi masih sering batuk kecil."

Kael mengangguk pelan, lalu mengambil mangkuk bubur dari tangan omanya.

"Biar kael yang lanjutin."

Oma menyerahkan sendok ke Kael, lalu duduk di kursi di dekat mereka, mengusap-usap punggungnya.

"Ayo, Ma, buka mulutnya pelan-pelan. Sekarang giliran Kael yang suapin."

Mamanya membuka mulut dengan susah payah, sementara Kael dengan sabar menyuapinya. Wajahnya terlihat tenang, tapi matanya menyiratkan kesedihan.

Setelah beberapa saat, Kael melirik ke arah omanya. "Papa di mana, Oma? Belum pulang?"

Oma menghela napas, lalu menggeleng.

"Oma juga nggak tau. Biasanya pulang malam, kalau nggak ya... entah ke mana lagi."

Kael terdiam. Rahangnya sedikit mengeras, tapi ia menahan diri untuk tidak menunjukkan kekesalannya. Ia kembali fokus pada mamanya.

"Udah nggak usah dipikirin, Ma. Ada Kael sama Oma di sini. Kita yang bakal jagain Mama."

Mamanya hanya menatap Kael dengan mata berkaca-kaca. Kael tersenyum kecil, menenangkan.

Beberapa menit kemudian, bubur itu habis.

Oma bangkit dan membawa mangkuk kosong ke dapur, sementara Kael tetap di samping mamanya. Ia menggenggam tangan mamanya yang kurus, memandangnya dengan penuh haru.

Kael berbisik ke Mamanya. "Ma, Kael janji... Kael bakal terus jagain Mama. Apa pun yang terjadi."

Mata mamanya berkedip perlahan, seolah berusaha merespons. Kael tersenyum kecil, meski hatinya terasa berat. Suara detak jam di ruang tamu terdengar samar, mengiringi keheningan penuh rasa.

Kael yang masih menggenggam tangan mamanya, sementara sore mulai berganti malam.

...----------------...

Suara kunci berderit terdengar saat pintu rumah terbuka. Papa Kael masuk dengan seragam kerjanya yang sudah kusut. Raut wajahnya lelah, tapi ia tetap berusaha terlihat tenang. Kael, yang sedang duduk di sofa, langsung bangkit mendekatinya.

"Lembur lagi, pa?"

Papa Kael meletakkan tas kerjanya di meja kecil, menghela napas sebentar sebelum menjawab.

"Iya, Nak. Banyak kerjaan. Kamu istirahat aja, udah malam."

Kael menatap papanya, mencoba mencari sesuatu di balik ekspresi lelah itu. "Papa baik-baik aja, kan?"

"Ada sedikit masalah di kantor, tapi papa baik-baik aja. Tidur sana, besok masih sekolah."

Kael masuk ke kamarnya, tapi rasa gelisah masih menghantuinya. Ia mengambil gitarnya yang tergantung di dinding dan mulai memetik senarnya perlahan, mencoba menenangkan pikiran.

Kael berhenti bermain gitar, menaruhnya kembali, lalu meraih ponsel di meja kecil. Layarnya penuh dengan notifikasi dari grup Ghost Riders dan beberapa pesan dari orang asing.

Kael membaca chat dari teman-temannya, merasa tidak ada yang penting. Ia menutup chat dan membuka Instagram. Saat menggulir beranda, matanya langsung menangkap sesuatu di kolom saran pertemanan. Nama itu membuatnya terdiam sejenak.

"Alena..,"

Ia mengetuk profil Alena. Foto-foto yang muncul membuatnya tersenyum kecil. Ternyata gadis itu tidak sedingin yang terlihat di sekolah. Ada sisi lain yang lebih ringan dan... menarik dari diri Alena.

Kael terus melihat foto-foto Alena. Salah satu sorotan di profilnya menunjukkan cerita tentang mie ayam favorit. Foto-foto Shinchan juga terlihat disitu. Yang lain tentang kutipan cinta yang sepertinya sering ia unggah.

Kael tersenyum kecil. "Dia terlalu obsesi soal cinta, yang kenyataannya dia selalu salah milih cinta itu."

