Kael salting

Suasana gerbang sekolah sangat ramai. Guru-guru berdiri berjajar, memeriksa atribut siswa yang datang satu per satu. Para siswa tampak sibuk membetulkan atribut mereka agar tidak ditegur.

Alena turun dari motor mamanya yang berhenti agak jauh dari gerbang sekolah. Ia melepas helmnya, menyampirkannya di pegangan motor.

"Makasih, ma. Ale masuk dulu."

Larasati tersenyum. "Gini dong mau di anter mama."

"Cuma hari ini, ini pun karena mama maksa tadi."

Larasati tertawa. "Yaudah mama pergi ke kantor dulu ya."

Alena mengangguk.

Sang mama hanya tersenyum, lalu melajukan motornya. Alena berdiri di sana, memeriksa kerapihan seragamnya. Ia sudah memastikan semuanya lengkap: dasi, sepatu hitam, semuanya sesuai aturan. Ia menatap sekeliling, memperhatikan guru-guru yang sibuk memeriksa siswa.

Dari kejauhan, terdengar suara deru motor yang semakin mendekat. Alena mengalihkan pandangannya, melihat seorang siswa dengan motor sport hitam meluncur santai. Kael.

Kael dengan santai menghentikan motornya tepat di depan Alena. Ia melepas helm, rambutnya sedikit acak-acakan tapi tetap keren. Sambil menarik jaketnya, ia melirik ke arah Alena yang berdiri di sana dengan wajah datarnya.

"Pagi juga, Kittycat." Sapanya lalu tersenyum kecil.

Alena hanya melirik singkat, lalu mendengus pelan saat matanya tertuju ke kerah seragam Kael. Tidak ada dasi yang melingkar di sana. Ia menghela napas panjang, membuka tasnya dengan cepat.

"Pake, siswa berandal." Ketus Alena sambil menyerahkan dasi itu ke Kael.

Kael terkejut. Pria itu merasa ada kupu-kupu yang memutari perutnya. Kemudian menerima dasi dengan cepat. Matanya menatap Alena.

"Pure perhatian? atau bales budi?" Ucap Kael sambil tertawa kecil.

"Ga usah kepedean! Gue nggak sengaja kebawa dua dasi! Dan ini bukan bales budi, buruan pake!" Ketus Alena.

Kael buru-buru memasang dasi itu, tapi caranya sangat asal-asalan. Simpul dasinya berantakan, membuat Alena mendecak kesal. Gadis itu melipat tangan, menatapnya dengan tatapan tajam.

"Lo bisa pake dasi nggak sih?!"

Tanpa menunggu jawaban, Alena menarik ujung dasi Kael dan mulai merapikannya. Kael terpaku, tidak bisa menyembunyikan rasa salah tingkahnya. Pandangannya teralihkan ke wajah Alena yang serius, meskipun jelas-jelas kesal.

Orang-orang yang lewat mulai memperhatikan mereka. Beberapa siswa saling berbisik, bahkan ada yang tersenyum geli melihat interaksi mereka. Namun, Alena sama sekali tidak menyadari bahwa ia menjadi pusat perhatian.

"Ternyata lo se perhatian itu sama gue, KittyCat." Bisik Kael menggoda Alena.

Alena mendelik tajam. "Gue bilang jangan kepedean!"

Kael hanya tertawa kecil, menikmati momen itu meskipun Alena terus memasang wajah kesal. Setelah selesai, Alena melepaskan dasi itu dengan kasar dan mundur selangkah.

Alena menghela napas kasar. "Sana pergi!"

"Kemana?"

"Terserah lo!"

Kael tertawa lagi, membetulkan dasinya sedikit. "Sebenernya gue bisa pasang dasi, tadi itu anggep aja gue minta di perhatiin sama lo."

Alena melotot, menendang motor Kael pelan. Gadis itu berbalik menuju gerbang tanpa memedulikan Kael lagi. Kael masih berdiri di sana, memandangi punggung Alena dengan senyum kecil yang tidak bisa ia sembunyikan.