Kael terus menggulir, membaca kutipan-kutipan yang Alena unggah. Senyumnya tidak kunjung hilang, sampai akhirnya ia tersadar dan meletakkan ponselnya di meja.

"Ngapain gue jadi nge-stalking dia."

Ia menghela napas panjang, merebahkan tubuhnya di kasur. Tapi senyum kecil itu masih tersisa di wajahnya, bahkan ketika ia memejamkan mata.

...----------------...

Alena duduk di meja belajarnya yang penuh dengan buku catatan, beberapa kertas berserakan di sekitarnya. Di tangannya ada pulpen, dan ia sedang menulis sesuatu di sebuah jurnal kecil. Wajahnya serius, namun ada jejak kesedihan di matanya.

"Harusnya cinta itu sederhana, tapi kenapa orang-orang nggak ngerti."

Berhenti menulis sejenak, menatap kata-kata yang baru saja ia tulis: "Cinta adalah sesuatu hal yang harus dimengerti, bukan hanya dirasakan." Alena tersenyum miris, lalu kembali menulis.

"Tapi gue yakin, masih ada cowok di dunia ini yang ngerti arti cinta. Yang nggak kayak papa... Yang nggak suka selingkuh."

Tatapannya mendadak suram saat ia memikirkan kenangan lama. Ia menghela napas panjang, mencoba mengabaikan bayangan tentang papanya yang sering pulang larut dengan alasan kerja, hanya untuk diketahui diam-diam bahwa itu semua kebohongan.

"Gue pasti bakal ketemu sama cowok yang gue mau, yang baik, yang nggak tukang selingkuh, yang bakal sayang sama gue."

Mungkin Alena terlalu berharap, padahal kenyataannya situasi terbalik itu yang terus terjadi di hidupnya.

Ia menggigit ujung pulpennya, tenggelam dalam pikirannya sendiri, sampai suara notifikasi dari ponselnya memecah kesunyian. Alena menoleh, mengambil ponsel di sebelahnya. Di layar, ada notifikasi yang membuat alisnya terangkat sedikit.

Kaelryd Baru Saja Mengikuti Anda di Instagram.

"Kael? ngapain dia ngikutin instagram gue?"

Ia membuka Instagram dan memeriksa profil Kael. Hanya ada foto lama ibunya dan Kael masih kecil. Alena menatap layar cukup lama, mencoba membaca karakter Kael dari postingannya.

"Dia pasti anak kesayangan nyokap nya."

Tanpa Alena sadar, ada sedikit senyum di sudut bibirnya. Ia kembali menaruh ponselnya, tapi pandangannya masih terpaku pada layar sesaat sebelum akhirnya menghela napas kasar.

"Ngapain sih gue!"

Alena mencoba kembali fokus pada jurnalnya, tapi pikirannya sudah sedikit terganggu. Malam itu, entah kenapa, ia merasa ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang mungkin ia abaikan terlalu cepat.

...----------------...

...Jatuh cinta terlalu sederhana,...

...jika kau juga mendapatkan cinta dari orang itu....

...----------------...

Episodes
1 Prolog
2 Kelas baru, teman baru
3 Di labrak lagi
4 Mau berteman?
5 Perang kertas
6 Pahlawan Biologi
7 Belajar bareng
8 Dihukum bareng
9 Kali ini pahlawan lumpur
10 Terima kasih, Kael.
11 Apakah itu ide yang bagus?
12 Barter
13 Pahlawan upacara
14 Mie ayam
15 Kael salting
16 Bintang utama
17 Di rumah dengan pikiran masing-masing
18 Kael Peka Santoso
19 Ucapan Makasih
20 Dia kemana?
21 Belajar bareng lagi
22 Makan mie ayam bareng lagi
23 Seharian sama papa
24 Murid baru
25 Berteman
26 Bersama bintang
27 Jadi nakal
28 Nadine jatuh
29 Ulangan mendadak
30 Lo keren
31 Kemana?
32 Kenapa kael baik
33 Bintang or Kael?
34 Kaleng!
35 Ciri-ciri cewek suka sama kita
36 Leo pahlawan mendadak
37 Kerja di kafe Luka
38 Badut Shinchan
39 Tama
40 Aku suka dia...
41 Seharian bersama Bintang
42 Perasaan Alena
43 Alena suka sama Bintang
44 Alena vs Syifa
45 Cemburu
46 Buku nadine
47 Rahasia
48 Kael khawatir
49 Duri-duri kecil
50 Traktir
51 Mie ayam harga mati!
52 Akhirnya BERTEMAN
53 Good luck
54 Confess
55 Dekapan
56 Pukulan ingkar janji
57 Keychain yang sama?
58 Nadine...
59 Hadiah untuk Nadine
60 Lo selalu keren, KittyCat
61 Guru cinta
62 Tokoh lucu
63 Cemburu kah?
64 Hari senin
65 dua mangkuk mie ayam
66 Goodnight, KittyCat
67 Ngobrol sama Reya
68 Puisi
69 Alena dan Bintang
70 Kael
71 Perjalanan ke dufan
72 Euforia di Dufan
73 Bianglala dan Tatapan yang Menggantung
74 Dufan (selesai)
75 Suka?
76 Jalan-jalan malam
77 Nadine vs Syifa
78 Kael kangen ma...
79 Melihatnya
80 Sama-sama denial
81 Salah jalan
82 Jadi anak nyamuk
83 Gosipan
84 Ovt Alena
85 Siapa yang dicinta?
86 Memberitahu...
87 Sebuah pengkhianatan
88 Ketenangan sejenak
89 Kemana?
90 I need u
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Prolog
2
Kelas baru, teman baru
3
Di labrak lagi
4
Mau berteman?
5
Perang kertas
6
Pahlawan Biologi
7
Belajar bareng
8
Dihukum bareng
9
Kali ini pahlawan lumpur
10
Terima kasih, Kael.
11
Apakah itu ide yang bagus?
12
Barter
13
Pahlawan upacara
14
Mie ayam
15
Kael salting
16
Bintang utama
17
Di rumah dengan pikiran masing-masing
18
Kael Peka Santoso
19
Ucapan Makasih
20
Dia kemana?
21
Belajar bareng lagi
22
Makan mie ayam bareng lagi
23
Seharian sama papa
24
Murid baru
25
Berteman
26
Bersama bintang
27
Jadi nakal
28
Nadine jatuh
29
Ulangan mendadak
30
Lo keren
31
Kemana?
32
Kenapa kael baik
33
Bintang or Kael?
34
Kaleng!
35
Ciri-ciri cewek suka sama kita
36
Leo pahlawan mendadak
37
Kerja di kafe Luka
38
Badut Shinchan
39
Tama
40
Aku suka dia...
41
Seharian bersama Bintang
42
Perasaan Alena
43
Alena suka sama Bintang
44
Alena vs Syifa
45
Cemburu
46
Buku nadine
47
Rahasia
48
Kael khawatir
49
Duri-duri kecil
50
Traktir
51
Mie ayam harga mati!
52
Akhirnya BERTEMAN
53
Good luck
54
Confess
55
Dekapan
56
Pukulan ingkar janji
57
Keychain yang sama?
58
Nadine...
59
Hadiah untuk Nadine
60
Lo selalu keren, KittyCat
61
Guru cinta
62
Tokoh lucu
63
Cemburu kah?
64
Hari senin
65
dua mangkuk mie ayam
66
Goodnight, KittyCat
67
Ngobrol sama Reya
68
Puisi
69
Alena dan Bintang
70
Kael
71
Perjalanan ke dufan
72
Euforia di Dufan
73
Bianglala dan Tatapan yang Menggantung
74
Dufan (selesai)
75
Suka?
76
Jalan-jalan malam
77
Nadine vs Syifa
78
Kael kangen ma...
79
Melihatnya
80
Sama-sama denial
81
Salah jalan
82
Jadi anak nyamuk
83
Gosipan
84
Ovt Alena
85
Siapa yang dicinta?
86
Memberitahu...
87
Sebuah pengkhianatan
88
Ketenangan sejenak
89
Kemana?
90
I need u

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!