Setelah Alena masuk ke dalam, Kael masih berdiri di tempat, dasi di kerahnya kini terpasang rapi. Wajahnya menyimpan senyuman kecil, sedikit salah tingkah memikirkan kejadian tadi. Namun, suasana itu segera terganggu ketika suara langkah cepat mendekat dari arah belakang.

"Kael," panggil Sherly.

"Hai, sher. Kenapa?"

Gadis itu sedikit mendekat ke arah Kael.

"Yang tadi siapa? pacar lo? sejak kapan lo punya pacar?"

Sherly mengenakan seragam yang rapi dengan atribut lengkap, jelas menunjukkan posisinya sebagai siswa kelas unggulan. Wajahnya yang biasanya santai kini terlihat serius, penuh rasa ingin tahu.

"Bukan, dia temen gue."

"Masa?"

"Dia tadi cuma bantuin gue pasang dasi. Lo tau sendiri kalo gue payah soal urusan gini."

Sherly menarik alisnya. "Gue masih nggak percaya. Lo suka sama dia, ya?"

Kael terkekeh. "Lo kebanyakan mikir, Sher. Dia temen sekelas gue. Kalo pun gue suka itu jadi urusan gue."

"Lo berubah, El."

"Berubah gimana? Gue masih kayak biasanya."

"Lo tau kalo gue sama lo, dengan lo bilang kayak gitu itu buat hati gue sakit, El." Ucap Sherly pelan.

"Gue beneran nggak ada apa-apa sama dia."

"Beneran?"

"Iya, nggak tau besok." Ucap Kael sambil tertawa dan langsung mendapatkan tabok kan dari Sherly.

"Dia tuh galak, Sher. Jadi gue sering gangguin dia sampe buat dia kesel." Jelas Kael, pria itu tersenyum sambil membayangkan wajah kesal Alena.

"Seru ya?"

"Iya, Seru."

"Berarti bener lo suka dia?"

Kael tertawa kecil sambil menggeleng. "Dia nggak bakal tahan sama cowok kayak gue."

Sherly melirik Kael sambil memainkan dasinya sendiri. Gadis itu merasa ada kecemburuan didalam dirinya.

"Ayok, naik." Ucap Kael.

Sherly pun naik ke motor Kael. Mereka masuk bersama. Sampai di parkiran, Sherly langsung turun.

Mereka berjalan menuju bangunan sekolah. Sherly dan Kael terlihat santai berbicara, seperti teman lama yang terbiasa dengan candaan satu sama lain. Di tengah langkah, Sherly tiba-tiba berhenti dan menatap Kael dengan senyum kecil.

"Sayang banget, tahun ini kita nggak sekelas. Dan kenapa lo harus masuk kelas itu. Padahal lo pinter."

"Kelas itu juga kelas unggulan, Sher."

"Iya tapi yang ke empat." Kesal Sherly.

Kael mengangkat bahunya. "Semua kelas sama aja."

Sherly tertawa. "Lo jangan terlalu deket-deket sama cewek itu ya. Takutnya nilai lo bakal turun, inget kita udah kelas 12 loh, El."

Episodes
1 Prolog
2 Kelas baru, teman baru
3 Di labrak lagi
4 Mau berteman?
5 Perang kertas
6 Pahlawan Biologi
7 Belajar bareng
8 Dihukum bareng
9 Kali ini pahlawan lumpur
10 Terima kasih, Kael.
11 Apakah itu ide yang bagus?
12 Barter
13 Pahlawan upacara
14 Mie ayam
15 Kael salting
16 Bintang utama
17 Di rumah dengan pikiran masing-masing
18 Kael Peka Santoso
19 Ucapan Makasih
20 Dia kemana?
21 Belajar bareng lagi
22 Makan mie ayam bareng lagi
23 Seharian sama papa
24 Murid baru
25 Berteman
26 Bersama bintang
27 Jadi nakal
28 Nadine jatuh
29 Ulangan mendadak
30 Lo keren
31 Kemana?
32 Kenapa kael baik
33 Bintang or Kael?
34 Kaleng!
35 Ciri-ciri cewek suka sama kita
36 Leo pahlawan mendadak
37 Kerja di kafe Luka
38 Badut Shinchan
39 Tama
40 Aku suka dia...
41 Seharian bersama Bintang
42 Perasaan Alena
43 Alena suka sama Bintang
44 Alena vs Syifa
45 Cemburu
46 Buku nadine
47 Rahasia
48 Kael khawatir
49 Duri-duri kecil
50 Traktir
51 Mie ayam harga mati!
52 Akhirnya BERTEMAN
53 Good luck
54 Confess
55 Dekapan
56 Pukulan ingkar janji
57 Keychain yang sama?
58 Nadine...
59 Hadiah untuk Nadine
60 Lo selalu keren, KittyCat
61 Guru cinta
62 Tokoh lucu
63 Cemburu kah?
64 Hari senin
65 dua mangkuk mie ayam
66 Goodnight, KittyCat
67 Ngobrol sama Reya
68 Puisi
69 Alena dan Bintang
70 Kael
71 Perjalanan ke dufan
72 Euforia di Dufan
73 Bianglala dan Tatapan yang Menggantung
74 Dufan (selesai)
75 Suka?
76 Jalan-jalan malam
77 Nadine vs Syifa
78 Kael kangen ma...
79 Melihatnya
80 Sama-sama denial
81 Salah jalan
82 Jadi anak nyamuk
83 Gosipan
84 Ovt Alena
85 Siapa yang dicinta?
86 Memberitahu...
87 Sebuah pengkhianatan
88 Ketenangan sejenak
89 Kemana?
90 I need u
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Prolog
2
Kelas baru, teman baru
3
Di labrak lagi
4
Mau berteman?
5
Perang kertas
6
Pahlawan Biologi
7
Belajar bareng
8
Dihukum bareng
9
Kali ini pahlawan lumpur
10
Terima kasih, Kael.
11
Apakah itu ide yang bagus?
12
Barter
13
Pahlawan upacara
14
Mie ayam
15
Kael salting
16
Bintang utama
17
Di rumah dengan pikiran masing-masing
18
Kael Peka Santoso
19
Ucapan Makasih
20
Dia kemana?
21
Belajar bareng lagi
22
Makan mie ayam bareng lagi
23
Seharian sama papa
24
Murid baru
25
Berteman
26
Bersama bintang
27
Jadi nakal
28
Nadine jatuh
29
Ulangan mendadak
30
Lo keren
31
Kemana?
32
Kenapa kael baik
33
Bintang or Kael?
34
Kaleng!
35
Ciri-ciri cewek suka sama kita
36
Leo pahlawan mendadak
37
Kerja di kafe Luka
38
Badut Shinchan
39
Tama
40
Aku suka dia...
41
Seharian bersama Bintang
42
Perasaan Alena
43
Alena suka sama Bintang
44
Alena vs Syifa
45
Cemburu
46
Buku nadine
47
Rahasia
48
Kael khawatir
49
Duri-duri kecil
50
Traktir
51
Mie ayam harga mati!
52
Akhirnya BERTEMAN
53
Good luck
54
Confess
55
Dekapan
56
Pukulan ingkar janji
57
Keychain yang sama?
58
Nadine...
59
Hadiah untuk Nadine
60
Lo selalu keren, KittyCat
61
Guru cinta
62
Tokoh lucu
63
Cemburu kah?
64
Hari senin
65
dua mangkuk mie ayam
66
Goodnight, KittyCat
67
Ngobrol sama Reya
68
Puisi
69
Alena dan Bintang
70
Kael
71
Perjalanan ke dufan
72
Euforia di Dufan
73
Bianglala dan Tatapan yang Menggantung
74
Dufan (selesai)
75
Suka?
76
Jalan-jalan malam
77
Nadine vs Syifa
78
Kael kangen ma...
79
Melihatnya
80
Sama-sama denial
81
Salah jalan
82
Jadi anak nyamuk
83
Gosipan
84
Ovt Alena
85
Siapa yang dicinta?
86
Memberitahu...
87
Sebuah pengkhianatan
88
Ketenangan sejenak
89
Kemana?
90
I need u

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!